Share

Bab 8 Dan lagi...

Author: Queen Laucla
last update Last Updated: 2023-12-30 13:06:05

"Aku tak menyangka kau yang bersama Thanos, Athena." Cal membuka suara saat mereka telah meninggalkan restoran itu. 

"Ya, dia mengundangku. Dan aku tidak bisa menolaknya." Athena mengatakan itu dengan lirih, jelas terlihat kalau wanita itu cukup tertekan. 

"Ah, kau terlihat sangat tidak nyaman dengan Thanos, ya? Dia memang begitu." Cal tertawa kecil mencoba untuk bersikap lebih tenang. 

Athena menoleh, menatap Cal sesaat. "Apakah dia kerap meminta pegawainya untuk menemani makan malam, Cal? Tapi kenapa aku merasa ini sangat aneh."

"Aneh? Kenapa?" Cal berpaling menatap Athena di sisinya. 

"Karena aku bukan pegawai yang memiliki jabatan khusus, kan? Kenapa dia memintaku? Cal, kau sangat dekat dengannya. Kau tahu sesuatu?" 

Cal menautkan alisnya, "Tahu tentang apa?" 

"Rumor itu. Seseorang mengatakannya padaku." 

Cal terhenyak, lelaki itu dengan cepat kembali berpaling ke arah Athena, "Rumor... Tentang apa?" 

"Sebenarnya, aku juga tidak percaya tapi aku hanya ingin tahu. Erica, kau pasti tahu tentang kasusnya, kan?" 

"E-ri-ca?" Cal hampir mengatakan itu dengan terpekik, tapi ia segera menguasai diri dengan cepat. 

"Sepertinya kau tahu, Cal. Apakah itu benar? CEO kita terlibat di dalamnya?" 

"Mana mungkin! Dia bersih, Athena. Kau jangan mudah percaya dengan kabar seperti itu. Lagipula kasusnya masih berjalan, kan? Thanos bukan orang yang bisa melakukan tindakan keji seperti itu." Cal mengatakan itu dengan gugup, ia bahkan tak melihat Athena saat mengatakannya. 

"Ya, kurasa itu memang tidak mungkin, Lagipula bagaimana bisa seorang CEO ternama seperti dia terlibat pembunuhan seperti itu. Lagipula aku sudah mencari tahu siapa Erica, dia juga bukan wanita baik - baik." Ucap Athena. 

"Itu benar, dia memang bukan wanita baik - baik. Dia memiliki banyak sekali teman lelaki, kita tidak tahu siapa pelakunya. Jadi, kau jangan khawatir tentang itu, oke?" 

Athena mengangguk, "Aku juga berpikir kalau itu tidak benar." Athena kembali menghela napas panjang, ia sangat ingin mengatakan kepada Cal tentang rasa tidak nyamannya saat bersama Thanos, tapi Athena juga takut kalau Cal akan menceritakan kecemasannya itu kepada Thanos mengingat hubungan mereka yang cukup dekat. 

"Di sana! Aku turun di sana saja!" Athena menunjuk sebuah halte bus di sisi kanan jalan. Halte itu masih berjarak beberapa kilometer dari rumah Athena. 

"Tapi, aku harus mengantarmu sampai ke rumah, Athena. Itu pesan Thanos padaku." Sahut Cal menolak. 

"Aku ingin pergi ke suatu tempat, Cal. Kau tidak harus mengatakan ini kepada Thanos, kan? Aku memiliki janji dengan seseorang," pinta Athena yang tak ingin merepotkan Cal lebih banyak lagi. 

"Baiklah, kalau begitu. Tapi tolong kabari aku begitu kau sampai, oke? Karena aku harus memberi laporan kepada Thanos. Kau pasti sudah mengenal dia walau sedikit, kan?" 

Athena tersenyum, "Tampaknya bukan hanya aku yang tak bisa menolak semua perintah Thanos, ya?" 

Cal menepikan mobilnya, menatap Athena yang turun dari sana. "Athena, kuharap kau jangan menyukai dia." 

