Share

Kesepakatan Balas Dendam
Kesepakatan Balas Dendam
Author: PlutoPen

Kehancuran Sean

Author: PlutoPen
last update Last Updated: 2025-04-29 17:09:20

Sean Ephraim. Harus menerima kenyataan di mana seorang perempuan yang sangat ia cintai harus dinikahkan dengan laki-laki lain.

Sean tidak menyerah. Dengan kemampuan beladirinya yang seadanya, Sean mencoba menerobos kediaman Eugenia yang sangat luas dan dipenuhi oleh penjagaan. Sean ditahan dipukul habis-habisan oleh para penjaga yang ada di sana. Namun Sean tetap mencoba untuk menerobos masuk. Sampai pada akhirnya muncul seorang perempuan cantik berambut putih berdiri dengan gaun berwarna putih.

Alicia Eugenia. Seorang perempuan sangat cantik berumur dua puluh lima tahun. Yang berasal dari keluarga terpandang.

"Lepaskan dia," perintah Alicia pada para penjaga rumahnya.

"Lepaskan!" tegas Sean mendorong mundur tiga pengawal yang menahan tubuhnya.

"Apa yang kamu inginkan? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kita sudah selesai?"

"Kamu benar-benar wanita jalang. Apa kamu tidak sadar itu? Kamu bersamaku setiap malam. Dan sekarang kamu akan menikah dengan laki-laki lain. Apakah ada yang salah dengan otakmu? Bagaimana bisa semua ini terjadi?!"

"Kamu benar. Ada yang salah dengan otakku. Dan aku tidak bisa mengatakannya padamu."

"Kenapa? Apakah orang tua bodoh itu memaksamu?"

"Sean. Jaga ucapanmu. Dia ayahku. Kamu tidak berhak mengatakan hal yang buruk tentangnya. Kamu tidak setara dengannya."

Sean sudah menemukan permasalahan utamanya. Ayah dari Alicia. Beck Eugenia. Laki-laki berambut putih itu melakukan cara licik untuk memisahkan Sean dengan Alicia. Dan memaksa Alicia untuk berkorban untuk kepentingan keluarganya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu," ujar Sean masih mencoba memaksa keadaan yang ada.

"Aku yang akan meninggalkanmu," tegas Alicia dengan wajah serius.

"Apa kamu belum paham juga? Kita berbeda. Aku berasal dari keluarga terpandang. Keluargaku memiliki aturannya sendiri. Dan aku tidak bisa melawan apa yang mereka inginkan. Kepentingan keluarga adalah segalanya. Aku juga tidak ingin melepaskan nama keluargaku untuk sesuatu yang belum pasti," lanjut Alicia.

"Apanya yang belum pasti?! Kamu akan bahagia bersamaku. Tinggalkan saja semua ini dan hidup bersamaku! Aku akan membiayai seluruh kebutuhanmu. Semuanya!"

"Bagaimana caramu melakukan itu? Kamu saja bahkan masih menjadi pegawai kantoran sampai sekarang. Bagaimana caramu membiayai seluruh kehidupanku? Apakah kamu memiliki uang yang cukup untuk itu semua? Haruskah aku menukar masa depanku untuk masa depan yang abu-abu?"

"Apa bedanya? Jika kamu menikah dengannya kamu belum tentu bahagia! Uang tidak akan bisa membuatmu bahagia. Dia tidak akan bisa membahagiakanmu."

"Uang adalah segalanya. Kehormatan dan kebahagiaan selalu berjalan beriringan dengan uang. Orang sepertimu tidak akan paham dengan itu."

Ini bukanlah Alicia yang Sean kenal. Alicia yang sekarang terlihat seperti seorang perempuan jalan yang hanya mengincar harta dan kekuasaan. Berbanding terbalik dengan Alicia yang selama ini berada di sisinya. Alicia yang lemah lembut, mudah tertawa dan berbahagia hanya karena hal kecil. Kehangatan yang selalu terpancar dari mata Alicia pun kini sudah tak ada lagi.

