Share

Bab 85

Pagi hari, kami bersiap mengantar anak-anak remaja itu berangkat naik gunung. Awalnya mereka ingin berangkat sendiri tapi suamiku tak mengizinkan, jadilah kami yang mengantarnya.

“Disana harus jaga sikap, jangan buang Sampah sembarangan dan jangan lupa berdoa agar selamat sampai rumah.” Wejangan dari seorang Ayah yang menyayangi putrinya.

Anak-anak remaja itu mengangguk.

“Kalian yang laki-laki harus bisa bertanggung jawab kepada teman kalian yang perempuan.” Alex

bicara dengan salah seorang teman Lala dengan menepuk kedua pundaknya.

“Siap, Om!” jawab mereka kompak.

Perjalanan sekitar tiga jam. Kami meninggalkan mereka, begitu sampai di basecamp.

“Mereka sudah pergi. Jadi sepi ya, Sayang!” ucap Suamiku memasang wajah sedih.

“Baru ditinggal bentar aja udah melow-melow apalagi kalau besok Lala menikah ya?!”

“Kalau sampai ada laki-laki yang berani menyakiti putri kita, maka akan kupastikan kalau hidupnya

akan menderita.” Ucapan Alex membuatku bergidik ngeri.

“Sudah doakan saja yang baik-b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status