Home / Fantasi / Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey / Bab 09 - Musuh Baru - Part 03

Share

Bab 09 - Musuh Baru - Part 03

Author: Aljum'ah R
last update Last Updated: 2025-10-08 12:52:22

Perjalanan ke Kontinen Aurora

Pagi berikutnya, mereka menyelinap keluar dari kota dengan bantuan beberapa petualang yang setia pada Darios. Mereka naik ke kapal dagang yang disebut Frostwind, sebuah kapal kayu besar yang dirancang untuk menahan badai laut

Di dek, Renzu berdiri di sisi kapal, menatap laut yang semakin membeku di kejauhan. Udara mulai menjadi lebih dingin seiring mereka mendekati perbatasan Aurora.

Mira berjalan mendekat dan menyelubungi dirinya dengan jubah tebal. "Kau masih memikirkan pertarungan kemarin?"

Renzu mengangguk. "Zael bukan lawan biasa. Dia tahu cara menggunakan energi kegelapan dengan sangat efisien. Jika kita bertemu dengannya lagi, kita butuh strategi yang lebih baik."

Rufus mendekat, meniupkan napas ke tangannya yang kedinginan. "Dan itu bukan satu-satunya masalah kita. Jika Ordo Es Purba benar-benar memiliki informasi tentang Gelang Bintang, maka Kekaisaran juga pasti akan mengincarnya."

"Itulah sebabnya kita harus lebih cepat dari mereka," kata Lyra sambil mengecek busurnya. "Jika kita bisa mendapatkan informasi lebih dahulu, kita akan memiliki keunggulan."

Setelah perjalanan panjang selama beberapa hari, kapal mereka akhirnya mencapai pelabuhan kecil di tepi Kontinen Aurora. Lautan di sekitarnya hampir seluruhnya tertutup es, dan angin dingin menusuk kulit meskipun mereka sudah mengenakan pakaian tebal.

Begitu mereka turun dari kapal, mereka disambut oleh seorang wanita dengan rambut hitam berdada cukup besar. Dia mengenakan jubah biru panjang yang dihiasi dengan pola es yang bercahaya samar.

"Kalian petualang dari Guild Samudra?" tanyanya dengan suara dingin.

Renzu mengangguk. "Ya. Kami datang mencari Ordo Es Purba."

Wanita itu menatap mereka satu per satu sebelum berbicara. "Nama saya Hera. Aku akan membawa kalian ke tempat yang kalian cari... tapi hanya jika kalian bisa bertahan hidup dalam perjalanan."

Mira mendengus. "Apakah itu ancaman?"

Hera menyeringai. "Bukan ancaman. Hanya kenyataan. Aurora bukan tempat yang bisa kalian anggap remeh."

Rufus mengangkat alis. "Baiklah. Kalau begitu, tunjukkan jalannya."

Dalam perjalanan menuju ibu kota Aurora, mereka mulai menyadari bahwa negeri es ini jauh lebih kompleks dari yang mereka kira. Banyak pos penjagaan Kekaisaran Sunturion terlihat di sepanjang jalan, menandakan bahwa mereka sudah mulai menyebarkan pengaruhnya di wilayah ini.

Di sebuah kedai kecil tempat mereka beristirahat, Renzu dan yang lainnya duduk mengelilingi meja kayu sementara Hera menjelaskan situasi di Aurora.

"Ordo Es Purba memang memiliki informasi tentang Gelang Bintang," katanya pelan. "Namun mereka tidak akan memberikannya dengan mudah. Mereka hanya percaya pada orang-orang yang mereka anggap layak."-------------------------2

Mira menghela napas. "Dan bagaimana cara membuktikan bahwa kita layak?"

Hera tersenyum tipis. "Mereka memiliki ujian bagi siapa pun yang mencari pengetahuan mereka. Dan percayalah, banyak yang telah gagal."

Rufus bersandar ke kursinya. "Jadi, kita harus menghadapi semacam tes? Lagi?"

Lyra menatap ke luar jendela, di mana badai salju mulai terbentuk di kejauhan. "Aku rasa ini bukan sekadar tes biasa."

Hera menatap mereka dengan serius. "Benar. Dan jika kalian gagal, kalian tidak akan keluar dari sana hidup-hidup."

Hening sejenak.

Renzu mengepalkan tangannya. "Kalau begitu, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin."

Mira menepuk bahunya. "Kita sudah sejauh ini, tidak ada alasan untuk mundur sekarang."

Hera berdiri. "Kalian punya waktu satu malam untuk beristirahat. Besok, kita menuju ibu kota Aurora dan menemui Ordo Es Purba."

Rufus menghela napas panjang. "Yah, sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang panjang."

Lyra tersenyum kecil. "Setidaknya kita akan belajar sesuatu yang berharga."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 10 - Musuh Baru - Part 04

    Menuju ibu kota Aurora - Melalui Labirin EsBadai salju semakin menggila saat Renzu dan timnya melanjutkan perjalanan menuju ibu kota Aurora. Kabut tebal menutupi pandangan mereka, sementara angin dingin menembus pakaian tebal yang mereka kenakan. Hera berjalan di depan dengan langkah mantap, seolah tidak terpengaruh oleh suhu yang menggigit.Mira menggigil, merapatkan jubahnya. "Kau yakin kita di jalur yang benar, Hera? Aku bahkan tidak bisa melihat lima langkah ke depan."Hera tidak menghentikan langkahnya. "Aku sudah melewati jalur ini berkali-kali. Percayalah, kita akan segera sampai."Rufus menepuk-nepuk tangannya, berusaha menghangatkannya. "Lebih baik kita sampai secepat mungkin. Aku rasa jemariku mulai membeku."Lyra, yang berjalan di samping Renzu, berbicara pelan. "Aku tidak suka ini. Terlalu sunyi. Tidak ada suara burung, tidak ada suara binatang... bahkan angin terasa aneh."Renzu mengangguk setuju. "Sesuatu tidak beres. Aku bisa merasakannya juga."Tiba-tiba, Hera berhent

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 09 - Musuh Baru - Part 03

    Perjalanan ke Kontinen AuroraPagi berikutnya, mereka menyelinap keluar dari kota dengan bantuan beberapa petualang yang setia pada Darios. Mereka naik ke kapal dagang yang disebut Frostwind, sebuah kapal kayu besar yang dirancang untuk menahan badai lautDi dek, Renzu berdiri di sisi kapal, menatap laut yang semakin membeku di kejauhan. Udara mulai menjadi lebih dingin seiring mereka mendekati perbatasan Aurora.Mira berjalan mendekat dan menyelubungi dirinya dengan jubah tebal. "Kau masih memikirkan pertarungan kemarin?"Renzu mengangguk. "Zael bukan lawan biasa. Dia tahu cara menggunakan energi kegelapan dengan sangat efisien. Jika kita bertemu dengannya lagi, kita butuh strategi yang lebih baik."Rufus mendekat, meniupkan napas ke tangannya yang kedinginan. "Dan itu bukan satu-satunya masalah kita. Jika Ordo Es Purba benar-benar memiliki informasi tentang Gelang Bintang, maka Kekaisaran juga pasti akan mengincarnya.""Itulah sebabnya kita harus lebih cepat dari mereka," kata Lyra

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 08 - Musuh Baru - Part 02

    Pria itu tersenyum di balik topengnya. "Namaku Zael, salah satu eksekutor Black Crescent. Tugasku sederhana: mengambil pecahan yang kau bawa dan menghapus segala rintangan yang menghalangi." Mira mengayunkan tombaknya ke bahunya. "Kalau begitu, kita tidak punya banyak pilihan selain menghancurkan kalian." Zael menghela napas. "Sangat disayangkan. Aku benci pertempuran yang tidak perlu." Dalam sekejap, dia mengangkat tangannya dan bayangan hitam menyebar dari kakinya, menciptakan pusaran energi gelap yang mulai menyelimuti area tersebut. "Bersiaplah!" Renzu berteriak. Lyra langsung menarik busurnya, menembakkan anak panah bercahaya ke arah Zael. Namun, bayangan di sekitarnya dengan mudah menyerap serangan itu. Rufus melancarkan serangan angin, mencoba meniup kabut gelap itu, tetapi efeknya hanya sebentar sebelum Zael kembali mengendalikannya. "Kalian masih terlalu lamban," Zael mencibir. "Biarkan aku menunjukkan kepada kalian perbedaan antara kita." Dalam satu gerakan cepat, di

