Share

Bab 94: Menceraikan Syeira?

Suara tangisan bayi terdengar begitu kencang di pagi hari. Suaranya begitu bising, melengking hingga menusuk ke indra pendengaran wanita itu. Dia ingin bangkit, memeluk dan mendiamkan bayi yang sedang menangis itu. Perlahan-lahan, jemari Binar bergerak-gerak. Lalu disusul oleh kelopak matanya yang bergerak.

"Syukurlah, kau sudah sadar. Hey, bangunlah ...." Sebuah suara bariton memenuhi pendengaran Binar.

Kelopak matanya yang agak berat, perlahan-lahan dia buka. Samar-samar seorang pria dengan kemeja putih menanti Binar agar siuman. Selarik simpul yang lebar tercipta di bibir pria itu. Sangat bahagia melihat wanita yang telah tak sadarkan selama beberapa hari ini akhirnya sadar juga.

"Bang Aiman ...," ucap Binar lirih setelah pandangannya mulai jernih. Aiman duduk di sampingnya dengan wajah penuh kebahagiaan. "Put-putraku mana?" Binar hendak bangkit, tetapi Aiman segera menahannya.

"Kamu tenang saja, dia selamat. Kalian berdua selamat." Ai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mom's Reyva
jian tenan... aiman memang dasar serakah... ax lebih setuju dokter Affandi aja yg sama binar... wahai binar... jgn mau kamu kalo diajak rujuk aiman... tau sendiri gimana dia perlakuin kamu... menurutku Affandi yg jauh meratukan kamu... ketimbang aiman... meskipun Affandi rada selengek an
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status