Share

Kenikmatan Satu Malam
Kenikmatan Satu Malam
Author: Jackie Boyz

Bab 1 Jebakan

Author: Jackie Boyz
last update Last Updated: 2025-06-05 15:39:10

22 Agustus Hotel bintang lima JeleryOne..

Hiruk pikuk dalam pesta perayaan hari pernikahan antara Kevan Yu dan Meline Sujune ke tujuh tahun.

Yu Silan sedang berbincang dengan beberapa orang yang hadir dalam pesta tersebut. Hari ini adalah pesta perayaan pernikahan ayahnya, Kevan Yu bersama ibu tirinya Meline Sujune. Beberapa saat kemudian Atonio Cassano tampak sedang berjalan mendekat ke arahnya, Antonio merupakan putra tunggal dari Meline Sujune dengan suami sebelumnya.

Yu Silan mendengar dari asisten pribadinya, bahwa Antonio Cassano berusaha merebut posisi presdir yang selama ini diduduki oleh Yu Silan. Selama ini posisi Antonio di perusahaan selalu berada di bawah Yu Silan.

Ailen Group merupakan warisan dari keluarga dari ibu kandung Yu Silan secara turun-temurun. Dan kini posisi utama di perusahaan tersebut diduduki oleh Yu Silan yang sebelumnya diduduki oleh Kevan Yu semenjak sepeninggal istri pertamanya, Yu Memei.

“Wah adik ini, tidak disangka juga akrab dengan banyak pebisnis.” Puji Antonio pada Yu Silan.

Ucapan kakak tirinya hanya dibalas dengan seutas senyuman penuh ejekan olehnya. Malam ini Antonio berniat menjebak Yu Silan untuk menjatuhkan nama baiknya! Sayangnya niat buruk tersebut sudah diketahui oleh Yu Silan.

“Tidak tahu apa yang sedang direncanakan Antonio si busuk ini! Tingkahnya selalu saja sok dekat dan mencari muka di depan orang banyak!” Gerutu Yu Silan dalam hati.

Di sisi lain, seorang pelayan pria bernama Ken sedang menyiapkan minuman untuk Antonio dan Yu Silan. Ken sudah mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalan dari Antonio untuk menyiapkan minuman yang dicampur dengan obat pemicu hasrat. Pria itu sibuk mengaduk minuman dalam gelas, tangannya gemetar hebat. Sampai-sampai saat membawa minuman kepada Yu Silan dan Antonio dia melupakan gelas yang mana yang sudah dia campurkan dengan obat tadi.

“Sialan! Bagaimana aku bisa lupa gelas yang mana milik Tuan Yu! Celaka aku jika sampai Tuan Antonio salah meminum! Bagaimana ini!?” Keluhnya dalam hati.

Melihat pelayan suruhannya menghampiri mereka berdua, Antonio segera mempersilakan Yu untuk mengambil gelasnya.

“Adik Yu, alangkah baiknya jika kita bersulang untuk merayakan hari jadi kedua orangtua kita.” Senyum licik terukir begitu jelas pada bibir Antonio sambil menunjuk minuman di atas nampan. Mempersilakan Yu Silan mengambil gelasnya terlebih dahulu.

“Pria sinting ini sungguh tidak tahu diri! Dia datang bersama gundik murahan untuk merebut hati Papaku! Dan sekarang ingin merebut posisiku di perusahaan! Benar-benar cari mati!” Rutuk Yu Silan dalam hati.

Yu Silan menatap tajam ke arah gelas dalam nampan tersebut, tanpa ragu dia mengambil gelas yang berada di dekat Antonio. Pikirnya itu adalah gelas yang benar dan tidak dicampur dengan obat. Yu Silan meneguk isi gelasnya seraya menatap ke arah Antonio dengan kedua mata tidak berkedip. Sorot mata tajam itu jelas mengungkapkan kemarahan dalam hatinya. Jika tiak demi menjaga kasih sayang antara ayah dan anak sudah sejak lama Yu Silan memilih memberontak dengan menolak pernikahan ayahnya dengan Meline Sujune. Sejak wanita itu datang ke kediamannya, ayahnya hanya lebih mempedulikan istri barunya itu. Bahkan saat itu ibu kandungnya baru meninggal kurang lebih dua bulan lamanya. Seolah sudah tidak bisa bersabar dan menunggu waktu, Kevan Yu tiba-tiba membawa Meline Sujune ke kediaman mereka tanpa meminta persetujuan dari Yu Silan.