"Tinggalkan kami," perintah Alicia pada ketiga penjaga yang masih berada di sana.

"Mohon maaf. Saya tidak bisa melakukannya. Bagaimana jika orang asing ini melukai Anda?" tolak salah satu penjaga.

"Tenang saja. Orang ini terlalu bodoh sehingga tidak bisa melukai perempuan. Pergilah," tegas Alicia.

Ketiga penjaga itupun pergi. Meninggalkan Alicia dan Sean. Memberikan ruang lebih banyak kepada kedua orang itu untuk berbicara.

"Ayahku tau tentang kita yang tinggal bersama. Ayahku bahkan tau kalau aku sedang mengandung anakmu. Jika aku tidak menikah dengan laki-laki pilihannya, nyawamu akan terancam," ujar Alicia dengan mata berkaca-kaca.

"Tidak perlu memikirkannya! Itu anakku. Aku akan menjaganya. Aku akan menggunakan tubuhku untuk melindungi kalian. Untuk apa kamu harus menikah dengan orang lain saat kamu saja sedang mengandung anakku?" tanya Sean dengan nada keras.

"Ini bukan hanya tentang nyawamu. Ini juga bersangkutan dengan nyawaku dan nyawa anak kita. Aku tidak mau mengambil keputusan yang salah dan menghilangkan nyawa janin ini. Setidaknya jika aku menikah dengan laki-laki itu, janin ini akan lahir atas nama laki-laki itu. Dan dia akan tumbuh dengan aman. Apakah kamu tidak bisa memikirkan sampai di situ?"

"Anakku bukan boneka keluargamu. Aku tidak akan diam saja saat kalian ingin menggunakannya untuk merampas kekuasaan dan uang dari keluarga lain."

"Aku yang mengandungnya dan aku juga yang akan melahirkannya. Kamu tidak berhak menentukan apapun."

Sean tidak memiliki pilihan lain saat ini. Sean harus mengulur waktu sampai pada di titik di mana Sean bisa mendapatkan kembali anak itu. Walau Sean tidak bisa mendapatkan Alicia kembali, setidaknya Sean ingin anak itu bersamanya. Karena mau bagaimanapun juga Sean adalah ayah kandung dari anak itu.

"Siapa nama laki-laki yang dijodohkan denganmu?" tanya Sean pasrah.

"Walter Fletcher. Seorang laki-laki dari keluarga terpandang dari Finlandia. Secara finansial, dia jauh di atasmu. Kamu tidak akan bisa bersaing dengannya. Jadi menyerarlah," balas Alicia.

Kening Sean mengkerut saat mendengar Fletcher. Sean pernah bertemu dan menjalin ikatan persahabatan dengan salah satu laki-laki yang menggunakan marga itu. Sehingga Sean sangat yakin bahwa tebakan Sean tidak salah.

"Kamu ... apa kamu pernah berpikir untuk menikah denganku sedikit saja?" tanya Sean memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana.

"Tidak. Sama sekali tidak pernah," tegas Alicia.

"Baiklah. Semoga beruntung. Tapi ingatlah. Itu anakku. Aku akan membawanya dengan cara apapun setelah anak itu lahir di dunia ini. Aku akan membuat keluargamu merasakan penderitaan yang teramat pedih setelah ini. Bersiaplah."

Sean berbalik. Berjalan keluar dari gerbang besar rumah Eugenia. Masuk ke dalam mobil butut yang ia beli dari tempat lelang. Sedangkan Alicia berbalik masuk kembali ke dalam rumahnya.

Sean mengambil ponselnya. Menggulirkan layar ponselnya. Mencari salah satu nama dari kontak nomor yang tersimpan. Sampai ia menemukan nomor yang ia cari dan ia segera meneleponnya. Dan tak perlu butuh waktu lama telepon Sean tersambung.

