Share

Bab 4 Siapa pelakunya?

Author: Queen Laucla
last update Last Updated: 2023-12-16 22:07:12

Cal berlari menghampiri Thanos, lelaki itu baru saja turun dari mobil mewahnya, tepat di depan gedung perusahaan mereka. 

"Ada apa lagi, Cal? Apa yang ingin kau tunjukkan padaku?" tanya Thanos malas. 

"Lihat ini, wanita itu ditemukan tewas, Thanos. Kau sudah tahu?" Cal mengatakan itu dengan tergesa, sembari berjalan di sisi Thanos. 

Mendengar itu, langkah kaki Thanos terhenti. Diraihnya tablet dari tangan Cal dan seketika itu pula ia benar - benar terkejut. 

"Dia adalah wanita yang bersamamu di kafe itu, kan? Kau mengenalnya, bukan?" Cal terus bertanya, tapi Thanos justru berjalan lebih cepat, meninggalkan Cal yang mengikutinya dari belakang. 

"Wanita itu diduga mengalami pendarahan hebat, dan di tubuhnya ditemukan..." Ucapan Cal terhenti saat Thanos tiba - tiba berbalik ke arahnya. 

"Aku akan membacanya nanti, Cal. Berhenti mengikutiku." Kata Thanos dan kembali berjalan ke ruang kerjanya sendiri. 

"O..oke, aku hanya memberitahumu." Gumam Cal setelah Thanos menjauh darinya beberapa langkah. 

Lelaki dengan kemeja biru tua itu duduk di belakang meja kerjanya, dibukanya tablet itu kembali, dan Thanos menelusuri setiap kata dengan begitu teliti. 

"Jadi, mereka hanya menduga kalau lelaki yang masuk bersama Erica adalah pelakunya. Mereka tidak melihatku. Tapi kenapa Erica tewas? Aku meninggalkannya dalam kondisi hidup. Aku yakin itu." Kata Thanos kepada dirinya sendiri. 

Thanos meraih ponselnya dan meminta Cal untuk datang. Tak membutuhkan waktu lama untuk lelaki itu muncul di hadapan Thanos. Ditatapnya Thanos yang terlihat gelisah, dan juga  tablet yang masih berada di tangan lelaki itu. 

"Kau pasti sudah membaca beritanya, kan? Dia wanita yang bersamamu di kafe itu. Kau pasti sangat mengenal dia, Thanos." Ucapan Cal membuat Thanos mendongak. Seperti biasa Thanos tak pernah bisa menipu sahabatnya itu. 

"Ya, kau benar," jawab Thanos sembari membalas tatapan Cal. 

Cal mencondongkan tubuhnya, tampaknya ia terkejut dengan pengakuan Thanos. "Tunggu, jangan katakan kau terlibat dengan tewasnya wanita itu, Thanos." 

Thanos menghela napas, lelaki itu menautkan keningnya, "Dengarkan aku, Cal. Wanita itu memiliki hubungan denganku selama beberapa bulan ini, tapi aku bukan pelakunya. Aku memang menemui dia di hotel itu, tapi sebelumnya dia bersama laki - laki lain. Saat aku pergi, dia masih hidup. Cal, kali ini bantu aku." pinta Thanos, sesuatu yang tak pernah Thanos lakukan sebelumnya. 

"Kau tidak pernah mengatakan ini padaku sebelumnya, Thanos. Sungguh, aku benar - benar terkejut. Kalau mereka tahu kau juga bersama wanita itu saat kejadian, kau bisa saja menjadi..." 

"Aku tahu, karena itu hanya kau yang bisa menolongku. Pergilah ke sana secepat mungkin dan hapus rekaman CCTV itu. Tempat di mana aku melewatinya. Sekitar pukul 11 malam, kau bisa melakukannya, bukan?" Permintaan Thanos membuat Cal semakin terkejut. Ia bukan hanya mengaku memiliki hubungan dengan wanita itu, tapi juga terlibat dengan peristiwa itu. 

"Memangnya apa yang kau lakukan padanya, Thanos? Kenapa kau terlihat begitu cemas?" tanya Cal lagi. 

"Aku hanya memberinya peringatan, dia tidur dengan pria lain sementara menjalin hubungan denganku juga. Aku tidak suka itu," jelas Thanos. 

