Semua Bab Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang: Bab 1 - Bab 10
41 Bab
Bab 1 Si kembar yang dipisahkan
Wanita itu menatap kelu, rasa sakit setelah melahirkan kedua putranya bahkan masih terasa. Tubuhnya lemah, namun ia sudah dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit. Tak pernah terbayang di benak Nares jika ia harus memilih satu diantara kedua bayi kembarnya itu. Nares menggeleng pelan, seolah menolak perintah suaminya. "Aku tidak bisa, Megan." Ucap Nares lirih. Kebahagiaan yang seharusnya Nares dapatkan justru berubah menjadi duka yang dalam. "Aku tidak pernah memintamu untuk melahirkan bayi kembar, Nares. Karena aku hanya membutuhkan satu putra untuk menjadi penerusku. Pewaris De Aluna Company!" Megan mengatakan itu dengan tegas, tak sedikitpun ada rasa belas kasihan di dalam dirinya. "Tapi mereka adalah putramu, Megan. Tidak bisakah kau berubah pikiran?" Nares menitikkan air matanya, suaranya begitu serak saat ia memohon kepada Megan. "Peraturan ini sudah ada sejak dulu, Nares. Tak seorangpun boleh mengabaikannya. Kau tidak berhak untuk memberi pertimbangan!" Lelaki tampan denga
Baca selengkapnya
Bab 2 Bayi itu hidup atau mati?
Megan tersenyum saat melihat Nares yang begitu cantik dengan gaun putih tulang itu. Rasanya ia tak sabar untuk kembali menyentuh istrinya. Lelaki itu memeluk Nares, mengecup leher jenjang wanita muda itu. Nares berpaling seakan ingin memberitahu Megan jika ia tak ingin. Tapi Megan bukanlah lelaki yang bisa ditolak begitu saja. "Sudah lama, Nares. Aku sangat rindu padamu." Megan berbisik di sisi telinga Nares, mengecup daun telinga wanita itu. Nares tidak menjawab, hatinya telah pahit karena perlakuan Megan lima tahun lalu kepada salah satu putranya. Ia bahkan tak memberi reaksi kepada Megan. "Bagaimana kalau kita pergi ke sebuah tempat, Sayang. Kita habiskan malam berdua di tempat itu. Kau sangat menyukai laut, bukan? Aku bisa menyewa villa di sana kalau kau mau." tawar Megan sembari mengusap kedua lengan terbuka wanita itu. "Aku tidak ingin pergi, Megan." Nares menjawab lirih, ia bahkan tak ingin menatap wajah lelaki itu. "Mau sampai kapan kau begini, Nares? Kau tidak peduli pada
Baca selengkapnya
Bab 3 Apa yang kau lakukan, Thanos?
28 tahun kemudian"Kenapa kau tidak berhati - hati, Thanos? Siapa lagi wanita ini?" Cal menunjukkan sebuah laman di salah satu situs yang memuat berita tentang dirinya dan seorang wanita di sebuah klub malam. Lelaki tampan yang dipanggil Thanos itu hanya melihat dari sudut matanya, rasanya ia sudah bosan melihat berita seperti itu. "Bersihkan saja seperti biasanya." Thanos mengatakan itu dengan wajah datar. Ia memang tak pernah peduli dengan hal seperti itu. "Tapi sampai kapan, Thanos? Seorang CEO harus menjaga kehormatannya. Saham perusahaan bisa jatuh kalau mereka sampai melihat ini," tegur Cal, lelaki yang sudah lama mendampingi Thanos di perusahaan itu. "Kalau begitu jangan sampai mereka melihatnya. Urus paparazzi itu sekarang juga! Dalam hitungan detik berita itu harus sudah lenyap!" Thanos melempar ponselnya ke atas meja dan menatap Cal dengan tajam. "Oke, aku akan melakukannya. Tapi entah sampai kapan aku bisa melindungimu, Thanos." Cal beranjak dari sana, dan Thanos hanya
Baca selengkapnya
Bab 4 Siapa pelakunya?
