Share

Bab 6 Tentang Rumor Itu

Author: Queen Laucla
last update Last Updated: 2023-12-28 22:43:56

Athena berhenti sejenak saat langkah kakinya berhenti tepat di ruang kerja lelaki itu. Lelaki yang katanya adalah CEO di sini, lelaki yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Athena menarik napas panjang, jantungnya berdegup kencang karena ini adalah pertama kalinya sang CEO memanggil. Wanita itu terus bertanya - tanya apakah ia telah melakukan kesalahan besar sehingga pemilik perusahaan sampai turun tangan dengan sendirinya. 

Tangan ramping itu mengetuk pintu perlahan, berharap sang CEO salah memanggil dirinya. 

"Masuk!" Suara tegas nan dalam terdengar dari sana, dengan langkah ragu Athena pun memberanikan diri untuk memasuki ruangan itu. Ruangan yang cukup besar dan paling mewah diantara semua ruangan di gedung ini. 

Thanos memperhatikan kedatangan wanita itu, tatapan matanya terlihat begitu menyelidik.

"Anda memanggil saya?" Athena bertanya lirih, ia cukup terkejut saat mengetahui bahwa CEO tempatnya bekerja ternyata adalah lelaki muda yang sangat tampan. Terlihat jauh dari kata menyeramkan, seperti cerita yang kerap ia dengar.

"Kau Athena?"

Athena mengangguk, wanita itu masih berdiri cukup jauh dari hadapan Thanos.

"Kau takut padaku?" Pertanyaan itu membuat Athena tampak salah tingkah, dan akhirnya ia memilih untuk sekedar tersenyum.

"Mendekatlah, aku ingin bicara denganmu."

Athena menurut, dan sekarang ia berdiri tepat di hadapan Thanos.

Lelaki itu menatap Athena lekat, sejenak ia tampak menyusuri wajah cantik wanita itu. Kecantikan yang berbeda. Mata bulat yang tampak jernih, bulu mata lentik dengan garis samar di atasnya. Bibirnya terlihat begitu lembut terbentuk sempurna, rahang yang kecil membuat wajah Athena terlihat ramping, serta rambut panjang ikal yang ia biarkan tergerai begitu saja. Semua itu membuat Thanos tak sabar lagi untuk menyentuhnya.

Athena bergerak, mengalihkan tatapan Thanos dari dirinya.

"Kau pegawai baru di sini?" Tanya Thanos setelah keheningan itu.

"Ya, baru beberapa Minggu. Apakah saya telah melakukan kesalahan di perusahaan ini?" Athena memberanikan diri bertanya namun Thanos justru terkekeh geli.

"Memangnya apa yang sudah kau dengar tentangku, Athena? Apakah aku terlihat seperti hakim yang jahat?"

Athena mengulaskan senyum kecil, ia cukup lega karena dugaannya salah.

"Jadi, kenapa anda memanggil saya?" Ulang wanita itu lagi.

"Kau di bagian apa, Athena?" 

"Pemasaran, untuk saat ini," jawab Athena yang masih tak nyaman dengan tatapan Thanos kepadanya. 

Thanos kembali mengangguk-angguk pelan, lelaki itu kini menegakkan tubuhnya, tatapan mata lelaki itu memang tak bisa lepas dari wajah ayu Athena. "Berarti kau akan sering pergi untuk bertemu klien kita. Mungkin aku akan membutuhkanmu suatu hari nanti. Kau punya waktu malam ini, Athena?" 

"Maksudnya? Anda meminta saya untuk lembur?" Athena menautkan alisnya dan menatap ragu. 

"Bisa dibilang begitu, aku ingin kau makan malam denganku, Athena. Kebetulan aku sudah memesan meja di sebuah restoran. Aku tak bisa membatalkannya." 

"Apa? Tapi kenapa saya?" Athena terlihat bingung dengan ajakan atasannya itu. 

"Ya, karena kurasa kita akan sering bertemu, Athena. Jadi, tidak ada salahnya untuk mengenalmu lebih jauh. Kau tidak mau? Tapi tak seorangpun berani menolak perintahku, Athena." 

