Jingga dengan santainya berjalan ke arah ruang tamu sambil memakan sebuah makanan ringan yang tadi ia ambil dari rak yang ada di dapur.
Tadinya ia berniat untuk bersantai sambil menonton acara televisi. Tetapi saat melihat Dalfon sedang berbaring di sofa sampai bermain ponsel, niatnya tadi pun langsung harus ia urungkan. Karena tidak mungkin, ia memaksa kakaknya itu untuk pindah ke kamar.
Saat Jingga ingin beranjak pergi, ia baru teringat akan satu hal. Ia harus membujuk kakak laki-lakinya itu untuk bersedia mengikuti Kompetisi Tujuh Sekolah. Dan waktunya juga seminggu.
Dengan perasaan malas, Jingga pun duduk di sofa yang belum terpakai. Ia duduk lalu menyalakan televisi. Sedangkan Dalfon yang melihat keberadaan adiknya pun langsung bangun dari posisi tidurnya.
Tadinya ia ingin langsung pergi. Tetapi saat melihat ekspresi adiknya, ia urungkan niatannya. Dan memilih untuk tetap duduk di sofa. Menunggu adiknya itu membuka topik pembicaraan.
Semua anggota OSIS sedang ada di dalam ruangan OSIS. Tetapi kali ini ada beberapa murid tambahan yang mengikuti pertemuan itu. Beberapa murid pilihan yang akan mengikuti Kompetisi Tujuh Sekolah pun mengikuti pertemuan itu. Yang berarti Dalfon juga ada di dalam ruangan itu.Dalfon. Sebenarnya ia sama sekali tidak serius dalam tes uji coba tadi. Tetapi entah kenapa, ia bisa lolos dan resmi menjadi bagian teknisi.Dalfon sendiri pun merasakan sedikit keanehan. Karena cuma dirinya saja yang berasal dari Kategori Tanah. Tetapi Dalfon untuk tidak memikirkan hal itu. Mencoba untuk menerima apa yang sudah terjadi dan menikmati kelanjutannya.Berbeda dengan Dalfon. Ansel resmi menjadi atlit. Karena memang ia telah dipercaya dan kemampuannya berada di atas rata-rata.Ansel sendiri sangat menyayangkan kalau Dalfon tidak bisa menjadi atlit. Karena ia sendiri tau kalau sebenarnya Dalfon lebih baik darinya. Dan mungkin saja kalau Dalfon yang menjadi atlit,
Farlo sedang sibuk mengatur tentang bahan-bahan makanan yang ada di restoran. Entah kenapa, akhir-akhir ini pengunjung Restoran Alice sangatlah banyak, membuatnya kekurangan persediaan bahan makanan.Farlo menatap secara saksama bahan-bahan makanan yang ada di hadapannya. Bahan-bahan makanan itu adalah bahan-bahan makanan yang telah ia pesan kemarin dan baru saja sampai sekarang.Ia memastikan bahwa tidak ada yang kurang dari bahan-bahan itu. Karena kalau ada yang kurang, pasti Alice akan marah besar kepadanya. Dan ia akan kehilangan pekerjaannya.Tentang kehilangan pekerjaan, ia dulu pernah hampir kehilangan pekerjaannya karena telah mengusir tamu spesial Alice. Tetapi untung saja saat itu tamu itu membelanya dan memberi kesempatan kedua untuknya. Lalu, semenjak itu, ia tidak pernah menilai orang dari luar dan ia sangat berterima kasih pada laki-laki itu.Tetapi sayang, setelah hari itu, ia sama sekali tidak pernah bertemu lagi dengan laki-la
Dalfon menatap secara saksama sebuah rumah tua yang akan ia tempati bersama Keenan untuk satu bulan ke depan.Rumah tua itu tidak terlalu buruk. Bisa dibilang masih layak untuk ditinggali, jika sudah dibersihkan dan barang-barang yang ada di dalamnya ditata rapi.Selama satu bulan ia akan melatih diri bersama Keenan. Dan selama satu bulan itu, ia harus bisa setara dengan Keenan. Supaya nanti saat ia berada di pelatihan pasukan bayangan, ia bisa membuktikan bahwa ia bukanlah murid SMA biasa. Dan supaya ia bisa mendapatkan bonus dari Alice.Mungkin satu bulan ini akan sangat menyiksa batin dan tubuh Dalfon. Tetapi Dalfon sudah sebisa mungkin siap untuk menghadapi semuanya. Bukan untuk dirinya. Melainkan untuk Jingga.Kalau ia berhasil setara dengan Keenan. Ia pasti bisa menjaga Jingga dari para orang-orang jahat yang ada di luar sana. Dan jika ia bisa mendapatkan uang dari pekerjaan yang akan diberikan oleh Alice, ia akan bisa membiayai hidup Jingga.