Cal berlari menghampiri Thanos, lelaki itu baru saja turun dari mobil mewahnya, tepat di depan gedung perusahaan mereka. "Ada apa lagi, Cal? Apa yang ingin kau tunjukkan padaku?" tanya Thanos malas. "Lihat ini, wanita itu ditemukan tewas, Thanos. Kau sudah tahu?" Cal mengatakan itu dengan tergesa, sembari berjalan di sisi Thanos. Mendengar itu, langkah kaki Thanos terhenti. Diraihnya tablet dari tangan Cal dan seketika itu pula ia benar - benar terkejut. "Dia adalah wanita yang bersamamu di kafe itu, kan? Kau mengenalnya, bukan?" Cal terus bertanya, tapi Thanos justru berjalan lebih cepat, meninggalkan Cal yang mengikutinya dari belakang. "Wanita itu diduga mengalami pendarahan hebat, dan di tubuhnya ditemukan..." Ucapan Cal terhenti saat Thanos tiba - tiba berbalik ke arahnya. "Aku akan membacanya nanti, Cal. Berhenti mengikutiku." Kata Thanos dan kembali berjalan ke ruang kerjanya sendiri. "O..oke, aku hanya memberitahumu." Gumam Cal setelah Thanos menjauh darinya beberapa la
Baca selengkapnya
Bab 5 Sebenci itukah?
"Aku menemukannya, Thanos. Kau ada di sana saat peristiwa itu terjadi." Cal menatap Thanos setelah memberikan rekaman CCTV di hotel itu."Kau menghapus rekaman aslinya, kan?" Thanos menggenggam flashdisk yang diberikan padanya. "Aku tidak membunuhnya," kata Thanos lagi seakan menjawab tatapan mata Cal."Lalu, kenapa kau ada di sana? Tepat di depan pintu kamar hotel wanita itu? Apa yang kau lakukan?" Cal kembali menatap Thanos lurus, lelaki itu terlihat menyelidik.Thanos menyandarkan tubuhnya, bibirnya mengulaskan senyum tipis. "Aku akan memberitahumu, Cal. Tapi semuanya tak seperti yang kau pikirkan." Cal memiringkan kepalanya, mencoba untuk memahami sahabatnya itu. "Jadi, apa hubunganmu dengan wanita itu?" "Aku hanya berenang - senang dengannya, Cal. Tentu saja aku membuat perjanjian. Kau pasti mengerti, bukan? Aku tak mengizinkan lelaki lain hadir selama ia terikat denganku. Dan dia melanggarnya." "Kau tidak waras, Thanos. Tidak ada hubungan seperti itu. Lalu apa yang kau lakuka
Baca selengkapnya
Bab 6 Tentang Rumor Itu
Athena berhenti sejenak saat langkah kakinya berhenti tepat di ruang kerja lelaki itu. Lelaki yang katanya adalah CEO di sini, lelaki yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Athena menarik napas panjang, jantungnya berdegup kencang karena ini adalah pertama kalinya sang CEO memanggil. Wanita itu terus bertanya - tanya apakah ia telah melakukan kesalahan besar sehingga pemilik perusahaan sampai turun tangan dengan sendirinya. Tangan ramping itu mengetuk pintu perlahan, berharap sang CEO salah memanggil dirinya. "Masuk!" Suara tegas nan dalam terdengar dari sana, dengan langkah ragu Athena pun memberanikan diri untuk memasuki ruangan itu. Ruangan yang cukup besar dan paling mewah diantara semua ruangan di gedung ini. Thanos memperhatikan kedatangan wanita itu, tatapan matanya terlihat begitu menyelidik. "Anda memanggil saya?" Athena bertanya lirih, ia cukup terkejut saat mengetahui bahwa CEO tempatnya bekerja ternyata adalah lelaki muda yang sangat tampan. Terlihat jauh dari kata menye
Baca selengkapnya
Bab 7 Kesan pertama terhadap Thanos
"Aku senang kau mau ikut denganku, Athena. Kau suka tempat ini?" Thanos menunjukkan wajah gembira seraya melihat ke sekeliling restoran. "Aku memesan semua meja di sini, Athena." "Tapi untuk apa? Kita hanya butuh satu meja, kan?" tanya Athena heran. Thanos mencondongkan tubuhnya, lebih mendekat ke arah Athena, lelaki itu lalu berkata pelan. "Karena tak seorangpun boleh melihatku bersama seorang wanita. Jika bertemu klien tentu saja aku akan membawa Cal atau yang lain, Athena." Athena menarik napas panjang saat mendengar itu, entah kenapa bayangan menakutkan tentang semua yang dikatakan Jane tadi muncul memenuhi kepalanya. Memangnya kenapa? Pertanyaan itu hanya berada di ujung bibir Athena tanpa berani ia ucapkan. Bagaimanapun juga lelaki yang sekarang berada di depannya adalah CEO di mana ia bekerja, sesuatu yang tak pernah Athena sangka sebelumnya. Dirinya akan duduk satu meja dan hanya berdua dengan Thanos. Thanos tersenyum lagi saat melihat Athena hanya diam saat mendengar ala
Baca selengkapnya
Bab 8 Dan lagi...
