Share

Bab 3

Author: Gina
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.

Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn.

"Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."

Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.

Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."

Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"

Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ...."

"Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."

Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"

Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."

Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.

Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan angkanya lebih kecil bagi Violet.

Wajah Evelyn memerah. Di hadapan orang-orang ini, dia hanya anak kecil.

Charles berkata dengan cuek, "Dengar-dengar Tuan Romeo sudah menikah. Kalau begitu, gadis ini adalah Nyonya Fernandez?"

Evelyn langsung tersipu. Dia buru-buru berkata, "Bukan, bukan ...."

"Ini istriku, Violet Gloria."

Romeo menarik Violet ke sisinya.

Violet ingin menepis tangan Romeo, tapi Romeo menggenggamnya dengan erat.

Dari tadi, dia merasa Charles terus menatap Violet.

Pria paling memahami pria. Dia langsung tahu apa isi pikiran Charles.

"Ternyata Nona Violet barulah Nyonya Fernandez. Astaga, dasar aku ini. Tadi di tempat lelang aku melihat Tuan Romeo dan gadis ini berbicara dengan senang, jadi aku mengira dia Nyonya Fernandez," ujar William sambil mengetuk kepalanya sendiri. "Kalau begitu, gadis ini pasti sekretarisnya Tuan Romeo. Pantas saja dari tadi dia mengangkat papan untuk Tuan Romeo."

Violet hampir tidak bisa menahan tawanya.

Meskipun dia sudah tidak peduli kepada Evelyn dan Romeo, dia masih diam-diam senang saat mendengar ucapan William.

Sedangkan wajah Evelyn yang berdiri di samping Romeo sudah memucat.

Melihat itu, Romeo pun memerintah, "Levi, antar Evelyn pulang."

"Baik, Tuan Romeo."

William tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, kami juga nggak akan mengganggu kalian lagi. Sampai jumpa."

Setelah William dan Charles pergi, Violet baru menepis tangan Romeo. "Cukup."

Romeo tidak menyangka Violet akan menepis tangannya.

Dulu Violet ingin sekali menyentuhnya dan bahkan pernah mengikutinya untuk beberapa waktu.

Malam ini Violet sangat berbeda.

Pada akhirnya, Romeo berkata dengan sinis, "Kalau ini hanya untuk menarik perhatianku, kamu nggak perlu seperti ini."

Violet tidak bisa berkata-kata.

Dia ingin melawan, tapi dia tidak bisa membuka mulutnya.

Bagaimanapun juga, berdasarkan dulu ketika dia masih peduli pada Romeo, dia benar-benar mungkin akan melakukan ini untuk menarik perhatian Romeo.

Namun, masalahnya adalah sekarang dia sudah tidak peduli!

Violet yang merasa jengkel hanya berkata, "Terserahmu."

"Tunggu."

"Apa?"

"Apa hubunganmu dengan Charles Griffin?"

"Nggak ada apa-apa. Aku bahkan nggak mengenalnya."

Lalu, Romeo berkata dengan sinis, "Violet, kamu harus ingat ini. Aku nggak peduli apa hubunganmu dengannya. Tapi, di luar kamu adalah Nyonya Fernandez. Sebaiknya kamu menjaga identitasmu dan menjaga jarak dengan pria lain."

Violet tertawa ketika dia mendengar kata-kata Romeo. "Romeo, sebelum kamu meminta pada orang lain, bisakah kamu sendiri melakukannya dulu? Hari ini kamu mengajak Evelyn kemari, adakah kamu peduli pada identitasmu dan harga diriku?"

"Hari ini aku ada meminta Levi untuk mengabarimu."

"Apa ada? Kamu memintanya untuk memberitahuku kalau aku nggak usah datang, 'kan?

Romeo terdiam.

Ini memang salahnya.

Violet berkata, "Bahkan orang luar seperti Charles salah mengenali Nyonya Fernandez, apalagi orang lain. Kalau kamu sangat menyukai Evelyn, kita bercerai saja."

