Hari itu Nares melahirkan bayi kembar, bayi laki - laki yang begitu tampan. Hanya saja kelahiran bayi kembar itu tak begitu ia harapkan. Bagaimana tidak jika sang suami, Megan, tak pernah mengizinkan kedua putranya untuk hidup berdampingan. Karena di dalam keluarga Megan hanya boleh memiliki seorang pewaris sebagai penerus De Aluna Company. Karena sikap keras kepala Megan itu, Nares terpaksa kehilangan salah satu bayinya. Bayi itu diadopsi tanpa seorangpun tahu, bahkan hingga kematian Nares, ia tak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan salah satu putranya itu. Seiring berjalannya waktu, kedua bayi kembar itu pun tumbuh dewasa. Tubuh yang sempurna serta wajah tampan menjadi ciri yang melekat di dalam diri mereka. Hanya saja keduanya memiliki takdir yang berbeda. Thanos sang pewaris De Aluna, perusahaan besar yang begitu dikenal dunia dengan sikapnya yang keras, serta Ansel saudara kembar Thanos yang mengelola sebuah kedai kopi di Playa De La Malvarrosa, Valencia. Mungkinkah takdir mempertemukan mereka kembali beserta rahasia yang selama ini ingin Megan kubur dalam - dalam itu?
view moreWanita itu menatap kelu, rasa sakit setelah melahirkan kedua putranya bahkan masih terasa. Tubuhnya lemah, namun ia sudah dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit. Tak pernah terbayang di benak Nares jika ia harus memilih satu diantara kedua bayi kembarnya itu.
Nares menggeleng pelan, seolah menolak perintah suaminya. "Aku tidak bisa, Megan." Ucap Nares lirih. Kebahagiaan yang seharusnya Nares dapatkan justru berubah menjadi duka yang dalam. "Aku tidak pernah memintamu untuk melahirkan bayi kembar, Nares. Karena aku hanya membutuhkan satu putra untuk menjadi penerusku. Pewaris De Aluna Company!" Megan mengatakan itu dengan tegas, tak sedikitpun ada rasa belas kasihan di dalam dirinya. "Tapi mereka adalah putramu, Megan. Tidak bisakah kau berubah pikiran?" Nares menitikkan air matanya, suaranya begitu serak saat ia memohon kepada Megan. "Peraturan ini sudah ada sejak dulu, Nares. Tak seorangpun boleh mengabaikannya. Kau tidak berhak untuk memberi pertimbangan!" Lelaki tampan dengan rahang yang tegas itu berjalan mendekati kedua bayinya, tangannya yang tampak kekar terulur untuk menyentuh mereka. "Kau tega, Megan!" Megan tersenyum tipis, ia lantas menatap Nares dengan dingin, "Jangan berbantah denganku, aku benci itu!" "Lalu? Kau akan membuang salah satunya?" Nares bergerak, dahinya berkerut menahan sakit di tubuhnya. Wanita itu menatap ke dua bayi lelaki yang tertidur pulas di dalam sebuah box bayi, wajah keduanya begitu teduh dan tenang. "Bukan membuangnya, hanya menjauhkan satu diantara mereka. Sebentar lagi mereka akan datang, Nares." Nares terkejut, "Siapa?" "Orang yang akan membawa salah satu diantara mereka. Mereka akan membesarkan putramu dengan baik. Kau tidak perlu cemas, Nares." Megan kembali menatap kedua bayi itu. Bayi - bayi tampan yang lahir identik. "Lagipula mereka begitu mirip, Nares. Kau tidak akan merasa kehilangan." Nares menatap Megan tak percaya, ia bahkan belum menyentuh kedua putranya itu. "Megan, setidaknya beri aku waktu untuk bersama mereka, aku mohon padamu." "Tidak, Sayang. Salah satu diantaranya tidak boleh berada di sini terlalu lama. Tak seorangpun boleh tahu kalau kau melahirkan bayi kembar!" Nares