Hanya satu menit obat yang tercampur dalam minuman mulai bereaksi. Pandangan mata Yu Silan mulai terlihat kabur, suhu tubuhnya juga terasa sangat panas sekali. Antonio terlihat sangat senang melihat Yu Silan berulangkali menggelengkan kepalanya.

“Kenapa, sepertinya Adik Yu sudah lelah?” Antonio membungkuk di depan Yu Silan, menatap wajah adik tirinya itu sambil tersenyum penuh ejekan.

Langkah kaki Yu Silan mulai terlihat tidak stabil. Pria itu segera menggenggam kedua bahu Antonio untuk menyangga tubuhnya sendiri agar tidak terjatuh.

“Kau! Memasukkan sesuatu pada minumanku!? Aku tidak akan pernah melepaskanmu..” Kepala Yu Silan terasa berputar.

“Hei, kalian, bawa Presdir Yu ke dalam kamar untuk beristirahat!” Perintahnya pada dua asisten pribadinya.

Yu Silan segera dibawa menuju ke kamar suite yang sudah disiapkan oleh Antonio. Di dalam kamar suite tersebut Saena sudah berdiri menunggu pria yang akan menidurinya! Jika saja Tuan Abraham tidak memiliki hutang besar pada Antonio tentunya dia tidak perlu tinggal di dalam kamar itu malam ini.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Dua asisten Antonio menyerahkan Yu Silan padanya. “Hei! Kamu! Bawa pria ini ke atas ranjang.”

Saena menganggukkan kepalanya dengan patuh. Dengan tangan gemetar, Saena mengulurkan tangannya. Gadis itu memapah Yu Silan ke atas ranjang.

“Siapa kamu? Hei?” Yu Silan menepis tangan Saena. Pria itu kembali duduk di tepi ranjang dan menolak untuk rebah. Awalnya Yu Silan ingin menolak wanita yang kini tinggal di dalam kamar bersamanya sekarang, akan tetapi kondisi tubuhnya benar-benar tidak mendukung penolakan! Malah ingin segera menyalurkan hawa panas dalam tubuhnya sekarang juga!

Saena tidak menjawab, gadis itu mulai melepaskan sepatu dari kedua kaki Yu Silan.

“Aku dengar Yu Silan pria yang kejam dan tidak berbelas kasih, tapi aku lebih cemas dengan kondisi perusahaan Papaku. Jika tidak demi menyelamatkan perusahaan Papa, aku tidak mungkin diam-diam tinggal di sini malam ini untuk mencegah Antonio menghancurkan perusahaan tanpa sepengetahuan Papa. Apalagi kondisi kesehatan Papa sedang tidak stabil. Aku tidak ingin Papa sedih dan sakit parah jika terus memikirkan kondisi perusahaan yang semakin menurun dari waktu ke waktu.” Gumamnya dengan suara pelan.

Yu Silan memijit pelipisnya sendiri, pria itu tetap duduk di tepi ranjang seraya menatap wajah Saena. Gadis itu masih berjongkok sambil melamun. Tepat saat Saena berdiri dari posisi berjongkok, Yu Silan langsung menarik pergelangan tangan gadis itu sampai jatuh menimpa tubuhnya di atas ranjang. Yu Silan telentang seraya menatap wajah Saena yang kini bertelungkup di atas tubuhnya, Saena menekan dada Yu Silan dengan kedua tangannya. Wajah gadis itu nampak memerah dan takut.

Melihat Saena ingin berontak dan melepaskan diri darinya, Yu Silan segera membuka kata,

“Kenapa? Bukankah kamu berada di dalam kamar ini untuk melayaniku?” Yu Silan mencengkeram dagu Saena lalu memutar posisi tubuh mereka hingga Saena kini tinggal di bawah himpitan tubuhnya. Tanpa permisi Yu Silan menciumi leher jenjangnya. Ditatapnya gaun tipis seksi berwarna merah darah yang kini membalut tubuh Saena.