Athena tersenyum kecil, perkataan itu terdengar lucu di telinganya. "Itu tidak mungkin, Cal. Aku tahu siapa diriku." 

"Bu... Bukan itu maksudku. Aku hanya..." Cal tak dapat melanjutkan kalimatnya, lelaki itu memilih untuk melambaikan tangan. "Sampai jumpa besok, Athena." 

"Oke, jaga dirimu, Cal. Terima kasih sudah mengantar." 

... 

Athena merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, ia sengaja melakukan itu. Lagipula untuk apa Thanos datang ke rumahnya? Padahal hubungan mereka juga tidak sedekat itu. 

Baru saja ia memikirkan perihal pertemuannya dengan Thanos tadi, ponselnya kembali bergetar. sebuah pesan yang datang dari Thanos cukup membuatnya terkejut. 

"Lagi?" Gumam Athena seraya membaca pesan itu. 

"Cal mengantarmu sampai ke rumah, kan? Kuharap kau tidak berpikir hal buruk tentangku, Athena." Tulis Thanos di sana. 

"Apa ini, dia masih saja membuatku tak bisa menjawab dengan benar. Astaga, ada apa dengannya?" 

"Tentu saja. Terima kasih untuk makan malamnya." Athena membalas pesan itu, pesan yang sebenarnya tak ingin ia terima. 

"Apa sebutan untuk lelaki seperti ini? mengintimidasi lawan bicaranya, membuatnya tak bisa berkata tidak. Mungkin, inilah yang membuat dia selalu memenangkan sebuah tender. tak seorangpun bisa membantah, bahkan Cal. Demi apa sehingga aku bisa terlibat dengan dia? Pertemuan selanjutnya? Aku tak bisa melepaskan pekerjaanku begitu saja hanya untuk menghindar, kan?" Athena meraih selimut dan menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut itu. Sepertinya besok akan menjadi awal di mana ia harus berhadapan dengan Thanos. 

"Aku bahkan tak bisa membayangkan itu!" Athena kembali membuka selimutnya, semenjak pertemuannya dengan Thanos ia mengalami insomnia!

"Aku tak bisa membiarkan ini! Kenapa juga lelaki itu terus berputar - putar di kepalaku. Tunggu, apakah aku takut padanya? Tidak, kurasa aku hanya merasa tak nyaman." Athena terus bergumam, wanita itu meraih gelas susu hangat di sisi meja dan meneguknya hingga habis. 

... 

"Athena! Kau di dalam?" Suara itu terdengar nyaring di luar sana, diikuti dengan ketukan pintu. Athena membuka matanya, dan melompat saat melihat cahaya terang dari balik gorden jendela kamarnya. 

"Aku terlambat!" Pekik Athena sambil berlari menuju kamar mandi dan bersiap - siap. 

"Athena!" Suara tak asing itu masih memanggil, ia tak begitu sabar untuk menunggu. 

"Ya! Aku sudah bangun!" Seru Athena dari dalam seraya membuka pintu. 

"Kau ingin dipecat, hah!" Wanita cantik di muka pintu menatap dengan mata membulat, sementara Athena bergegas menyambar tas dan mengecup pipi tetangga serta teman dekatnya itu. 

"Terima kasih sudah membangunkanku, akan kuceritakan nanti sepulang kerja, oke?" Athena berlari menuju halte bus, ia ragu apakah bus akan kembali datang sebentar lagi. 

... 

"Kau terlambat!" Lelaki bertubuh jangkung yang dikenal sebagai kepala personalia itu menatap tajam. Sementara Athena hanya tersenyum kecil. 

"Aku minta maaf, ini tidak akan terulang lagi." Athena berkata lirih. 

"Tapi kau tetap harus diberi peringatan, Athena!" kata lelaki itu tak sabar. 

"Ya, aku mengerti." 

"Peringatan apa yang kau maksud?" Lelaki itu tersentak saat mendengar suara Thanos di belakang tubuhnya. Ia segera berbalik dan sedikit membungkuk sekedar untuk menunjukkan kesopanannya. 

"Dia terlambat, Tuan. Saya memberinya peringatan," kata lelaki itu bangga. 

