Home / Urban / Kembalinya sang Dewa Perang / Bab 806[Free Chapter]

Share

Bab 806[Free Chapter]

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-12-31 20:40:40

Jordan melirik Harris lalu menganggukkan kepalanya. “Yang dia katakan benar, memang esensi batu mata Naga sudah diserap oleh Nathan, dan tanganku juga dipenggal oleh pemuda itu.”

​Kieran yang mendengarnya menunjukkan kekagetan, perlu diketahui Jordan sudah berada di puncak tingkatan tahap awal penguasa Ingras, bagaimana mungkin Nathan bisa memenggal tangannya Jordan? Lantas penilaiannya salah, dan orang itu mungkin menyembunyikan kekuatannya sejak awal, sengaja membawa beberapa orang gadis untuk membuat dirinya bingung.

“Sialan!” Saat ini Kieran merasa dirinya sudah tertipu, dan berkata pada bawahannya. “Jalankan kapalnya, kita pulang!”

“Tuan Muda, orang-orang yang ada di pulau itu—”

“Biarkan mereka memikirkan caranya sendiri!” Kieran memotong ucapan bawahannya dan berkata dengan raut wajah dingin.

Segera, kapal pesiar itu berlayar, namun Keluarga Holcy, Keluarga Ransom maupun keluarga Yaju jauh lebih beruntung karena bisa ikut dengan kapal pesiar itu dan kembali ke Kota Mantik.

***

Saat itu sudah larut malam, di depan jendela sebuah penginapan di Kota Mantik, Zephir sedang melamun memandangi lautan yang tidak jauh.

“Paman Zephir, istirahatlah, kamu sudah berdiri disana selama seharian,” Rebecca berjalan ke samping Zephir dan membujuknya dengan lembut.

Sejak Nathan dan yang lainnya pergi ke pulau Draken, Zephir terus berdiri disana, karena dia merasa lega bisa melihat pulau Draken dari sini.

“Rebecca, kamu tidur saja dulu, aku akan tinggal sebentar lagi,” Zephir berkata lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

“Uhuk! Uhuk!”

Baru saja dia  menghisapnya, dia sudah mulai terbatuk-batuk.

Buk! Buk! Buk!

​“Paman Zephir, kamu sudah cedera jangan merokok lagi!” Rebecca bergegas menepuk punggung Zephir.

“Tidak apa-apa, hanya luka lama, tidak akan membunuhku,” Zephir tersenyum tipis dan mulai menghisap rokoknya lagi.

Dia terluka karena bersembunyi dari kejaran keluarga Zellon, demi mencari Nathan, Zephir dan Marcel kabur dari keluarga Zellon, dan terus diburu oleh keluarga Zellon, dalam sekejap beberapa tahun sudah berlalu.

“Paman Zephir, sebaiknya kamu segera istirahat, Nathan dan yang lainnya baru berangkat hari ini. Walaupun bisa mendapatkan batu mata Naga, mereka juga tidak akan kembali secepat ini,” Rebecca masih terus membujuk Zephir.

Tok! Tok! Tok!

Tepat saat Zephir hendak mengatakan sesuatu, pintu kamar mereka diketuk oleh seseorang.

Rebecca dan Zephir sedikit tercengang. “Sudah selarut ini, siapa yang datang kemari?”

Zephir mengisyaratkan kepada Rebecca untuk membuka pintu, sedangkan dia bersiap untuk menyerang. Saat Rebecca membuka pintu, dia menemukan Nathan Sarah dan yang lainnya sudah kembali.

“N-Nathan …. Kenapa kalian sudah kembali?” Rebecca bertanya dengan kaget.

Zephir melihat Nathan sudah kembali juga mengernyitkan keningnya. “Nathan? Kalian …. kalian kembali secepat ini, apakah terjadi sesuatu?”

Nathan menggelengkan kepalanya. “Paman Zephir, aku sudah mendapatkan batu mata Naga dari Naga Yang!”

Zephir yang mendengarnya bergegas menggunakan kesadaran spiritualnya untuk menyelimuti tubuh Nathan, dan memang merasakan perubahan pada tubuh Nathan dan berkata dengan bersemangat. “Kamu bisa mendapatkan batu mata Naga dengan begitu cepat? Bagus sekali! Lalu, bagaimana dengan batu mata Naga dari Naga Yin?”

