Share

8 judul Hasrat itu kembali muncul

Bab 8

     “Apa aku tidak boleh berlatih selain waktu yang telah ditetapkan?“ tanya Wilson balik sambil melirik Chelsy.

     Chelsy yakin Wilson sengaja bertemu dengannya disini. Keningnya sedikit mengerut, ada kemungkinan Wilson berubah pikiran tentang iklan Samuel, katanya dalam hati.

     “Wilson,“ sapanya pelan lalu memandang Maxmara yang sudah datang dengan celana super ketatnya.

     “Wilson, kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan jadi santai saja yah dan ganti bajumu.“

     Wilson menatap Maxmara dengan sorot mata tidak senang lalu pergi keruang ganti.

     Tommy segera membuat catatan setelah melihat lekukan otot pada tubuh Maxmara dan menuliskan jadwal ketat untuk latihannya.

     “Kita harus benar-benar bekerja keras untuk bisa menyenangkan nyonya satu ini,“ kata Tommy sambil mengerling kepada Chelsy.

     Chelsy tersenyum.

     “Aku tahu kalian pasti bisa. Kira-kira jam berapa latihannya selesai?“

     “Sekitar tiga jam-man. Ada acara lainnya?“

     “Iya, aku ingin mengajak Maxmara ke salah satu toko sponsor.“

     “Kau tidak mau latihan sambil menunggunya?“ bujuk Tommy sambil menyentuh pinggang Chelsy.

     “Tidak ada lemak yang perlu dibakar untuk seorang ibu rumah tangga sepertiku!“ kata Chelsy sambil tertawa.

     “Mungkin kita bisa…“

     “Tidak! Aku tidak cocok berolah raga digym.“

     “Aku tahu, olah raga apa yang kau minati,“ kata Tommy dengan jahil.

     “Hasilnya sama saja ‘kan!?“ balas Chelsy sambil tertawa.

     Wilson keluar dari ruang ganti sambil memperlihatkan hampir keseluruhan tubuh sempurnanya.

     Chelsy mencoba mengalihkan pandangannya dari Wilson tapi matanya tidak mau diajak bekerja sama dan tidak mau beralih ketempat lain. Hatinya bergetar hebat karena menahan keinginan untuk menyentuh Wilson! Ia heran bagaimana Wilson bisa menggetarkan hatinya yang selama ini ia sangka sudah mati.

     “Apa kau akan pergi sekarang?“ tanya Tommy lagi sambil tersenyum menatap Chelsy yang sedang menikmati pemandangan indah yang kini sedang berjalan menghampiri mereka.

     “Yah, eh tidak… emm, sebaiknya aku pergi sekarang,“ putusnya pada akhirnya. Ia menepuk pipi Maxmara sesaat sambil berbisik ditelinga Maxmara.

     “Itu adalah target yang perlu kau capai, tapi jangan terlalu keras berlatih santai saja. Karena semuanya ada prosesnya. Aku akan kembali jam 5 untuk menjemputmu.“

     Maxmara merasa rasa percaya dirinya melorot keangka nol saat melihat tubuh Wilson yang benar-benar sempurna. Tidak heran banyak iklan yang selalu didapatkannya.

     “Santai saja,“ kata Chelsy sambil tersenyum dan mengerling kearah Maxmara.

     “Kau pasti bisa,“ bisiknya ditelinga Maxmara lalu meninggalkan Gym setelah berpamitan kilat dengan Wilson dan Tommy. 

     Sambil menunggu Maxmara selesai dengan latihannya, Chelsy menuju pusat mobil Sport dan memilihkan satu untuk Maxmara pakai selama menjadi model di agency-nya. Dia tidak mau Maxmara terlepas dari genggamannya seperti ia kehilangan Wilson sebagai model andalannya. Bagaimanapun ia merasa kecewa karena tidak bisa meyakinkan Wilson menerima tawaran kerjasamanya. Padahal Wilson adalah satu-satunya model yang sempurna untuk mengisi peran pada iklan perusahaan Gomes Secery! katanya menyayangkan dalam hati. 

     Mengingat kenangannya bersama Wilson membuatnya rindu untuk bisa menikmati saat-saat itu lagi. Herannya hanya dengan mengenang kebersamaan mereka saja, sanggup membuat Chelsy mendesah karenanya tapi ia tidak berani berharap dan tidak berniat merayu Wilson karena kenyataannya Wilson membencinya sekarang dan bukan mencintainya seperti dulu! Dalam hati, ia menyayangkan hal itu tapi bila teringat bisa mendapatkan Fareld karenanya, ia tidak menyesal sama sekali. Chelsy tersenyum sambil memacu mobilnya dan memutuskan untuk menunggu dicafe bawah gym milik Tommy.

