Share

Bab 95: Berjuang untuk Kebahagiaan

Hari-harinya Binar habiskan di kamar dengan ditemani beberapa perawat yang memperlakukan dia seperti bayi. Mengantar Binar ke sana kemari, mendandaninya, membantu makan, dan memastikan Binar memakan obatnya tepat waktu.

"Sudah cukup, aku bisa sendiri!" keluh Binar menepis pakaian yang hendak dikenakan padanya. "Aku sudah sehat!"

"Tapi ... ini sudah tugas kami, Nyonya. Kami akan dapat marah jika tidak melakukan tugas kami dengan baik." Sang perawat menunduk, merasa takut-takut.

Binar mengembuskan napas kasar. Sebenarnya dia bukan kesal pada beberapa perawat itu. Dia kesal pada hidupnya sendiri. Ini sudah seminggu semenjak pulang dari rumah sakit itu, tetapi dia tak sekali pun bermesraan dengan sang putra sepuasnya. Aiman hanya membawa putra mereka sebentar di kamar Binar, lalu Ambar akan mengambil kembali anak tersebut untuk dibawa pergi. Entah difoto, didandani, diajak bicara, atau diajak keluar. Ambar yang berkuasa atas bayinya.

Sementar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mom's Reyva
Hilih.... aiman aiman... kenapa tak kau lepas saha binar untuk Affandi... emang enak dimadu juga dijadiin tawanan dirumah dijadiin pencetak anak doang kalo hatimu masi berat ke syeira... heran dechhhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status