Share

Bab 2

Author: Gina
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.

Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.

Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.

Violet?

Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.

Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.

Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.

Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa.

"Kak Violet ... sangat cantik."

Nada Evelyn terdengar agak iri.

Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.

Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn dan Romeo bergandengan tangan. Namun, Violet seakan-akan sudah tahu dan dia menyunggingkan seulas senyuman.

"Itu Nyonya Fernandez. Kalau begitu, siapa wanita yang digandeng Tuan Romeo?"

Seorang wartawan berbisik.

Violet melangkah maju dan meraih lengan Romeo, kemudian dia mengulurkan satu tangan ke arah Evelyn. Dia tersenyum sambil berkata, "Kamu Evelyn Chika yang dibilang Romeo, 'kan? Salam kenal, aku Violet Gloria. Kamu boleh memanggilku Nyonya Fernandez."

Evelyn melepaskan lengan Romeo dengan canggung sebelum menjabat tangan Violet.

"Salam kenal, Nyonya Fernandez."

Dia merasa tenggorokannya sakit ketika dia memanggil Nyonya Fernandez.

Violet berkata, "Aku mendengar dari Romeo kalau kamu adalah murid kurang mampu yang disponsorinya. Apa kamu ada rencana untuk belajar di luar negeri?"

Evelyn melirik Romeo.

Romeo berkata, "Evelyn sangat pintar dan tahun ini dia berencana untuk pergi ke luar negeri. Tapi, dia pemalu, makanya hari ini aku mengajaknya untuk melihat dunia."

Ya, kali ini dia hanya ingin membawa Evelyn untuk melihat dunia.

Romeo yang sekarang belum sepenuhnya menyukai Evelyn. Setelah Evelyn pulang dari luar negeri, Romeo baru benar-benar jatuh cinta padanya.

Meskipun begitu, sekarang, Romeo akan menghadiri semua acara besar dan kecil bersama Evelyn sampai semua orang Kota Poseidon tahu kalau Romeo menyukai seorang mahasiswi.

Akan tetapi, Violet yang sekarang sudah tidak peduli dengan semua itu.

Dia datang ke pelelangan ini bukan untuk berebutan Romeo dengan Evelyn. Dia memiliki tujuan yang lebih penting.

"Kalau begitu, Romeo, kamu jaga Nona Evelyn dengan baik. Aku masuk dulu."

Setelah itu, Violet melepaskan lengan Romeo.

Romeo tercengang.

Dia tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Violet.

Ketika dia sadar, Violet sudah masuk ke tempat lelang.

Alis Romeo pun berkerut.

Sejak kapan Violet yang selalu bertingkah menjadi begini tenang?

Violet duduk di pojok yang tidak mencolok. Seluruh tempat lelang dipenuhi oleh tokoh-tokoh berpengaruh di Kota Poseidon.

Kalau dia tidak salah ingat, pada pelelangan ini ada sebidang tanah terbengkalai yang tidak diinginkan oleh siapa pun dan dibeli oleh seorang pengusaha kecil. Kemudian, sebidang tanah itu menjadi berharga karena disekitarnya terdapat real estat kelas atas. Dapat dikatakan bahwa setiap inci tanah bernilai banyak uang.

Itu juga membuat pengusaha kecil yang tidak dikenal itu menjelma menjadi pengusaha sukses.

Karena dia sudah berencana untuk meninggalkan Romeo, dia harus mencari jalan keluar untuk dirinya sendiri.

Setelah Romeo dan Evelyn duduk, Romeo melihat sekeliling untuk mencari Violet. Lalu, Evelyn yang berada di sebelahnya bertanya, "Tuan Romeo, apa nanti kamu sungguh ingin aku yang mengangkat papan?"

Suara Evelyn membuat Romeo kembali fokus padanya. Romeo berkata, "Ya. Aku percaya pada pandanganmu."

Pipi Evelyn merona merah.

Dia sudah lama belajar keuangan di universitas hanya untuk hari ini.