Yu Silan menyunggingkan senyuman penuh ejekan. Pria itu menggenggam tali gaun di atas bahu kanan Saena. Satu sentakan tangan Yu Silan, gaun merah tipis yang membalut tubuh Saena terlepas dan jatuh di lantai bersama dengan gelang giok milik keluarga Abraham yang tadinya masih membingkai pergelangan tangan kanan Saena.

“Sraaak! Tlang!”

“Gelangku! Astaga! Aku tidak boleh kehilangan gelangku!” Saena mulai panik, tapi dia tidak bisa melawan Yu Silan. Pria itu menahan kedua tangannya di atas kepalanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 28 Menolak bertemu

    “Iya, mereka menahanku. Aku hanya ingin bertemu dengan Presdir Yu! Tapi mereka malah menghalangiku, aku tidak tahu apa kesalahan yang sudah aku lakukan. Tuan harus menolongku, pertemukan aku dengan Presdir Yu..”“Maaf Nona. Presdir sangat sibuk sekali. Seperti yang beliau katakan sebaiknya Nona kembali saja ke BCC. Saya sudah mengatur ruangan di sana, di mana Nona akan menyelesaikan magang. Ruangan itu setidaknya lebih nyaman untuk ditempati jika dibandingkan dengan ruang penyimpanan kemarin-kemarin.” Ucapnya pada Saena.“Jadi, Presdir benar-benar tidak ingin bertemu denganku sekarang?” Tanya Saena Abraham sambil meremas tali tasnya. Kepala Saena menunduk dalam-dalam, kedua matanya sudah menggenang penuh air mata. Dia merasa sudah dibuang dan disingkirkan begitu saja tanpa tahu kesalahan seperti apa yang sudah dia lakukan terhadap Yu Silan.“Bukan begitu .... sementara ini Presdir sangat sibuk, saya harap Nona mengerti. Presdir bukannya ingin ....”“Aku paham!” Poton

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 27 Sakit hati

    “Aku sudah melakukan tes DNA, jadi tidak ada yang bisa menampik bahwa darah dalam tubuhmu adalah milikku.” Ucapnya sambil menekan dadanya.“Jadi selama ini keluarga Yu.. dengan keluarga Abraham..?” Yu Silan mengusap wajahnya dengan frustasi. Dia tidak menyangka akan mengalami hal tragis seperti ini. Di saat dirinya dan Saena terlanjur saling menikmati tubuh satu sama lain, semua kebenaran yang terselubung kini terbuka.“Ya.. Kevan Yu ayahmu, dia tahu semua ini.. bahkan saat menikahi Yu Memei dia juga bertanya padaku tentang janin dalam kandungan Yu Memei. Aku sudah menceritakan semuanya. Perusahaan milik Yu Memei Ailen adalah wujud benih cinta perjuangan dari kami berdua. Diam-diam aku membantu Yu Memei untuk membuat perusahaan Ailen melesat hingga tak tergoyahkan! Di medan bisnis Ailen memegang hampir setiap lahan! Aku bilang pada Yu Memei untuk menyerahkan perusahaan hasil kerja keras kami pada putra kami. Dan semua itu kini menjadi milikmu.” Jelas Abraham panjang lebar.

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 26 Papa kandung Yu silan

    Setelah menyelesaikan misinya, Yu Silan segera membenahi kembali bajunya. Hari ini Kevan Yu membuat janji temu dengannya. Jadi mau tidak mau Yu Silan terpaksa memenuhi janji temu dengan ayahnya tersebut. Saena agak kaget melihat Yu Silan agak tergesa memakai kembali bajunya, sementara dirinya sendiri masih dalam keadaan polos tanpa sehelai pakaian.Saena membantu Yu Silan mengancingkan baju lengan panjangnya. Karena Saena ikut membantu Yu Silan terlihat senang, pria itu kembali mengusap-usap sisi tengah di antara pangkal paha Saena yang penuh bulu itu. Saena tersenyum sambil memberikan kecupan pada bibir Yu Silan lalu menumpukan satu kakinya ke atas kloset. Area basah yang sedang diusap dan dikocok oleh Yu Silan membuat suara merdu dan menambah hasrat keduanya untuk terus melakukan hubungan intim tanpa jeda lebih dari setengah hari. Sambil mengancingkan baju Yu Silan Saena membuka bibirnya untuk melumat mesra bibir Yu Silan.“Tuan Yu, ouuh, aku suka sekali eemmm.. ouuuhh..”

