Home / Romansa / Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang / Bab 7 Kesan pertama terhadap Thanos

Share

Bab 7 Kesan pertama terhadap Thanos

Author: Queen Laucla
last update Last Updated: 2023-12-29 11:51:02

"Aku senang kau mau ikut denganku, Athena. Kau suka tempat ini?" Thanos menunjukkan wajah gembira seraya melihat ke sekeliling restoran. "Aku memesan semua meja di sini, Athena." 

"Tapi untuk apa? Kita hanya butuh satu meja, kan?" tanya Athena heran. 

Thanos mencondongkan tubuhnya, lebih mendekat ke arah Athena, lelaki itu lalu berkata pelan. "Karena tak seorangpun boleh melihatku bersama seorang wanita. Jika bertemu klien tentu saja aku akan membawa Cal atau yang lain, Athena." 

Athena menarik napas panjang saat mendengar itu, entah kenapa bayangan menakutkan tentang semua yang dikatakan Jane tadi muncul memenuhi kepalanya. Memangnya kenapa? Pertanyaan itu hanya berada di ujung bibir Athena tanpa  berani ia ucapkan. Bagaimanapun juga lelaki yang sekarang berada di depannya adalah CEO di mana ia bekerja, sesuatu yang tak pernah Athena sangka sebelumnya. Dirinya akan duduk satu meja dan hanya berdua dengan Thanos. 

Thanos tersenyum lagi saat melihat Athena hanya diam saat mendengar alasannya itu. "Aku senang karena kau tidak banyak bertanya, Athena. Kau pasti tahu posisiku. Sebagai seorang CEO perusahaan besar, semua gerak gerikku akan diawasi. Bahkan saat itu menyangkut urusan pribadiku. Itulah kenapa aku harus menyewa semua meja di sini. Kau paham, kan?"

Athena tersenyum kecil, sepertinya apa yang ia pikirkan tadi adalah salah. Benar, kenapa ia harus memikirkan semua ucapan Jane tadi? Bukankah nama Thanos bahkan tidak ada di artikel tentang tewasnya wanita itu? Jadi, apa yang harus ia cemaskan sekarang? 

"Saya mengerti," jawab Athena. 

Thanos menatap ke arah beberapa pelayan yang sudah menunggu di sana, dan semua bergerak menyajikan makanan terbaik di atas meja mereka. 

"Aku tidak terbiasa dengan ini," kata Athena yang merasa aneh dengan semua pelayanan di sana. 

"Tidak perlu kau pikirkan, anggap saja aku menyambut kedatanganmu di perusahaanku, Athena. Kuharap kau menyukai semua yang dihidangkan di meja ini." Thanos meraih gelas yang telah diisi wine merah itu, menyodorkannya kepada Athena, "Untuk pertemuan pertama kita, Athena." 

Athena sungguh tak mengerti dengan perkataan Thanos, mungkinkah lelaki ini akan mengundangnya lagi? Tapi kenapa? Kenapa harus Athena? 

"Pertemuan pertama kita?" Athena bertanya ragu dan Thanos mengangguk membenarkan. 

"Kenapa? Kau tidak suka bertemu lagi denganku, Athena?" 

"Bagaimana mungkin begitu, kau adalah CEO-nya." Athena berkata gugup, membuat Thanos tertawa senang. 

"Bagus! Karena memang tidak pernah ada yang bisa menolakku." Thanos tersenyum miring, membuat Athena kembali merasa tak nyaman. 

Athena menatap lelaki itu, saat Thanos terlihat begitu menikmati makan malamnya yang hangat. Baru beberapa menit ia duduk bersama Thanos, tapi ia sudah merasa kalau lelaki ini tidak bisa dibantah. 

"Apa yang kau pikirkan?" Thanos bertanya tiba - tiba, membuat Athena terkesiap. 

"Eh, tidak... Anu..." 

"Hmm? Kau tidak suka makanannya atau kau sedang memikirkan sesuatu tentangku?" 

Athena mengatupkan kedua bibirnya, tatapan Thanos membuatnya semakin tertekan di sana. 

"Kenapa tidak menjawabku, Athena?" 

"Aku tidak memikirkan apapun, sungguh." Athena menjawab tegas, seakan untuk menutupi rasa cemasnya itu. 

