Share

Bab 5 : Kedatangan Lucas

last update Last Updated: 2025-01-14 10:14:12

Suara rintihan Elena membuat langkah Arion terhenti. Dan ketika berbalik, ia mendapati Elena jatuh di tangga terakhir.

Arion memutar bola mata malas, sebelum akhirnya ia membantu Elena untuk berdiri. “ Lain kali perhatikan langkah mu ketika berjalan!”  perintah Arion tegas.

Wajah Elena sudah terlihat sayu dengan mata yang berkaa-kaca. Ia yang  tiba-tiba terpeleset hingga membuat kakinya terkilir, sungguh di luar prediksinya. Tapi hal itu membuat Arion mau mendengarkannya.

Saat Arion membantunya untuk berjalan, Elena benar-benar merasakan sakit di kakinya. Bulir bening nan hangat itu menetes dari pelupuk mata Elena, membuat Arion merasa iba dan akhirnya menggendong Elena untuk duduk.

“Jangan pergi,” seru Elena sambil menarik ujung jas Arion saat melihat pria itu hendak beranjak pergi.

“Aku akan mengambil obat untuk kaki mu,” balas Arion dan melepaskan cekalan Elena.

Ketika menunggu Arion, Elena baru menyadari ia tidak melihat keberadaan ayah mertuanya. Entah kemana perginya pria paruh baya itu.

Suara Arion membuyarkan lamunan Elena. “Luruskan kaki mu,” perintahnya dan menyimpan kaki Elena di atas pahanya.

“Kemana Papah?” akhirnya pertanyaan itu terlontar dari mulut Elena.

“Sedang ada urusan di kantor pusat,” jawab Arion singkat.

Tangan Arion dengan terampil memijat  kaki Elena yang mulai memerah. Tangan hebat yang selain bisa menghasilkan miliaran dolar itu ternyata bisa memberikan pijatan yang nyaman juga.

Elena mulai merasakan sakit, ketika Arion menekan bagian yang terkilir. “Aaww! Sakiit!” rintih Elena secara tidak sadar  langsung meremas tangan Arion yang tengah memijatnya.

Elena tidak bohong ataupun sandiwara. Wajahnya mulai memerah menahan sakit, suaranya pun ikut tersendat-sendat membuat Arion segera meyelesaikan pijatannya.

 Namun, tiba-tiba Lucas muncul dihadapan mereka.Wajahnya nampak begitu cemas dan langsung menghampiri Elena yang sedang kesakitan. “Elena, kau kenapa sayang?” tanya Lucas dengan tak tahu malunya.

Arion langsung menepis tangan Lucas yang terulur untuk menghapus air mata Elena. “Jaga batasan mu!” tegas Arion dengan muka yang tidak bersahabat.

Elena terkejut dengan kemunculan Lucas yang tiba-tiba. Bukankah yang seharusnya menghampirinya saat ini adalah Azalea? Mengapa Lucas ada di sini? Apa karena ia telah mengubah beberapa peristiwa membuat peristiwa lainnya pun ikut berubah?

Semua pertanyaan itu memenuhi benak Elena. Ia kembali tersadar saat ibu jari Arion bergerak mengusap air matanya. “ Apa yang kau cari? Jika kau datang untuk mencari kakek mu, maka dia tidak ada!” seru Arion tegas.

Rahangnya yang tegas mulai nampak mengeras menunjukan bahwa ia tidak ingin bertemu dengan keponakan sialannya itu. Arion mengangkat tubuh Elena, menegaskan status gadis itu pada pria di depan mereka.

Ia berjalan meninggalkan Lucas dengan Elena di pangkuannya. Langkahnya terhenti sejenak  saat mendengar perkataan Lucas. “Aku di sini untuk menemui paman,” ucap Lucas.

“Tunggulah,” balas Arion dengan senyuman licik.

Keduanya memasuki kamar, dengan sengaja Arion tidak menutup rapat pintu kamarnya. Ia yakin, Lucas akan mengikuti mereka sampai depan kamar.

