Share

12. Malam Berdua

Rasul tampak terdiam, tangan kekar miliknya perlahan memegang rambut Zahra dan mengelusnya perlahan. Senyumnya diam-diam merekah saat melihat wanita asing yang telah menjadi bagian pahalanya itu tertidur dengan cantik.

Malam yang semakin dingin, jendela yang rupanya belum tertutup sempurna semakin meyakinkan Rasul untuk memindahkan tubuh sang istri agar tak terkena angin malam atau sejenisnya.

“Sebentar saja ya, Sayang. Kamu lanjutkan tidurnya di kamar saja,” bisik Rasul pelan lalu menggeser tubuh Zahra yang tengah memeluknya itu.

Sambil mengucapkan basmalah, akhirnya pemuda itu bisa membawa Zahra ke dalam kamar dan perlahan meletakkan wanita itu ke atas ranjang.

Sembari memastikan posisi tidur yang Zahra dapatkan benar dan nyaman, Rasul menarik selimut tebal yang ada di bawah kaki wanita itu dan menutup hingga nyaris seluruh tubuhnya.

“Selamat tidur, Zahra!” bisiknya lagi lalu mengecup kening sang istri.

Pukul tiga pagi, alarm yang memang sengaja dipasang setiap harinya berdent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status