     

     Wilson benar-benar geram saat Maxmara menolak tawarannya untuk bergabung bersamanya.

     “Dibawah naunganku, kau akan mendapatkan segalanya!“

     “Aku ingin memulai segalanya di-bawah Chelsy,“ sahut Maxmara jelas-jelas menantang Wilson.

     “Kau!“

     Hampir saja Wilson melayangkan tinjunya kearah Maxmara tapi akhirnya dia tersenyum.

     “Buang jauh-jauh niatmu itu anak muda karena Chelsy adalah milikku, ingat itu kalau kau tidak mau sampai terluka, ingat kata-kataku!“ kata Wilson sambil meninggalkan Maxmara.

     “Iya, Mark?“ kata Chelsy menerima teleponnya.

     “Sekarang kau ada dimana?“ tanya Mark.

     “Di Café Galian. Ada masalah?“

     “Sedikit. Kita mendapatkan komplain dari salah satu perusahaan penyalur.“

     “Baiklah , kita akan membahasnya nanti dirumah,“ kata Chelsy buru-buru menutup teleponnya karena Wilson sudah duduk dihadapannya.

     Wilson menatap Chelsy sambil tersenyum lalu memesan minuman hangat untuknya.

     “Jadi ini usaha terakhirmu?“ ucap Wilson dengan nada sinis. 

     Kening Chelsy mengerut tidak mengerti.

     “Apa kau merasa dia sebanding untuk menggantikan aku?“

     “Kau dan aku tidak mencapai kesepakatan Wilson, apa kau lupa?“

     “Kau memulainya dengan cara yang salah!“ kata Wilson terus terang sambil menatap Chelsy dengan sorot kemarahan.

     Chelsy menghela napas berat. “Semua itu masa lalu, Wilson."

     “Tapi bagiku, semua itu bukanlah masa lalu!“

     “Lalu apa yang kau inginkan? Permintaan maaf?! Baik aku minta maaf karena telah menyakitimu…“

     “Kau bukan hanya menyakitiku tapi kau membunuhku!“ kata Wilson tidak dapat menahan emosinya.

     Chelsy hanya terdiam sambil memandang Wilson. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan lagi.

     “Tidak ada yang bisa kulakukan untuk menyembuhkan lukamu. Permisi, aku harus melihat Maxmara,“ kata Chelsy berniat meninggalkan mejanya.

     “Apa kau masih menginginkan kerja sama ini?“ tanya Wilson sebelum Chelsy pergi.

     

     Chelsy menatap Wilson sambil menunggu apa yang akan Wilson katakan padanya.

     Wilson menuliskan sesuatu disehelai kertas.

     “Datanglah kalau kau masih menginginkanku,“ kata Wilson lalu melangkah pergi.

     Chelsy mendesah sambil membaca pesannya, Hotel Mariot, jam 7 malam, kamar 505.

     Chelsy tidak ingin datang tapi ia juga ingin tahu apa perasaannya tetap sama ataukah hanya kegilaannya yang mulai kembali padanya. 

     Semenjak kematian Fareld, belum pernah sekalipun ia menginginkan pria lain menyentuhnya, tidak sampai ia bertemu lagi dengan Wilson! 

     Wilsonnya yang dulu tidak pernah berubah dan selalu setia padanya, sekarang kembali dengan daya pesona yang semakin besar dan sanggup mempengaruhi dirinya tapi begitu menentangnya. Ia tidak bisa menyangkal semuanya itu juga karena kesalahannya tapi keputusan untuk memilih Fareld pada akhirnya tidak pernah ia sesali kalaupun dia diberi kesempatan untuk memilih lagi, beribu kali dia akan tetap memilih Fareld dan meninggalkan kekasih-kekasihnya.

     Mengikuti permainan Wilson bisa membuatnya sakit hati dan membuatnya berada dalam posisi yang memalukan bila Wilson sampai menolaknya nanti tapi dia ingin menghabiskan waktu bersama Wilson lagi dan mencari tahu perasaan yang menderanya saat ini.

     Dalam hati, ia merasa penasaran apa ia benar-benar bisa merasakan keindahan bercinta lagi? Chelsy menghela napas sambil meremas kertas pemberian Wilson.

     Chelsy tidak berharap Wilson akan kembali memujanya tapi dalam hatinya yang paling dalam, ia ingin Wilsonnya kembali padanya. Wilsonnya yang selalu posesif dan yang selalu membuatnya sukar mengalihkan perhatiannya

Lucy Ang

Mencintai seseorang membuat kita berhasrat menjalani hidup.

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status