memalingkan wajahnya, ia tak ingin melihat lelaki itu lebih lama lagi. Saat ini, Nares merasa jika dirinya sedang berhadapan dengan pria asing. Ia sama sekali tak mampu memahami Megan. "Mereka sudah datang, Tuan." Wanita paruh baya yang membantu Nares melahirkan itu berkata lirih kepada Megan seraya membuka pintu. "Megan, aku tidak bisa menyerahkan putraku kepada orang asing!" Kata Nares nyaring dan berusaha untuk bangun, tapi Nares kembali terduduk dan menahan sakit yang masih mendera tubuhnya itu. "Nares, kau harus menjaga dirimu itu. Tetaplah berada di tempat tidurmu!" Gertak Megan dan meminta wanita paruh baya itu untuk menyerahkan salah satu dari bayinya. "Tidak! Aku mohon, jangan lakukan itu!" Nares menangis, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya terlalu sakit dan lemah untuk dapat membawa putranya kembali. Ia hanya bisa menatap kepergian putranya yang bahkan belum sempat ia sentuh. ... Megan mengecup pipi Nares, membuat wanita muda itu membuka matanya. Entah sudah berapa lama Nares tertidur di dalam tangisnya, matanya berkantung karena air mata yang tak bisa berhenti mengalir itu. "Apa kau merasa lebih baik, Sayang?" Megan bertanya lembut, bola matanya menyapu wajah pucat Nares. "Aku ingin putraku, Megan." Nares berkata serak, ditatapnya ruangan kamar yang terasa begitu sepi dan dingin. Sedingin hati wanita itu. "Pengasuh bersama Thanos, kau akan bertemu dengannya setelah tubuhmu kembali pulih, Sayang." "Thanos?" Nares menautkan keningnya. "Nama putra tunggal kita, Nares. Kuharap kau menyukai nama yang kuberikan padanya." Nares menggeleng tak percaya. Ia bahkan menyebut Thanos sebagai putra tunggalnya. "Lalu, bagaimana dengan dia? Dia juga putramu. Kau pasti memberinya nama, kan, Megan?" Megan mengusap kepala Nares, ia menatap istrinya tajam, "Kau harus melupakan dia. Thanos adalah putra pilihanku, Nares. Tidak ada bayi lain yang lahir di rumah ini selain Thanos. Kau mengerti?" Nares menutup mulutnya, sekali lagi air mata itu mengalir dan Megan tak menyukainya. "Berhenti menangis! Aku benci melihatnya, Nares!" Megan beranjak dari sisi wanita itu, meninggalkan Nares begitu saja. Tidak ada rasa belas kasih di dalam diri Megan, lelaki tampan itu kini menunjukkan siapa dirinya.... "Kau mendapat kabar, Sera?" Nares menatap pelayan pribadinya itu dengan penuh harap, tapi lagi - lagi ia kembali kecewa saat melihat raut sedih di wajah gadis itu. "Saya sudah berusaha, tapi tak seorangpun pernah melihat anak itu. Mereka bahkan menertawakan saya karena terus mencari Tuan muda yang sebenarnya berada di rumah ini, Nyonya." Nares memejamkan matanya sesaat, berulang kali terdengar tarikan napas berat dari mulutnya. "Ini sudah lima tahun, kenapa tak seorangpun di kota ini yang melihatnya? Sera, aku takut kalau putraku..." "Jangan katakan apapun, dia pasti baik-baik saja. Mungkinkah dia tidak berada di kota ini, Nyonya?" Nares membuka mulutnya, kenapa ia tak pernah memikirkan itu. Sera benar, mereka pasti membawa putranya ke tempat yang cukup jauh. Anak itu pasti tidak berada di kota Valencia ini. Hati Nares semakin pedih dengan hal itu, hubungannya dengan Megan juga tak berjalan dengan baik. Rasanya Nares telah kehilangan rasa cintanya untuk Megan, ia bahkan tak mampu lagi merasakan sentuhan - sentuhan yang diberikan lelaki itu padanya. "Sepertinya