"Jadi, ini perintah, ya?" Athena tersenyum kecut, rumor tentang Thanos tak sepenuhnya salah. Wanita itu diam sejenak, sepertinya ia memang tak mempunyai pilihan lain selain menurut. Athena tak ingin kehilangan pekerjaannya begitu saja hanya karena menolak perintah lelaki itu. Bukankah ini hanya sekedar makan malam? 

"Hmm, jadi kau mau, kan? Pukul enam petang masuk ke dalam mobilku." Thanos mengatakan itu dengan tegas, membuat Athena bergidik tak percaya. 

... 

"Untuk apa dia memanggilmu, Athena? Dia pasti marah besar, kan?" Wanita berkulit cokelat dengan jurnal di tangannya itu bertanya, ia begitu penasaran dengan apa yang terjadi di dalam ruangan Thanos tadi. 

"Kenapa dia marah besar? Aku tidak melakukan kesalahan apapun di sini." Athena menjawab tegas, ia bahkan tak ingin memperpanjang obrolan mereka. Wanita itu menatap sinis, sepertinya Athena bukan orang yang mudah untuk didekati. 

"Yah, hati - hati saja, Athena. Kurasa kau sudah mendengar banyak rumor tentang dia, kan?" Wanita itu kembali berbicara, seakan mencemaskan Athena. 

Athena menoleh, perkataan rekan kerja yang belum lama dikenalnya itu membuatnya berhenti menatap layar laptop.

"Memangnya kenapa dengan dia, kurasa dia tak seperti yang dibicarakan banyak orang?" 

Wanita itu menatap Athena seraya menautkan alisnya, "Jangan katakan kalau dia merayumu, Athena. Kau mungkin tidak mendengar kalau dia pernah menjadi tersangka pembunuhan." Wanita itu berbisik di sisi telinga Athena, membuat Athena terkejut bukan main. 

"Apa? Bagaimana bisa?" tanya Athena yang terpaksa menjawab karena cerita mengejutkan itu. 

"Tapi katanya itu tidak benar, para wartawan sempat datang ke kantor ini. Entahlah, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi." Jelas wanita bernama Jane itu. 

"Tapi dia ada di sini, Jane. Itu artinya bukan dia pelakunya," tukas Athena. 

Jane memiringkan kepalanya sembari tersenyum tipis, "Kau tidak mengikuti kasus itu? Pelakunya belum diketahui, Athena. Mirisnya lagi dia tewas bersama calon bayi di dalam perutnya." 

Athena membuka mulutnya lebar, wanita itu lantas membuka laman situs yang biasanya menulis tentang berita terkini, "Siapa nama wanita itu?" tanyanya. 

"Erica, seorang wanita cantik yang cukup terkenal di kalangan para lelaki hidung belang. Astaga, sepertinya kau juga tertarik dengan kasus itu, ya?" Jane tertawa, tapi Athena sama sekali tak menghiraukan dia lagi. 

Bola mata Athena bergerak, saat ia dengan serius membaca berita itu, sesaat kemudian ia kembali menatap Jane. "Di sini sama sekali tidak menunjukkan kalau Thanos adalah pelakunya. Kau tidak bisa menuduh hanya karena para wartawan itu, kan, Jane?" 

"Lantas, bagaimana dengan menghilangnya sebuah artikel yang menunjukkan kalau CEO kita pernah bertemu dengan wanita itu?" Jane kembali menatap Athena, dan sepertinya Athena memang tidak tahu apa - apa soal artikel yang dibicarakan Jane itu. 

"Kau tidak tahu, kan? Yah, itu karena kau orang baru di sini. Itulah kenapa aku mengatakan padamu untuk berhati-hati. CEO kita sangat jarang memanggil pegawainya seperti itu, Athena. Dia terlalu sibuk bahkan untuk mengenal kita. Lagipula kenapa dia memanggil karyawan baru sepertimu, dia memiliki para manajer yang bertanggung jawab di setiap bagian. Hmm?"

"Aku tidak tahu soal itu," jawab Athena lirih. 

"Anak baru sepertinya akan menjadi makanan empuk. Kau terlihat polos, Athena." Jane mengatakan itu dengan tatapan tajam, dan sesungguhnya Athena tak menyukai kalimat polos yang ditujukan padanya. 

