Share

Rencana Kepergian Cindy

"Apa?! Kamu serius?" seru David sambil berdiri, membuat pengunjung di sekitar mereka menoleh.

"Sst.. Malu dilihat orang, Mas," ucap Riana sambil meletakkan jari telunjuk di bibir merah alaminya.

David kembali duduk di kursinya, tapi binar bahagia di matanya enggan pergi.

"Ria, kamu serius, kan? Gak bercanda, kan?" ujar David lagi.

Riana tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Yeay.. Akhirnya kamu menerimaku! Terimakasih, Ria," kata David dengan suara lebih keras.

Jika tidak ingat kalau mereka ada di tempat umum dan ramai, sepertinya David bisa bersorak dan melompat-lompat.

"Mas, tapi aku mempunyai satu permintaan," ujar Riana.

David mendekatkan kursinya ke sisi Riana, dan bertanya, "Apa itu, Ria? Aku pasti akan berusaha mengabulkan permintaannu itu,"

"Mas, cukup lama aku mempertimbangkan keputusanku ini. Kamu tahu, kan? Kalau aku sempat ragu, karena ayah mengecewakan aku, Mas Rio, dan ibu? Aku takut akan mengalami hal yang sama. Tapi aku sudah lama mengenal Mas David. Aku berhar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status