Mendengar Zephir membahas tentang batu mata Naga dari Naga Yin, Nathan teringat pada Prisly yang sudah berubah menjadi patung es dan suasana hatinya seketika tenggelam.

“Paman Zephir, aku tidak ingin mengorbankan orang-orang di sisiku untuk mendapatkan batu mata Naga itu!” Raut wajah Nathan menjadi berat.

Zephir yang mendengarnya melihat sekeliling dan tidak menemukan sosok Prisly, lalu mengerti dalam sekejap, matanya memerah. “Nathan …. ini sudah takdir, kamu jangan memikirkannya! Semoga kamu tidak menyia-nyiakan batu mata Naga yang sudah ditukar dengan nyawa Prisly!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Widi Harsono
...mantap.....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1521

    Nathan menyandarkan tubuhnya santai, mata berkilat tajam. “Jangan terburu-buru. Lihat baik-baik, Abel. Kaidar bukan ingin menang. Dia sedang mencari celah untuk kabur.”Abel menatap bingung.Nathan meneguk kopi dinginnya sebelum melanjutkan pelan, “Sekarang dia pura-pura mendesak Ryuki supaya terlihat seolah unggul. Tapi sebenarnya dia sedang membuat ilusi. Begitu Ryuki lengah, dia akan melarikan diri.”Nada Nathan datar, tapi pasti.Mendengar iu Abel hanya bisa menelan ludah. Di sekeliling mereka, sorak sorai penonton menegang.Kaidar di atas arena tampak seperti singa yang mengamuk. Serangannya deras tanpa jeda. Ryuki terus mundur, menahan setiap hantaman dengan wajah tegang.Kerumunan pun mulai berpihak.“Ketua Kaidar perkasa!”“Hajar Ryuki! Robek tubuhnya!”Sorakan bergema dengan liar yang memecah langit Moniyan.Nathan memandang kerumunan itu dan menggeleng pelan. Ia tahu, saat badai Ryuki benar-benar datang, suara-suara itu akan berubah jadi jeritan.BAAANG!Ledakan keras menggu

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1520

    Di arena, Kaidar dan Ryuki berdiri berhadapan.“Kaidar,” ujar Ryuki sambil menarik napas panjang, “Meskipun kita sama-sama berada di puncak Villain, hari ini aku akan menunjukkan jurang antara kita.”Aura Ryuki meletup keras, liar, seperti petir yang tak sabar menyambar. Tanah berderak di bawah kakinya.SWOSH!Energi Qi mengalir seperti badai, menekan Kaidar dari segala arah.“Ini… kekuatan puncak Villain?”Kerumunan gemetar melihat tekanan itu.Kaidar membalas dengan mengerahkan seluruh energi dalam tubuhnya. Aura biru gelap menyala dari pori-porinya, lalu membumbung naik.Dua kekuatan itu bertabrakan.BAAM!Ledakan luar biasa menggetarkan arena, angin liar menyapu debu, bintang-bintang di langit seperti ikut berdenyut. Tanah retak memanjang, jalan raya di luar arena bergemuruh keras.Dua puncak Villain bertarung. Moniyan belum pernah sedekat ini menyaksikan jurang antara manusia biasa dan monster kultivasi.Kaidar dan Ryuki Zellon saling bertarung sengit. Keduanya memuntahkan mantra

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1519

    Semua kepala serempak menoleh. Seorang bocah belasan tahun berdiri gemetaran, jelas berniat kabur setelah meneriakkan kalimat itu, tapi ratusan pasang mata telah mengkhianatinya.Ryuki menoleh dengan tatapan dingin. “Cari mati!”Dia mengangkat telapak tangan. Qi gelap berputar dan serangan yang bisa meremukkan tulang dihembuskan ke arah anak itu. Kerumunan buru-buru mundur. Bocah itu membeku, wajah pucat memutih.Namun tepat sebelum serangan menyentuh, sebuah kekuatan lain memotong jalurnya. “Ryuki, dia cuma anak kecil. Anak kecil pun kau serang? Kau pria macam apa?” Chelsea muncul dari balik kerumunan, berdiri tegak di depan bocah itu.Dia tidak seharusnya berada di sini, Nalan jelas melarangnya meninggalkan kediaman keluarga Island. Tapi rasa ingin tahunya pada duel dua Villain puncak jauh lebih besar.Ryuki membeku sejenak, lalu tersenyum dengan tatapan yang sangat tidak enak dilihat.“Ah… Nona Chelsea.” Sudut bibirnya terangkat. “Sudah lama tidak bertemu. Kau makin cantik saja.”D