"Aku tak menyangka kau yang bersama Thanos, Athena." Cal membuka suara saat mereka telah meninggalkan restoran itu. "Ya, dia mengundangku. Dan aku tidak bisa menolaknya." Athena mengatakan itu dengan lirih, jelas terlihat kalau wanita itu cukup tertekan. "Ah, kau terlihat sangat tidak nyaman dengan Thanos, ya? Dia memang begitu." Cal tertawa kecil mencoba untuk bersikap lebih tenang. Athena menoleh, menatap Cal sesaat. "Apakah dia kerap meminta pegawainya untuk menemani makan malam, Cal? Tapi kenapa aku merasa ini sangat aneh.""Aneh? Kenapa?" Cal berpaling menatap Athena di sisinya. "Karena aku bukan pegawai yang memiliki jabatan khusus, kan? Kenapa dia memintaku? Cal, kau sangat dekat dengannya. Kau tahu sesuatu?" Cal menautkan alisnya, "Tahu tentang apa?" "Rumor itu. Seseorang mengatakannya padaku." Cal terhenyak, lelaki itu dengan cepat kembali berpaling ke arah Athena, "Rumor... Tentang apa?" "Sebenarnya, aku juga tidak percaya tapi aku hanya ingin tahu. Erica, kau pasti
Baca selengkapnya
Bab 9 Kau suka padanya?
"Kau mendekati Athena sekarang?" Cal menatap lurus ke arah Thanos, saat lelaki itu sedang menikmati minumannya di sebuah bar. Thanos menoleh, merasa pertanyaan itu tak menyenangkan bagi telinganya. "Apa maksudmu? Seolah aku terlalu sering bermain dengan wanita?" Cal tersenyum tipis, "Apa aku salah? Athena berbeda, Thanos. Dia bukan seperti wanita yang kau kenal selama ini."Thanos menjilat giginya, menunjukkan wajah kesal dengan ucapan Cal yang seperti itu. "Memangnya apa yang akan kulakukan kepada Athena, hah? Jangan katakan kalau kau menyukai dia." "Aku hanya memberitahumu, jangan sampai kau memperlakukan Athena seperti yang sebelum - belumnya. Athena tahu tentang berita itu, Thanos." Cal menatap sayu, membuat Thanos terkejut. "Berita itu? Maksudmu?" Lelaki itu menautkan keningnya, menatap Cal dengan matanya yang tajam. "Soal Erica. Seseorang Memberitahunya. Dan, dia bertanya padaku apakah itu benar?" "Siapa yang mengatakan itu? Dia belum masuk ke perusahaan saat peristiwa itu
Baca selengkapnya
Bab 10 Curiga
Brian meremas kertas di tangannya, lelaki itu terlihat begitu kesal. Bagaimana tidak, kalau mereka tak kunjung menemukan pelaku yang diduga terlibat dengan kematian Erica, adiknya itu. "Apakah begitu sulit untuk menangkap pelakunya,hah?!" Mata Brian menyipit saat tatapannya beradu pandang dengan Zen, kawan lamanya itu. "Karena pelakunya tidak terlihat jelas, Brian. Selain itu...Erica...bukankah dia memiliki hubungan dengan beberapa lelaki?""Maksudmu, Erica mengandung dari banyak pria?Begitu?" Brian terlihat marah saat mengatakan itu. Ditatapnya Zen dengan mata membesar. "Bukan begitu, tapi menemukan pelakunya memang tidak mudah. Mungkinkah Erica pernah menceritakan sesuatu padamu, Brian?"Brian menggeleng kesal, lelaki itu menghantam dinding dengan tinjunya. "Kurasa dia tidak ingin membuatmu cemas,Brian." Tukas Zen yang tahu benar bagaimana perasaan Brian di sana. "Aku gagal menjadi kakak yang baik, Zen. Aku bahkan tidak tahu kalau Erica mengandung. Aku benar-benar tidak berguna
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status