Beranda / Romansa / Kembalinya Hasrat Sang CEO / Rencana Pengkhianatan

Share

Rencana Pengkhianatan

Penulis: Planet Zamzan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-10 05:05:13

Damar mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja, menarik perhatian mereka semua sebelum mulai berbicara.

"Lihat baik-baik laporan ini," suaranya tegas dan dingin. "Selama bertahun-tahun, kalian telah melakukan penyelewengan dana, menaikkan anggaran yang tidak perlu, dan mempermainkan laporan keuangan perusahaan ini. Pembangunan, pemasaran, hingga dana operasional semuanya penuh dengan kebohongan."

Beberapa direktur mulai gelisah, saling melirik satu sama lain.

Damar melanjutkan, "Sejak aku mulai memperhatikan laporan-laporan ini, aku menemukan banyak kejanggalan. Pembangunan yang seharusnya selesai dalam enam bulan tertunda hingga satu tahun, dengan alasan yang tidak masuk akal. Anggaran pemasaran yang seharusnya cukup malah membengkak berkali-kali lipat tanpa hasil yang jelas. Dan dana operasional? Sejak kapan perusahaan ini memberikan dana perjalanan dinas sebesar itu untuk direktur-divisi yang bahkan tidak pernah keluar kota?"

Semua yang hadir menundukkan kepala, tak ada yang berani
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Perjalanan Dinas

    Damar melangkah masuk ke dalam pesawat dengan ekspresi tenang seperti biasanya. Penerbangan ini bukan sesuatu yang dia nantikan, tetapi perjalanan dinas untuk menemui para investor adalah sesuatu yang harus dia lakukan. Setelah semua gejolak yang terjadi di perusahaan, dia harus meyakinkan para pemilik saham bahwa semuanya tetap terkendali.Setelah menemukan tempat duduknya di kelas bisnis, Damar melepas jasnya dan merapikan lengan kemejanya. Namun, saat dia menoleh ke sebelahnya, matanya langsung menyipit dengan heran.Di sana, dengan santai duduk seorang wanita dengan penampilan yang begitu memukau. Rambutnya disanggul rendah dengan beberapa helai jatuh di sisi wajah, makeup-nya sempurna namun tidak berlebihan, dan gaun hitam selutut yang elegan membungkus tubuhnya dengan pas.Rachel.Damar menghela napas. "Kenapa kau ada di sini?" tanyanya dengan nada datar.Rachel menoleh dengan senyum khasnya. "Tentu saja untuk menemani bosku," jawabnya ringan.Damar menatapnya dengan tatapan taj

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Rencana Pembalasan

    Di dalam kantornya yang luas dan bernuansa elegan, Damar duduk dengan wajah serius, matanya menelusuri setiap lembar dokumen yang diberikan oleh Rachel. Tumpukan laporan keluhan dari para pemilik saham membuat kepalanya semakin pening. Ini bukan pertama kalinya dalam seminggu terakhir dia menghadapi tekanan semacam ini. Namun, kali ini berbeda. Para investor besar mulai gelisah dengan langkah-langkah perombakan yang dia lakukan, dan mereka tidak segan-segan menyuarakan ketidakpuasan mereka.Rachel berdiri di hadapannya, menunggu dengan sabar sementara Damar membaca laporan itu. Dia kemudian membuka suaranya, "Pak Arman, keluhan ini datang dari beberapa pemegang saham terbesar kita. Mereka merasa kebijakan yang Bapak ambil terlalu drastis dan bisa membahayakan stabilitas perusahaan."Damar menghela napas panjang, lalu menutup laporan itu dengan satu tangan. "Siapa saja investor terbesar kita?"Rachel mengangguk dan segera membuka tablet di tangannya. "Berdasarkan catatan terakhir, tiga

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Rencana Pengkhianatan

    Damar mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja, menarik perhatian mereka semua sebelum mulai berbicara."Lihat baik-baik laporan ini," suaranya tegas dan dingin. "Selama bertahun-tahun, kalian telah melakukan penyelewengan dana, menaikkan anggaran yang tidak perlu, dan mempermainkan laporan keuangan perusahaan ini. Pembangunan, pemasaran, hingga dana operasional semuanya penuh dengan kebohongan."Beberapa direktur mulai gelisah, saling melirik satu sama lain.Damar melanjutkan, "Sejak aku mulai memperhatikan laporan-laporan ini, aku menemukan banyak kejanggalan. Pembangunan yang seharusnya selesai dalam enam bulan tertunda hingga satu tahun, dengan alasan yang tidak masuk akal. Anggaran pemasaran yang seharusnya cukup malah membengkak berkali-kali lipat tanpa hasil yang jelas. Dan dana operasional? Sejak kapan perusahaan ini memberikan dana perjalanan dinas sebesar itu untuk direktur-divisi yang bahkan tidak pernah keluar kota?"Semua yang hadir menundukkan kepala, tak ada yang berani