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1518

    Di kediaman Zellon, seorang bawahan berlari masuk, napas memburu. “Tuan Muda! Banyak keluarga Master sekarang menuju Martial Shrine. Mereka bilang posisi Ketua Aliansi yang Tuan Besar ambil sendiri tidak sah!”Ryuki langsung membalik badan, matanya membara. “Apa?! Siapa yang berani menolak perintah Keluarga Zellon?”“Aku tidak tahu pasti… tapi kabarnya, di dalam Martial Shrine ada seseorang yang juga berhasil menerobos ke puncak Villain.” Bawahan itu pucat.Karena berita itu berarti satu hal:Kekuatan keluarga Zellon tidak lagi menjadi satu-satunya yang berada di puncak Moniyan.“Ternyata ada seseorang yang berhasil menembus puncak Villain.” Ryuki berdiri dari kursinya, mata menyala dengan ambisi yang tidak ditutupinya. “Bagus, pas sekali. Aku akan memakai kesempatan ini untuk menunjukkan siapa yang benar-benar berkuasa di Moniyan.”Dia mengajak Jazer dan berjalan cepat menuju Martial Shrine.Ryuki bukan sekadar Villain biasa. Dia baru saja melewati Ujian Petir Villain, meski waktu pe

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1517

    Ranzel menoleh karena merasakan dahsyatnya ledakan energi itu dan pemandangan yang dia lihat membuat darahnya beku. Semua orang yang dibawanya berubah menjadi gumpalan daging. Dia terkejut sampai tubuhnya gemetar.Begitu sadar, dia kembali kabur bagaikan orang gila, tetapi baru beberapa langkah, Nathan sudah berdiri tepat di depannya.“Masih mau lari?”Ranzel terhenti, tubuhnya gontai. “Nathan, Tuan Muda Ryuki telah mencapai puncak Villain, bahkan melewati Ujian Petir! Dia tidak akan mengampunimu. Dia akan membinasakanmu sampai ke akar-akarnya!”Nathan tersenyum tipis. “Kalau begitu aku tunggu. Tapi bagaimana nasibmu? Kau tidak akan sempat melihatnya.”Telapak tangan emas menghantam ke bawah.BANG!Ranzel tidak sempat menjerit, tubuhnya meledak seperti serangga yang ditepuk.Hening menyelimuti Saibu Care.Ravensclaw, Nelson, Herold, dan yang lain memandang Nathan dengan campuran kagum dan pahit. Mereka adalah orang-orang yang mengikutinya, namun tiap kali bahaya datang, Nathan justru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1516

    Aura menekan itu turun seperti kabut gelap, membuat napas semua orang di Saibu Care tercekat. Para alkemis yang biasanya tidak punya tenaga untuk bertarung memilih diam, menyembunyikan diri di antara kerumunan. Tidak ada satu pun yang maju.Ranzel menyipitkan mata. Energi Villainnya memanas, memelintir udara. “Kalau tidak ada yang maju,” suaranya dingin. “Jangan salahkan aku.”Herold melangkah ke depan, berdiri tegak di antara para alkemis. “Siapa kalian? Berani menerobos Saibu Care. Apa kalian pikir tidak ada penguasa di tempat ini?”Ranzel tertawa pendek. “Penguasa lembah kalian itu Nathan, bukan? Lantas apa gunanya dia? Hilang entah ke mana. Hidup atau mati saja tidak jelas.” Dia menyeringai, nadanya sinis. “Dengar kata-kataku, keselamatanmu bisa dipertimbangkan.”Herold menahan diri. Pandangannya sekilas mengarah ke para alkemis yang tidak tahu bahwa Nathan sebenarnya berada di lembah ini. Mereka hanya perlu sedikit waktu. Begitu Nathan turun, tak ada satu pun dari orang Keluarga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status