Share

Kehidupan Ke Dua

Penulis: Planet Zamzan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-09 15:18:19

Saat makanan mereka akhirnya tiba, Rachel dan Damar sama-sama terdiam. Hidangan yang tersaji tampak begitu indah, seperti karya seni di atas piring. Namun, ada satu masalah keduanya tidak tahu bagaimana cara menyantapnya dengan benar.

Damar melirik Rachel yang tampak ragu-ragu, lalu menoleh ke pelayan yang masih berdiri di dekat meja mereka.

“Bisakah Anda menjelaskan cara menikmati hidangan ini?” tanya Damar dengan nada tenang.

Pelayan itu segera mengangguk dan dengan ramah mulai menjelaskan satu per satu. “Untuk hidangan utama, ini adalah wagyu steak yang telah dipanggang dengan teknik sous-vide agar tetap lembut. Biasanya, dinikmati dengan saus spesial yang ada di sisi piring. Untuk supnya, ini adalah bisque dengan sentuhan truffle, lebih nikmat jika diaduk perlahan sebelum diminum. Dan untuk hidangan pembuka, ini adalah foie gras dengan selai buah ara, bisa dinikmati langsung atau dengan roti brioche yang disediakan.”

Damar dan Rachel saling bertatapan sebelum akhirnya mengangguk m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Pengkhianatan Yang Sesungguhnya

    Wilona turun dari mobilnya dengan langkah tergesa-gesa, matanya merah dan sembab setelah menangis sepanjang perjalanan. Rumah mewah di depannya berdiri megah dengan pagar tinggi dan halaman luas yang tertata rapi. Tanpa ragu, Wilona langsung masuk ke dalam, membuat para pelayan yang melihatnya terkejut.“Nyonya Wilona?” salah satu pelayan memanggil, tapi Wilona tidak peduli. Ia terus berjalan dengan penuh emosi, langsung menuju ruang makan di mana Richard sedang duduk menikmati sarapannya.Richard mengangkat wajahnya, terkejut melihat Wilona yang datang tanpa pemberitahuan. Namun, sebelum sempat bertanya, Wilona sudah berlari ke arahnya dan langsung memeluknya erat.“Wilona? Apa yang terjadi?” tanya Richard, masih bingung dengan situasi ini.Wilona menenggelamkan wajahnya di dada Richard, tubuhnya bergetar menahan isak tangis. “Aku benci dia, Richard! Aku benci Arman! Aku ingin dia hancur! Aku ingin dia mati!” serunya dengan suara yang penuh kemarahan dan kepedihan.Richard terdiam se

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Akibat Yang Harus Dipikul

    Damar terdiam, merenungkan kata-kata Rachel. Ada benarnya. Wilona mungkin bukan istri yang baik baginya, tapi sebagai seorang ibu, ia pasti punya ketakutannya sendiri. Namun, itu tetap tidak mengubah kenyataan bahwa saat ini, Wilona justru memperburuk keadaan.Damar menatap Rachel dengan sungguh-sungguh. "Aku ingin kau tetap berada di sisiku, Rachel. Aku tidak bisa menghadapi ini sendirian."Rachel menatapnya dengan lembut, lalu mengangguk. "Aku akan selalu di sini, Arman. Aku janji."Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, Damar merasa ada seseorang yang benar-benar mendukungnya. Meski dunia terasa begitu berat, setidaknya dia tahu ada satu orang yang bisa dia andalkan.Di tengah keheningan yang melingkupi ruangan, Damar menatap Rachel dengan penuh arti. Ada kelelahan dalam sorot matanya, tetapi juga ada sesuatu yang lain sesuatu yang lebih dalam. Sesuatu yang telah lama ia tahan, tapi kini semakin sulit untuk diredam. “Rachel…” suara Damar terdengar serak, nyaris sepert