aku benar - benar kehilangan dia. Aku bahkan tidak tahu siapa nama anak itu, Sera. Apakah dia masih hidup atau..." "Nyonya, aku yakin dia baik - baik saja. Jangan berkecil hati karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Saya tahu anda begitu menderita, namun jangan mengabaikan Tuan muda Thanos." Sera mengingatkan. "Megan sangat mencintai Thanos. Aku merasa kalau anak itu kerap melakukan hal yang tidak benar, dia seolah mewarisi sifat ayahnya. Tapi Megan selalu melarangku, Sera, setiap kali aku ingin mendidik anak itu dengan benar. Aku takut dia akan tumbuh seperti ayahnya." Nares menatap ke luar jendela, di mana Thanos sedang berlarian di halaman rumah yang sangat luas itu. Thanos bahkan tertawa saat melihat pengasuhnya mulai kelelahan saat mengejar dirinya. "Mungkinkah Tuan Megan sengaja melakukan itu?" Nares kembali menatap Sera, wajah gadis itu terlihat serius saat mengatakannya, "Sepertinya kita memiliki pikiran yang sama, Sera. Dan, aku tidak rela kalau itu terjadi kepada putraku. Dia sudah memisahkan aku dengan putraku yang lain dan sekarang dia ingin menjadikan Thanos seperti dirinya? Aku tidak pernah rela." "Masih ada waktu, Nyonya. Saya harap Tuan muda mendengarkan anda." Nares mengangguk dan Sera meninggalkan dia karena melihat Megan datang untuk mendekati istrinya itu.“Hotel De Aluna akan segera diresmikan, apakah kau telah mengatur segalanya, Thanos?” Megan mengunjungi Thanos di ruang kerjanya, lelaki itu tampak tak sabar untuk segera membuka hotel De Aluna.“Pekan depan hotel itu akan diresmikan, Cal telah mengirim semua undangannya,” sahut Thanos.“Bagus, kau melakukan yang terbaik. Kita harus menyajikan hidangan mahal dan berkelas. Tamu-tamu kita bukan orang sembarangan,” kata Megan lagi dengan senyum mengembang di wajahnya.“Aku mengerti.”“Selain itu, Ayah berencana untuk mengumumkan rencana pernikahanmu dengan Athena, Thanos. Bagaimana menurutmu? Media pasti akan meliputnya secara besar-besaran.”Thanos menatap Megan, raut wajahnya berubah seketika. Yang tadi terlihat biasa saja, kini tampak begitu tegang. Rahang Thanos mengeras, memperlihatkan urat-urat di pipinya.“Dia membawanya, dia mengambilnya dariku,” tukas Thanos membuat Megan mengernyit.“Apa maksudmu?”“Lelaki itu, putramu telah membawa Athena. Mereka bahkan berencana untuk menika
“Cal,” panggil Athena saat dirinya melihat lelaki itu masih berada di proyek. Cal sengaja menunggu, ia tahu Athena akan kembali menemuinya.“Kau datang sendiri?” tanyanya yang berharap Athena akan datang bersama kembaran Thanos itu.“Ya. Ada hal yang ingin kubicarakan denganmu, Cal,” ucap Athena dengan wajah yang begitu serius.Cal melihat ke sekeliling, “Bagaimana kalau kita duduk di sana? Di sini cukup berbahaya dan terlalu berisik,” sela lelaki itu dan Athena mengangguk setuju.Di tempat itu, di sebuah gazebo kecil di tepi pantai Cal dan Athena duduk. Sementara Ansel diam-diam mengikutinya dari kejauhan. Ia takut sesuatu yang buruk bisa saja terjadi kepada calon istrinya itu.“Jadi, kau sudah bicara dengannya?” Cal membuka suara, lelaki itu pun memperlihatkan kecemasan yang sama.Athena kembali mengangguk pelan, terdengar helaan napas berat dari mulutnya. Cal mengulaskan senyum tipis, turut merasakan apa yang dirasakan Athena saat ini.“Karena itulah aku ingin bicara denganmu, Cal.
“Kenapa kau mengundurkan diri, Athena?”Athena menemui Cal seorang diri, ia sengaja tak memberitahu Ansel tentang kedatangan tangan kanan Thanos itu.“Katakan saja apa tujuanmu menemuiku,” tegas Athena yang tak ingin berlama-lama dengan lelaki itu. Bagi Athena Cal dan Thanos tak memiliki perbedaan yang jauh. Dua orang yang memiliki ambisi akan kekuasaannya masing-masing.“Athena, kau banyak berubah. Wanita polos yang dulu kukenal, sekarang menjadi begitu tegas. Apakah semua ini karena Ansel?”Athena terkejut, ia tak menduga kalau Cal telah tahu perihal Ansel, saudara kembar Thanos itu. Apakah Thanos telah memberitahunya? Apakah hubungan mereka telah kembali seperti semula?Cal tertawa melihat reaksi Athena, “Kau terkejut karena aku tahu? Ah, kau benar Thanos memberitahuku, kabarnya kau juga akan menikah dengannya. In sesuatu yang sangat mengejutkan. Kau menolak Thanos dan menikahi saudara kembarnya, kenapa bisa seperti itu, Athena? Apakah kau tidak merasa sedang menyulut api di antara
“Tak biasanya kau ingin bertemu denganku di tempat seperti ini, Thanos,” kata Cal yang terlihat menghisap benda berasap itu lagi.Thanos mencondongkan tubuhnya ke depan, menatap Cal dengan lebih dekat. Sorot matanya tajam membuat Cal memilih untuk mematikan benda berasap itu.“Aku ingin membuat kesepakatan denganmu, Cal. Aku akan memberikan apa yang kau inginkan, tapi berikan rekaman itu padaku,” ucap Thanos dengan begitu serius.“Kau akan menempatkan namaku di proyek itu? Jika aku memiliki andil besar di sana?” tanya Cal dengan mata berbinar.Thanos mengangguk, “Ya, itu bukan hal yang sulit bagiku. Aku tidak ingin hubungan baik kita berakhir hanya karena ini. Masih banyak hal yang harus kita lakukan bersama-sama, bukan?”Cal tersenyum tipis, meraih segelas wine yang disodorkan Thanos kepadanya. “Ternyata kau masih membutuhkan bantuanku, ya?”Mendengar itu Thanos hanya tersenyum tipis, diteguknya wine itu sampai habis, lantas memesannya kembali.“Kau tahu kalau aku sangat menyukai Ath
“Jadi, kau sudah memutuskan untuk meninggalkan De Aluna?” tanya Kane saat Athena kembali mendatangi Malvarrosa. Athena mengangguk, dilihatnya Ansel dengan bekas luka di wajah yang mulai memudar.Athena tahu apa yang terjadi, dan ia tidak menyangka kalau Thanos akan bertindak sejauh itu.“Aku minta maaf, semua ini terjadi karenaku,” ucap Athena menyesal.Kane menggeleng, mengusap lembut rambut panjang wanita itu, “Tidak, tidak ada yang salah, Athena. Hanya saja kau mendapat cinta dari dua lelaki yang tak seharusnya. Aku tidak menduga, kalau Ansel dan Thanos akan mencintai wanita yang sama. Thanos mengatakan kau calon istrinya, apakah itu benar?”Athena menautkan alisnya, menatap Kane bingung. “Calon istri? Aku bahkan tak memiliki hubungan khusus dengannya. Aku hanya orang yang bekerja di De Aluna, tidak lebih. Thanos memang pernah mengatakan kalau dia menyukaiku, tapi aku tidak menanggapinya. Aku justru takut padanya.”“Kau takut padanya? Karena apa?”“Entahlah, aku merasa dia menyembu
Thanos melajukan mobilnya, hatinya dipenuhi dengan rasa kecewa dan amarah yang besar. Ia tidak pernah menduga jika kehadiran Ansel menjadi ancaman bagi dirinya. Lelaki itu tanpa ia duga telah melangkah lebih jauh.Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Thanos menggenggam kemudi dengan erat, pandangannya begitu fokus, mengalahkan lalu lalang di hadapannya. Ia tak peduli lagi, ia hanya ingin menemui Ansel secepat mungkin.Deburan ombak di Malvarrosa seakan menyambut kedatangan Thanos. Lelaki itu turun dari mobilnya, dengan napas memburu ia melangkah cepat dan memasuki kediaman Ansel yang terbuka.Kane terkejut melihat kedatangan lelaki itu, meskipun ia begitu mirip dengan Ansel, namun Kane dapat melihat perbedaan di antara keduanya. Sorot mata Thanos begitu tajam, tubuhnya tegak menantang.“Kau kembali?” tanya Kane yang merasa tak nyaman dengan sikap tubuh Thanos.“Di mana dia?” tanya Thanos sembari menyusuri ruangan kecil itu dengan bola matanya yang tak sabar.“Maksudmu Ansel?”“Ya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments