Share

Bab 40

"Seharusnya kamu nggak usah bawa Mami ke rumah sakit! Percuma hidup, kalau tak ada lagi gairah dalam melanjutkannya." Beliau berucap dengan suara parau, netranya kembali meneteskan air mata.

Miris sekali hidupmu Mi!

Kehilangan Anne membawa dampak besar, bahkan berkali-kali mengucap kata mati seolah mendahului takdir Tuhan.

Aku mendesah sedih, berkecamuk dalam pikiran. Apa mungkin dengan mengabulkan wasiat, akan membuatnya kembali bergairah?

Namun, bagaimana dengan hati Mas Adi? Kami ... Tengah bahagia dalam biduk rumah tangga yang sedang dijalani. Tidak mungkin diakhiri, dengan cara menyedihkan.

"Mami belum bisa tenang, sebab kamu ... Masih saja ego. Mempertahankan dokter Adi padahal tahu, wasiat Anne harus segera dikabulkan." Ucapan Mami yang beruntun, seakan kembali merobek hati. Menambah gundah, yang entah akan berakhir kapan?

"Mi." Aku berujar, sambil meraih tangan Mami lembut. "Coba kataka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status