Share

Bab 1760

Author: Daun Jahe
Dacia tertegun. “Bukannya kamu suruh aku bujuk mereka buat balikan?”

Langkah kaki Jodhiva berhenti. Dia membalas tanpa menoleh, “Dia memilih untuk tutup ponselnya. Bukannya jawaban sudah sangat jelas?”

Setelah berbicara, Jodhiva berjalan menuruni tangga.

Saat ini, Dacia masih terbengong di tempat. Dia spontan memegang erat ponselnya.

Dacia meninggalkan Vila Bagya, kemudian bergegas ke Kediaman Keluarga Tanzil. Belum sempat pengurus rumah melaporkan kepada majikan, Dacia pun sudah menerobos ke dalam ruang baca.

Namun, malah tampak sosok Hillary di dalam sana. Dia sedang setengah bersandar di depan meja. Seandainya Dacia tidak masuk, sepertinya dia sudah menempel di tubuh Jules.

Lantaran ada yang mengganggu, raut wajah Hillary tampak tidak bersahabat. “Siapa kamu? Nggak tahu ketuk pintu, ya?”

Dacia mengabaikannya, lalu melihat ke sisi Jules. “Apa yang lagi kamu pikirkan? Apa kamu berencana untuk putus sama Jessie?”

Kening Jules berkerut. Dia tidak berbicara.

Kali ini, Hillary membalikkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1761

    Jules tersenyum. “Kamu pintar juga.”Hillary merasa gembira. “Aku anggap kamu lagi puji aku.”Tatapan Jules seketika menjadi sinis. “Sok pintar.”Kali ini, Hillary tertegun sejenak.Jules membangkitkan tubuhnya, lalu berjalan ke depan jendela. “Kamu buru-buru ingin menikah sama aku … karena ayahmu, ‘kan?”Hillary menatap Jules dengan syok.Jules kembali menambahkan dengan santai, “Ayahmu telah membunuh seseorang. Sekarang, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan. Kalau polisi menyadari masalah itu berhubungan dengan ayahmu, Keluarga Jalma di Negara Biwana juga akan terkena imbasnya. Ayahmu buru-buru ingin berbaikan denganku. Masalah di acara malam itu bukanlah intinya.”“Tuan Muda Jules, apa yang lagi kamu katakan?” Hillary merasa panik. Lantaran ayahnya diancam, dia pun baru membunuh gadis yang bernama Lisa itu. Kevin melakukan semua itu juga demi melindungi diri sendiri. Dia tidaklah bersalah!Jules menatap Hillary dari pantulan kaca. Tatapannya kelihatan serius. “Lisa tahu ra

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1762

    Kevin memang telah memanfaatkan putrinya untuk memprovokasi hubungan mereka. Hanya saja, sepertinya Kevin tidak akan kepikiran orang yang memanfaatkannya untuk menghabisi Lisa adalah diri Jules.…Satu minggu kemudian.Seperti biasanya, Jessie ke akademi untuk mengikuti ujian susulan. Setelah ujian selesai, dia pun pergi ke kantor dosen untuk meminta judul skripsi.Dosen merasa agak syok. “Kamu ingin duluan mempersiapkan skripsimu?”Jessie mengangguk. Sesuai jadwal, seharusnya masih ada satu tahun lagi untuk tamat kuliah. Namun, Jerremy saja sudah mempersiapkan diri untuk menulis skripsi. Jessie juga tidak ingin ketinggalan.Persyaratan untuk bisa tamat dari Akademi Victoria adalah mahasiswa diwajibkan menyelesaikan seluruh mata pelajaran dengan nilai memuaskan. Dengan begitu, mahasiswa baru diperbolehkan untuk mengajukan wisuda lebih awal. Dosen mengangguk. “Baiklah.” Dia menyerahkan judul skripsi kepada Jessie. “Semoga semuanya berjalan lancar.”Jessie mengambil judul skripsi mening

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1763

    Dacia berdesakan ke dalam kerumunan. Ketika melihat orang yang jatuh pingsan di atas lantai, raut wajahnya spontan berubah. Dia segera berlari maju. “Jessie!”Kemudian, Dacia menjerit ke sekeliling, “Tolong panggilkan ambulans.”Jessie diantar ke rumah sakit pusat. Dia berdiri menunggu di koridor dengan panik. Tak lama kemudian, Jodhiva dan Jerremy pun datang.Jerremy menghampiri Dacia dengan buru-buru, lalu meraih pergelangan tangan Dacia. Dia bertanya, “Kenapa Jessie bisa jatuh pingsan?”Dacia tidak menjawab.Jodhiva meletakkan tangan di atas pundak Jerremy. “Jerry, yang tenang.”Kali ini, Jerremy baru melepaskan tangan Dacia. Raut wajahnya kelihatan sangat mengerikan.Pada saat ini, dokter berjalan keluar kamar pasien. Jodhiva langsung bertanya, “Gimana kondisinya?”Dokter melepaskan masker, lalu menjawab, “Kondisinya tidak serius. Pasien tidak makan dan istirahat secara teratur. Ditambah lagi, dia kelelahan, alhasil gula darahnya rendah dan jatuh pingsan. Dia butuh istirahat penuh