"Violet, apa kamu sudah gila?"

Romeo mengerutkan alisnya.

Meskipun dia tidak menyukai Violet, itu bukan berarti dia mau bercerai dengan Violet.

Bagaimanapun juga, ini adalah pernikahan bisnis. Mereka tidak bisa bercerai sesuka hati mereka.

Violet memperhatikan ekspresi tegas Romeo. Dia tahu sekarang Romeo tidak punya niat untuk bercerai, tapi itu karena dia dari Keluarga Gloria.

Beberapa tahun kemudian, setelah dia tidak berharga, dia akan dibuang oleh Romeo seperti sampah.

Violet mengingat akhir tragis di kehidupan sebelumnya. Dari pada menunggu sampai waktu itu, lebih baik dia mengakhirinya sekarang juga.

"Aku bilang aku mau bercerai."

Keesokan harinya, berita tentang Violet menghabiskan 20 triliun untuk membeli tanah terlantar memenuhi semua platform besar.

Sebagai anak yatim piatu dari Keluarga Gloria, Violet memang memiliki semua aset Keluarga Gloria. Dua puluh triliun hanyalah jumlah kecil bagi kekayaan Keluarga Gloria.

Namun, masalahnya adalah bisnis Keluarga Gloria juga sedang beroperasi sehingga likuiditas yang tersedia tidak banyak.

Sebenarnya 20 triliun bukanlah nominal yang kecil.

Violet berbaring di tempat tidurnya dan mengusap alisnya.

Haruskah dia mencari Romeo?

Tidak boleh.

Setelah dia mengungkit tentang bercerai semalam, Romeo pergi tanpa menoleh.

Dia tidak mengerti. Dia sudah bersedia menyerahkan aset Keluarga Gloria kepada Romeo, tapi pria itu malah tidak mau bercerai dengannya.

Namun, selain Romeo, siapa lagi yang bisa dicari Violet?

Violet tiba-tiba bangkit dari tempat tidur.

Ada!

"Charles!"

Orang-orang kelas atas adalah sebuah kalangan. Setelah menggunakan sedikit koneksinya, Violet berhasil menemukan Charles.

Violet mengingat kekuatan Charles ada di luar negeri, tapi selama dua tahun ini entah kenapa Charles menetap di Kota Poseidon. Namun, Violet tahu kenapa. Dalam beberapa tahun ke depan, Charles akan menguasai bisnis Kota Poseidon dengan cepat dan bersaing dengan Romeo.

Di ruang rapat Grup Airlangga, Charles sedang memainkan korek api tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Violet langsung berkata, "Aku mau meminjam 16 triliun darimu."

"Pffttt!"

William menyemburkan teh yang di dalam mulutnya.

Dia pernah bertemu dengan orang yang terus terang, tapi tidak pernah bertemu dengan orang seterus terang ini!

"Nona Violet, kamu berbicara enteng sekali."

Violet mengedipkan matanya sebelum dia berkata, "Kemarin kamu bilang 20 triliun cuman angka kecil."

"Apa kamu nggak mengerti kalau aku hanya mau membantumu? Aku sudah mengerti apa artinya dikasih hati minta jantung!"

William menggeleng-geleng kepalanya.

Semua wanita cantik memang agak sinting.

Charles menyalakan korek apinya sembari berkata, "Katakan dulu kenapa aku harus meminjamkanmu 16 triliun."

"Awalnya aku bisa membeli tanah New Moon dengan harga 4 triliun. Gara-gara Tuan Charles ikut campur, aku terpaksa menghabiskan 16 triliun lagi dengan sia-sia."

"Alasanmu nggak cukup bagus."

Violet diam untuk beberapa detik, lalu dia berkata, "Semua bisnis Tuan Charles ada di luar negeri. Tapi, dalam dua tahun terakhir ini, kamu sering muncul di Kota Poseidon. Aku menebak kamu ingin memindahkan bisnis gelapmu di luar negeri ke Kota Poseidon. Aku benar, 'kan?"

William yang hendak meminum tehnya berhenti bergerak, lalu dia tanpa sadar melihat Charles.

Nona Muda Keluarga Gloria paham tentang hal ini? Dia tidak pernah mendengarnya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1831

    Violet heran dari siapa putrinya belajar itu.Berbohong saja tidak pandai."Mami, sebenarnya ada yang ingin kutanya.""Kamu ingin tanya bagaimana aku bisa menemukan distributornya begitu cepat?""Mami, kamu sangat hebat! Bagaimana kamu bisa tahu apa yang kupikirkan?""..."Violet memegang keningnya.Tampaknya benar-benar ada masalah dengan didikannya dan Charles.Hal ini bisa terlihat dengan jelas, tapi bisa-bisanya Amara tidak tahu."Papi dan Mami ada cara sendiri. Anak kecil jangan ikut campur."Violet pun tidak menjelaskannya.Namun, Amara tetap berkata, "Ravi terus bilang kalau Papi dan Mami adalah orang paling hebat di Kota Poseidon, tapi menurutku, kalian hanya lebih hebat sedikit daripada orang tua lain. Ravi bilang aku yang nggak mengerti dan bodoh, jadi aku ingin bertanya apa rumor tentang kalian itu benar?"Violet melihat ekspresi penasaran putrinya, lalu dia berjalan keluar dari kamar mandi untuk mengelap mukanya sebelum berkata, "Ya, semuanya benar.""Ha? Papa Romeo benar-b

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1830

    Amara tercengang saat mendengar itu.Mereka sudah menemukannya?Namun, dia baru menemukan penjual narkoba ini setengah jam yang lalu.Dalam setengah jam, bagaimana orang tuanya sudah menemukan sumbernya?Ketika Amara memikirkan itu, dia langsung menunjukkan ekspresi penasaran dan matanya juga menjadi berbinar-binar. "Paman Jordan ...."Sebelum Amara sempat mengatakan apa-apa, Jordan sudah tahu apa yang ingin ditanya Amara."Jangan tanya hal yang nggak patut Nona tanya. Nona hanya perlu tahu selama orang tuamu masih hidup, tugas Nona cuma pulang ke rumah dan tidur. Besok pagi Nona masih perlu pergi ke sekolah."Jordan langsung menolak Amara.Namun, Amara malah makin penasaran.Dia benar-benar ingin tahu bagaimana orang tuanya bisa menemukan sumbernya.Tak lama kemudian, pemilik toko dan bawahannya sudah dibawa pergi oleh polisi.Amara dan Ravi dimasukkan ke dalam mobil.Mereka terpaksa pulang ke rumah Keluarga Griffin.Sepanjang jalan, Amara tidak menyangka ternyata orang tuanya bisa me

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1829

    Dia langsung sadar kalau mereka berdua bukanlah murid biasa.Benar juga.Murid biasa mana yang pandai berkelahi?"Adik-adik, kami hanya melakukan bisnis kecil dan nggak mengganggu kalian. Kenapa kalian enggan melepaskan kami? Kalau kalian juga mau mencari sedikit untung, aku bisa memperkenalkan kalian. Kalian nggak perlu memukul kami sampai seperti ini, 'kan?"Pemilik toko merasa sangat sedih.Dia sudah begini tua, tapi bisa-bisanya dia dihajar oleh dua anak SMA.Hal ini sangat memalukan."Aku ingin dari mana pasokan kalian dan biasanya siapa yang kalian hubungi?"Nada Ravi terdengar sangat tegas.Pemilik toko langsung menjadi waspada. "Kamu bukan polisi, 'kan? Kalau kamu polisi, nggak ada yang perlu dibicarakan lagi! Kalau kamu mau menangkapku, tangkap saja!"Pemilik toko tampak bertekad.Di industri mereka, kalau mereka mengkhianati orang sendiri, mereka pasti akan kena balasan nanti.Jadi, mereka lebih memilih untuk diam. Kalaupun mereka masuk penjara, hidup mereka lebih tenteram di

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1828

    Sebelum pemilik toko bisa mengangkat tangannya, Amara sudah mulai berteriak, "Tolong, tolong! Cepat lihat! Bapak ini mau pukul orang! Permen yang dijual bapak ini palsu dan mematikan! Sekarang dia bahkan ingin memukul seorang siswa!"Orang yang berlalu-lalang menoleh.Saat ini Amara sangat tidak tahu malu."Hei, apa kamu tahu siapa aku? Kamu berani menipuku?!"Pemilik toko tampak lebih galak. Dia terlihat tidak takut pada Amara."Pokoknya, kakakku jadi sakit gara-gara kamu. Kamu harus memberi kami penjelasan. Kalau nggak, kami akan lapor polisi biar tokomu ditutup!"Amara tampak bertekad mau membuat keributan.Melihat Amara keras, pemilik toko tiba-tiba berubah dan berkata, "Oke, oke. Kalian hanya murid, sedangkan aku pedagang yang jujur. Kalau kalian benar-benar sakit karena makan jualanku, aku pasti akan memberi kalian kompensasi. Begini, buat keributan di luar kurang bagus. Kalian masuk ke tokoku. Aku sudah panggil ambulans dan sebentar lagi mereka sampai. Kamu juga nggak bisa membi

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1827

    "Eh? Sepertinya memang nggak ada.""Amara ... aku benar-benar pusing dibuatmu."Ravi benar-benar tidak bisa mendeskripsikan mental Amara.Dia berkata, "Kalau kamu lebih pintar sedikit saja, seharusnya kamu tahu kita harus memperhatikan toko-toko di sekitar sekolah terlebih dahulu.""Benar juga! Ide bagus!"Amara menarik lengan Ravi sambil berlari ke arah toko kecil itu.Ravi pasrah dan hanya bisa mengikuti Amara.Hanya dalam beberapa detik, dua orang itu sudah berdiri di depan toko kecil tersebut.Pemilik toko memberikan satu per satu siswa barang yang diambilnya dari etalase kaca.Itu adalah camilan kecil yang dikemas dengan indah dan tersedia dalam berbagai warna, namanya Permen Cita-Cita.Slogan iklannya adalah "Mau nilai tinggi? Makan Permen Cita-Cita.""Pak, kasih kami dua bungkus. Aku mau yang warna merah muda."Amara sangat suka bungkusan yang warna merah muda.Ravi terkejut dan melihat Amara.Warna merah muda?Ravi hampir naik darah. "Kamu masih bisa memilih?""Maaf, kami nggak

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1826

    Hal-hal seperti menghukum orang jahat sebaiknya ditangani oleh orang dewasa.Untuk apa anak kecil campur tangan?"Aku juga ingin tahu siapa yang sudah mengajar putriku."Violet mengatakan itu sambil melihat Howard.Howard merasa sedikit bersalah. Dia berdeham sebelum berkata, "Ini nggak ada hubungannya denganku. Itu pasti karena dia terlalu dekat dengan putranya William. Anak itu bukan anak baik.""Kamu yang sudah mengajar putriku yang nggak-nggak dan aku masih belum menghajarmu, ya. Setelah masalah ini kelar, kamu tunggu saja.""..."Howard merasa difitnah.Kapan dia menjadi begini pengecut?Langit perlahan-lahan menggelap.Amara dan Ravi sudah keluar dari rumah Keluarga Griffin.Biasanya saat ini adalah jam pulang sekolah, tapi karena terjadi kasus penculikan di sekolah hari ini, dia dan Ravi pulang lebih awal.Saat ini pedagang paling mungkin muncul di sekitar sekolah."Cepat! Kamu terlalu lambat."Amara berjalan di depan dan sesekali menoleh ke belakang.Ravi merasa sedikit malu."

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status