๊ณต์œ 

Bab 410

์ž‘๊ฐ€: Imgnmln
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-08-09 22:26:24

Pada saat ini, sebuah tangan besar meraih bahu Jane dan membuat Jane berteriak ketakutan. "Ah!"

โ€œJangan takut!โ€ suara Nathan terdengar di telinga Jane. "Ini aku!"

Jane yang ketakutan setengah mati langsung bersembunyi dalam pelukan Nathan saat melihat Nathan, dia gemetaran dan jelas ketakutan. Stefano yang melihatnya dari samping merasa sangat iri dan matanya sudah hampir keluar.

โ€‹Hanya saja, Nathan tidak menyangka Jane akan bersikap seperti itu. Dan untuk sesaat, dia bingung harus berbuat apa, aroma tubuh Nathan mengalir ke hidung Jane, dan Nathan berusaha keras untuk menstabilkan pikirannya.

โ€œTutup matamu, aku akan menuntunmu, tidak peduli suara apa pun yang kamu dengarkan, jangan buka matamu!โ€ Nathan berkata pada Jane.

Jane mengangguk, dan memejamkan kedua matanya, saat ini dia sangat percaya pada Nathan.

โ€œTuan Nathan? S-sebenarnya, apa yang terjadi disini? Kenapa tiba-tiba berkabut?โ€ Stefano bertanya dengan bingung. "Aku rasa, hari ini tidak ada turun hujan?"

โ€œIni bukan kab
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Kembalinya sang Dewa Perangย ย ย Bab 1147

    Scholar berdiri tegak, meski wajahnya diliputi kebingungan dan ketegangan. Sinar matanya menajam ketika suara pintu mobil terbuka, diikuti langkah pelan kepala pelayan tua yang sangat dikenalnya.โ€œAda apa ini? Bukankah aku sudah menyuruhmu pergi?โ€ teriak Scholar, nadanya tajam, namun mengandung nada harap.Kepala pelayan tak menggubris. Ia melangkah maju dengan gestur hormat, membungkuk dalam kepada seorang pria muda yang berdiri dengan percaya diri di sisi lain pelataran.โ€œTuan Muda Kaidar, ibu dan anak dari keluarga Arteta ada di dalam mobil.โ€Kata-kata itu membelah malam seperti sembilu. Scholar menegang, seolah baru disambar petir. Matanya membelalak, dan ia menyadari dengan pahit, pion-pion terakhirnya telah jatuh ke tangan musuh.โ€œKauโ€ฆ berani mengkhianatiku?!โ€ raung Scholar, dan dalam sekejap, tangan tuanya yang masih berotot menghantam udara, menuju wajah kepala pelayan.Namun, suara sinis Kaidar menggantung di udara lebih dulu. โ€œPaman Scholar, apakah kau sudah lupa? Istri dan

  • Kembalinya sang Dewa Perangย ย ย Bab 1146

    Kediaman keluarga Winaya.Di sebuah halaman Keluarga Winaya, Kaidar berdiri di balkon tertinggi. Di bawahnya, halaman utama dipenuhi utusan dari berbagai organisasi bela diri.โ€œKepala Keluarga Bisco memberi salam!โ€ โ€œKetua Organisasi Rotgam menyampaikan hormat!โ€โ€œBosma dari Bawah Tanah datang mengajukan aliansi!โ€Sorakan, tepuk tangan, dan gemuruh langkah kaki memenuhi udara. Kaidar memejamkan mata sesaat, hatinya mabuk oleh kuasa.Di dalam aula, suara pujian dan sanjungan mengelilinginya. Namun sorot matanya kosong. Dia duduk di kursi utama, posisi yang dulu bahkan ayahnya enggan tempati sebelum benar-benar layak. Kini kursi itu miliknya, dan dia belum merasa puas.โ€œKomunitas bela diri Kota Moniyan, itu target berikutnya.โ€Disisi lain keluarga Arteta.Asap rokok menari di udara saat Scholar menatap langit-langit ruang kerjanya. Matanya merah, bukan karena kelelahan, tapi karena tekanan. Keluarga Winaya berkembang terlalu cepat. Dan kekuatannyaโ€”nyaris mustahil ditandingi.โ€œSudah laru

  • Kembalinya sang Dewa Perangย ย ย Bab 1145

    โ€œMenara ini... bukan milik siapa pun. Tapi memilih sendiri siapa yang layak.โ€Kaidar mengertakkan gigi. โ€œKau sombong sampai akhir!โ€Seorang prajurit keluarga Winaya maju. โ€œTuan Muda... apa yang harus kita lakukan?โ€Kaidar memandangi Menara Kegelapan untuk waktu yang lama. Lalu matanya menyipit licik. โ€œTinggalkan dua orang untuk berjaga. Kita bawa tua bangka ini pulang!โ€โ€œNathan akan keluar. Dan saat dia keluar, kita gunakan para tetua ini sebagai umpan.โ€ Ia menyeringai. โ€œOrang-orang ini terlalu keras kepala. Tapi bahkan logam pun akan meleleh di bawah tekanan yang cukup.โ€Di belakang mereka, organisasi Matilda tak lagi seperti sebelumnya. Bangunan-bangunan hangus, mayat berserakan, udara tercium bau darah yang pekat.Menara Kegelapan tetap berdiri, tak tersentuh, seperti dewa yang acuh tak acuh.Dan kabar ituโ€”kehancuran Matilda, penangkapan para tetuanya, Nathan yang menghilangโ€”menyebar seperti wabah di dunia bela diri.Seluruh dunia pun mulai bergerak.โ€œAnak dari Keluarga Winaya ini

