Tiga tahun berlalu sejak Ariana pertama kali datang untuk membantu Pangeran Raoul dalam studinya. Setiap hari tanpa terkecuali, Ariana akan datang ke istana dengan alasan belajar di bangunan milik keluarganya. Tentu saja, Valencia juga selalu setia untuk menemani Ariana masuk ke dalam istana. Keduanya akan diam-diam menyelinap ke kastil Pangeran Raoul, mengajarinya berbagai hal, lalu kembali saat malam sudah tiba. Namun khusus beberapa hari ini, Ariana dan Valencia akan mengajari Pangeran Raoul lebih tegas dari biasanya. Dalam beberapa hari ke depan, festival berburu yang menjadi acara yang diadakan tiap tiga tahun sekali akan kembali diadakan tahun ini. Setiap bangsawan dan keluarga kerajaan akan berpartisipasi dalam acara yang sudah menjadi tradisi Kerajaan Sigmund tersebut. Pangeran Raoul tidak terkecuali. Festival berburu bisa menjadi kesempatan Raoul untuk menunjukkan wajahnya di hadapan publik dengan benar. Namun selama ini, festival berburu bukanlah sesuatu yang dinantikan ol
Dengan menunggang kuda, tidak butuh waktu lama sebelum Ariana tiba di tempat perburuan. Karena gadis itu memang tiba lebih cepat dari kebanyakan orang, tidak banyak orang yang bergosip begitu dia datang sambil menunggang kuda. Meskipun begitu, tidak ada satu pun dari orang yang sudah hadir yang tidak terkejut, ketika mereka melihat Ariana hadir dengan Albert sebagai pendampingnya. Dengan indetitas Albert sebagai kepala kesatria keluarga Alison, pria itu tidak akan datang hanya untuk mengawal anggota keluarga Alison biasa. Pria itu secara khusus hanya akan mengawal kepala keluarga atau calon kepala keluarga Alison yang baru. Yang mana di sini, status Ariana akhirnya ditetapkan di depan publik. Jika Andrew meninggal, Ariana akan naik untuk menggantikan posisinya. Yang lebih uniknya lagi, Ariana tidak hanya akan naik sebagai kepala keluarga biasa di masa depan. Ketika gadis itu benar-benar telah menggantikan Duke Andrew nantinya, dia juga akan merubah statusnya secara resmi menjadi seo
" ... Baginda Ratu, tehmu."Ratu Melissa menerima tehnya dengan tenang ketika dia duduk di kursi santainya sendiri. Tatapannya sedingin es, saat dia perlahan menyesap teh buatan pelayannya perlahan-lahan. "Aku tampaknya terlalu lengah, hanya karena aku merasa kerajaan ini telah menjadi milikku, aku lupa bahwa masih ada satu kekuatan penting kerajaan yang belum patuh pada perintahku."Melissa bergumam pada dirinya sendiri saat dia menghabiskan secangkir teh yang sudah disiapkan oleh Teresa. Karena acara berburu sudah dimulai dan hampir semua pria pergi untuk mencari hewan buruan, Melissa sebagai seorang wanita ditinggalkan sendiri di tenda peristirahatannya. "Raja sialan itu juga ... Tampaknya aku sudah terlalu lembut padanya hingga dia merasa dia bisa bertindak seenaknya. Haruskah aku membunuhnya setelah ini? Tidak, tidak. Seorang Raja harus berusia delapan belas tahun ke atas untuk memegang kendali penuh atas urusan pemerintahan. Jika aku membunuhnya sekarang, aku hanya akan membe
Jab"Satu belibis lain dari Nona Aria. Saya sangat kagum dengan kemampuan memanah Anda, Nona Aria."Ariana tersenyum malu saat Albert memuji kemampuannya. Sejak perburuan dimulai, Ariana dengan mudah bisa menjatuhkan beberapa kelinci hutan dan burung belibis menggunakan panahnya. Pencapaiannya ini bisa terjadi karena Albert dengan sabar mau mengarahkan Ariana agar lihai dalam menemukan mangsa. Kakeknya memang benar-benar tidak salah pilih, saat dia menunjuk Albert sebagai pengawal Ariana untuk hari ini. "Ini semua berkat ajaran dari Tuan Albert. Namun Tuan Albert ... Apakah kita mendapat berita tentang Pangeran Raoul?"Semenjak acara berburu di mulai, Ariana memang belum lagi melihat Pangeran Raoul. Lahan berburu yang terlampau luas membuat para peserta kesulitan untuk bertemu satu sama lain. Kakeknya memang suda berkali-kali mengingatkan bahwa Raoul akan baik-baik saja, karena sangat Kakek sudah menungaskan beberapa penjaga bayangan untuk menjaga pangeran tersebut. Namun Ariana teta
"Pertama-tama, aku ingin berterima kasih karena kamu telah menjadi teman Pangeran Raoul selama beberapa tahun ini. Aku senang melihatnya bisa tumbuh lebih percaya diri semenjak dia mengenalmu, Ariana," ujar Raja Alexius untuk memulai. Sepanjang waktu, Ariana tidak mengerti mengapa Raja Alexius tiba-tiba perhatian pada Pangeran Raoul seperti ini. Pria itu juga berkali-kali membantunya ketika dia berkonfrontasi dengan Pangeran Emilio. Sulit bagi Ariana untuk membayangkan, bahwa raja yang tampak sederhana di depannya ini merupakan orang yang sama dengan seorang ayah yang tega menelantarkan anaknya sendiri selama belasan tahun. "Yang kedua, aku ingin minta maaf karena telah memanfaatkanmu untuk membantu putraku secara diam-diam selama ini. Aku tidak memiliki pilihan lain. Keluarga Alison selalu berpihak pada kebenaran. Jadi aku pikir ... Kalian bisa membantu putraku yang tidak bersalah."Tangan Ariana yang semula memegang cangkir teh berhenti bergerak ketika dia mendengar ucapan Raja Alex
Begitu Ariana keluar dari ruangan, gadis itu melihat Pangeran Raoul yang masih terduduk dengan kepala menunduk di salah satu kursi yang tersedia di tempat itu. Sebelum Raja Alexius bicara dengannya, pria tersebut tampaknya telah bicara pada Pangeran Raoul terlebih dahulu. Bagi Ariana yang hanya pengamat dalam tragedi ini saja, kisah hidup Raja Alexius dan Pangeran Raoul terlalu menyedihkan. Ariana tidak bisa membayangkan, betapa hancur hati Pangeran Raoul pada saat ini. "Nona Aria ...."Albert tampak khawatir ketika Ariana keluar dengan ekspresi sedikit linglung. Walaupun semua orang di kediaman Alison sudah mengakui kehebatan gadis itu, Ariana tetap seorang gadis muda yang seharusnya tidak terlalu ikut campur dalam masalah politik di usianya yang masih terlalu muda. Apalagi Ariana juga masih di bawah umur. Albert menatap Ariana dengan sedih, berharap dia bisa berbuat sesuatu untuk nona mudanya tersebut. "Apa Baginda Raja telah pergi?" tanya Ariana pelan. Albert segera mengangguk. "
Setelah mereka selesai bicara, baik Ariana maupun Raoul segera kembali ke perkemahan untuk menyaksikan proses penilaian hasil buruan. Di kemah yang mulai berlumpur karena hujan, Ariana melihat bahwa Raja Alexius telah tiba lebih dahulu dan tengah mengawasi proses penilaian yang dilakukan oleh orang-orang. Ketika Raja Alexius melihat kedatangan Ariana dan Raoul, raja tersebut diam-diam tersenyum kecil pada keduanya. Namun tampilannya segera berubah dingin lagi, saat Ratu Melisa melirik ke arah suaminya dengan tatapan curiga. Sama seperti Raja Alexius, Ariana sendiri berpura-pura tidak melihat ke arah keduanya ketika dia turun dari kudanya lalu ikut menyaksikan hasil buruan yang didapatkan oleh peserta lain. Sesuai perhitungannya, dia berada di posisi lima teratas dari seluruh bangsawan. Ariana bisa melihat anak-anak bangsawan lain mengiriminya tatapan menuduh. Tentu saja karena Albert ikut bersamanya sebagai pengawal, banyak orang berpikir Ariana hanya meminta kesatrianya untuk mencar
Sesampainya di rumah, Ariana bisa tahu bahwa kakeknya belum kembali ketika dia tidak melihat kereta kuda milik keluarganya. Ketika para pelayan melihat bahwa Ariana dan Albert kembali dengan pakaian yang basah kuyup, mereka segera menyiapkan air panas untuk keduanya. Ariana segera berendam ketika para pelayan selesai menyiapkan bak mandinya. Dengan masalah baru yang kini muncul, Ariana merasa dia harus mengistirahatkan otaknya sejenak sebelum dia berpikir keras kembali. Ariana tidak tahu berapa lama dia berendam. Hanya ketika air yang dia gunakan telah dingin, gadis itu akhirnya keluar dan mengenakan pakaian rumahannya. Ketika Ariana keluar, James sudah ada di depan pintunya sambil tersenyum. Ariana sudah memberi pesan pada James sebelumnya, untuk memberi tahu dia jika sang Kakek sudah pulang dari urusannya. "Duke Andrew sudah menunggu di ruang kerjanya, Nona Aria.""Baik. Terima kasih karena telah memberi tahuku, James."Ariana segera pergi untuk menemui kakeknya setelah itu. Kebe