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Sebuah Peringatan

    Damar duduk di tepi ranjang rumah sakit, mengenakan kemeja yang baru saja diberikan oleh Rachel. Tangannya bergerak perlahan merapikan kerahnya sendiri, tapi Rachel dengan cepat menahannya dan mulai membenarkan letak kancingnya."Kau bahkan tidak bisa merapikan kemejamu sendiri, bagaimana bisa mengurus perusahaan sebesar itu?" goda Rachel, jemarinya masih sibuk merapikan lipatan kain.Damar mendengus pelan, matanya menatap Rachel dari jarak yang begitu dekat. Rachel pun menyadarinya, tapi dia tetap melanjutkan kegiatannya seolah tidak peduli.Setelah selesai, Rachel melangkah mundur sedikit, menatap Damar yang kini terlihat lebih rapi."Apa tujuanmu sebenarnya?" tanya Damar tiba-tiba, suaranya terdengar lebih serius dari biasanya.Rachel sedikit terkejut dengan pertanyaan itu, tapi kemudian dia tersenyum tipis. "Tujuan apa?"Damar menajamkan pandangannya. "Apa kau benar-benar ingin menjadi wanita simpananku?"Rachel terdiam sesaat, menatap Damar dalam-dalam. Ada keraguan di matanya, t

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Mata-mata

    Wilona duduk di sofa empuk butik pribadinya dengan wajah kesal. Jemarinya yang lentik mengetuk-ngetuk meja kaca di depannya dengan ritme cepat, menunjukkan betapa frustasinya dia saat ini.Seminggu sudah berlalu sejak Arman, mulai menunjukkan perubahan sikapnya. Wilona benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Arman yang dulu selalu mengutamakan gengsi dan mengikuti keinginannya kini tampak semakin jauh darinya.Dan semua ini… terjadi setelah kemunculan Rachel.Nama itu saja sudah cukup untuk membuat Wilona semakin kesal.Rachel.Wanita itu bukan hanya mendekati Arman secara terang-terangan, tetapi juga berani menantangnya secara langsung.“Kurang ajar,” gumam Wilona sambil meremas roknya.Tepat saat itu, pintu butik terbuka, dan seorang pria bertubuh tegap masuk dengan langkah mantap. Bayu.Wilona meliriknya dan memberi isyarat agar dia duduk di seberangnya. Bayu pun menuruti perintah itu tanpa banyak bicara.“Katakan padaku,” ujar Wilona dengan suara dingin, “apa yang sebenarnya

  • Kembalinya Hasrat Sang CEO   Sejak Kapan?

    Bayu mengetuk pintu kamar rawat Damar sebelum masuk. Setelah mendapatkan izin, ia masuk dengan langkah tegap dan langsung memberi hormat kepada atasannya.Damar yang tengah bersandar di tempat tidur menoleh ke arahnya. “Bagaimana hasilnya?” tanyanya langsung.Bayu berdiri tegap di sisi ranjang. “Kami sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kejadian di proyek kemarin. Tidak ada indikasi sabotase atau kesengajaan. Kejadian itu murni kelalaian pekerja konstruksi. Batu bata yang jatuh berasal dari tumpukan yang tidak tertata dengan baik.”Damar menghela napas lega. “Syukurlah kalau begitu.”Namun, sebelum Damar bisa merasa benar-benar tenang, Bayu melangkah lebih dekat, ekspresinya lebih serius dari sebelumnya. Ia menurunkan suaranya sedikit.“Tapi ada hal lain yang mencurigakan, Pak,” katanya.Damar menatapnya dengan tajam. “Apa itu?”“Sekretaris baru Anda, Rachel.”Damar mengernyit. “Apa maksudmu?”Bayu mengeluarkan ponselnya dan membuka beberapa catatan yang sudah ia kumpulkan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status