Share

Di Antara Cinta dan Nafsu

Melviano

Saat terlelap tidur, tiba-tiba terdengar teriakan perempuan. Aku langsung terduduk, kemudian melihat ke sisi kanan ranjang. Rupanya Sasi terjaga dengan posisi duduk. Napasnya tampak memburu keluar dari hidung dan mulut bersamaan. Kening juga basah oleh keringat. Ada apa dengan istriku?

“Kamu kenapa, Dek?” tanyaku berusaha memfokuskan pikiran.

Dia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, sebelum menoleh kepadaku. Wajahnya berkerut seperti ingin menangis. Mata juga tampak merah digenangi bulir bening. Dalam hitungan detik, Sasi memelukku erat sambil tersedu. Tubuh mungil itu bergetar dalam pelukanku.

“Saya mimpi buruk, Bang,” jawabnya terisak.

“Ssttt … tenang. Mimpi hanya bunga tidur, nggak usah dipikir

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status