Violet yang berada di lantai dua melihat Romeo dan Evelyn berbicara dengan senang, kemudian dia mengalihkan pandangannya.

Evelyn memang punya kemampuan. Ini juga salah satu alasan kenapa nanti Romeo terpikat dengan Evelyn.

Di kehidupan sebelumnya, Evelyn telah membeli sebidang tanah berkualitas tinggi untuk Romeo. Semenjak itu, pandangan Romeo terhadap Evelyn berubah.

Namun, sebenarnya, dari awal tanah itu memang tidak buruk, ada properti Grup Fernandez juga di dekatnya. Jadi, Evelyn mengambil uang Romeo dan menaikkan harganya tanpa ragu. Karena itu, nilai properti Grup Fernandez di sekitar tanah itu juga meningkat. Apa pun yang terjadi, Romeo tidak akan rugi.

Dan kalaupun tidak ada Evelyn, Grup Fernandez tetap akan membeli tanah itu.

Benar saja, pelelangan baru dimulai dan Evelyn sudah mulai mengangkat papannya.

Tiga bidang tanah berkualitas tinggi pertama dimenangkan oleh Evelyn.

Romeo duduk di samping Evelyn seperti seorang pelindung.

"New Moon Poseidon, harga awalnya 2 triliun!"

"4 triliun."

Selama pelelangan, ini pertama kalinya Violet bersuara dan semua orang terkejut.

Romeo mengerutkan alisnya.

Kenapa wanita ini menggila?

Evelyn berbisik, "Tanah itu nggak begitu berharga. Kak Violet akan membayar 4 triliun dengan sia-sia."

Romeo mengeluarkan ponselnya, kemudian dia mengirim pesan teks kepada Violet. "Violet, sebenarnya ngapain kamu?"

Violet menundukkan kepalanya untuk melirik pesan teks di ponselnya sekilas. Kemudian, dia mengabaikannya.

"4 triliun, sekali ...."

"4 triliun, dua kali ...."

...

"Astaga. Violet gila, ya? Dia membeli tanah itu seharga 4 triliun?"

William yang berada di lantai dua terkejut.

"6 triliun."

Di sampingnya, Charles perlahan-lahan mengangkat papannya.

William hampir terjatuh dari kursinya.

William menggertakkan giginya dan berkata, "Charles, apa kamu juga sudah gila?"

Di seberang mereka, Violet mengerutkan alisnya. Dia ingin tahu orang gila mana yang ingin merebut tanah terlantar darinya. Begitu dia mengangkat kepalanya, matanya tertuju pada Charles Griffin yang ada di seberang.

Violet samar-samar mengingat kalau Charles berkecimpung dalam bisnis gelap. Kapan dia juga terlibat dalam pengembangan real estat?

"8 triliun!"

Violet meningkatkan harganya dengan tenang.

Alis Romeo makin berkerut. Dia mengetik, "Violet, diam!"

Kali ini Violet langsung mematikan ponselnya.

"10 triliun."

Provokasi Charles yang disengaja membuat Violet menggertakkan giginya dengan kuat.

Baiklah. Dia ingin bermain, 'kan?

Violet langsung berseru, "20 triliun!"

"Gila! Wanita ini benar-benar sudah gila!"

William tidak bisa berkata-kata.

Romeo yang berada di lantai satu berdiri. Dia yang selama ini diam saja juga tidak bisa memahami isi pikiran Violet.

Menurutnya, tanah ini bahkan tidak bernilai 2 triliun.

Namun, Violet ingin membelinya dengan harga 20 triliun?

Charles menatap tatapan Violet yang acuh tak acuh. Dia tersenyum, lalu mengangkat papannya.

"20 triliun, sekali ...."

"20 triliun, dua kali ...."

"20 triliun, tiga kali! Terjual!"

Seiring dengan suara palu, jantung Violet mencelus ke bawah.

Meskipun dia berhasil membeli tanah itu, dia harus membayar tambahan 16 triliun tanpa alasan.