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 25 Candu yang manis

    “Ouh, Tuan Yu, begini saja.. ouuh, emm, hentakan pinggangmu sangat nikmat sekali.. ouuh Tuan..” Saena mengusap lembut punggung basah penuh keringat milik Yu Silan. Wanita itu sesekali menatap organ intim mereka berdua yang masih bertautan. Yu Silan sengaja memperlambat gesekannya karena Saena sedang melihat sisi bawah tubuh mereka berdua. Pria itu juga menarik mundur tubuhnya untuk menunjukkan pada Saena, gesekan organ intimnya yang selalu berubah ritme pada liang basah penuh lendir milik Saena ternyata membuat gadis itu tertarik untuk melihatnya.“Kamu menyukainya..”“Tuaaan Yu, ouuh, gesekanmu ouuh, nikmat sekali.. ouuh Tuan..” Saena kembali meletakkan kepalanya di atas bantal seraya menikmati desakan pada organ intim miliknya.“Kamu ingin aku memuaskanmu berapa kali? Katakan padaku.. ah, ouh, ah, ah.” Yu Silan menghentakkan pinggulnya dengan gerakan super cepat, sampai Saena menggelinjang hebat akibat ulahnya.“Ak, akkkh, akh, ouhwhh, akk, Tuan, ahh, akhh!”“J

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 24 Permintaan maaf

    Di dalam kamar Yu Silan, Saena berjalan mondar-mandir sementara Nuan sibuk membereskan kamar itu kembali bersama dengan tiga pelayan. Jika sampai kamar masih belum beres saat Yu Silan kembali maka bisa-bisa mereka akan dipecat oleh majikannya itu.Saena belum mengenal sosok Yu Silan. Perilaku sedikit lembut yang ditunjukkan oleh Yu Silan padanya, itu hanya bisa dilihat oleh Saena seorang. Mendengar suara langkah kaki menuju ke sana, pelayan di dalam kamar segera berbaris dengan kepala menunduk juga punggung membungkuk. Tidak seorangpun yang berani mengangkat wajahnya saat berhadapan dengan Yu Silan di dalam kediamannya itu kecuali Saena Abraham. Sebelumnya Saena sudah menyuruh mereka pergi karena dia ingin menunjukkan kamar porak-poranda itu pada Yu Silan. Tapi para pelayan itu tetap berkeras untuk membereskan semua kekacauan yang dia lakukan.“Kalian pergi saja! Semua ini adalah urusanku! Sudah kalian pergi sana!” Usir Saena pada para pelayan beberapa jam yang lalu.“Ma

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 23 Tamu tak diundang

    Saena segera berlari menuju ke dalam kamar Yu Silan. Saena ingin mengganti bajunya dengan baju yang dia pakai sebelumnya.“Nuan! Kamu urus Nona Abraham! Aku akan mengurus pria ini!”“Baik Tuan..” Nuan segera menyusul Saena ke dalam kamar Yu Silan. Dia melihat Saena sedang sibuk mencari sesuatu di sana-sini.“Nana..?” Panggi Nuan padanya, gadis itu merasa sedih melihat Saena begitu panik.“Nuan!” Serunya seraya berlari menghambur ke dalam pelukan asisten Yu Silan. “Nuaan, bantu aku pergi dari sini.. tolong bantu aku..” Ucapnya dengan wajah memelas.Nuan menyentuh kedua bahu Saena, wanita itu menggelengkan kepalanya. “Maafkan aku, Nana. Aku datang ke sini hanya untuk menjagamu. Tuan Presdir tidak mengijinkanmu keluar dari dalam rumah ini. Bersabarlah dan tunggu besok, pasti Tuan Presdir akan..”“Tidak! Yu Silan tidak akan pernah bermurah hati padaku! Pria itu sangat kejam dan tidak manusiawi! Aku sangat membencinya! Aku benci diaa!” Teriaknya sambil mengamuk da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status