"Hoi, keparat. Apa yang sebenarnya sedang kamu lakukan? Aku tidak mau tau bagaimanapun caranya besok pagi kamu harus menemuiku untuk menjelaskan semuanya," ujar Sean lalu menutup sambungan telepon dan membanting ponselnya.

Walter Fletcher. Sean tau siapa orang itu. Laki-laki dari keluarga yang sangat berbahaya. Keluarga yang bergerak untuk menyingkirkan nyawa orang-orang penting dan merampas seluruh aset yang dimiliki oleh orang-orang penting itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 3

    Untuk pertama kalinya setelah satu tahun, Rias ingin bekerja. Namun Rias tidak ingin memulainya dari karyawan biasa. Rias ingin datang ke kantor sebagai sekertaris Walter. Menggantikan posisi Regina yang memang sampai detik ini masih menjadi sekertaris andalan Walter.Walter menyambut baik kemauan Rias itu. Sehingga Walter memilih untuk meliburkan Regina sehari dan membiarkan Rias mendampinginya selama satu hari.Dengan keinginannya sendiri, Walter membatalkan beberapa kegiatan yang Walter rasa akan sangat melelahkan. Walter khawatir Rias merasa lelah dan tidak ingin kembali lagi keesokan harinya.Dan setelah menjalani pekerjaannya selama sehari, Rias rasa memang melelahkan. Bekerja bukanlah sesuatu yang bisa ia lakukan. Rias lebih suka hidup seperti biasanya. Menghabiskan waktu di rumah. Pergi keluar saat ingin. Menikmati kehidupan sesuai keinginannya. Dan membiarkan Walter membiayai kehidupannya.Sebelum mereka pulang ke rumah, Rias meminta Walt

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 2

    Alicia mengendap-endap turun dari kamar menuju ke arah dapur saat tengah malam. Walau sekarang ia sudah menjadi seorang ibu dan umur Yuna hampir genap satu tahun, Alicia tidak bisa menghapuskan kebiasaannya untuk mengkonsumsi cemilan saat malam hari.Sebenarnya itu bukanlah kebiasaan awalnya. Kebiasaan itu muncul saat ia melihat suaminya yang selalu makan cemilan sebelum tidur. Dan karena itulah, Alicia mulai sering mencari cemilan sebelum tidur.Suasana rumah sangat sepi, para pembantu sudah tertidur di kamar mereka. Sedangkan para penjaga keamanan berada di luar rumah, berkeliling untuk memastikan tidak ada orang yang tidak dikenal memasuki rumah dengan halaman 200.000 m² itu.Saat sudah memasuki dapur, Alicia cukup terkejut saat melihat ada Rias yang tengah memasak. Tatapan mereka saling bertemu, namun tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut mereka. Alicia melanjutkan langkahnya menuju ke arah kulkas. Membuka kulkas dan mengambil sebu

  • Kesepakatan Balas Dendam   Epilog 1

    Setelah dua tahun berlalu. Sean memasuki ruangan bawah tanah. Berjalan di koridor yang tak pernah dijelajahi siapapun selain dirinya seorang. Menuju suatu titik di mana ia bisa mendapati dan melihat musuh bebuyutannya yang selama lima tahun ini telah mainkan seperti boneka.Sean menghentikan langkahnya. Ia menatap ke seorang laki-laki tua dengan kaki sebelah kanannya di rantai.Sean sengaja merantai kedua kaki laki-laki itu supaya laki-laki itu tidak bisa pergi dari ruangan itu. Dan kalaupun memang rantai itu lepas, pintu ruangan itu terbuat dari sebuah pintu brankas yang tak akan bisa ditembus oleh senjata tajam atau apapun itu."Bagaimana kondisimu, Beck?" tanya Sean dengan senyuman puas."Benar-benar gila," balas Beck menatap Sean dengan penuh kebencian."Jangan salahkan aku. Kamu dulu yang memulai peperangan. Aku hanya ingin membalas apa yang sudah kamu mulai. Dan sekarang, kamu harus menikmati kekalahanmu. Penyiksaan yang aku berikan

  • Kesepakatan Balas Dendam   Mari Kita Lakukan

    Yang Walter lakukan hanyalah berada di rumah dan menatap layar laptop, namun entah mengapa Walter merasa sangat lelah. Jenuh. Dan merasa tidak nyaman.Hingga pada akhirnya, Walter mendapatkan pesan dari Sean. Sahabatnya itu meminta Walter untuk datang ke sebuah restoran kecil yang selalu mereka kunjungi saat mereka masih menjadi mahasiswa.Dan di sinilah mereka berdua sekarang. Restoran shusi yang tidak terlalu besar dan hanya ada sedikit pengunjung. "Mari kembali ke Korea," ujar Sean menghancurkan suasana hening di antara mereka."Pergilah jika memang ingin pergi. Bawa Rias bersamamu," balas Walter menatap gelasnya yang berisikan Soju."Bukankah kita harus kembali bersama? Akan sangat merepotkan jika seandainya aku harus mengurus segala perusahaan yang ada seorang diri. Dan semua orang sudah mengenalmu sebagai pewaris Ephraim. Jika aku muncul, maka akan ada banyak sekali pertanyaan. Semuanya akan berbalik dan kita dalam bahaya," keluh Sean."Bukankah sudah selesai? Beck juga sudah d

  • Kesepakatan Balas Dendam   Tetap Ingin Bersama

    Setelah menyusui dan memastikan Yuna tertidur lelap di atas kasur, Alicia mengalihkan pandangannya ke arah suaminya yang sedang duduk di atas kursi kayu sembari menatap ke arah laptopnya.Memang benar bahwa kesepakatan antara Walter dan Sean sudah selesai. Namun pekerjaan mereka belum selesai. Walter masih harus mengurus beberapa hal terkait urusan bisnis. Dan saat itu semua selesai, baru Walter bisa melepaskan tangannya dari seluruh perusahaan yang bergerak dengan nama Ephraim.Alicia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Walter yang masih duduk menghadap ke meja. Suaminya itu terlihat begitu pusing dengan segala pekerjaan yang sudah menumpuk beberapa hari. "Sepertinya ada yang harus kita bicarakan," ujar Alicia saat sudah berada di sisi Walter.Walter menutup layar laptopnya. Menghentikan sejenak segala urusan pekerjaannya. Dan mulai memberanikan diri untuk menghadapi masalah yang ada. Permasalahan rumah tangga. "Bukankah Sean sudah memintamu untuk kembali padanya?" tanya Walter m

  • Kesepakatan Balas Dendam   Harus Berbicara

    Alicia bangun dari tidurnya. Entah mengapa, malam ini Alicia tidur dengan sangat nyaman. Tidak ada suara tangisan Yuna yang sebelum-sebelumnya selalu terbangun dan menangis di tengah malam. Secara fisik, Alicia tidak terlalu lelah merawat Yuna. Karena Rias selalu berada di sisinya dan mengambil tugasnya saat Alicia merasa bahwa tubuhnya membutuhkan istirahat.Namun Alicia sadar bahwa Rias tidak akan lagi berada di sisinya. Rias akan pergi. Dan mungkin dalam kondisi sekarang, Alicia akan mengurus Yuna seorang diri. Mengingat Walter sama sekali belum memberikan Alicia ruang untuk kembali ke dalam kehidupan laki-laki itu.Saat Alicia bangkit dari posisinya dan perasaannya panik saat melihat tidak ada Yuna di sisinya. Alicia sangat ingat bahwa ia membaringkan Yuna tepat di sampingnya. Sisi tepi kasur pun sudah ia berikan pembatas menggunakan bantal sehingga tidak mungkin Yuna jatuh ke bawah. Kalaupun jatuh maka sudah bisa dipastikan bayi kecil itu akan menangis. Yang menandakan bahwa Yun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status