"Baiklah, tapi aku bisa dengan mudah membaca mimik wajahmu itu, Athena. Kau bisa mengatakan padaku tentang semua hal. Kuharap kau tidak mendengar cerita buruk tentangku." Thanos mengatakan itu dengan tegas sembari menyesap semua winenya. 

"Tentu saja tidak. Aku tidak mendengar apapun tentang anda." 

"Bagus! Kau ingin minum lagi?"

"Tidak, sudah cukup." Athena menghela napas panjang, rasanya ia ingin segera pergi dari hadapan Thanos. Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini, lelaki itu terus mengatakan sesuatu yang tak bisa dibantah. 

"Di mana kau tinggal, Athena? Mungkin suatu hari nanti aku ingin berkunjung. Kau tidak keberatan, bukan?" 

"Ya?" 

"Pertanyaanku cukup jelas, bukan?" Kau tidak ingin aku datang?"

Athena menyentuh anak rambut yang jatuh di keningnya, bibirnya mengulaskan sedikit senyuman. "Rumahku tidak besar, kurasa anda tidak akan nyaman di sana." 

"Itu tidak masalah, kalau kau mau aku bisa membeli sebuah rumah untukmu, jadi kau tidak akan keberatan kalau aku datang, kan?" 

"Tidak, itu tidak perlu."

"Jadi, di mana kau tinggal, Athena? Tuliskan saja alamatnya, aku bisa mencarinya sendiri." Thanos menyodorkan ponselnya, dan lagi - lagi Athena tidak bisa menghindar. 

"Baiklah, terima kasih. Kau tinggal dengan siapa di sana, Athena?" Lagi - lagi pertanyaan itu membuat Athena berdebar, dan sialnya Thanos dapat membaca perubahan wajah wanita itu. 

"Barangkali aku bisa membawa hadiah untuk mereka, tidak mungkin aku datang dengan tangan kosong, bukan?" Thanos tersenyum, kembali meneguk minumannya itu. 

"Kebetulan saya sendirian, tapi rumah kami saling berdekatan sehingga saya tidak merasa sendiri." Athena menegaskan seolah untuk mengingatkan Thanos agar tidak macam-macam padanya. 

"Kami? Siapa yang maksud?" 

"Para tetangga, dan hubunganku cukup baik." 

Thanos tersenyum tipis, ia bukan lelaki bodoh yang tak mengerti maksud Athena. "Kalau begitu, aku bisa membawa sesuatu untuk mereka." 

"Apa?" Athena lagi - lagi menunjukkan wajah terkejut, tapi Thanos justru tertawa lebar. 

"Astaga, baru kali ini aku bertemu wanita yang takut kepadaku. Memangnya apa yang akan kulakukan padamu, Athena?" 

"Tidak, kurasa anda salah paham. Maksudnya saya belum terbiasa dengan semua ini. saya hanya merasa aneh." Athena meremas kain penutup di pangkuannya, ia benar - benar tak sanggup berhadapan dengan Thanos lebih lama lagi. 

"Oke, kau akan terbiasa dengan ini, Athena." Thanos menyeka mulutnya setelah menghabiskan wine itu. Ia lalu kembali menatap Athena dengan seringai di bibirnya. 

"Setelah ini aku masih ada urusan, Athena. Aku akan memanggil driver untukmu." 

Athena menarik napas lega mendengar itu, ia berharap segera meninggalkan tempat ini. 

"Sebentar lagi drivernya datang, Athena. Kutemani sampai kau masuk ke dalam mobil, oke?" 

"Oh, saya bisa sendiri. Anda pasti sangat terburu - buru." Kata Athena yang tak ingin memiliki interaksi lebih dengan lelaki ini. 

"Aku sama sekali tidak terburu - buru. Mereka bisa menunggu. Jangan cemaskan soal itu." Thanos melihat jam di tangannya, lelaki itu kembali tersenyum saat Athena menatap tak sengaja. 

"Aku senang bersamamu malam ini, Athena. Kuharap kau bisa bersikap lebih santai saat bersamaku. Di luar aku bukan CEO-mu, kau mengerti?" 

