Ansel dan Adit meminum segelas kopi hangat yang tadi sempat mereka bikin di dapur umum. Mereka menikmati kopi itu di sekitar api unggun. Bukan cuma mereka, ada juga Arasha, Alyssa, Lucia, dan Jingga.
Mereka berenam sedang menghangatkan tubuh mereka pada malam hari yang dingin ini. Tanpa pembicaraan yang khusus, mereka duduk dan berbicara seadaanya.
Rasa canggung memang terasa di benak Adit dan Ansel. Karena kedua perempuan yang sedang bersama mereka adalah para penerus keluarga besar. Yang artinya kedua perempuan itu adalah perempuan terpandang. Bisa bahaya kalau mereka memberikan kesan yang buruk pada mereka.
Sedangkan Jingga dengan Arasha masih seperti biasanya. Masih tidak bisa akur dan saling mendebatkan hal-hal yang kecil. Arasha memang selalu bisa mengalah terhadap kemauan dan pola pikir Dalfon. Tetapi ia tidak mau mengalah untuk perempuan itu. Walau pun semua orang mengatakan kalau perempuan itu adalah adiknya Dalfon, ia tidak akan pernah mau
Semua orang dikumpulkan di lapangan latihan. Sudah terhitung seminggu sejak pada pengungsi mengungsi di kamp pelatihan pasukan bayangan. Dan hari ini adalah hari terakhir pada pengungsi di kamp pelatihan. Karena para petinggi sudah memutuskan untuk memindahkan para pengungsi ke rumah darurat sementara yang letaknya tidak begitu jauh dari kota mereka.Para pasukan bayangan sudah lengkap dengan pakaian militer mereka. Dengan upacara perpisahan, mereka akan mengantarkan kepindahan para pengungsi.Tentu saja ada rasa sedih di benak mereka. Karena mereka sudah lama tidak mendapatkan tamu dari luar hutan. Selama ini mereka hanya ada di dalam hutan tanpa tau bagaimana kehidupan dan berita yang ada di luar hutan. Jadi sekalinya mereka mendapatkan tamu dari luar hutan, ada banyak hal yang mereka ingin lakukan bersama. Tetapi sayangnya waktu mereka sekarang telah usai. Semuanya harus kembali ke tempat mereka masing-masing.Kaze mengucapkan sepatah dua patah kalimat di ata
Semua orang kembali ke rumah darurat yang telah disiapkan oleh pemerintah. Semua orang ingat kalau mereka berada di sana karena rumah mereka hancur lebur disebabkan oleh serangan teroris. Ingatan mereka masih utuh tentang perang itu. Tetapi ada dua keping bagian ingatan mereka yang menghilang. Yaitu tentang pasukan bayangan dan Dalfon.Tidak ada satu pun orang yang bisa mengingat tentang pasukan bayangan. Dengan begitu, semua identitas anggota pasukan bayangan dan semua rahasia yang ada di kamp pelatihan pasukan bayangan akan aman.Dan tentang Dalfon. Diingatan mereka sama sekali tidak ada kenangan dengan laki-laki itu. Seakan mereka tidak pernah bertemu atau bahkan mengenal laki-laki itu.Bahkan Ansel, Adit, Jingga, dan Lucia yang memiliki hubungan erat dengan Dalfon, sekarang sama sekali tidak bisa mengingat siapakah Dalfon yang sebenarnya. Hilangnya Dalfon dari ingatan mereka disebabkan oleh sihir yang Dalfon langsungkan hari itu. Dan sihir itu adalah s
Arasha, Rachel, Gio hari ini akan dilantik sebagai kepala keluarga baru. Arasha sebagai keluarga Mafuyu, Rachel sebagai kepala keluarga Virgo, dan Gio sebagai kepala keluarga Aurora.Seharusnya jabatan kepala keluarga Vinka diberikan kepada Alyssa. Tetapi dengan alasan pribadi Alyssa menolak keras jabatan itu dan memberikan jabatan itu kepada adiknya.Sedangkan Arasha maju sebagai kepala keluarga karena terpaksa. Ia tidak mempunyai kakak ataupun adik. Jadi satu-satunya orang yang bisa memimpin keluarga Mafuyu hanyalah dirinya. Membuatnya tidak mempunyai pilihan lain selain maju sebagai kepala keluarga baru.Sebenarnya ada Langit. Tetapi tidak mungkin bagi Langit untuk maju. Karena berita tentang Noel yang telah dikeluarkan dari keluarga Mafuyu sudah menyebar di masyarakat. Jadi akan menjadi masalah jika Langit yang maju sebagai penerus.Bicara-bicara tentang Langit. Alice sudah mengizinkan Noel, Keenan, dan Langit untuk menunjukkan diri mereka ke de