Setelah membaringkan Elena di tempat tidur, Arion pergi untuk berganti pakaian. Kini pakaian yang ia gunakan nampak lebih santai.

Tubuh Arion yang atletis begitu terlihat sangat jelas ketika ia hanya mengenakan kaos oblong biasa. Wajah Elena tersa panas dan jantungnya berdetak duua kali lebih cepat. Mungkin setelah ini ia harus memeriksa kesehatan jantungnya.

“Aaakk!...” Elena tiba-tiba berteriak karena terkejut. Saat ia sibuk dengan lamunan yang melanglang buana, Arion kembali memijat kakinya yang belum selesai.

“Diamlah, dan jangan pergi kemana-mana,” ucap Arion dengan datar, dan meninggalkan Elena sendirian begitu saja.

Elena masih menijat-mijat kakinya yang masih sedikit pegal. Walaupun ia akui pijatan Arion membuat kakinya memabaik tai ia masih kesal karena diperlakukan kasar. 

Sebenarnya tidak masuk hitungan kasar, mengingat memang pria itu selalu bersikap datar.

Melihat Arion yang keluar menghampiri Lucas membuat Elena merasa penasaran apa yang mereka bicarakan. “Apa yang sedang mereka bicarakan,” gumam Elena yang masih penasaran dan akhirnya ia memilih untuk melihat.

“Apa maksud Paman aku tidak pantas!” Hardik Lucas, jari telunjuknya teangkat menunjuk wajah Arion dengan marah.

Lucas datang untuk membicarakan tentang kenaikan jabatannya sebagai CEO kantor cabang. Walaupun dewan komisaris adalah kakeknya, tapi jika menyangkut tentang perusahaan cabang maka keputusan berada di tangan Arion sebagai yang bertanggung jawab juga pewaris utama.

“Lalu, menurut mu apakah kau pantas?” cibir Arion. Terdengar nada meremehkan dalam ucapannya.

Kedua tangan Lucas sudah terkepal kuat, bersiap untuk melayangkan pukulan pada Arion. Tapi, semua kemarahannya hanya bisa ia tahan. Jika ia membuat perkara dengan pamannya itu, maka takkan ada yang membela sekalipun itu ayahnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 6 : Baru Menyadari

    Arion bangun dari duduknya, tanpa menoleh ia berkata. “Jika tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan pergilah. Kau mengganggu waktu sarapan ku,”Arion dapat melihat dengan ekor mata perginya Lucas.Lucas pergi dengan perasaan kesal dan marah, Arion tahu pasti keponakannya akan menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai sempurna.Semua itu dilihat oleh Elena yang sendari tadi memperhatikan dari lantai dua. Ia buru-buru kembali masuk ke kamar saat melihat Arion kembali naik dengan membawa sarapan pagi mereka.Sepotong roti dan segelas susu di sodorkan, keduanya memang belum sarapan. Dan apa ini hanya untuknya? Elena bertanya dalam hati sebelum akhirnya pertanyaan itu terjawab oleh ucapan Arion. “Makanlah, dan habiskan,”Elena menerima makananya dan segera mengisi perut. “Kau tidak makan?” ia bertanya sebelum memakan makanannya.Hanya gelengan kepala sebagai respon sebelum kembali pergi meninggalkan Elena sendirian. Elena lekas memakan sepotong roti dan menghabiskan segelas susu hang