Athena memejamkan matanya, sepertinya pertemuan malam ini bukanlah yang terakhir bagi mereka. Dan Athena yakin ia tak akan pernah bisa menolak Thanos, bahkan setiap perkataan lelaki itu adalah perintah baginya. 

"Itu mobilmu, Athena. Kau akan sampai ke rumah dengan selamat. Dia sopir pribadiku," Thanos mengatakan itu seraya tertawa lebar dan Athena melihat Cal di dalam sana. 

"Cal? Astaga, saya bisa pulang sendiri tanpa merepotkan orang lain." Athena tak menyangka kalau Thanos akan memanggil Cal untuk mengantarnya pulang. 

"Masuklah, Athena. Cal akan menjadi drivermu malam ini." Thanos membuka pintu mobil itu bagi Athena dan Cal menatapnya dengan heran. Seperti yang sudah Cal duga, mungkin Thanos memang memiliki tujuan saat menanyakan wanita itu. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 97 - Tamat

    Athena berlari ke arah laut, namun tangan Thanos yang kuat menahan tubuh ramping wanita itu. Thanos berusaha memeluknya, meskipun Athena berontak sekuat tenaga.“Lepaskan aku. Aku tak akan membiarkannya!” teriak Athena, memukul-mukul tangan Thanos yang melingkar erat di pinggangnya.“Dia sudah pergi, Athena. Laut adalah tempat terbaik untuknya. Jangan mencari masalah, aku masih berbaik hati telah memberitahumu soal ini,” kata Thanos yang juga mengeraskan suaranya.“Apa? Berbaik hati? Pembunuh! Kau kejam, Thanos! Aku tak akan pernah membiarkanmu. Aku akan menarikmu ke dalam neraka seperti yang pernah kulakukan padamu!”Thanos terkesiap, matanya berkilat menatap Athena, “Apa maksudmu? Apa yang telah kau lakukan padaku, Athena?”Athena menyunggingkan senyum tipis, kelopak matanya melebar, seakan menantang pria di hadapannya ini. “Ya, aku adalah orang yang menayangkan video rekaman itu, Thanos. Aku adalah orang yang membuat hotel De Aluna jatuh bahkan sebelum dia beroperasi!”Thanos terba

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 96

    Athena memiringkan kepalanya, memperhatikan lelaki yang kini berdiri di hadapannya dengan senyum mengembang. Sejenak kemudian ia terkejut, saat matanya menemukan noda darah di kemeja lelaki itu.“Kau ... apa yang terjadi denganmu, Ansel? Kau mengalami kecelakaan? Kenapa kau berdarah?” Athena terlihat begitu panik saat melihat lelaki itu.Thanos menggeleng, ia kemudian meraih Athena dan memeluknya. Sesaat Athena merasa ragu saat penciumannya menemukan aroma yang berbeda. Athena mendongak, memperhatikan dengan seksama lelaki itu, tidak ada yang berbeda. Namun entah kenapa Athena merasa tak senyaman ini?“Ini bukan darahku, Athena. Namun dia mengotori kemejaku. Apakah kau bisa mengambil kemeja yang baru untukku?” ucap Thanos selembut mungkin.“Tentu, aku akan mengambilnya. Lepaskan kemejamu, biar aku mencucinya.” Athena mendekat berniat untuk melepaskan kemeja itu dari tubuh Thanos.“Tidak, aku saja. Kemeja ini sudah kotor, aku tak ingin memakainya lagi. Aku akan membuangnya,” tukas Than

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 95

    “Apakah kau yakin akan menemui dia, Tuan? Bagaimana kalau Tuan Megan mengetahuinya?” lelaki yang menjemput Thanos itu tampak cemas, sepertinya ia enggan untuk melakukan perintah Thanos padanya.“Berikan kunci mobilnya, kau cukup mengatakan kepada ayahku kalau aku sudah berada di bandara. Pergilah sebelum aku benar-benar membunuhmu,” ucap Thanos meminta kunci mobil itu darinya.Lelaki itu dengan terpaksa memberikan kunci mobilnya, diletakkannya koper besar itu ke dalam bagasi, “Kau tahu apa yang harus kau katakan, bukan?” Thanos menepuk pundak lelaki itu dan melajukan mobilnya dengan cepat, meninggalkan lelaki yang hanya bisa menatap kepergiannya dengan perasaan tak menentu. Barangkali setelah ini, ia akan memilih untuk meninggalkan De Aluna selamanya....Thanos menghentikan mobilnya, tepat di depan rumah yang kini dihuni oleh Ansel dan Athena. Cukup lama ia mengamati rumah itu, menunggu dengan tak sabar.Pintu rumah itu pun terbuka, matanya membulat saat melihat Athena yang masih men

