Share

Bab 5 Sebenci itukah?

Author: Queen Laucla
last update Last Updated: 2023-12-16 22:08:00

"Aku menemukannya, Thanos. Kau ada di sana saat peristiwa itu terjadi." Cal menatap Thanos setelah memberikan rekaman CCTV di hotel itu.

"Kau menghapus rekaman aslinya, kan?" Thanos menggenggam flashdisk yang diberikan padanya. "Aku tidak membunuhnya," kata Thanos lagi seakan menjawab tatapan mata Cal.

"Lalu, kenapa kau ada di sana? Tepat di depan pintu kamar hotel wanita itu? Apa yang kau lakukan?" Cal kembali menatap Thanos lurus, lelaki itu terlihat menyelidik.

Thanos menyandarkan tubuhnya, bibirnya mengulaskan senyum tipis. "Aku akan memberitahumu, Cal. Tapi semuanya tak seperti yang kau pikirkan."

Cal memiringkan kepalanya, mencoba untuk memahami sahabatnya itu. "Jadi, apa hubunganmu dengan wanita itu?"

"Aku hanya berenang - senang dengannya, Cal. Tentu saja aku membuat perjanjian. Kau pasti mengerti, bukan? Aku tak mengizinkan lelaki lain hadir selama ia terikat denganku. Dan dia melanggarnya."

"Kau tidak waras, Thanos. Tidak ada hubungan seperti itu. Lalu apa yang kau lakukan padanya sampai tragedi itu terjadi, hmm?" Cal menatap tajam ke arah Thanos, lelaki itu terlihat begitu tenang setelah ia tahu jika tidak ada bukti lagi yang melibatkan dirinya.

"Tidak ada. Aku hanya memberinya peringatan. Dia baik - baik saja saat aku pergi, Cal. Kurasa pria yang bersamanya di hotel itu adalah pelakunya. Mungkin dia kembali lagi setelah tahu kalau Erica menjalin hubungan denganku," jelas Thanos.

"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu ini, Thanos. Kau selalu bermain - main dengan wanita. Mereka memiliki perasaan, kau tahu itu." Cal menunjukkan raut wajah tak senang kepada Thanos, ia terlihat kecewa dengan perilaku sahabatnya yang tak berubah itu."

"Wanita - wanita itu hanya membutuhkan uangku. Mereka tahu siapa aku. Itu bukan cinta, Cal." Thanos mengatakan itu dengan lirih, sebuah nada putus asa terdengar dengan jelas.

Cal menarik napas panjang, ia lantas menepuk pundak Thanos, "Kurasa kau hanya belum bertemu dengan orang yang tepat, Thanos. Tidak semua wanita seperti itu. Oh, ya, kudengar lelaki bernama Brian ingin pembunuhnya segera ditemukan."

"Brian?"

"Kakak lelaki Erica. Kau tidak tahu?" Cal kembali menautkan alisnya. Dan Thanos menggeleng pelan sembari memutar - mutar pena di tangannya.

"Aku tidak tahu."

"Kuharap dia tidak curiga padamu, Thanos. Kita tidak tahu pasti apakah wanita itu pernah mengatakan sesuatu tentangmu kepada Brian."

Thanos terdiam, selama ini ia tidak pernah memikirkan itu. Ia bahkan tak peduli tentang keluarga Erica, karena Thanos memang tak ingin menjalin hubungan serius dengan wanita itu. Jadi, untuk apa ia harus tahu?

"Kau berpikir terlalu jauh, Cal. Kurasa tidak ada gunanya Erica menceritakan itu kepada Brian. Sejak semula ia tahu kalau aku tidak akan pernah menikahinya," ucap Thanos yakin.

"Thanos, aku hanya tidak ingin kau terlibat dalam suatu masalah. Kau adalah CEO di sini, kau harus tahu bagaimana bersikap." Cal kembali mengingatkan Thanos akan hal itu. Lelaki tampan itu hanya tersenyum, seakan menertawakan Cal yang begitu mencemaskan dia.

"Aku tahu kau juga akan mengingatkan aku tentang lelaki tua itu, kan? Aku bosan mendengarnya, Cal." Thanos berdiri dan berjalan ke mini bar yang ada di dalam ruang kerjanya itu. "Mau segelas?"

"Oke," jawab Cal mengiyakan. Thanos meraih dua gelas kristal berkaki dan menuang wine dingin ke dalamnya, memberikan satu untuk Cal.

"Dia ayahmu, Thanos. Dia berusaha keras untuk membangun perusahaan ini dan melimpahkan semuanya padamu. Kau tidak harus membencinya."

Thanos tersenyum tipis, meneguk wine itu hingga habis. Ia lantas kembali menatap Cal yang seolah tahu segalanya. "Kau tidak tahu apa - apa, Cal. Dibalik ini ada cerita yang tak kusukai darinya."

"Katakan saja padaku, apa yang tidak aku tahu, Thanos." Cal kini menatap Thanos dengan pandangan berbeda, tatapan mata yang tadi seolah menuduh berubah menjadi lembut.

"Dia tidak mencintai ibuku. Aku tahu kalau dia memiliki wanita lain di luar sana, wanita - wanita yang tidak tahu malu. Dia tidak pernah tulus kepada ibuku. Wanita malang itu selalu menangis, aku sanggup merasakan luka itu setiap kali ia memelukku. Dia selalu mengatakan kalau dirinya baik - baik saja, tapi aku bisa melihat jika ia sangat menderita. Ada hal yang sepertinya aku tidak pernah tahu, dan tak seorangpun mau memberitahunya. Ibu bahkan menolak ayah saat ia ingin menyentuhnya." Thanos tersenyum kecut saat kenangan masa kecilnya kembali muncul di dalam ingatan.

"Kau melihatnya?" tanya Cal.

"Ya! Malam itu aku terbangun dan berjalan ke kamar mereka. Langkah kakiku terhenti saat aku mendengar suara tangis ibuku. Aku begitu ingin tahu dan melihat dari sebuah lubang kunci. Ayah memukul ibuku yang tanpa busana. Sekarang aku mengerti apa yang terjadi malam itu. Lelaki itu pasti kecewa, bukan? Ibu memang kerap menolak saat ayah ingin menyentuhnya, walau hanya berupa pelukan - pelukan kecil. Itu terlihat jelas."

"Ibumu tahu kalau Tuan Megan bermain wanita di luar sana?"

"Kurasa begitu. Ibuku bukan wanita bodoh. Dia bertahan pasti demi aku."

"Lalu kenapa sekarang kau mewarisi sikap ayahmu itu? Bukankah kau juga tahu kalau itu akan melukai mereka?"

Thanos tertawa mendengar kalimat terakhir Cal. "Melukai mereka katamu? Itu tidak benar. Mereka justru sangat menyukainya. Uangku, itu yang mereka sukai. Tidak berbeda jauh dengan wanita - wanita milik ayahku, bukan? Dia membutuhkan sentuhan yang tak diberikan ibuku, sementara mereka membutuhkan uang ayahku. Hubungan yang bagus. Tidak ada perasaan ataupun cinta." Terang Thanos dengan senyum lebar.

"Ayahmu... Kurasa dia menyesal, Thanos. Dia kecewa dengan perilakumu itu."

"Sudah terlambat! Wanita yang ia nikahi sudah mati, Cal!" Mata Thanos membulat, wajah yang tadi menunjukkan ketenangan berubah tegang. Cal mengangguk dan menepuk pundak Thanos beberapa kali, setidaknya untuk menenangkan lelaki itu.

"Aku mengerti, tapi kau tidak harus membalasnya seperti itu, kan?"

"Aku hanya ingin dia melihat semua yang sudah ia lakukan di dalam diriku! Itu adalah hukuman yang tepat untuknya."

Cal menghela napas panjang, Thanos seolah menjadi pribadi yang berbeda di matanya. Begitu dalamnya kebencian lelaki ini akan sang ayah, orang yang telah membesarkan namanya melalui De Aluna Company. Cal tak mengira kalau Thanos memiliki luka batin yang begitu dalam hingga menyiksa dirinya sendiri.

"Ayahmu telah lanjut usia, Thanos. Tak bisakah kau memaafkan dia? Semua yang kau dapat juga hasil kerja kerasnya, bukan?"

Mata Thanos mengernyit saat membalas tatapan Cal. Ia terlihat tak senang dengan ucapan sahabatnya itu. "Jangan memberiku nasihat. Apakah dia menyesal dengan kematian ibuku? Aku tak pernah melihat itu di matanya. Wanita itu sangat baik dan lembut tapi dia membuat kematiannya menjadi lebih cepat. Semua itu karena apa? Karena perbuatan lelaki paruh baya itu. Dan aku sangat ingin dia merasakan hal yang sama. Bukankah ini yang namanya keadilan?"

Thanos kembali meneguk wine itu. Entah sudah berapa gelas ia meminumnya. Lelaki itu berjalan dan berdiri menatap bagian bawah gedung perusahaannya itu, melalui kaca besar ruang kerjanya ia melihat seorang wanita yang sedang berjalan meninggalkan halaman gedung. Wanita berambut panjang dengan tubuh yang lumayan seksi di mata Thanos. Sesaat bibirnya terlihat mengulaskan senyuman.

"Siapa dia?" tanyanya lirih.

"Siapa?"

"Wanita yang baru saja meninggalkan gedung ini. Apakah dia salah satu pegawaiku?"

Cal menautkan alisnya, pandangan matanya beralih kepada wanita itu yang dalam sekejap masuk ke dalam mobil hitam dan pergi dari sana.

"Itu Athena, dia memang bekerja di sini. Tepatnya dia adalah pegawai baru. Kenapa?" tanya Cal cemas.

Thanos mengangguk, lelaki itu tidak menjawab namun bibirnya masih mengulaskan senyuman. Dan tampaknya Cal tahu apa yang sedang Thanos pikirkan itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 90

    “Apa? Kenapa kalian ingin menangkapku?” Thanos terkejut bukan main saat pihak kepolisian mendatangi rumahnya begitu saja.“Kau terbukti terlibat atas kasus kematian Erica. Pengadilan akan membuka sidangnya lagi,” jawab seorang petugas kepolisan sembari menunjukkan surat perintah penangkapan atas diri Thanos.“Itu tidak benar, kasus itu sudah lama ditutup, kalian bahkan telah memenjarakan pelakunya, bukan?” protes Thanos yang tak terima dengan rencana penangkapan atas dirinya itu.“Orang itu tidak bersalah, maka ia dibebaskan,” sahutnya tegas. Para petugas itu berjalan mendekat, meraih kedua tangan Thanos dan membawanya ke luar.“Benarkah ini? Apa yang akan Anda katakan?” Mata Thanos membulat saat melihat para wartawan itu sudah menunggu di halaman rumahnya, entah dari mana mereka mengetahui semua ini.“Aku tidak bersalah, itu bukan aku!” elak Thanos yang kemudian masuk ke dalam mobil dan meninggalkan mereka begitu saja.“Aku harus menghubungi ayahku,” ucap Thanos ketika mereka melepas

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 89

    “Apakah dia sudah siap?” tanya Megan saat ia memanggil Tunder untuk menemuinya.“Dia masih mempelajarinya, Tuan. Tuan, ada hal yang ingin saya sampaikan tentang wanita itu,” ucap Tunder.Megan menoleh, “Maksudmu Athena?”Tunder mengangguk, “Anda sudah tahu?”“Aku pernah bertemu dengannya, dia wanita yang baik dan berkelas meskipun berasal dari kalangan biasa saja. Thanos sangat menyukainya, tapi ternyata dia memilih Ansel. Apakah sekarang wanita itu tinggal bersama Ansel?” tanya Megan.“Itu benar, Tuan.”“Tampaknya Ansel benar-benar akan menikahi wanita itu. Publik tidak boleh melihat pernikahan mereka. Aku harus bertemu Ansel hari ini. Minta dia menemuiku sekarang,” tukas Megan yang kemudian berjalan meninggalkan Tunder di sana....“Jadi, kau akan menikah dengannya?” Megan menatap tajam ke arah Ansel, meskipun lelaki itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan Thanos, ia masih merasa asing.“Ya, pernikahan kami akan digelar beberapa minggu lagi. Aku akan kembali ke Malvarrosa, aku a

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 88

    Brian berlari menemui Zen, lelaki itu sedang berada di kantornya. Brian tampak tak peduli dengan tatapan orang-orang yang memandangnya dengan bingung.“Di mana Zen?” tanyanya kepada seorang staff.Wanita itu menunjuk ke sebuah ruangan dengan pintu tertutup, “Dia di sana, tapi kau ....” Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya, Brian telah membuka pintu itu dan menerobos masuk.“Zen, kau pasti mendengar beritanya, kan!” seru Brian tak sabar.Zen mengalihkan pandangannya dari dokumen-dokumen itu, dan menatap Brian dengan alis menyatu.“Brian, aku sangat sibuk sekarang. Bisakah kita bertemu nanti malam?” kata Zen yang merasa Brian telah melampaui batas di kantornya.Brian duduk di hadapan Zen, tak menghiraukan permintaan lelaki itu, “Dengarkan aku, Zen. Dugaanku tidak salah, sekarang semua terbukti. Rekaman CCTV itu sudah ditemukan. Dia berada di sana, dia pelakunya!”Zen mengangguk, “Aku sudah mendengar beritanya, tapi apakah kau mendengar kalau mereka mencoba untuk menangkapnya? Sepertin