Ini gara-gara Charles!

Violet memelototi Charles dari kejauhan.

William melihat Charles dan berkata, "Woi, woi. Violet sedang memelototimu. Kalau aku jadi dia, aku pasti ingin membunuhmu!"

Charles mengangkat alisnya. Dia seakan-akan tidak peduli.

Di lantai satu, Evelyn menarik-narik lengan jas Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, Kak Violet akan membuatmu rugi."

Romeo berkata dengan sinis, "Dia sendiri yang menawarkan harga itu, aku nggak akan membayarnya."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tan
bagus bisa lanjut
goodnovel comment avatar
Putrinya Subanglarang
blom baca AQ semoga cerita nya bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1445

    Howard tahu sedikit tentang Brandon dan Zayn.Namun, dari mana Andrew muncul?Andrew juga telah menyadari tatapan mata Howard padanya. Andrew tersenyum kepada Howard dengan sangat sopan.Sikap itu membuat Howard makin tidak senang.Brandon berkata, "Aku mendengar ada masalah di Grup V, jadi kami sengaja datang untuk melihat-lihat apakah ada yang bisa kami bantu."Begitu Brandon selesai berbicara, dia melihat sekeliling dan berkata, "Tampaknya ... kalian sangat sibuk."Brandon tidak pernah melihat dokumen sebanyak ini.Zayn di samping berkata, "Bu Violet, Tuan Brandon sudah mengasah keterampilannya dalam menangani perusahaan. Kalau Anda nggak keberatan, kami bisa membantu dengan dokumen-dokumen ini. Kami akan berusaha menyelesaikannya sebelum jam pulang kerja hari ini.""Kalau begitu, terima kasih banyak, Zayn, Brandon."Violet sangat berterima kasih pada kedua orang ini.Andrew berkata, "Aku juga bisa membantu sedikit. Kebetulan aku punya beberapa hari libur, jadi aku nggak keberatan m

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1444

    "Aku nggak mau!""Aku juga nggak mau!"William dan Gwen langsung melarikan diri.Dulu mereka sudah pernah membantu Violet dan Charles dua kali. Mereka sudah merasakan hidup segan mati tak mau.Ada pepatah berkata jangan melakukan sesuatu tiga kali. Kalau mereka melakukannya sekali lagi, mereka benar-benar harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini.Saat ini Howard melangkah keluar, lalu berkata, "Kalau begitu, ayo lakukan bersama. Lagi pula, ini nggak banyak.""Nggak banyak? Kamu bilang ini nggak banyak?"William tidak percaya telinganya sendiri.Ternyata di dunia ini ada orang yang tidak suka pekerjaannya sedikit?Ruangan ini penuh dengan dokumen, kapan mereka bisa menyelesaikannya?Howard menyingsing lengan bajunya, kemudian berkata pada Glenn, "Kamu pergi ke sana. Aku di sini.""Baik, Bos."William tercengang. "Tunggu, Howard. Kamu serius?""Kalau begitu ... aku akan menangani yang di sini."Nicholas memilih sebuah tumpukan.Violet belum sempat merasa terharu ketika Howard ber

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1443

    Violet menunjuk mejanya, lantai dan akhirnya sofa, kemudian bertanya, "Ini ... dan ini ... semuanya?""Semuanya."Walaupun Jordan sedang tersenyum ....Violet merasa senyuman itu tampak menyeramkan!"Cuman beberapa bulan, tapi bagaimana bisa ada laporan sebanyak ini?"Saat ini Gwen dan William sudah memindahkan masuk beberapa dokumen dari luar. William memindahkannya sambil berkata, "Kamu kira hanya ini? Violet, kamu terlalu positif. Di belakang masih ada.""..."Gwen meletakkan setumpuk dokumen terakhir di lantai, lalu berkata, "Kenapa kalian nggak mau merekrut lebih banyak karyawan? Perusahaan kita nggak kekurangan uang, 'kan? Mana ada yang menyuruh pemegang saham sendiri untuk memindahkan barang?"Di luar, Nicholas, Howard dan Glenn pun memindahkan masuk beberapa dokumen.Howard melirik sinis beberapa orang di dalam ruangan, lalu berkata, "Aku bukan pemegang saham perusahaan kalian, jadi kenapa aku harus membantu kalian?"William menepuk bahu Howard, lalu berkata, "Ini karena perusa