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Dukungan Di Tengah Badai

    Damar mencoba menahan Wilona, tapi wanita itu sudah melepaskan amarahnya.“Dengar, anak kita tidak bersalah! Itu kecelakaan! Kalian tidak bisa begitu saja menyalahkan Zicho!” suara Wilona meninggi, penuh emosi.Papa korban menatap Wilona dengan mata berkilat. “Tidak bersalah, katamu? Anakmu balapan liar! Dia menabrak anak kami yang sedang menyebrang! Itu pembunuhan!”Wilona mendengus. “Jangan bicara seolah anak kalian tidak bersalah juga! Siapa suruh dia menyeberang jalan tanpa hati-hati? Kalian hanya mencari kambing hitam!”Plak!Tamparan keras dari ibu korban mendarat di pipi Wilona, membuat ruangan itu seketika terdiam.“Kalian sungguh tidak punya hati!” isak ibu korban, suaranya penuh luka. “Anak kalian masih hidup, tapi anakku sudah mati! Dan sekarang, kau berani mengatakan bahwa ini bukan salah anakmu?”Wilona terkejut, tangannya menyentuh pipinya yang memerah. Namun, bukannya sadar, ia justru semakin marah.“Kami bisa menuntut balik atas pencemaran nama baik!” katanya, matanya

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Pertengkaran Ayah Dan Anak

    Rachel yang sejak tadi terpaku, tersentak dan segera maju untuk menghentikan Damar yang hendak memukul Albert lagi. "Pak Arman, jangan lakukan ini di sini!" bisiknya panik sambil menahan tangannya.Namun, Zizi justru tertawa sinis. "Lucu sekali," katanya dengan mata penuh kebencian. "Papa bisa selingkuh dengan wanita murahan, tapi aku tidak boleh melakukan hal yang sama?"Damar menegang, matanya membara oleh amarah. Tangannya mengepal, ingin sekali ia menampar anaknya sendiri, tapi Zizi berdiri menantangnya tanpa rasa takut sedikit pun.Rachel akhirnya ikut bicara, suaranya tegas namun tetap lembut. "Zizi, suatu hari kau akan menyesali perbuatanmu. Kau akan hamil karena kebodohanmu ini dan kehilangan segalanya."Zizi menatap Rachel tajam. "Memangnya itu bukan yang aku inginkan?" ia membentak. "Aku ingin pergi dari rumah neraka itu! Aku ingin hidup dengan pria yang aku cintai! Jika itu harus kulakukan untuk bebas, aku akan melakukannya!"PLAK!Tamparan Damar mendarat di pipi Zizi, meng

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Kenangan Di Pasar Malam

    Damar menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Rachel dengan serius."Aku akan menjadi diri yang baik untukmu sekarang," ucapnya dengan nada tulus.Rachel terdiam sesaat, tampak tidak begitu mengerti maksud ucapan Damar. Tapi ia tersenyum, lalu kembali mengambil gelas anggurnya dan menyesapnya perlahan."Aku akan menunggu buktinya, Pak Arman."Damar tersenyum kecil, meski hatinya penuh dengan perasaan yang bertolak belakang. “Aku ke toilet dulu,” ucap Rachel dan pergi dari sana.Rachel berdiri di depan wastafel toilet restoran, menatap bayangannya di cermin dengan tatapan kosong. Tangannya sedikit gemetar saat ia menyentuh dadanya, merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya."Tidak boleh seperti ini," gumamnya pada dirinya sendiri.Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Perasaan ini… seharusnya tidak ada. Ia datang ke kehidupan Damar atau lebih tepatnya, kehidupan Arman dengan satu tujuan.Balas dendam.Ia ingin merebut hatinya. Ia ingin menghancurka

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Pengungkapan Rahasia

    Zizi menggigit bibirnya, jelas tidak puas dengan jawaban itu. Namun, ia tahu ibunya tidak akan menjawab lebih jauh. Ia melanjutkan makannya, meskipun pikirannya tetap dipenuhi berbagai pertanyaan.Tiba-tiba, Wilona mengerutkan kening ketika melihat sesuatu di leher putrinya. Ia menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas."Zizi, itu apa di lehermu?" tanyanya curiga.Zizi tersentak, tangannya refleks menutupi bagian lehernya. "H-hah? Ini... digigit nyamuk, Ma," jawabnya tergagap, jelas gugup.Wilona menatapnya sejenak, lalu menghela napas. "Kalau begitu, nanti pergi ke dokter. Jangan dibiarkan."Zizi mengangguk cepat, bersyukur ibunya tidak banyak bertanya.Wilona kemudian mengalihkan pandangannya pada Zicho, yang sejak tadi hanya makan dengan ekspresi bosan."Zicho, kamu masih bermain dengan geng motor?" tanyanya tajam.Zicho menghentikan makannya, lalu menatap Wilona dengan ekspresi tak senang. "Kenapa, Ma?""Kamu masih terlalu kecil untuk terlibat dengan hal seperti itu," ujar Wil

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status