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 87

    Tunder membuka laptop yang kini berada di hadapan Ansel. Lelaki itu tersenyum ramah dan mulai menunjukkan apa saja yang akan menjadi pekerjaan Ansel di De Aluna. Termasuk Hotel De Aluna.“Anda bisa mengganti kode rahasianya setelah ini, Tuan, Ansel. Saya tidak melihat isinya, hanya memberitahu Anda secara garis besar. Anda bisa mempelajarinya dengan membaca setiap detailnya,” kata Tunder memberitahu.Ansel mengangguk, menatap Tunder sekilas dan kembali melihat ke layar laptopnya. Hanya deretan angka-angka yang berada di dalam benda itu.“Aku akan mempelajarinya,” ucap Ansel. Tunder berdiri menjauh, lelaki itu tampak gagah dengan setelan jas di tubuhnya.“Tapi, apakah kau akan berdiri di situ sepanjang waktu, Tunder?”Tunder bergerak, lelaki itu kemudian tersenyum kecil, “Barangkali Anda membutuhkan saya, Tuan,” sahutnya ramah.Ansel menghela napas panjang, ia benar-benar tak nyaman dengan apa yang dilakukan Tunder sekarang. Ansel merasa sedang diawasi.“Begini saja, Tunder, kau bisa p

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 86

    “Ayah, apa yang kau lakukan? Kau tak mau menolongku?” Thanos tiba-tiba mendatangi Megan di pagi buta, lelaki itu menatap Megan marah.“Tenanglah, Thanos. Kau membuatku terkejut di pagi buta seperti ini,” ucap Megan yang baru saja terbangun karena kedatangan putranya itu.“Duduklah, kita tak bisa bicara kalau kau bersikap seperti itu,” kata Megan yang kemudian duduk mendahului.“Dia mengatakan kalau Ayah berniat mengganti posisiku di perusahaan. Apa itu benar?”“Thanos, saat ini kau harus berpikir tentang masa depan De Aluna, kau tahu bagaimana situasinya, bukan? Saham perusahaan jatuh begitu media melihat rekaman itu. Kau harus menyelamatkan De Aluna juga Ayah, Thanos.”Thanos menyipitkan matanya, menatap tajam ke dalam mata Megan yang terlihat penuh ambisi, “Jadi, kau ingin aku menyerahkan diri? Kau ingin aku menanggung semua ini seorang diri?”Megan mengangguk, “Hanya untuk sementara, tapi publik akan mengenalmu sebagai Ansel. Sementara itu Ansel akan menjadi kau, Thanos. Kalian han

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 85

    Megan menatap wajah Ansel yang masih menyisakan luka itu, sepertinya ia tahu apa yang terjadi. “Dia melukaimu?” tanya Megan pelan, seakan bersimpati kepada putranya itu.“Ini hal yang wajar, barangkali aku juga akan melakukannya,” sahut Ansel membalas tatapan lelaki itu.“Apa yang ia katakan?”“Tentu saja ia menolaknya. Dia pasti menganggapku sebagai musuh.”Megan tersenyum, “Jangan khawatir, Thanos tak bisa melakukan apa-apa. Aku berada di pihakmu, Ansel.”Pupil mata Ansel melebar, terkejut dengan ucapan aneh lelaki itu. “Apakah sekarang kita sedang berperang, Tuan? Haruskah aku melawan saudara kembarku sendiri?”Megan mengangguk, “Ya, kau harus melakukan itu. Hanya ada dua pilihan bagimu, bertahan atau menyerah.”Ansel tersenyum miring, “Bertahan? Aku bahkan tak memiliki apa-apa. Lalu menyerah? Apakah aku pernah memulainya?”Megan mengusap janggutnya, seperti sebuah isyarat jika ia tak menyukai jawaban itu. “Kita sudah sepakat dan membicarakan semua itu. Kau tak akan berubah pikira

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status