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1764

    “Meskipun demikian, kami juga tidak pernah kepikiran untuk menghalangi hubungan Jules dengan Jessie. Hanya saja, sebelum Grup Tanzil menstabilkan bisnisnya, pertunangan mereka hanya akan mendatangkan masalah bagi Jules saja.”Dacia menarik napas dalam-dalam. “Tapi gimana kalau dia nggak peduli?”“Mungkin dia tidak peduli. Tapi apa Jessie juga tidak peduli?” Ucapan Jodhiva kena di hati Dacia. “Jessie yakin Jules bisa bertunangan dengannya karena perasaan. Hanya saja, di mata orang-orang luar, mereka merasa Jules bisa bertunangan dengan Jessie hanya demi meraup keuntungan dari keluarga kami. Sebuah pernikahan yang penuh kontroversi tidak akan bisa berjalan lama. Siapa pun tidak bisa menjamin hubungan mereka akan baik-baik saja, tidak terpengaruh oleh kontroversi itu.”“Meski pria yang berkekuasaan tinggi ingin menikah dengan wanita yang kedudukannya tidak setara dengannya, si pria juga berharap wanitanya berasal dari keluarga baik-baik. Namun, ada juga pernikahan yang mementingkan keseta

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1765

    Masih terdengar suara isak tangis Jessie. “Aku hanya nggak ingin orang lain menilaimu seperti itu.”Ujung bibir Jules menempel di hidung mancung Jessie, lalu beralih ke pipinya. Hawa panas di tubuh Jules terasa terbakar di hati Jessie. “Bagaimana orang lain memandangku, semua itu juga urusan mereka. Tapi, Jessie, aku ingin menikahimu. Jadi, aku tidak akan izinkan pernikahan kita penuh dengan kontroversi. Istriku tidak boleh menjadi pembahasan publik.”Jules pasti bisa menghadapi kontroversi apa pun. Hanya saja, belum pasti Jessie bisa menghadapinya. Jessie adalah tipe wanita yang suka berpikir banyak. Dia pasti akan mudah terpengaruh oleh opini publik. “Jessie.” Jules masih menciumnya. “Tunggu aku, ya. Nanti aku akan menikahimu dengan terang-terangan.”Tiba-tiba Jessie membalikkan tubuhnya menindih tubuh Jules. “Aku nggak mau tahu. Kamu sudah bikin aku marah selama beberapa hari ini. Kamu mesti ganti rugi!”Jules tertegun sejenak. Dia melihat wanita di atas tubuhnya, lalu tersenyum. “

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1766

    Chelsea memalingkan kepala untuk melihat mereka. “Sudah selesai ngobrolnya? Kalau kalian nggak balik lagi, Jessie sudah mau keluar kamar, nih.”Wajah Jessie sungguh panas saat ini. Dia langsung memasukkan kepala ke dalam selimutnya.Benn pun tertawa. “Kamu jangan bercanda lagi. Kalau sampai dia nangis, nanti kamu yang bujuk dia, ya?”“Tenang saja, bukannya ada yang bakal bujukin?” Chelsea berjalan ke sisi Benn, lalu merangkul lengannya. Dia menatap ke sisi Jules. “Kamu jaga calon istrimu dengan baik, ya. Kami pulang dulu.”Jules mengangguk.Saat ini, hanya tersisa mereka berdua di dalam kamar pasien.Jessie mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut untuk mengintip. Tiba-tiba ada sebuah tangan menopang di ujung ranjang, lalu mendekatinya. Saking dekatnya, Jessie dapat merasakan napas panas yang mengembus di bagian keningnya. “Sekarang sudah bisa malu.”Wajah Jessie masih terasa panas. Dia menunduk, tidak berani bertatapan dengan Jules. “Apa kata Paman Benn?”“Coba kamu tebak.”“Aku ngga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1767

    Jules menerima sebuah panggilan. Saat dia berdiri keluar ruangan, Silvia menarik tangan Jessie. “Kamu jangan salahkan Jules. Sebenarnya Jules ingin sekali menikah sama kamu. Saat dia demam selama beberapa hari ini, dia bahkan tidak bersedia melepaskan pekerjaannya.”“Dia suka menanggung semuanya sendiri dan juga memendam semua dalam hati. Dia lebih memilih disalahpahami orang-orang daripada menjelaskannya. Tapi sebagai ibunya, aku sangat memahaminya. Dia benar-benar sangat menyukaimu.”Jessie terbengong sejenak, kemudian bergumam, “Apa iya dia suka banget sama aku?”Sebenarnya Jessie sungguh penasaran. Jelas-jelas Jules tidak mengingat masa lalunya. Namun, sejak kapan Jules menyukainya?Silvia pun tertawa. “Siapa suruh Jessie anaknya imut. Bahkan, Tante saja suka sama kamu. Mana mungkin Jules tidak suka sama kamu?”Seolah-olah ada magnet saja di diri gadis ini. Keluguan dan kelembutan di diri Jessie seolah-olah bisa menular orang-orang di sekitar. Alhasil, orang-orang tak tahan kuasa i

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1768

    Dacia sadar ucapannya waktu itu memang keterlaluan. Ditambah lagi, dirinya tidak memahami keadaan. Jika Dacia dipukul Jerremy, semua itu juga akibat dari perbuatannya sendiri. Dacia tidak akan menyalahkannya.“Kamu memang gampang menyinggung orang.” Jerremy meliriknya sekilas. Dia tidak berbicara lagi, langsung membalikkan tubuhnya berjalan meninggalkan tempat.Dacia terbengong di tempat. Dia berusaha mencerna maksud ucapan Jerremy tadi. Karakter Dacia memang gampang menyinggung orang lain. Namun, Dacia juga tidak sanggup mengatakan kata-kata untuk menyanjung orang lain.…Sore harinya, di Kompleks Vila Bagya.Baru saja Jessie memasuki ruang tamu, dia dapat mencium aroma makanan lezat di dalam sana. Dia langsung berjalan ke dalam dapur. “Kak Jody!”Jodhiva mengenakan kemeja berwarna hitam. Dia sedang berkacak pinggang sembari mengukus roti isi daging. Saat ini, tercium aroma wangi daging di dalam dapur.Api kompor dikecilkan. Jodhiva membalikkan tubuhnya. “Sudah pulang, ya? Makan malam

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status