Thanos menatap Athena, di mana Athena memilih untuk diam dan tidak membalas mata Thanos. 

"Tidak perlu. Dia terlambat karena aku memintanya melakukan sesuatu. Kau boleh pergi, Athena." 

"Terima kasih," sahut Athena yang juga terkejut dengan ucapan Thanos itu. 

Thanos kembali menatap kepala personalia, membuat lelaki itu canggung. "Lain kali jangan lakukan itu padanya, kau tidak berhak membentak dia!" 

"Tapi, saya hanya melakukan pekerjaan saya, Tuan."

Thanos kembali berbalik menatap lelaki itu tak senang, "Kau melawanku?" 

"Tidak. Maafkan, saya." 

"Bagus!" Thanos tersenyum miring, dan lelaki itu hanya menunduk hingga Thanos meninggalkan tempat itu. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 71

    “Jadi, kau sudah memutuskan untuk meninggalkan De Aluna?” tanya Kane saat Athena kembali mendatangi Malvarrosa. Athena mengangguk, dilihatnya Ansel dengan bekas luka di wajah yang mulai memudar.Athena tahu apa yang terjadi, dan ia tidak menyangka kalau Thanos akan bertindak sejauh itu.“Aku minta maaf, semua ini terjadi karenaku,” ucap Athena menyesal.Kane menggeleng, mengusap lembut rambut panjang wanita itu, “Tidak, tidak ada yang salah, Athena. Hanya saja kau mendapat cinta dari dua lelaki yang tak seharusnya. Aku tidak menduga, kalau Ansel dan Thanos akan mencintai wanita yang sama. Thanos mengatakan kau calon istrinya, apakah itu benar?”Athena menautkan alisnya, menatap Kane bingung. “Calon istri? Aku bahkan tak memiliki hubungan khusus dengannya. Aku hanya orang yang bekerja di De Aluna, tidak lebih. Thanos memang pernah mengatakan kalau dia menyukaiku, tapi aku tidak menanggapinya. Aku justru takut padanya.”“Kau takut padanya? Karena apa?”“Entahlah, aku merasa dia menyembu

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 70

    Thanos melajukan mobilnya, hatinya dipenuhi dengan rasa kecewa dan amarah yang besar. Ia tidak pernah menduga jika kehadiran Ansel menjadi ancaman bagi dirinya. Lelaki itu tanpa ia duga telah melangkah lebih jauh.Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Thanos menggenggam kemudi dengan erat, pandangannya begitu fokus, mengalahkan lalu lalang di hadapannya. Ia tak peduli lagi, ia hanya ingin menemui Ansel secepat mungkin.Deburan ombak di Malvarrosa seakan menyambut kedatangan Thanos. Lelaki itu turun dari mobilnya, dengan napas memburu ia melangkah cepat dan memasuki kediaman Ansel yang terbuka.Kane terkejut melihat kedatangan lelaki itu, meskipun ia begitu mirip dengan Ansel, namun Kane dapat melihat perbedaan di antara keduanya. Sorot mata Thanos begitu tajam, tubuhnya tegak menantang.“Kau kembali?” tanya Kane yang merasa tak nyaman dengan sikap tubuh Thanos.“Di mana dia?” tanya Thanos sembari menyusuri ruangan kecil itu dengan bola matanya yang tak sabar.“Maksudmu Ansel?”“Ya

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 69

    “Kau mau mengundurkan diri, kenapa?” Tatapan Thanos begitu tajam saat Athena mengutarakan niatnya itu.“Kau sudah berada di posisi yang bagus, Athena. Tidak semua orang bisa berada di posisimu. Bahkan aku sendiri yang menempatkanmu di sini, dan sekarang kau mau melepaskannya begitu saja? Apakah ada hal yang membuatnya ingin meninggalkan De Aluna?” tanya Thanos lagi membuat Athena semakin merasa terdesak untuk menjawab lelaki itu.“Saya ingin kembali ke kota saya, Tuan,” jawab Athena yang tampaknya tak memiliki alasan lain itu.“Kau bisa mengambil cuti kalau sekedar ingin pulang, Athena. Berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk cuti, aku akan memberikannya. Bukankah adik dan ibumu hanya mengandalkanmu? Atau kau mendapat tawaran lain?”“Tidak. Saya tidak mendapat tawaran apapun juga, saya hanya ingin mengundurkan diri,” kata Athena lirih. Athena tahu keputusan ini juga sangat berat baginya. Seperti kata Thanos, tidak mudah untuk mencapai posisi saat ini. Jika bukan karena Thanos, ia ta

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 68

    Ansel berdiri, lelaki itu mendekati Athena. Mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Athena. Athena yang terkejut, mau tak mau ia melakukan apa yang diminta Ansel itu.Ansel tersenyum lembut, membawa Athena ke taman yang letaknya tak jauh dari restoran itu.Ansel mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya, membukanya di hadapan Athena, sebuah cincin nan begitu cantik ada di dalam kotak itu. Sejenak Athena terdiam, menatap benda berkilau di dalam sana.“Kau benar-benar melamarku, Ansel?” ucap Athena lirih.“Ya, apakah aku terlihat bercanda, Athena?”“Tapi kenapa begitu tiba-tiba?” Kali ini Athena menatap Ansel, lelaki itu terlihat bingung dengan pertanyaan Athena. Ansel tidak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya, jika ia takut Thanos akan mendahului dirinya.“Itu karena ... Karena aku tak ingin menunggu lama, Athena. Aku tak dapat menahan perasaanku lebih lama lagi. Jadi, maukah kau menikah denganku?” Ansel kembali bertanya untuk kesekian kalinya, lelaki itu menatap ke dalam mata Ath

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 67

    “Dia sudah bertemu dengannya, aku harus melihatnya sendiri dengan mataku,” kata Megan kepada orang kepercayaannya itu.“Baik, Tuan. Saya akan membawanya ke hadapan Anda,” sahutnya dengan begitu tegas.“Bawa dia ke tempat di mana orang-orang tak akan mengenaliku,” kata Megan lagi. Suaranya terdengar parau, menunjukkan jika kali ini ia sedang tidak baik-baik saja.“Baik, Tuan. Tapi Anda harus menjaga kesehatan seperti yang dikatakan dokter,” ucap asisten itu.“Aku baik-baik saja, aku hanya terkejut dengan ucapan Thanos. Anak itu memang tidak tahu apa-apa selain menyalahkanku. Kenapa mereka tidak membawanya ke luar negeri, orang-orang itu memang tidak bisa dipercaya. Seharusnya aku memastikan keberangkatan mereka kala itu. Keterlaluan! Mereka hanya menginginkan uangku,” kata Megan dengan begitu kesalnya.“Saya akan berangkat ke Malvarrosa sekarang, Tuan.”“Pergilah, bawa anak itu kepadaku.”...Megan menatap Ansel, matanya tak berkedip sejak tadi. Benar mereka sangat mirip. Postur tubuhn

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 66

    “Ayah tidak mengerti maksudmu, Thanos. Apa dan siapa yang kau bicarakan ini?” Megan masih bersikap tenang, menatap Thanos yang memilih untuk tetap berdiri di sana.“Duduklah, sudah lama kita tidak bertemu dan berbicara, bukan? Kau mau segelas anggur?”“Ibu melahirkan bayi kembar. Kau membuang saudara kembarku, bukan?”Napas Megan bagai terhilang dari tubuhnya, dilihatnya Thanos dengan seksama. Lelaki itu mengepalkan tangannya, tubuhnya yang masih terlihat kuat tampak gemetar. Bibirnya terkatup rapat, seolah tak memiliki kata yang bisa ia ucapkan.“Itu benar, bukan? Nama putramu itu adalah Ansel, dia tinggal di Malvarrosa tepatnya di mana proyek hotel De Aluna sedang dibangun. Tidakkah kau ingin bertemu dengannya, Ayah?” suara Thanos terdengar penuh kemarahan, namun ia masih menahan dirinya.“Omong kosong! Nares tidak pernah melahirkan bayi kembar! Thanos, jangan bersikap bodoh, kau adalah putraku satu-satunya, tidak ada yang lain!”Thanos mengangguk-angguk, “Rupanya benar, kau begitu