  • Kembalinya sang Dewa Perangย ย ย Bab 1144

    Zechar muncul, memimpin sekelompok elit pasukan Matilda. Cahaya aura merah di sekeliling tubuhnya menyala terang, membuat bayangannya memanjang mengerikan.โ€œLepaskan mereka!โ€Nadanya datar, tapi mata Zechar mengandung badai. Aura yang ia pancarkan memecahkan batu kecil di sekitar. Tanah mulai bergetar pelan, Kaidar sempat terdiam.โ€œAku tidak menyangka, Matilda akan bertaruh sebesar ini hanya demi bocah bernama Nathan,โ€ gumamnya. โ€œApa hubungan kalian dengan anak itu?โ€Zechar tidak menjawab, dia hanya memajukan satu langkah, tanah retak di bawah kakinya. Angin mengamuk dam para ahli keluarga Winaya mulai gugup.โ€œMenyerah sekarang, atau kepala Famrik akan kuangkat tinggi-tinggi sebagai panji kemenangan!โ€ Kaidar menghunus pedangnya, mata pisau diarahkan ke leher Famrik yang tak lagi sanggup berdiri.โ€œZechar,โ€ bisik Famrik dengan darah di tenggorokan. โ€œIngat tugasmu. Jangan pedulikan kamiโ€ฆ meski harus mati.โ€โ€œSialan!โ€ teriak Zechar.Jleb!Namun, sebelum dia bisa bergerak, pedang Kaidar men

  • Kembalinya sang Dewa Perangย ย ย Bab 1143

    Di dalam markas organisasi Matilda, suasana duka dan luka menggantung seperti kabut pekat.Famrik duduk bersila di ruang kultivasi, wajahnya pucat, napasnya berat. Dia tengah mencoba mengumpulkan energi untuk menyembuhkan luka dalam yang sangat parah.Sementara itu, Arielโ€”dengan tubuh yang juga penuh lukaโ€”memimpin sisa pasukan untuk membersihkan area pertempuran dan memperkuat pertahanan seadanya.Fernand kini hanya bisa terbaring di kamarnya. Kakinya dibalut kain perban tebal, tak bisa bergerak.Organisasi Matilda telah runtuh separuh.Dari puluhan ahli, kini hanya tinggal beberapaโ€”dan hanya Zechar yang masih bisa berdiri gagah di Menara Kegelapan.Di saat Famrik mulai menenangkan pikirannya untuk berkultivasi, sebuah aura membara dan penuh pembunuhan menyapu masuk ke dalam lembah.Merasakan aura itu, nata Famrik yang sedang berkultivasi langsung terbuka.Di depan gerbang utama organisasi Matilda, Ariel berdiri dengan langkah mantap, menghadapi Kaidar, yang tiba membawa puluhan ahli

  • Kembalinya sang Dewa Perangย ย ย Bab 1142

    Sementara itu, di luar Kota Moniyan.โ€œSialan! Bajingan tak berguna!โ€ maki Soyir meledak di atas kuda perang, tubuhnya masih membara karena dendam. โ€œMereka lari di saat kemenangan tinggal sejengkal!โ€Luka di tubuhnya terus mengalirkan darah, tapi api dalam hatinya lebih panas dari penderitaan fisik. โ€œJika Lasso keluar dari pengasingan, hanya butuh satu langkah untuk melumat Matilda!โ€ desisnya, menyebut nama kepala keluarga Wilford seperti mantra.Dua bawahannya di samping menunduk dengan wajah pucat. โ€œTuan Kedua, kita terlalu gegabah. Kalau sekarang komunitas bela diri kota Moniyan menyerang, kita โ€ฆ. kita tidak bisa melawan!โ€Soyir mendengus. โ€œUnta kurus pun masih lebih besar dari kuda. Mereka tidak akan berani menyentuh kita.โ€Langit mendung menekan dari atas, dan tanah tempat mereka melintas mulai berkabut. Angin berhenti, suasana tiba-tiba sunyi dan mencekam.Tap โ€ฆ. Tap โ€ฆ. Tap โ€ฆ.Lalu tiba-tiba terdengar suara langkah.Bayangan hitam muncul perlahan dari balik kabut. Belasan pria be

๋”๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status