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 7 : Pertemuan Elena

    Ketika masih sibuk dengan kabar terbaru, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk di ponsel Elena. Pesan itu dari Lucas. Ia mengajak Elena untuk bertemu nanti malam, tanpa bertanya apapun Elena langsung mengiyakan ajakan untuk bertemu.Di sana Lucas tersenyum licik. Ia yakin hal yang Elena lakukan sebelumnya hanyalah sebuah gertakan untuk dirinya karena beberapa hari terakhir ia mengabaikan Elena.“Aku berjanji. Arion hanya suami sementara, dan aku takkan mau disentuh Arion,” ucap Elena saat itu dengan bersungguh-sungguh.“Dia itu pamanku! Kau kira untuk lepas darinya akan mudah?” tanya Lucas dengan kesal.“Begini saja. Kau ingin menjadi pewaris berikutnya bukan? Aku akan membujuk Arion untuk memberikannya pada mu. Dan, kita bisa hidup bersama!” seru Elena dengan bersemangat.Gadis itu sudah dibutakan dengan cinta, dan akan melakukan apapun untuk kekasihnya.Lucas setuju dengan usulan Elena, tetapi untuk kalimat terakhir yang di ucapkan Elena ia ragu untuk menyetujui itu.“Kau janji?” Lucas k

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 8 : Aku Mencintaimu

    Elena melajukan mobilnya kembali ke rumah. Di tengah perjalanan, tanpa di sangka ia berpapasan dengan mobil Arion. Ia menjadi gugup dan baru ingat bahwa sebelumnya ia tidak meminta izin keluar pada suaminya.Arion yang melihat mobil Elena, segera memutar arah dan berbalik ke rumah. Sesampainya di sana, Elena juga baru memasuki kamar, ia berusaha menghindari kemarahan Arion.“Darimana saja kau?” suara Arion terdengar begitu datar membuat Elena merasa merinding.“Hanya menemui Lucas sebentar. Tidak ada hal penting yang terjadi,” jawab Elena jujur. Ia belajar dari kesalahan, jika ia berbohong maka Arion akan semakin marah padanya.“Tidak ada hal penting? Ku kira kalian sedang bernostalgia dengan tempat favorit kalian,” seru Arion dengan sinis.Elena menghela napas. Ia tahu posisinya salah dan ia takkan melakukan banyak pembelaan untuk dirinya. “Maaf, aku lupa meminta izin pada mu,” lirih Elena.Hal yang sangat tak di duga oleh Arion. Dalam bayangannya gadis itu akan mengamuk karena dia m

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 9 : Pindah Rumah

    Arion terbangun dengan kepala yang sakit. Efek samping dari mabuknya semalam membuatnya sedikit linglung. Ia menyadari waktu sudah menunjukan pukul sepuluh pagi, bisa dikatakan pagi menuju siang.Arion menyadari ada yang berubah dengan pakaian yang ia kenakan. “Sejak kapan aku berganti pakaian,” gumamnya kebingungan.Pada akhirnya ia memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum turun untuk sarapan.Di halaman belakang kediaman Dominic, terdapat sebuah kolam ikan yang cukup besar. Kolam itu berisi ikan hias salah satunya ikan koi. Dan di sinilah Elena berada sekarang.“Elena, apa kau merasa terpaksa dengan pernikahan ini?” tanya Damian.Elena yang sedang asik bermain air menghentikan kegiatannya dan menoleh pada mertuanya yang bernama Damian. “ Tidak, Pah, “ jawab Elena jujur.“Aku tahu penikahan ini hanya pernikahan bisnis. Tapi, Arion begiu mencintaiku, mengapa aku tidak,” sambungnya lagi. Damian menghela napas panjang, matanya masih terpaku pada kolam ikan yang dangkal.

    Last Updated : 2025-02-06
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 10 : Kembali Bekerja

    “Apa kalian bodoh! Membiarkan Nyonya sendiri di dapur, kalian sudah bosan bekerja dengan ku?” pekik Arion penuh emosi. Semua pelayan di sana tertunduk ketakutan, memang salah mereka juga yang membiarkan Elena sendirian. Elena merasa sangat bersalah karena ulahnya kini para pelayan itu dimarahi. “Arion, jangan salahkan mereka. Ini salahku,” ucap Elena pelan agar suaminya tak semakin marah. “Ini salah mereka karena lalai! Kau jangan berniat membela mereka,” seru Arion dengan tegas. “Baiklah, apa karena aku ingin memasak untuk mu, kau sampai harus memarahi mereka?” tanya Elena yang membuat Arion terdiam. Elena menarik Arion kembali ke dapur, menunjukan makanan yang baru saja dimasaknya. Sebelum itu, ia mengisyaratkan agar para pelayan itu pergi meningglkan mereka berdua. Saat melihat makanan tersebut Arion makin terdiam. “Apa ini makanan?” tanya Arion skeptis. Elena yang mendengar itu menjawab dengan semangat, tanpa mmperdulikan ekspresi wajah di depannya. “ Tentu saja,” “Kau sud

    Last Updated : 2025-02-06
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 11 : Proyek Besar

    “Ada sesuatu yang harus ku selesaikan,”Elena berpikir, semakin cepat ia bertindak maka akan semakin sedikit kesempatan Azalea dan Lucas untuk menghancurkannya.Baru beberapa patah kata Elena berbicara, kini orang yang paling tidak ingin Elena temui sudah datang menghampiri mereka.Azalea datang dengan wajah cerianya, ia bahkan langsung memeluk sang ayah. “Pagi, Pah,”Elena tidak menyangka, bahwa Azale bisa sedekat itu yanng notabe nya hanya putri angkat. “Eh, ada Kak Elena juga,” sapanya saat mennyadari kehadiran Elena.Elena tak menjawab, hanya menampilkan senyum datarnya yang mengisyaratkan bahwa ia tidak peduli.Azalea mengeluarkan makanan yang dibawanya. “Kalau begitu kebetulan, aku juga membawa kue untuk mu,” seru Azale bersemangat.Elena berbicara yang membuat Azalea menghentikan gerakannya. “Aku sedang menurangi makanan manis, “ tutur Elena yang berati ia menolak kudapan tersebut.Ia bangun dan merapikan pakaian nya sebelum melangkah pergi. “Oh ya, kurangi memakan makanan man

    Last Updated : 2025-02-07
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 12 : Rencana Arion

    Arion baru saja keluar dari ruangan Elena, ia semat berpapasan dengan asisten istrinya itu.“Pagi, Pak,” sapanya sopan lenngkap dengan keanggunan serta senyuman.Arion hanya mengangguk, malas banyak berbicara dengan wanita. Terkecuali strinya, buktinya ia baru saja banyak berbicara ketika bersama Elena.“Aku mencintainya, tapi jika dia terus bersama ku dengan tertekan berati aku telah menyiksanya,” batin Arion kembali mengingat sikap Elena.Tapi ia juga melihat beberapa perubahan pada Elena, “Apa kini dia mencintaiku?” pertanyaan itu terus berputar-putar dibenaknya sejak perubahan sikap Elena.Oh, dilemanya Arion. Bahkan untuk ukuran pria dewasa yang berpengaruh ia masih harus dipusingkan dengan kata cinta.Belum lama dari itu, Azlea datang menghampiri. “Kak, kau dari mana saja? Rapat akan segera dimulai,” ucap Azalea dengan suara yang dibuat-buat.Arion mendengus kesal dengan sikap Azalea. “ Bersikaplah selayaknya sekertaris. Perihal darimana itu bukan urusan mu,” sungut Arion tanpa

    Last Updated : 2025-02-07
  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 13 : Rapat Penting

    Elena melangkahkan kakinya dengan berani ke dalam ruangan yang kurang lebih berisi tiga puluh orang. Atmosfer dalam ruangan tersebut terasa berat hingga membuat Elena merasa sesak dan sedikit gugup.Jari-jarinnya memutih dengan keringat dingin. “Tenang Elena, kau pasti bisa,” gumamnya untuk menyemangati diri.Rapat mulai berlangsung. Jabatan Elena yang sebagai Direktur Operasional bertugas untuk mewakili ayahnya dalam rapat ini. Sengaja, dan ini adalah proyek besar pertama nya.Diantara orang-orang penting itu, Arion duduk dengan mata yang tak teralihkan fokusnya pada Elena. Dengan kehadiran pria itu cukup membuat Elena mengurangi rasa gugup.Elena mulai membahas mengenai tujuan dan sasaran proyek, rencana kerja dan timeline, anggaran dan biaya, hingga risiko dan tantangan yang akan dihadapi.“Tujuan proyek pembangunan jembatan kota ini adalah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di kota dan memperbaiki kemacetan lalu lintas,” ucap Elena memaparkan tujuan pembangunan

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 157 : Hari Berat Elena

    “Arion,”Elena segera turun dari mobil, ia bahkan setengah berlari menghampiri suaminya. Tubuhnya sudah terasa begitu panas dan ada gelenyar aneh yang ia rasakan.Arion melihat ada yang berbeda dengan Elena, bahkan ia melihat jelas pakaian istrinya yang sedikit terbuka, “El, kau kenapa? Ada apa dengan dirimu?” tanya Arion.Napas Elena terengah-engah, ia segera memegangi wajah Arion dengan kedua tangannya, “Arion, tubuhku panas! Tolong aku,” seru Elena.Air mata keluar dari sudut matanya, ia menarik wajah Arion dan segera menempelkan bibirnya dengan bibir sang suami.Arion terdiam, sementara Elena dengan begitu ganas dan agresif menciumi bibir sang suami. Ia perlu melepaskan sesuatu yang tertahan dalam tubuhnya.Para penjaga yang ada di sana memalingkan wajahnya, Arion yang merasakan tubuh Elena panas mulai sadar bahwa Elena telah mengkonsumsi obat perangsang.Arion menarik diri menjauhkan Elena, “El, kau dalam pengaruh obat,” seru Arion.“Tolong aku,” pinta Elena dengan memohon.Elena

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 156 : Keselamatan Elena yang Terancam

    “Bangun, Sayang,” suara lembut Lucas terdengar jelas di pendengaran Elena.Elena mulai terusik karena belaian tangan Lucas di wajahnya, ia mulai membuka matanya, “Lucas...” ucap Elena pelan.“Hmm,”Elena bangun dan menepis tangan Lucas, ia memegangi kepalanya yang terasa berat saat mencoba duduk. Sementara itu, Lucas dengan sengaja memeluk dan menyandarkan kepalanya di pundak Elena.“Lepaskan aku!” seru Elena. Ia melihat sekeliling dan menyadari berada di atas tempat tidur bersama Lucas.Pandangan Elena menyadari bahwa ini adalah kamar Lucas di apartemennya, ia sangat familier dengan tempat tersebut.“Sayang, kau masih merasakan sakit? Ini, minumlah dulu,” tawar Lucas sambil menyodorkan segelas air putih.Elena yang masih merasa berat di kepalanya memilih untuk meminum air itu tanpa rasa curiga, ia menggelengkan kepala beberapa kali setelah minum.Ia bangun dan turun saat merasa lebih baik, “Kau gila, Lucas! Kau sakit jiwa!” pekik Elena penuh emosi.Tatapannya begitu menusuk dan tajam

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 155 : Firasat Arion yang Buruk

    “Aku duluan,”“Iya, hati-hati, El. Dan terimakasih,”Elena masuk ke dalam mobil, mulai menyalakan mesin mobil dan melaju di jalanan. Jalanan teduh dengan sinar matahari yang berwarna jingga memancar di sepanjang jalan kota.Semilir angin menerpa wajah Elena dan menerbangkan helaian rambutnya, ia sengaja membuka jendela disampingnya dan membiarkan angin itu masuk menerpa wajahnya. Udara cukup bersih, karena keadaan sore itu masih sepi tidak banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Beberapa kali Elena menghembuskan napas nya dengan bebas, “Huhhh, pegal sekali tubuhku,” ucap Elena.Seharian penuh dirinya duduk di depan meja kerja tentu membuat tubuhnya pegal, ia sudah membayangkan betapa nyamannya tempat tidur yang ada di rumah.Ciiitttt!Saat Elena tengah berkendara dengan nyaman, tiba-tiba sebuah mobil hitam di depannya menghadang membuat Elena segera menginjak rem. Hampir saja Elena menabrak mobil di depannya.Elena mendongakkan kepalanya untuk melihat mobil siapa di depannya ini, “Asta

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 154 : Keputusan Untuk Jujur

    "Apa? Kenapa kau terlihat panik, tenanglah,”Saat Elena tiba di ruangannya, tak lama Vero datang dengan tergesa-gesa. Wajahnya sudah penuh dengan air mata yang mengering, bahkan mata wanita itu terlihat memerah.“Paman ku. Dia hilang, El,” seru Vero dengan Isak tangisnya.“Hey, hey, tenang dulu. Bagaimana bisa hilang? Kau tahu dari siapa?” tanya Elena yang juga bingung.Di tengah kebingungan mereka, tiba-tiba saja ponsel Elena berdering. Nama Lucas tertera di layar ponselnya, ternyata itu panggilan video. Elena menggeser tombol hijau tersebut, yang membuat panggilan langsung tersambung.Saat tersambung, Elena dan Vero di buat terbelalak. Melihat pemandangan di tempat Lucas berada tentu membuat mereka terkejut, bagaimana tidak. Lucas kini tengah berada di ujung jurang.Pria itu tersenyum dengan bangga, dan mengarahkan ponselnya ke arah lain, “Elena sayang, lihatlah siapa yang bersama ku,” ucap Lucas sambil tersenyum.Mata Elena semakin membola, “Paman!” seru Elena bersamaan dengan Vero

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 153 : Bertengkar Lagi Dengan Arion

    “Arion, Sayang tunggu! Tunggu aku, dengarkan penjelasan ku,”Arion menghentikan langkahnya, menatap datar ke pada Elena yang meraih tangannya. Dadanya terlihat naik-turun dengan ekspresi tidak suka.Ia bahkan menghempaskan genggaman tangan Elena, “ Ku kira kau benar-benar sudah melupakan Lucas,” ucap Arion.Elena terdiam mendengar ucapan Arion dan suara tenang suaminya, saat ia akan berucap Arion kembali menyela, “ Tapi, ternyata kau masih menyimpan rasa untuk nya!” sambung Arion.Tersirat jelas kekecewaan yang kembali Arion rasakan, Elena kembali berbicara agar semakin tidak salah paham, “ Bukan itu maksud ku, dengarkan dulu penjelasan ku,” ucap Elena lagi.Arion diam dan menunggu Elena berbicara, “Tidakkah menurut mu berlebihan menurunkan jabatan Lucas, apalagi sampai mengasingkan nya?” seru Elena.Arion mengangguk-angguk paham, ia bahkan memalingkan wajahnya. Pria itu pikir Elena akan menjelaskan apa, ternyata hanya pembelaan untuk Lucas yang Arion dengar.Ia tersenyum menatap Elen

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 152 : Lucas Lagi Dan Lagi

    “Untuk apa mereka pergi ke kota Gotham?”Lucas mengikuti arah mobil Elena pergi, bahkan ia tahu dimana mereka berhenti. Tanpa Elena dan Vero tahu, Lucas memperhatikan dari jauh semua yang terjadi di rumah paman Vero.Setelah Elena dan Vero pergi, Lucas turun dari mobil dan berjalan ke arah rumah yang baru saja mereka kunjungi. Ia mengetuk pintu berkali-kali, hingga sang pemilik rumah keluar.Seorang pria paruh baya keluar, matanya memicing melihat siapa yang mengunjungi rumah nya, “Siapa kau? Aku tidak mengenal mu,” ucap nya ketus dan berniat menutup pintu kembali.Akan tetapi, dengan cepat Lucas menahan pintu dengan kaki panjangnya. Hal itu semakin membuat kesal pria di depannya, “Ada hubungan apa paman dengan dua wanita tadi?” tanya Lucas dengan suara rendah.Paman Vero memalingkan wajah tidak suka, ia bahkan berjalan pergi begitu saja meninggalkan Lucas. Melihat kesombongan yang di tunjukkan pria tua di depannya membuat Lucas kesal, ia mengepalkan kedua tangannya.Bugh!Dalam satu