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 94

    “Athena, apakah kau benar-benar ingin menikah dengan pesta sederhana ini? Kita bahkan tak mengundang banyak orang. Hanya kerabat dekat dan sahabat. Apakah kau akan baik-baik saja dengan itu?” Ansel membelai lembut rambut Athena yang masih basah, lelaki itu meraih pengering rambut yang sedang dipegang Athena, membantunya dengan penuh perasaan.“Aku hanya ingin menikah denganmu, Ansel. Pesta itu ucapan syukur, tidak perlu melibatkan banyak orang. Aku hanya membutuhkan kau,” ucap Athena yang menatap Ansel dari pantulan cermin bulat di hadapannya.“Aku lega mendengar itu, aku hanya merasa bersalah kalau tak mampu memberimu kebahagiaan di hari istimewa itu. Athena, rasanya aku tak sabar menunggu hari itu.”“Tinggal beberapa hari, kurasa kita harus segera berkemas dan pergi ke Malvarrosa, bukan? Akan ada banyak hal yang harus kita persiapkan. Kita harus menilik apakah semua kebutuhan telah sesuai.”“Ya, bagaimana kalau besok? Sepertinya kita tak memiliki banyak waktu untuk memastikan semuan

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 93

    “Sekarang kau tahu kalau Ayah tak akan membiarkanmu mendekam di penjara itu? Semua bisa Ayah lakukan untukmu, Thanos. Pergilah diam-diam ke Inggris, seseorang akan menjemputmu di sana. Ini paspormu, untuk sementara Ayah mengganti identitasmu. Kau lihat, jika hukum pun dapat Ayah beli.” Lelaki itu meletakkan paspor di hadapan Thanos, bibirnya melengkung puas dengan semua yang telah ia lakukan.Thanos meraih buku kecil itu, melihat isinya. “Kenan?” ucapnya yang kemudian menatap Megan.“Ya, itu namamu sekarang, Kenan. Jangan melupakan nama itu saat kau berada di sana,” jelas Megan.“Lantas, apa yang akan kulakukan di sana? Izinkan aku bertemu Athena,” pinta Thanos.“Athena? Kau sudah tidak waras? Tak seorang pun boleh mengetahuinya, termasuk Athena. Wanita itu akan menjadi adik iparmu sebentar lagi.”Thanos menggeleng, “Athena tidak boleh menikah dengan dia! Athena milikku!” tegas Thanos yang kini menegakkan tubuhnya itu.“Buka matamu, Thanos. Saat ini tidak ada yang lebih penting selain

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 92

    Athena memeluk Ansel begitu bertemu dengan lelaki itu, seakan dia begitu merindukannya. Ansel membalas pelukannya, mencubit gemas pipi Athena yang dingin.“Seharusnya kau memberitahuku, Athena. Kita bisa pergi bersama-sama. Lihat pipimu begitu dingin dan memerah. Mau kubuatkan segelas susu hangat?” ucap Ansel seraya membawa Athena masuk ke dalam kamar mereka.“Di luar sangat dingin, Ansel, meski mereka memakai penghangat di dalam bus,” kata Athena melepaskan mantel tebalnya.“Oh, ya, Ansel, aku berjanji kepada ibumu untuk memberinya sebuah mantel. Musim dingin kali ini sepertinya datang lebih cepat.”Ansel mengangguk, kembali mendekap wanita itu erat, “Terima kasih, Athena, kau sangat perhatian terhadap ibuku.”“Dia juga akan menjadi ibuku, Ansel. Kane sangat baik, bagaimana aku tidak peduli padanya?”“Aku benar-benar beruntung memilikimu, Athena.”“Baiklah, apakah kau akan membuat segelas susu untukku?”Ansel tertawa kecil, lelaki itu melepaskan Athena dari pelukannya, “Baiklah, aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status