"Aku hanya ingin bekerja di sini dan mendapatkan uang, Jane. Aku tidak ingin terlibat dengan urusan di luar itu." Athena menjawab sambil membalas tatapan Jane. 

"Baguslah, memang itu yang seharusnya kau lakukan di sini, Athena. Sebagai rekan yang baik, aku hanya ingin kau tidak terlalu banyak terlibat dengan CEO tampan kita. Mencari aman adalah tindakan yang tepat." Jane tersenyum setelah membelai rambut Athena dan meninggalkan wanita itu. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 97 - Tamat

    Athena berlari ke arah laut, namun tangan Thanos yang kuat menahan tubuh ramping wanita itu. Thanos berusaha memeluknya, meskipun Athena berontak sekuat tenaga.“Lepaskan aku. Aku tak akan membiarkannya!” teriak Athena, memukul-mukul tangan Thanos yang melingkar erat di pinggangnya.“Dia sudah pergi, Athena. Laut adalah tempat terbaik untuknya. Jangan mencari masalah, aku masih berbaik hati telah memberitahumu soal ini,” kata Thanos yang juga mengeraskan suaranya.“Apa? Berbaik hati? Pembunuh! Kau kejam, Thanos! Aku tak akan pernah membiarkanmu. Aku akan menarikmu ke dalam neraka seperti yang pernah kulakukan padamu!”Thanos terkesiap, matanya berkilat menatap Athena, “Apa maksudmu? Apa yang telah kau lakukan padaku, Athena?”Athena menyunggingkan senyum tipis, kelopak matanya melebar, seakan menantang pria di hadapannya ini. “Ya, aku adalah orang yang menayangkan video rekaman itu, Thanos. Aku adalah orang yang membuat hotel De Aluna jatuh bahkan sebelum dia beroperasi!”Thanos terba

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 96

    Athena memiringkan kepalanya, memperhatikan lelaki yang kini berdiri di hadapannya dengan senyum mengembang. Sejenak kemudian ia terkejut, saat matanya menemukan noda darah di kemeja lelaki itu.“Kau ... apa yang terjadi denganmu, Ansel? Kau mengalami kecelakaan? Kenapa kau berdarah?” Athena terlihat begitu panik saat melihat lelaki itu.Thanos menggeleng, ia kemudian meraih Athena dan memeluknya. Sesaat Athena merasa ragu saat penciumannya menemukan aroma yang berbeda. Athena mendongak, memperhatikan dengan seksama lelaki itu, tidak ada yang berbeda. Namun entah kenapa Athena merasa tak senyaman ini?“Ini bukan darahku, Athena. Namun dia mengotori kemejaku. Apakah kau bisa mengambil kemeja yang baru untukku?” ucap Thanos selembut mungkin.“Tentu, aku akan mengambilnya. Lepaskan kemejamu, biar aku mencucinya.” Athena mendekat berniat untuk melepaskan kemeja itu dari tubuh Thanos.“Tidak, aku saja. Kemeja ini sudah kotor, aku tak ingin memakainya lagi. Aku akan membuangnya,” tukas Than

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 95

    “Apakah kau yakin akan menemui dia, Tuan? Bagaimana kalau Tuan Megan mengetahuinya?” lelaki yang menjemput Thanos itu tampak cemas, sepertinya ia enggan untuk melakukan perintah Thanos padanya.“Berikan kunci mobilnya, kau cukup mengatakan kepada ayahku kalau aku sudah berada di bandara. Pergilah sebelum aku benar-benar membunuhmu,” ucap Thanos meminta kunci mobil itu darinya.Lelaki itu dengan terpaksa memberikan kunci mobilnya, diletakkannya koper besar itu ke dalam bagasi, “Kau tahu apa yang harus kau katakan, bukan?” Thanos menepuk pundak lelaki itu dan melajukan mobilnya dengan cepat, meninggalkan lelaki yang hanya bisa menatap kepergiannya dengan perasaan tak menentu. Barangkali setelah ini, ia akan memilih untuk meninggalkan De Aluna selamanya....Thanos menghentikan mobilnya, tepat di depan rumah yang kini dihuni oleh Ansel dan Athena. Cukup lama ia mengamati rumah itu, menunggu dengan tak sabar.Pintu rumah itu pun terbuka, matanya membulat saat melihat Athena yang masih men