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1442

    Charles masih mengingat ketika dia barusan datang ke Kota Poseidon dua tahun yang lalu, Nathan memberikannya sebuah undangan. Di tempat lelang waktu itu, itulah pertama kalinya dia bertemu dengan Violet.Saat itu, dia merasa semuanya seperti sudah ditakdirkan.Namun, ternyata itu hanya rencana Nathan.Charles juga mengingat Nathan pernah menggunakan alasan dia menemukan barang peninggalan ibunya agar Charles pergi ke tempat lelang di luar negeri.Di tempat lelang sana, dia menemukan cincin safir yang sama dengan milik ibunya.Dia membelinya, tapi selama ini dia tidak tahu kalau itu adalah cincin Keluarga Gloria.Nathan sengaja meletakkan cincin tersebut di tempat lelang itu untuk dijual dan menunggu cincin itu jatuh di tangan Charles.Harus diakui kalau Nathan adalah seorang strategis yang andal.Seharusnya dari awal Nathan sudah tahu kalau cincin Keluarga Griffin bersama Edward. Jadi, dia menyuruh Charles pergi ke tempat lelang hanya untuk membeli cincin Keluarga Gloria dan sekalian m

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1441

    "Vio, sebenarnya ...."Sebelum Gwen bisa menyelesaikan kalimatnya, Nicholas di sebelah berkata terlebih dahulu, "Kakakku sudah pergi."Violet tercengang setelah mendengar ucapan Nicholas.Nicholas berkata, "Kakakku bilang dia sudah cukup lama menjadi pemimpin Grup Edris. Kali ini ... dia ingin pergi."Gwen dan William tidak berkata apa-apa.Violet diam untuk beberapa saat, lalu betanya, "Apa ... dia ada bilang dia ingin pergi ke mana?""Nggak." Nicholas berkata, "Dia mungkin pergi ke luar negeri atau sebuah kotak kecil yang sangat jauh. Atau dia pergi menjalani kehidupannya sendiri ....""Pokoknya dia nggak berada di Kota Poseidon, 'kan?""Ya."Setelah mendapatkan jawaban yang pasti dari mulut Nicholas, Violet paham.Semuanya sudah berakhir.Nathan tidak ingin tinggal di kota ini lagi.Namun, kenapa ... dia pergi tanpa mengatakan apa pun?Dia bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal."Aku masih punya banyak hal yang ingin kutanyakan padanya ...."Suara Violet sangat kecil.Dia menginga

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1440

    Kemudian, Edward jatuh dan meninggal dunia.Besok pagi.Setelah Violet dioperasi, dia tidak sadarkan diri selama sehari. Ketika dia membuka matanya, dia melihat Charles berada di sampingnya.Saat Violet melihat itu, awalnya dia ingin bangkit. Namun, karena rasa sakit di bahunya, dia tidak bisa bergerak untuk waktu yang lama.Sepertinya Charles dapat merasakan Violet sudah bangun, jadi dia langsung membuka matanya.Violet benar-benar sudah bangun. Wajah Charles pun tampak sedikit ceria. "Apa kamu merasa nggak enak badan? Aku akan memanggil dokter."Violet menggelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku baik-baik saja.""Seharusnya obat biusmu sudah hilang. Apa kamu kesakitan?""Nggak.""Aku akan pergi mengambil air untukmu."Charles hendak berdiri dan menuangkan air untuk Violet.Namun, Violet meraih tangan Charles dan berkata, "Aku nggak haus."Dia ingin mengobrol dengan Charles."Baik. Aku akan menemanimu di sini. Aku nggak akan pergi ke mana-mana."Charles duduk di sebelah Violet.Vi

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1439

    Saat Violet membuka matanya lagi, pandangannya kabur. Dia samar-samar melihat seseorang sedang berlari ke arahnya."Panggil ambulans! Cepat panggil ambulans!""Pisahkan Nathan dan Violet! Brankar! Cepat!"Suara-suara itu terdengar kabur di telinga.Suara William dan Gwen terdengar tanpa henti.Tak lama kemudian, Violet jatuh ke dalam pelukan yang lembut.Violet tiba-tiba merasa tenang ketika mencium bau tembakau yang samar itu.Violet berbisik, "Charles ... hari ini aku baru sadar untung aku adalah aku. Kalau nggak, aku nggak bisa melihatmu lagi.""Apaan yang kamu katakan?"Charles memeluk Violet dengan erat, kemudian berkata, "Kamu akan baik-baik saja. Aku nggak akan membiarkan apa-apa terjadi padamu. Kalau kamu masih sembarangan bicara, aku berjanji kamu nggak akan bisa melihatku setelah kamu bangun."Violet bisa merasakan jantung Charles berdetak dengan cepat. Charles gugup, takut. Semua perasaan yang dirasakan Charles saat ini adalah karenanya."Aku nggak mau ... nggak bisa melihat

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1438

    Sementara Nathan masih tersenyum. "Vio, selamat ulang tahun. Bukankah ... dari tadi kamu meminta hadiah ulang tahun? Kakak akan memberimu hadiahnya lebih awal.""Kakak ...."Violet menggelengkan kepalanya dengan kencang.Dia tidak tahu apakah ini rasa takut terhadap masa depan yang tidak diketahuinya.Namun, dia tidak menginginkan hadiah ulang tahun lagi.Dia tidak ingin apa-apa!Tatapan mata Nathan terlihat sedikit sedih, tapi dia tetap mengeluarkan sepasang cincin safir yang sudah lama disiapkannya.Ketika cincin itu dikeluarkan, air mata Violet sudah tidak berhenti mengalir.Cincin itu bersinar redup di bawah cahaya.Sungguh memesona, tapi itu juga mengungkapkan kenyataan kejam di depannya."Waktu itu Paman Christian menyerahkan cincin ini kepadaku. Aku membuat satu lagi yang sama persis dengan permata Keluarga Edris. Awalnya ... aku ingin memakaikannya untukmu. Tapi, sekarang sudah ada orang lain yang menggantikanku."Saat mendengar apa yang dikatakan Nathan, di dalam benak Violet

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1437

    Violet mengikuti arah pandangan Nathan dan melihat bahunya sendiri. Saat Violet melihat bekas darah itu, dia tersenyum dan berkata, "Kak, ini cuman luka kecil. Nggak sakit sama sekali.""Maksudku bukan ini.""Ha?"Violet tampak bingung.Bukan ini?Kalau begitu, apa?"Ayo, aku akan mengobati lukamu."Setelah itu, Nathan membuka pintu kamarnya.Pembantu telah mengantarkan kotak P3K. Nathan menyuruh Violet duduk di sofa. Dia berjongkok sambil mengobati luka Violet.Gerakan Nathan lambat, serius dan hati-hati.Saat Violet melihat Nathan seperti ini, dia bertanya dengan khawatir, "Kak, ada apa denganmu?"Ketika Nathan mendengar itu, tangannya pun berhenti bergerak.Violet berkata, "Biasanya kalau aku terluka sedikit, kamu selalu mentertawakanku. Kenapa hari ini ....""Dasar bodoh."Nathan mencolek hidung Violet, kemudian berkata, "Hari ini adalah hari ulang tahunmu. Kakak nggak ingin melihatmu terluka.""Hanya karena itu?""Hanya karena itu.""Tapi, aku terus merasa Kakak agak aneh hari ini

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status