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 65

    “Kau menyukainya?” Thanos kembali bertanya, ketika Athena memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu.“Kurasa urusan Anda jauh lebih penting dari itu, Tuan. Apakah sebaiknya kita kembali ke kota. Anda dan Ansel membutuhkan waktu untuk memikirkan semua ini,” jawab Athena yang berjalan ke arah mobil pribadi Thanos dengan sopir yang telah menunggu.“Tapi, ini juga menggangguku, Athena. Kau pasti tahu kalau aku telah menyukaimu sejak lama. Kau pasti berpura-pura tidak peduli, bukan? Aku menawarkan banyak hal padamu, tapi kau tak mengambilnya satu pun. Baiklah, aku tidak akan melakukan itu. Tapi, ketahuilah bahwa kali ini aku bersungguh-sungguh. Aku tidak pernah menyukai perempuan sampai seperti ini. Apakah kau tidak merasa telah menolakku dengan mengabaikan tawaranku waktu itu?”Athena diam sejenak, wanita itu menunduk kemudian berbalik menatap Thanos. Bibirnya ingin mengucapkan sesuatu, namun entah kenapa suaranya seolah terhimpit di tenggorokan.“Saya minta maaf jika sikap saya melukai

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   BAB 64

    Ansel duduk di bibir pantai, membiarkan air laut menyapa sebagian tubuhnya. Pandangannya lurus, menatap laut yang tak tahu di mana batasnya. Selama ini, Ansel tidak pernah curiga tentang perbedaan itu. Ia selalu mencoba untuk berpikir positif. Tapi hari ini, sebuah fakta yang sangat mengejutkan menghampiri dirinya. Dia telah membuangnya, mereka tidak menginginkan kelahirannya. Tapi kenapa harus dia? Kenapa bukan Thanos? Apa istimewanya lelaki itu hingga Megan memilihnya?Senyum pahit teruntai di bibir Ansel, tangannya meremas pasir basah menunjukkan kemarahan yang tertahan.“Ansel.” Suara Athena membuat Ansel sedikit menoleh, lelaki itu mencoba untuk tersenyum padanya.“Kau basah,” kata Athena menatap Ansel sedih.“Apakah kau juga terkejut, Athena? Inikah yang ingin kau ketahui selama ini?” ucap Ansel yang mengabaikan pertanyaan Athena.“Aku pun tidak menduganya, meski naluriku mengatakan itu sejak lama. Sejujurnya, aku sempat berpikir kalau kau adalah dia. Sampai kau membawaku untuk

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 63 SESUATU YANG MENGEJUTKAN

    Wanita paruh baya itu tercengang bukan main, ia tak pernah menduga kalau hari ini akan tiba. Selama ini, ia pikir semua baik-baik saja. Ia yakin, apa yang dilakukannya sudah benar. 28 tahun silam, mereka berubah pikiran. Mereka tak ingin membawa bayi itu ke negeri yang jauh. Malvarrosa, adalah tempat yang tak akan pernah dikunjungi Megan. Namun ternyata mereka salah. Saudara kembar Ansel kini berdiri tepat di hadapannya. Menatap ke dalam matanya dengan penuh tanda tanya yang besar.“Ya?” Wanita itu membuka suara, berusaha menyembunyikan keterkejutannya.Athena menautkan keningnya, perubahan mimik wajah wanita itu terlihat jelas. Dan yang membuat Athena heran adalah, kenapa dia berusaha terlihat tenang seakan mengetahui sesuatu?“Kau sudah pulang, Ansel?” tanyanya dengan senyum yang dipaksakan.“Mom, dia ingin bertemu denganmu,” kata Ansel menatap Thanos dengan perasaan tak nyaman.“Jadi, dia ibumu?” suara Thanos terdengar, sedikit berbeda dengan suara Ansel. Tegas dan penuh rasa perca

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status