Share

Bab 93

Penulis: Hana Pangestu
Sesampainya di kawasan Moonland, hujan deras sudah reda, hanya tersisa gerimis yang masih turun.

Nikki khawatir Ralph sudah pulang dan tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman kalau sampai dilihat turun dari mobil pria lain. Jadi, dia meminta Jevon menghentikan mobil di sebuah tikungan sebelum sampai ke vila.

"Yuni, terima kasih ya. Cepat pulang, anakmu pasti nggak nyaman tidur begitu," ujar Nikki sambil turun dari mobil dan pamit pada mereka.

"Oke, jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa, kabarin aku," jawab Yuni sambil menggendong Sasha dan melambaikan tangan.

BMW X3 itu pun berputar arah dan pergi. Nikki melindungi kepalanya dari gerimis dan berjalan ke arah vila. Beberapa puluh meter di depan, sebuah mobil Bentley perlahan melaju dari arah berlawanan.

Di dalamnya, Ralph yang sedang menyetir menoleh ketika mobilnya berpapasan dengan BMW tadi. Tatapannya tajam dan dingin.

Kaca depan mobil lawan diberi lapisan film warna cokelat muda, sementara kaca belakangnya benar-benar gelap. Namun,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 100

    "Kalau begitu, kamu saja yang bawa dia pulang. Besok setelah dia sadar, dia bisa pilih sendiri mau ke mana."Ralph belum sempat menjawab, tiba-tiba dari kursi belakang terdengar suara mual. Kulit kepalanya langsung merinding. Dia buru-buru menepi sambil berseru, "Irfan, jangan muntah di mobilku!"Sayangnya, sudah terlambat.Begitu Ralph turun dan membuka pintu belakang, Irfan sudah muntah berantakan. Jas mahalnya yang buatan tangan pun ikut ternoda. Ralph berdiri di sisi mobil, satu tangan menekan keningnya sendiri. Wajahnya penuh kemarahan dan rasa tak berdaya.Awalnya dia memang sempat terpikir untuk membawa Irfan pulang ke rumahnya di Moonland. Namun sekarang, dengan seluruh emosi dan bau menyengat ini, mana mungkin dia mau cari masalah sendiri?Akhirnya, Ralph membawa Irfan ke hotel paling mewah milik Keluarga Tanadi dan menyewa satu kamar presidential suite, lalu menelepon asisten pribadi Irfan agar segera datang dan mengurusnya.Setelah itu, dia langsung pulang.Sementara itu, Ni

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 99

    Di saat itu juga, Shireen yang sudah tertidur lelap di rumah, tiba-tiba terbangun karena dering telepon. Melihat nama Ralph muncul di layar, matanya langsung terbuka penuh.Namun belum sempat dia membuka mulut, suara rintihan yang amat dikenalnya sudah terdengar dari seberang. Dalam sekejap, Shireen langsung paham. Pasti Irfan sedang mabuk lagi dan mulai mengamuk seperti biasa.Setiap kalimat yang meluncur dari mulut pria itu, terdengar di telinganya dengan jelas. Hatinya yang semula tenang mendadak bergolak, dadanya seperti dihantam beban seberat ribuan kilo.Meski selama ini mereka terus berselisih dan dia sendiri yang mengajukan gugatan cerai, rasa sakit di hatinya ternyata jauh lebih besar daripada yang dialami Irfan.Sejak kecil sampai dewasa, dialah yang selalu mengejar Irfan, mencintainya lebih dalam, dan mengorbankan lebih banyak. Shireen tahu betul, Irfan takkan pernah memperlakukannya sebaik Ralph memperlakukan dirinya.Namun, mau bagaimana lagi? Manusia memang bodoh. Semakin

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 98

    Setelah menutup telepon, Ralph langsung bangkit dan mulai mengenakan pakaiannya.Nikki awalnya juga ingin bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun saat melihat Ralph bersiap keluar, dia malah sengaja menunda-nunda dan tetap duduk membelakangi pria itu sambil pelan-pelan merapikan pakaian tidurnya.Ralph menatap punggungnya dengan tatapan dalam dan muram. Saat kancing kemejanya hampir selesai dipasang, dia baru menjelaskan dengan suara rendah, "Aku ada urusan, harus keluar sebentar. Kamu tidur duluan saja, nggak usah tunggu."Hati Nikki terasa mati rasa. Dia bahkan tidak menanggapi sama sekali dan hanya tetap diam.Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka dan kembali tertutup. Pria itu sudah menghilang dari kamar.Nikki baru bangkit dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Wajahnya tanpa ekspresi, tetapi dalam sorot matanya, terselip perasaan kecewa dan terluka yang dalam.Tadi dia jelas mendengar sebutan "Nyonya Tanadi" di telepon, sudah pasti maksudnya Shi

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 97

    Nikki menatap mata Ralph yang gelap, cahayanya berubah-ubah dalam sekejap. Saat tubuh pria itu membungkuk ke arahnya dengan aura membunuh, alarm dalam kepalanya langsung meraung keras!Benar saja, sedetik kemudian, rasa sakit menusuk menghantam lehernya. Bukan ciuman yang dia dapat, melainkan gigitan kasar dari Ralph yang langsung mencengkeram kulitnya."Ahh ... Ralph, kamu gila ya?! Sakit tahu!" serunya spontan sambil berusaha meronta. Kedua kakinya menendang liar dan tangannya terus memukul-mukul.Namun, tubuh Ralph tinggi dan kuat. Tubuhnya yang berat menindih Nikki dengan kuat. Tenaga Nikki yang lemah itu tidak bisa dibandingkan dengannya."Di rumah ada yang tersedia, kenapa aku harus cari yang jauh? Bukannya dulu kamu semangat sekali waktu aku mau menyentuhmu? Kenapa? Sekarang sudah berpindah hati, jadi mau menjaga dirimu untuk selingkuhanmu itu?"Sambil bermesraan, Ralph berbisik pelan di samping telinga Nikki. Bayangan Nikki yang berkencan dengan pria lain terus berputar di kepa

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 96

    Ibu tiri?Nikki langsung mengernyit tajam, menatap Ralph dengan ekspresi aneh. "Kamu ngomong apa sih?" Dia lagi waras nggak, ya?Melihat Nikki menyangkal, Ralph pun enggan menjelaskan lebih jauh.Harga dirinya yang tinggi membuatnya malas membahas hal itu lebih jauh. Jika tidak, malah terkesan seperti dia benar-benar peduli atau cemburu.Ibu jarinya kembali mengusap lembut sisi wajah Nikki. Dia tersenyum, tapi senyumnya tampak menyeramkan. Lalu, dia merobek setengah lembar surat cerai yang tadi direbutnya menjadi serpihan kecil.Nikki hanya bisa memandangnya tanpa bersuara dan tidak berdaya.Malam harinya, Nikki bersiap untuk kembali tidur di kamar tamu. Namun siapa sangka, saat dia masuk ke kamar utama untuk mengambil baju, Ralph malah diam-diam mengunci pintu dari dalam. Dia memutar gagang pintu dua kali, tetapi tidak bisa dibuka.Dengan kesal, dia berbalik dan menatap tajam ke arah pria di ranjang. "Ralph, buka pintunya!""Ini malam hari, tentu saja pintu kamar ditutup," jawab Ralph

  • Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan   Bab 95

    Ralph menangkap jelas reaksi panik dan gugup Nikki. Tatapannya yang tajam juga tidak melewatkan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan di belakang punggung wanita itu.Tanpa menjawab pertanyaannya, Ralph terus melangkah maju dan memaksa Nikki mundur hingga terdesak ke pagar balkon. Kepala Nikki terasa berdengung dan napasnya memburu. Wajah Ralph semakin dekat dan dia hanya bisa meregangkan leher sejauh mungkin untuk mencoba menjauh.Ralph sengaja terus menekannya.Jarak mereka kini sangat dekat hingga bisa merasakan napas satu sama lain. Melihat Nikki yang semakin panik, bahkan sampai menahan napasnya karena ketakutan, pria itu tersenyum samar. Tangannya perlahan menyelinap ke belakang punggungnya, lalu bertanya dengan lembut, "Istriku sedang sembunyikan apa di belakang? Boleh aku lihat?"Sebelum ucapannya selesai dilontarkan, tangannya sudah menyentuh lembaran kertas.Jantung Nikki berdegup kencang, dia pun tergagap, "Ng ... nggak ada apa-apa, cuma coret-coretan nggak jelas.""Oh ya?"K

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status