"Tapi kau juga tidak akan menikahi dia, kan? Seperti yang sudah - sudah. Kau hanya menjadikan para wanita itu pelampiasan. Tapi kenapa kau sangat marah, Thanos. Jangan katakan kalau kau sudah jatuh cinta dengan wanita itu. Kabarnya, dia cukup dikenal. Aku melihat akun media sosialnya dan wow... "

"Cal, aku tidak memiliki banyak waktu untuk itu. Kita bisa bicara lagi setelah kau menyelesaikan tugasmu. Aku akan membayarmu untuk itu." Thanos mengembalikan tablet itu kepada Cal. 

"Oke, semoga mereka belum mengambilnya." Cal bergegas pergi setelah mengatakan itu, dan kali ini Thanos hanya bisa mengharapkan lelaki tersebut.

Thanos kembali menatap ponselnya, berita tewasnya Erica masih menjadi topik utama di setiap situs kabar online. Ketika lelaki itu sedang terpaku di depan layar ponselnya, ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu, seorang wanita muda yang merupakan sekretaris Thanos pun muncul dari balik pintu itu. 

"Beberapa orang wartawan ada di luar, apa yang harus saya lakukan?" Wanita itu bertanya lembut, menatap Thanos yang terdiam.

"Untuk apa mereka ada di sini?" tanya Thanos beberapa saat kemudian.

"Mereka ingin bertemu anda," sahutnya.

"Bertemu denganku? Baiklah, aku akan keluar." Thanos berdiri, menemui para wartawan itu adalah keputusan yang tepat. Ia yakin kalau mereka tidak tahu menahu soal kedatangannya di hotel itu. Karena  menghindar hanya akan membuat mereka curiga.

...

"Itu dia!" Teriak seorang wartawan saat melihat kedatangan Thanos. Tanpa menunggu lama mereka bergegas mendatangi lelaki itu dan mengajukan banyak pertanyaan.

"Kau pasti sudah tahu kabar kematian wanita itu, bukan? Dia Erica, wanita yang bersamamu di kafe beberapa waktu yang lalu." kata seorang wartawan sembari mendekatkan ponselnya ke arah Thanos.

Thanos menatap wartawan itu satu demi satu, bola matanya bergerak lalu berhenti kembali untuk menatap lelaki yang masih mendekatkan ponselnya itu, "Kau adalah orang yang diam - diam mengabarkan berita palsu itu, bukan? Kau bahkan tak melihat wajahnya dengan jelas, bagaimana kau bisa mengatakan kalau wanita yang bersamaku di kafe itu adalah Erica?"

Wartawan itu seketika menarik lagi ponselnya dari sana, begitu juga dengan yang lain. Thanos tersenyum saat melihat perubahan mimik wajah lelaki itu.

"Jadi benar, itu adalah kau. Aku bisa saja menuntutmu, dan kedatanganmu kali ini bisa saja membuat orang lain salah paham." Ucapan Thanos itu membuat beberapa orang diantara mereka mundur, dan perlahan halaman De Aluna pun mulai kembali sepi. 

"Ada apa, Thanos? Apakah terjadi sesuatu di sini?" Micel menghampiri Thanos yang masih berdiri di sana sembari menatap kepergian para wartawan itu. Wanita cantik yang mengelola keuangan perusahaan itu bertanya. 

"Tidak, mereka salah telah menemuiku." Thanos tersenyum dan meninggalkan Micel begitu saja. Wanita yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Thanos.

Lelaki itu berjalan tegap, namun hatinya masih dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, kenapa Erica bisa tewas begitu saja, dan benarkah dirinya yang menyebabkan kematian wanita itu atau karena orang lain? Bagaimana dengan lelaki yang bersamanya sesaat sebelum ia datang? Kalaupun bukan, Thanos berharap lelaki itulah yang menjadi tersangka utamanya.

"Aku tidak boleh terlibat, sial! Kenapa dia harus tewas di sana? Aku tidak membunuhnya, aku yakin itu." Thanos terus bergumam, sesekali ia meraih ponselnya dan menghubungi Cal, namun Cal tak juga menjawab panggilan darinya. 

"Cal, jawab aku!" Thanos mengatakan itu dengan nyaring, ia tak memiliki banyak kesabaran untuk menanti. Jantung di dalam dadanya berdetak cepat, sekarang keselamatan dirinya bergantung kepada Cal.

"Perusahaanku tidak boleh jatuh hanya karena wanita itu. Dia membuatku tidak waras!" Cal memukul meja di hadapannya, napasnya terdengar tak beraturan. 

"Apa yang kau cemaskan, Thanos? Bukankah kau memiliki segalanya?Apa yang tak bisa kau lakukan dengan kekuasaanmu itu?"

Thanos terdiam saat suara itu memenuhi hatinya. Sesaat kemudian ia tersenyum, selama ini tak ada yang membuatnya takut, bukan? Lantas kenapa ia begitu mencemaskan kematian Erica? Selama tidak ada bukti maka semua akan baik - baik saja. Wanita itu hanya boneka, sebentar lagi ia akan lenyap dari kehidupan di dunia maya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 82

    “Akhirnya kau datang mencariku,” kata Thanos menyambut kedatangan Ansel dengan senyum tipis di bibirnya. Lelaki itu menuang wine ke dalam gelas kosong, memberikannya kepada Ansel.Ansel terlihat ragu, menatap gelas di tangan Thanos itu.“Aku tidak akan memberimu racun,” ucap Thanos lagi, membuat Ansel bergerak untuk mengambil minuman itu.“Kenapa? Kau ingin mengatakan sesuatu? Kau pasti senang dengan apa yang terjadi kepadaku. Semua orang ingin membunuhku sekarang.” Thanos menyandarkan punggungnya, perlahan Ansel duduk di hadapan saudara kembarnya itu.“Apakah kau memang tidak membunuhnya?” tanya Ansel menatap tajam.Thanos tersenyum, “ Tidak ada bukti, bukan? Ayah sudah menghapusnya.”“Jadi itu benar? Kau memang membunuh wanita itu?” Ansel menyipitkan matanya – tak percaya.“Entahlah, tapi dia masih bernapas saat aku pergi. Aku memang memukulnya, tapi tidak membunuhnya. Aku bahkan tidak tahu dia sedang mengandung,” jelas Thanos dengan tenangnya.Ansel menggeleng tak percaya, lelaki

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 81

    BAB 81“Athena, aku ingin bertemu Thanos. Tapi bagaimana caranya?” Ansel melepaskan tangan Athena, memandang mata indah wanita itu.“Kurasa aku harus mencoba menghubungi dia, Ansel. Namun, aku tidak tahu apakah Thanos masih mau menerimaku atau tidak. Mungkin saat ini dia sangat membenciku.”“Aku minta maaf, semua ini karena aku. Mungkin, kalau kau tidak bertemu denganku, barangkali kau sudah menjadi istri dari CEO ternama seperti dia,” ujar Ansel menyesal.Athena tersenyum, menggelengkan kepalanya, “Aku tidak mengejar itu. Meskipun dia adalah CEO ternama, belum tentu aku mau menikah dengannya. Fakta itu tidak bisa dihapus, Ansel.”“Apa dia seburuk itu?” gumam Ansel lirih, terlihat kesedihan di wajahnya.Athena menggeleng, “Entahlah, mungkin dia juga terluka. Sebenarnya, dia CEO yang hebat. Pekerjaannya selesai dengan baik, dia juga cerdas dan sangat tegas kepada siapa pun. Tapi dia memiliki sisi lain di dalam dirinya. Mungkin itulah yang membuat orang lain merasa Thanos seburuk itu.”

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 80

    Bab 80“Kau tidak menemukan dia?” Thanos tampak begitu marah saat mendengar kabar tak menyenangkan itu.“Dia seperti hilang ditelan bumi, Tuan. Kami benar-benar tak menemukan jejaknya. Mungkinkah dia sudah meninggalkan negara ini? Saya dengar dia memiliki kekayaan yang cukup besar,” ucap lelaki itu.Thanos mengernyit mendengar kalimat terakhir lelaki itu. “Kekayaan yang cukup besar? Bagaimana mungkin? Aku sangat mengenal Cal. Dia bekerja di sini cukup lama, dan aku tahu berapa harta yang dia miliki,” kata Thanos yang tak begitu percaya dengan perkataan bawahannya itu.“Maaf, Tuan, mungkin Anda memang tidak tahu soal ini. Tapi Cal sering menerima hadiah dari Tuan Megan. Saya pernah melihatnya sendiri,” tegas lelaki itu.“Ayahku memberinya hadiah? Maksudmu uang?”“Benar, dan jumlahnya tidaklah sedikit.”“Untuk apa?”Lelaki itu menunduk, tampaknya ia begitu takut untuk melanjutkan kalimatnya.“Katakan padaku apa yang kau ketahui, aku tak ingin ada sesuatu yang disembunyikan dariku,” kata

