Telepon kantor berbunyi dari meja niki
Trin .. trin. . Trin . Trin.. trin "suara telepon niki, dia langsung mengangkat
Niki tolong masuk ke ruangan saya "" suara levinia seperti sedang menahan tangis
Iya bu "" menutup telepon
Wah .. Ada apa tuh, lo kan gak telat nik kok dipanggil sih ""semua terlihat ketakutan
Enggak kok gua cuma dipanggil aja "wajah tenang niki sambil melempar senyum dan menuju ruangan levinia
Niki membuka pintu dan langsung peka dengan seisi ruangan, dia langsung menuju meja levinia dan terlihat banyak tisu berserakan dan tisunya terlihat sudah habis, niki langsung menyodorkan selampe putih yang dia simpan
Nih bu masih bersih kok, saya belum pakai "" tangannya kearah levinia sambil memberi selampe putih yang sangat wangi
Wajah levinia pertama kebingungan dan terdiam sejenak, tetapi setelah diperhatikan tisu diruanganya sudah habis
Cepat juga respon nya "" dalam hati levinia melihat niki tipe pria yang bisa diandalkan
Diambil selampe itu dia langsung mengelap air mata dari sela matanya sehingga kacamata levinia terangkat
Niki, produk yang kemarin kita ajukan diterima dan barang bisa mulai disebar disemua cabang kita, tolong beri tahu dyon untuk mempersiapkan dan arya suruh mulai mempromosikan lewat semua media yang kita miliki, semoga respon castemer kita baik, dan saya harap untuk hari ini persiapan bisa kelar dan besok udah mulai di distribusi kan keseluruh cabang, dan nanti setelah pulang kantor kamu keruangan saya dulu ya, saya butuh laporan dari kamu, dan satu lagi jangan katakan keadaan saya sama tim dibawah saya ya cukup kamu aja, saat ini saya mengandalkan kamu "" levinia menjelaskan dengan wajah yang terlihat sangat ke lelah
Iya bu, saya pamit keluar ya bu "" jawab niki
Levinia menganggukan kepalanya sambil fokus lagi kepada pekerjaannya, sangat dimaklumi dengan kerjaan yang saat ini di tanggung jawabkan kepadanya, dia sangat mengandalkan niki, dikeadaan levinia saat ini bisa dikatakan niki memahaminya
Niki ada apaan ""dengan suara pelan Melani bertanya, terlihat melani sangat khawatir dengan niki
Enggak apa apa kok, produk yang kemarin diterima dan bisa mulai disebarkan, dyon diminta buat mempersiapkan dan komunikasi dengan kepala kantor cabang, dan arya mulai promosikan produk ini ke media yang kita punya, hari ini kudu kelar karna besok harapannya bisa di distribusikan ""niki menerangkan dengan muka maskulin nya
Melani terlihat sangat serius memperhatikan, sambil sesekali melempar senyum
Oke dah ayo kerja kerja "" dyon menyemangati timnya
Semua kelar sesuai harapan, ketika masuk jam pulang semua terlihat berkemas kemas dan niki menuju ruangan levinia
Niki mau kemana, ayo balik "" tanya dyon
Kalian duluan saja "" jawab niki
Belom kelar ditanya niki sudah masuk
Udah yuk "" ajak lia
Sesampainya di lobby kalian duluan aja ya gue dijemput nih "" ujar melani
Oh gitu dijemput siapa lagi Mel "" canda dyon
Ada deh .. melani tersenyum
Ya udah kami dulu ya "" sahut lia
Oke """ melani mulai melangkah ketempat duduk
Padahal dalam hati kecil melani ada kecemburuan yang sangat berkecamuk di hati, rasa penasaran dan harapan nya yang berharap bisa pulang bareng lagi dengan niki semua nya seakan patah begitu saja, hampir 30 menit belom ada tanda tanda niki keluar, ada beberapa cowo yang mengajak melani pulang bareng ditolak oleh nya, begitu pentingnya niki
Nanti kalo ketemu niki gue alesan apa ya, ohh iya nunggu jemputan aja, bilang kedia gak dateng dateng, akhirnya dia ngajak gue lagi deh "" dalam hati melani sambil menahan asa
Dirasa cukup ya bu, saya izin pamit "" niki tersenyum
Oh ia niki terima kasih atas bantuannya, niki keluar bersiap untuk pulang, terlihat rekan rekannya, sudah pulang duluan niki hanya tersenyum, levinia keluar ruangan nya baru beberapa langkah dia terjatuh
Bu kenapa "" niki berlari menuju levinia
Enggak saya enggak apa apa mungkin saya kecapean ""ujar levinia Yang berusaha bangun kembali tapi dia tidak bisa
Niki respon memegang keningnya ibu badan ibu panas ayo kita kerumah sakit "" gak usah mik kamu pulang aja kamu pasti capek saya repot kan hari ini ""levinia masih berusaha untuk berdiri
Saya gak terima kata tidak bu ""niki meletakan tangan levinia diantara bahunya memapah kebawah, lalu ada beberapa dari tim lain yang belum pulang membantu
Mobil levinia dibawakan ke depan lobby, setelah turun disitu ada melani yang masih menunggu
Nik bu levinia kenapa ""melani lekas berusaha membantu sebisanya
Badannya panas mel, ayu bantu saya antar kerumah sakit, mereka bertiga langsung melaju ke rumah sakit dengan kecepatan penuh
Sesampainya dirumah sakit, levinia langsung ditangani dengan baik, nafas lega keluar dari mereka berdua, masuk waktu magrib mereka langsung menjalankan kewajiban mereka berdua, setelah itu mereka langsung berpamitan dengan levinia,
Bu keluarga ibu belom ada yang datang ""tanya melani "" melani duduk disebelah levinia
Nanti ada, makasih ya buat kalian berdua ""wajah pucat levinia sambil melempar senyum
Iya bu "" jawab melani
Jangan panggil saya ibu, ini kan diluar kantor, lagi pula saya kan belom terlalu tua kan "" canda levinia berusaha mencairkan suasana
Iya bu . Ehh lev ""melani canggung
Panggil aja nia ""levinia tersenyum
Ya udah kalian pulang, istirahat gih, niki kamu bawa aja mobil saya aja, nanti saya pulang naik taksi ""tambah levinia
Iya bu.. eeh nia "" niki tersenyum canggung, dan semua tersenyum
Ya udah kita pamit ya nia "" niki tersenyum
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim