Share

50. Genderang Musuh

"Oh, jadi Teteh yang minta Mas Rian memberikan pekerjaan banyak untukku agar aku lembur di kantor? Curang sekali, Teteh. Wajah Teteh nampak lugu, tetapi hati Teteh busuk." Aku yang masih fokus di depan televisi, langsung menoleh kaget mendengar perkataan kasar Dini. Ini pertama kalinya ia bersikap kurang ajar padaku, hanya karena seorang Rian.

"Aku jelaskan juga percuma, karena hati kamu sudah tertutup. Robi, ayo, masuk kamar. Besok sekolah!" Aku bangun dari duduk, lalu menarik pelan lengan putraku untuk segera ke kamar mandi.

"Mau apa, Bunda?" tanya Robi tidak mengerti.

"Sikat gigi sebelum tidur. Permennya dimakan besok saja." Aku menggiring Robi masuk ke kamar mandi, meninggalkan Dini yang tengah melipat kedua tangannya di dada karena kesal.

Tidak lama kemudian, aku mendengar suara pintu kamar dibanting. Robi kembali menoleh kaget padaku, lalu kepalanya mengintip keluar dari kamar mandi.

"Ada apa sih?" tanya Robi dengan polosnya. Aku tertawa pelan, laut mempercepat menggosok gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
adik tapi mau nikung
goodnovel comment avatar
Mimin Rosmini
lhaaa ko bisa jadi gini?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status