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 79

    Bab 79“Dia mengatakan itu padamu? Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Apakah kau akan menerimanya?” Athena bertanya dengan begitu serius, ia tahu ini bukan perkara yang mudah.Ansel menatap lekat wanita yang sangat dicintainya itu, wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. “Aku tidak tahu. Aku tak bisa melakukan itu.”“Kenapa?”“Karena dia kakakku, saudara kembarku.” Ansel mengatakan itu dengan sedih, wajahnya murung seperti keadaan hatinya sekarang.“Kau terlalu baik, Ansel. Tapi kau memiliki hak atas itu. Kau juga berhak berada di sana. Tak bisakah kau memikirkan dirimu sendiri? Thanos harus menanggung akibat dari apa yang telah ia lakukan. Sekarang adalah kesempatanmu, Ansel.”“Kau tahu, Athena. Dia melakukan itu bukan untuk kami. Tapi, untuk De Aluna. Hanya untuk perusahaan itu. Dia sangat mencintai perusahaannya.“Aku mengerti apa yang kau rasakan, Ansel. Tapi cobalah melihatnya dari sisi yang lain. Kau telah lama kehilangan hak itu, sekarang kau memiliki kesempatan

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 78

    “Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku memintamu untuk menemuiku di tempat ini, kan?”Ansel tidak menjawab, namun matanya tak melepaskan Megan sedetikpun. Ansel menduga lelaki itu menemuinya karena rekaman itu. Mungkinkah Megan merencanakan sesuatu?“Ayah ingin minta maaf padamu, Ansel. Tapi kau harus tahu, semua itu kulakukan karena sebuah alasan.”Ansel tersenyum miring, merasa lucu dengan ucapan lelaki yang kini menyebut dirinya sebagai ayah itu.“Apakah membuang bayi yang tak berdosa membutuhkan alasan?” ucap Ansel datar.“Ayah tak membuangmu. Kau dirawat oleh sebuah keluarga yang sangat menginginkanmu. Pernahkah kau melihat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh dua orang raja dalam waktu yang sama? Itu tidak akan terjadi, bukan? Kau tahu kenapa? Karena kerajaan itu akan hancur jika memiliki dua kepala. Meskipun kalian sangat mirip, tapi kalian memiliki watak yang berbeda. Ayah bisa melihatnya, meskipun baru bertemu denganmu. Kau sangat mirip dengan ibumu, Ansel. Nares adalah wanita ya

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 77

    “Cari Cal, temukan dia di mana pun dia berada!” kata Megan dengan emosi yang meluap.“Tuan, saham perusahaan kita jatuh. Berita itu telah tersebar di mana-mana.” Seorang lelaki menunjukkan data dari sebuah tablet yang dibawanya. Mendengar itu wajah Megan semakin merah padam.“Kumpulkan para wartawan itu, aku harus mengadakan konferensi pers!”“Baik, Tuan.”“Di mana Thanos?”“Tuan Thanos sudah meninggalkan Malvarrosa.”“Dasar anak itu ... benar-benar tidak bertanggung jawab!”Bibir Megan bergetar menahan amarah, ia tak menyangka kalau Cal akan berkhianat seperti ini. Ia harus segera menemukan lelaki itu dan menghukumnya. Suara riuh ruang pertemuan di dalam hotel itu masih ramai. Para wartawan menuntut jawaban, seakan tak puas dengan apa yang didengarnya.Megan berdiri di sana, menatap manusia-manusia yang haus akan sebuah kisah. Mungkin ini adalah sebuah kesalahan, mengundang para wartawan itu bukan keputusan yang tepat.“Apa yang akan kau jelaskan?” tanya seorang wartawan dengan nyari

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status