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 151 : Tawaran Lucas Untuk Elena

    Brak!Suara Elena menggebrak meja terdengar keras, ia bahkan menjadi pusat perhatian para pengunjung disana. Sementara Lucas, pria itu terlihat santai dan tidak peduli.“Aku bisa saja memberitahu mu, tapi... Jika aku memberitahu mu begitu saja. Kau akan memberikan apa untuk ku?” ucap Lucas dengan menatap Elena.Elena masih berdiri dengan menatap datar Lucas, “Aku akan memberikan apapun, yang jelas bukan diriku,” balas Elena yang disambut senyuman hangat Lucas.Lucas mengangguk-anggukan kepalanya sebelum berbicara, “ Mudah saja. Katakan pada Arion untuk mengembalikan jabatan ku, “ Ucap Lucas yang membuat Elena tercengang.Elena terdiam sejenak tanpa kata, sebelum akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan Lucas. Keputusan untuk bertemu Lucas memanglah keputusan bodoh yang telah ia ambil.Baru dua langkah Elena meninggalkan Lucas, pria itu kembali berbicara yang membuat langkah nya kembali terhenti, “Aku akan menunggu jawaban dari mu,” seru Lucas penuh percaya diri. Satu bibirnya terang

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 150 : Memasuki Perangkap Lucas

    “Jawab jujur!” tekan Elena.Bu Rah menjadi bingung harus berbicara apa, baru wanita paruh baya itu akan berbicara tiba-tiba saja ponsel Elena berdering dan tertera nama orang yang selalu menyulut emosinya.“Halo, untuk apa kau menelepon ku,” ucap Elena dengan ketus.Pria yang menelepon dirinya adalah Lucas. Keponakan sialan yang belum merasakan kekejamannya, Elena belum menuntaskan balas dendam nya. Wanita itu masih disibukkan dengan masalah lain, jangankan pemirsa yang kesal. Penulis yang menulis cerita ini pun kesal pada Elena.“Halo, Elena. Kau pasti merindukan ku, bukan?” tanya Lucas dengan bangga di balik telepon.Elena mendengus mendengar ucapan Lucas yang membuatnya mual, ia mengisyaratkan untuk Bu Rah agar kembali ke dapur saja.“Aku tidak merindukan mu, dan jangan hubungi aku lagi!” tegas Elena sebelum menutup sambungan telepon.“Kau yakin tidak mau berbicara dengan ku?” tanya Lucas.Elena tak peduli dan langsung mematikan sambungan telepon tersebut, ia juga mematikan ponseln

  • Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali   Bab 149 : Terus Dirahasiakan

    “Dasar Elena, ternyata di sini dia menyimpannya,”Vero menemukan berkas yang ia cari sebelumnya di meja yang masih ada di ruangan Elena, setelah menuliskan data yang ia perlukan Vero segera menelepon Elena untuk memberikan kabar.Saat mendapatkan telepon dari Vero yang mengatakan bahwa ia sudah menemukan berkas itu, Elena merasa lega dan kembali menutup telepon.“Sudah ada?” tanya Arion, dan Elena mengangguk sebagai jawaban.Baru Elena akan bertanya lebih lanjut mengenai surat-surat rumah sakit yang ia temukan, Arion menyela ucapan Elena, “Aku harus kembali ke kantor, sekarang ada rapat penting,” pamit Arion.Sebelum pergi, ia tak lupa mengecup kening sang istri dan tersenyum, “Baiklah, hati-hati,” seru Elena sebelum Arion pergi.Setelah Arion pergi, Elena mencari keberadaan Bu Rah untuk menanyakan tentang surat rumah sakit itu. Elena yakin ada yang Arion sembunyikan dan membuat hatinya ada yang mengganjal, surat sebanyak itu tidak mungkin semuanya milik Jeff.Dan, untuk apa Jeff meny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status