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 07 - Musuh Baru - Part 01

    Angin di kota pelabuhan terasa dingin menusuk dikulit saat Renzu dan timnya kembali dari reruntuhan kuno. Setelah pertarungan besar melawan makhluk astral dan pengkhianatan Orfen, mereka merasakan kelelahan yang luar biasa. Namun, tidak ada waktu untuk beristirahat terlalu lama dampak dari peristiwa tersebut mulai terasa di sekeliling mereka.Mira berjalan di sisi Renzu, sesekali melirik wajahnya yang tampak pucat. "Kau yakin baik-baik saja?"Renzu mengangguk, meskipun kepalanya masih terasa berat."Aku hanya butuh sedikit waktu. Sistem Astral memberiku peringatan, tapi aku rasa aku bisa mengatasinya." "Jangan memaksakan diri, Renzu," Lyra menyela dari belakang. "Setiap kali kau menggunakan kekuatan itu secara ekstrem, efeknya selalu membuatmu melemah."Rufus menghembuskan napas keras. "Kita butuh tempat aman untuk menganalisis semuanya. Lagipula, kita masih harus mencari tahu lebih banyak tentang fragmen yang kita dapatkan."Renzu menyentuh pecahan Gelang Bintang yang menempel dadan

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 06 - Reruntuhan Kuno - Part 02

    Di dalam ruangan, terdapat altar besar dengan sebuah fragmen kristal mengambang di atasnya. Mural-mural di sekelilingnya menggambarkan kisah peradaban kuno yang tampaknya pernah berkuasa sebelum hancur oleh sesuatu yang tidak diketahui. "Ini bukan hanya reruntuhan biasa... ini adalah tempat yang menyimpan sejarah yang telah lama dilupakan," gumam Lyra. Mira menatap mural dengan serius. "Lihat yang ini," katanya sambil menunjuk pada gambaran seorang pria yang mengenakan sesuatu di pergelangan tangannya sesuatu yang tampak seperti Gelang Bintang. Renzu mendekat. "Dia... mengenakan gelang yang sama denganku." Orfen tetap diam, tetapi matanya mengamati mural itu dengan intensitas yang tidak biasa. "Menurut kalian, siapa mereka?" tanya Rufus sambil meneliti simbol-simbol aneh di sekelilingnya. Sebelum ada yang bisa menjawab, Renzu merasakan sesuatu di pikirannya. Suara itu kembali berbisik. "Temukan semua pecahan... atau dunia akan jatuh ke dalam kegelapan." Dia mengerang pelan, me

  • Kekuatan Gelang Bintang : Astral Odyssey   Bab 05 - Reruntuhan Kuno - Part 01

    Hutan belantara masih diselimuti kabut tipis saat tim ekspedisi akhirnya tiba di depan reruntuhan kuno yang menjulang di tengah pepohonan raksasa. Struktur batu yang dipenuhi lumut berdiri megah, seolah menantang waktu yang telah berlalu berabad-abad. Udara di sekitarnya terasa lebih berat, seperti mengandung sesuatu yang tak kasat mata sesuatu yang kuno dan menunggu untuk ditemukan. Renzu berdiri di depan pintu masuk utama, menatap ukiran aneh yang menghiasi dinding-dinding batu. Ada simbol yang samar-samar dikenalnya, hampir mirip dengan pola yang muncul di dalam Sistem Astral miliknya. Dia menelan ludah, mencoba meredakan kegugupan yang mulai menjalar. "Jadi ini dia... reruntuhan yang katanya tersegel berabad-abad." Rufus bersiul pelan, meneliti batu-batu raksasa yang menyusun pintu masuk."Terlihat tua dan menyeramkan, bukan?" Mira menambahkan, memegang tombaknya lebih erat. "Aku bisa merasakan energi di sini berbeda," Lyra berbisik sambil meletakkan tangannya di dinding batu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status