Alice menatap malas seorang perempuan yang duduk di seberangnya. Pasalnya laki-laki itu tiba-tiba mengadakan acara pertemuan Lima Keluarga Besar tanpa memperdulikan kesibukan orang lain. Dan karena itulah sekarang Alice datang.Alice sekarang sudah ada di sebuah ruangan. Duduk di tepi meja bundar, bersama empat orang lainnya. Kelima orang yang sekarang berkumpul adalah pemimpin Lima Keluarga Besar. Orang yang sangat dihormati dan ditakuti oleh semua orang.Alice dari keluarga Gracia. Vinka dari keluarga Virgo. Carles dari keluarga Mafuyu. Volva dari keluarga Aurora. Nicola dari keluarga Venus. Dan tentu saja mereka semua ditemani oleh pengawal mereka masing-masing. Tetapi karena kali ini Keenan sedang tidak ada, maka Alice membawa Noel, seorang perempuan yang bertugas pengawal semenjak lima tahun yang lalu.Semua pemimpin Lima Keluarga Besar sudah ada di satu ruangan yang sama. Yang berarti akan ada sesuatu yang penting akan mereka bahas. Dan sesuatu itu bisa sa
Mata Dalfon perlahan mulai terbuka. Seingatnya ia sebelumya ia pingsan di sebuah gua yang di dalamnya ada sebuah seekor rubah dan sebuah pedang yang tertancap di sebuah batu. Tetapi saat ia melihat ke arah sekitar. Pemandangan yang lihat sangatlah berbeda dengan pemandangan sebelum ia pingsan.Ia kali ini berada di sebuah tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari air terjun dan sekarang di hadapannya ada sebuah batu besar. Batu tersebut sangatlah besar, bahkan besarnya melebihi tubuh Dalfon.Tetapi ada yang aneh dengan batu itu. Batu itu diikat oleh sebuah tali besar, seperti tali bangunan. Tetapi warnanya warna merah.Saat ia ingin menyentuh tali itu, tiba-tiba terdengar suara lonceng dari arah belakang Dalfon. Dalfon sendiri dapat mendengar jelas suara lonceng itu. Makanya ia langsung berbalik untuk memastikan apakah ada orang yang datang atau tidak.Saat ia melihat ke arah belakang, ternyata tidak ada siapa pun. Membuatnya langsung kebingungan
Waktu yang seharusnya satu bulan untuk berlatih, berubah menjadi dua bulan karena Dalfon terlambat menyadari apa maksud dari kalimat berteman dengan alam.Tetapi keterlambatan Dalfon itu tidak terlalu merugikannya, karena dua bulan di alam sana sama dengan dua belas jam di dunia aslinya. Yang berarti ia belum terlalu lama meninggalkan dunia aslinya dan masih mempunyai banyak waktu untuk berlatih dengan Keenan.Kalau ditanya apa saja yang Dalfon lakukan selama satu bulan belakangan ini, Dalfon hanya diam di bawah pohon, berjalan mencari inspirasi, duduk di atas air terjun. Lalu sampai pada akhirnya ia menyadari bahwa sejak awal ia sudah berteman dengan alam.Karena kalau ia tidak berteman dengan alam, maka ia tidak mungkin bisa menghirup oksigen dan hidup bersama sahabat-sahabatnya.Dan setelah menyadari kebodohannya itu, ia mulai belajar untuk mempelajari mengendalikan auranya. Untuk hari pertama, ia sama sekali tidak bisa merasakan atau pun melihat aura
Setelah menghabiskan lima belas hari untuk berlatih bersama Keenan. Dalfon akan menghabiskan waktunya di pelatihan pasukan bayangan. Sebuah pasukan yang paling ditakuti dan paling di hormati.Seperti perintah Alice sebelumnya, Dalfon datang ke pelatihan ini bukan untuk berlatih bersama dengan para anggota pasukan yang lainnya. Melainkan untuk melatih para pasukan bayangan.Dalfon sebenarnya tidak tau menahu tentang cara melatih. Tetapi itu tidak menjadi masalah. Karena ada Mayor Kaze.Memang tidak mudah untuk hari pertama. Karena masih ada sebagian pasukan yang meremehkan Dalfon. Tetapi setelah Dalfon memperlihatkan kehebatannya dalam menembak, menggunakan senjata tajam, dan membuat sebuah rencana, perlahan demi perlahan pun semua pasukan mulai percaya dan mulai mau menerima Dalfon.Kalau dihitung-hitung sejak hari pertama kedatangan Dalfon di pelatihan pasukan bayangan, ini sudah hari keempat belas. Yang berarti besok adalah hari terakh
Ansel tersenyum kecil melihat sahabatnya ada di dalam barisan para anggota teknisi. Sekitar satu bulan lebih ia tidak memandang wajah sahabatnya itu. Dan ternyata, selama satu bulan itu, sahabatnya sudah banyak berubah. Bisa terlihat jelas, badan sahabatnya itu lebih berisi dibandingkan dengan terakhir kali mereka bertemu.Sebelumnya ia tidak menyangka bahwa hari ini akan datang juga. Hari di mana Dalfon mau bekerja sama dengan para murid dari kategori tanah untuk bisa memenangkan sebuah kompetisi. Tentu saja hal ini bisa tercapai karena bujukan dari Jingga. Kalau bukan karena perempuan itu, pasti Dalfon tidak akan ada di sana bersamanya.Ansel juga merasa sedikit bersalah karena telah menarik Dalfon masuk ke dalam hal yang paling tidak Dalfon sukai. Tetapi ia rasa, Dalfon paham akan maksud dari tindakannya itu dan tidak akan memarahinya.Lagi pula sekarang mereka sudah sampai di hotel penginapan. Hotel yang akan menjadi tempat mereka menginap selama kompe