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 94

    “Athena, apakah kau benar-benar ingin menikah dengan pesta sederhana ini? Kita bahkan tak mengundang banyak orang. Hanya kerabat dekat dan sahabat. Apakah kau akan baik-baik saja dengan itu?” Ansel membelai lembut rambut Athena yang masih basah, lelaki itu meraih pengering rambut yang sedang dipegang Athena, membantunya dengan penuh perasaan.“Aku hanya ingin menikah denganmu, Ansel. Pesta itu ucapan syukur, tidak perlu melibatkan banyak orang. Aku hanya membutuhkan kau,” ucap Athena yang menatap Ansel dari pantulan cermin bulat di hadapannya.“Aku lega mendengar itu, aku hanya merasa bersalah kalau tak mampu memberimu kebahagiaan di hari istimewa itu. Athena, rasanya aku tak sabar menunggu hari itu.”“Tinggal beberapa hari, kurasa kita harus segera berkemas dan pergi ke Malvarrosa, bukan? Akan ada banyak hal yang harus kita persiapkan. Kita harus menilik apakah semua kebutuhan telah sesuai.”“Ya, bagaimana kalau besok? Sepertinya kita tak memiliki banyak waktu untuk memastikan semuan

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 93

    “Sekarang kau tahu kalau Ayah tak akan membiarkanmu mendekam di penjara itu? Semua bisa Ayah lakukan untukmu, Thanos. Pergilah diam-diam ke Inggris, seseorang akan menjemputmu di sana. Ini paspormu, untuk sementara Ayah mengganti identitasmu. Kau lihat, jika hukum pun dapat Ayah beli.” Lelaki itu meletakkan paspor di hadapan Thanos, bibirnya melengkung puas dengan semua yang telah ia lakukan.Thanos meraih buku kecil itu, melihat isinya. “Kenan?” ucapnya yang kemudian menatap Megan.“Ya, itu namamu sekarang, Kenan. Jangan melupakan nama itu saat kau berada di sana,” jelas Megan.“Lantas, apa yang akan kulakukan di sana? Izinkan aku bertemu Athena,” pinta Thanos.“Athena? Kau sudah tidak waras? Tak seorang pun boleh mengetahuinya, termasuk Athena. Wanita itu akan menjadi adik iparmu sebentar lagi.”Thanos menggeleng, “Athena tidak boleh menikah dengan dia! Athena milikku!” tegas Thanos yang kini menegakkan tubuhnya itu.“Buka matamu, Thanos. Saat ini tidak ada yang lebih penting selain

  • Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang   Bab 92

    Athena memeluk Ansel begitu bertemu dengan lelaki itu, seakan dia begitu merindukannya. Ansel membalas pelukannya, mencubit gemas pipi Athena yang dingin.“Seharusnya kau memberitahuku, Athena. Kita bisa pergi bersama-sama. Lihat pipimu begitu dingin dan memerah. Mau kubuatkan segelas susu hangat?” ucap Ansel seraya membawa Athena masuk ke dalam kamar mereka.“Di luar sangat dingin, Ansel, meski mereka memakai penghangat di dalam bus,” kata Athena melepaskan mantel tebalnya.“Oh, ya, Ansel, aku berjanji kepada ibumu untuk memberinya sebuah mantel. Musim dingin kali ini sepertinya datang lebih cepat.”Ansel mengangguk, kembali mendekap wanita itu erat, “Terima kasih, Athena, kau sangat perhatian terhadap ibuku.”“Dia juga akan menjadi ibuku, Ansel. Kane sangat baik, bagaimana aku tidak peduli padanya?”“Aku benar-benar beruntung memilikimu, Athena.”“Baiklah, apakah kau akan membuat segelas susu untukku?”Ansel tertawa kecil, lelaki itu melepaskan Athena dari pelukannya, “Baiklah, aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status