Share

Serpihan Waktu Yang Hilang

Malam telah datang, Awan, Patik dan Dayu masih berada di tengah jalan. Perjalanan mulai menanjak. Entah di mana mereka akan menemukan padukuhan terdekat. Jalan makin terjal dan berbatu.


“Kita berhenti di sini. Aku akan mengumpulkan ranting kering untuk membuat api,” kata Patik seraya masuk agak ke dalam hutan.


Awan mempersiapkan tempat untuk mereka bermalam.


“Duduklah, aku sudah membersihkannya,” kata Awan kepada Dayu yang terlihat lelah.


“Seharusnya aku tak mengajakmu. Membuatmu dalam bahaya dan berada di alam terbuka,” lanjut Awan menyesal.


“Kamu bicara apa, aku kan sudah memutuskan untuk menemanimu,” kata Dayu kesal.


“Tapi kamu jadi kelelahan dan lihatlah kulitmu mulai menghitam terlalu banyak terkena sinar matahari. Sinar ultraviolet itu buruk bagi kulitmu,” gerutu A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status