Share

BAB 15

“Aku berjanji.”

Gadis itu tersenyum kecut masih dengan mata yang berair. “Jangan berjanji, yang aku perlu kau kembali dengan selamat.”

“Ini m-mengejutkanku.”

“Maafkan responku yang berlebihan,” kata Dania dengan senyum kikuk.

“Padahal kau hanya pergi dalam hitungan hari, itu tidak lama—mungkin,” lanjutnya ragu.

“Jujur aku kecewa padamu,” tutur gadis itu.

“Dan ini benar-benar membuatku kaget.”

“Kita bersahabat dari kecil tetapi keterbukaan di antara kita bagai pintu terantai besi yang kehilangan kunci,” ucapnya senduh.

“Perpisahan macam apa ini?” tanyanya. 

Raka menghembuskan nafas, “Sekali lagi maaf,” ujarnya menyesal.

Dania beralih membersihkan sisa-sisa air dipipinya. Mereka masih berdiri berhadapan satu sama lain. Hingga rintik hujan yang turun berhasil menyita perhatian mereka.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status