Michaels menghembuskan nafas panjang sambil menatap tajam Tristan yang terlihat sudah sangat letih. Mereka sekarang ada di dalam hutan larangan dan sedang melakukan sebuah pertarungan. Pertarungan mereka sangatlah sengit. Bahkan saking sengitnya, semua pohon dan bebatuan besar yang ada di sekitar mereka sampai terbelah menjadi beberapa bagian.Michaels menggunakan pedang panjangnya yang bernama Raphael. Dan Tristan menggunakan pistol yang disebut oleh Tristan dengan nama Star.Kedua orang itu dulunya adalah seorang sahabat. Anggota pasukan bayangan yang paling ditakuti dan dihormati di seluruh dunia. Kedua orang itu juga telah menyelesaikan tugas-tugas yang sangat berat. Dan sudah terbiasa terjun ke dalam medan perang.Mereka berdua tidak bisa dipisahkan. Setiap ada Michaels di situ ada Tristan. Di mana ada Tristan, di situ pasti ada Michaels.Tetapi itu dulu. Sebelum Tristan memilih untuk keluar dari pasukan bayangan demi sesuatu yang ia anggap sebagai i
Ansel sedang bersantai di sebuah warung yang sering dijadikan tempat tongkrongannya bersama teman-temannya sekolahnya.Ditemani dengan sebuah rokok dan teh hangat, ia menikmati waktu sambil menunggu sahabatnya datang.Sebenarnya ia tidak sendirian kali ini. Karena ada beberapa teman-temannya yang sedang bersembunyi di dalam warung.Sekarang ia dan teman-temannya sedang merencakan sesuatu yang sangat berbahaya. Yaitu bilang secara langsung kepada Dalfon Zephyrine, bahwa dirinya telah berpacaran dengan Jingga Auretta Eira, adik perempuan Dalfon.Kenapa berbahaya? Karena Dalfon sama sekali tidak pernah membiarkan seorang laki-laki pun masuk ke dalam kehidupan adik perempuannya.Beberapa hari lalu, ada suatu kejadian yang sangat tragis. Kejadian itu bermula saat ada seorang laki-laki yang berani-beraninya mendekati Jingga di hadapan Dalfon. Dan tidak lama, laki-laki itu dikabarkan masuk rumah sakit akibat amukan Dalfon. Itu bukan pert
Jingga menatap secara saksama perempuan yang sedang mengoceh tidak jelas di sampingnya. Perempuan yang sedang ia tatap adalah Ratu Angelina Cantika. Sahabatnya sejak SMP. Dan teman satu bangkunya.Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju kantin sekolah, untuk membeli sebuah makanan dan minuman.Sebenarnya, Jingga sudah menyiapkan sebuah bekal dari rumah. Tetapi karena ia lupa memasukkan bekalnya ke dalam tas, mau tidak mau ia harus makan di kantin bersama sahabatnya.Jingga duduk di meja yang berada di bagian pinggir kantin. Sambil menunggu Ratu yang sedang memesan makanan, ia bermain permainan yang ada di ponselnya.Sesekali ia melirik ke arah daerah taman sekolah yang terdapat banyak bunga bermekaran dan para pasangan kekasih yang sedang menghabiskan waktu sekolah bersama di taman tersebut.Dan tepat setelah permainannya selesai, sahabatnya datang dan duduk di kursi yang ada di seberang meja. Ia masukkan ponselnya ke dalam saku baju. Lalu m
Jingga sedang sibuk-sibuknya mengerjakan tugas sekolahnya di kamar. Ia berusaha sangat fokus, walau ada suara gaduh dari ruangan sebelah.Ruangan sebelah adalah kamar milik Dalfon. Sekarang di ruangan itu ada Dalfon, Adit, dan Ansel. Ketiga orang itu sedang bermain game ponsel. Dan terus-menerus berteriak sesuka mereka, tanpa memperdulikan Jingga yang sedang mencoba fokus mengerjakan tugas sekolahnya.Jingga memang bisa sabar. Tetapi kesabarannya juga bisa habis. Dan karena kesabaran Jingga sudah habis, ia memutuskan untuk keluar dari kamar, lalu mengetuk pintu kamar Dalfon.Anehnya, saat ia mengetuk pintu ruangan tersebut, tiba-tiba suara bising yang tadi ia dengar, langsung hilang seketika.Dan karena ia merasa aneh, ia memutuskan untuk membuka pintu itu secara paksa. Lalu ia mendapati tiga orang laki-laki yang sedang tertidur di atas lantai ditemani dengan kulit kacang yang berserakan di mana-mana.Jingga yakin bahwa ketiga laki-laki itu cuma pu
Ansel dan Adit sedang melamun di pinggir kolam pemancingan ikan. Memikirkan tentang bagaimana kemeriahan pesta nanti sore yang akan diselenggarakan di rumah Dalfon. Ya walau pestanya bukan pesta besar-besaran. Tetapi pesta itu adalah pesta yang sangat mereka nanti-nanti sejak dulu, karena di pesta itu mereka bisa sesuka hati membakar ikan yang telah mereka bumbui sendiri.Memikirkan tentang ikan, sekarang ikan yang sudah didapatkan oleh Ansel dan Adit masih sangatlah sedikit. Kalau dihitung-hitung, saat mereka berhasil mendapatkan dua ekor ikan yang memiliki ukuran lumayan besar.Tetapi menurut mereka sendiri, dua ekor ikan itu tidak akan cukup jika dibagikan dengan para teman-teman Jingga yang akan datang nanti sore untuk belajar bersama dengan Jingga. Jadi mereka putuskan untuk tetap tinggal di pemancingan ikan tersebut lebih lama dan memancing ikan sebanyak mungkin.Di tengah-tengah lamunannya, Adit teringat tentang kejadian kemarin malam. Kejadian di mana Da