Beranda / Romansa / Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin / Bab 51 Seseorang yang Berharga

Share

Bab 51 Seseorang yang Berharga

Penulis: Secret juju
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-02 11:32:36

Elang duduk berhadapan dengan ayahnya di ruang kerja yang sunyi. Udara di ruangan itu terasa berat. Ia sudah bersiap menerima kemarahan atau mungkin penghakiman. Seperti yang biasa terjadi setiap kali ia melakukan kesalahan.

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan.

Ayahnya hanya duduk bersandar, memijat pangkal hidungnya lama, seolah sedang menahan emosi yang berbeda dari amarah. “Dewa dan anaknya ternyata sama-sama menyusahkan.”

Elang mengangkat kepala, sedikit bingung. “Om Dewa?”

“Ya. Ayah Karina.” Nada suara ayahnya terdengar penuh kekecewaan. “Kami sudah berteman sejak SMA. Aku percaya padanya, bahkan memberinya posisi yang cukup baik di perusahaan. Sama seperti aku percaya padamu saat kubiarkan Karina jadi asistenmu. Siapa sangka selama ini ternyata yang kita pelihara adalah serigala berbulu domba.”

Elang masih belum menangkap maksud keseluruhan ucapan ayahnya. “Maksud Ayah?”

Ayahnya menatap tajam, lalu menjelaskan, “Dewa menggelapkan uang perusahaan. Tidak besar, awalnya aku b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin   Bab 56 Lebih Panas dari Sup di Panci

    Kalimat itu membuat bahu Karina turun seketika. Nama Seline diucapkan dengan cara yang jelas, mantap, dan tanpa kompromi.Karina tersengal. “Jadi… kau tetap memilih dia? Setelah semua yang terjadi?”Elang tidak menjawab langsung. Ia menarik napas pelan, suaranya turun lebih dalam.“Dia istriku. Dan dia satu-satunya alasan aku berusaha memperbaiki semua ini.”Keheningan mengisi ruangan.Karina berdiri mematung, wajahnya retak antara amarah dan keputusasaan.“Elang…” suaranya lirih, hampir menyedihkan. “Kalau kau memecatku… kau pikir aku akan diam? Kau pikir aku tidak punya apa-apa lagi?”Elang memandangnya tanpa gentar.“Kau bebas melakukan apa pun yang kau mau,” jawabnya tenang. “Tapi ingat, Karina. Setiap langkahmu punya konsekuensi. Kalau kau masih memaksa, aku tidak akan ragu membuka semua catatan ayahmu.”Karina tersentak. Sorot matanya langsung berubah, takut, panik, campur aduk dalam sekejap.“Elang… jangan bawa Ayahku… jangan.” Untuk pertama kalinya, nada Karina benar-benar mem

  • Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin   Bab 55 Kesalahan Fatal Karina

    Hari itu, berita tentang Elang dan Karina meledak di media sosial. Foto-foto hotel, narasi dipelintir, judul-judul bombastis. Semua muncul tanpa henti. Publik ribut, komentar mengalir deras.Elang menatap layar ponselnya dengan rahang mengeras. Ia tahu betul tangan siapa yang menggerakkan semuanya.Tanpa menunggu satu detik pun, ia langsung menghubungi orang kepercayaannya untuk membersihkan berita itu dari internet.“Bersihkan semuanya. Sekarang,” tegasnya.Karina benar-benar mengibarkan perang.***Tidak sampai satu jam, pintu ruangannya diketuk. Tanpa diundang, Karina sudah masuk dan menutup pintu di belakangnya. Ia berdiri di hadapan Elang dengan senyum puas, tangan terlipat di depan dada. Aura angkuh memancar jelas.“Kau terlalu lama membuat keputusan, Elang,” ucap Karina santai, seolah tidak baru saja menghancurkan reputasi orang. “Dengan bantuan media, mungkin akhirnya kau akan bergerak.”Elang menatapnya tanpa berkedip. Dingin. Tegas.“Seharusnya aku memecatmu sejak awal,” kat

  • Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin   Bab 54 Menolak Menyerah

    “Aku hamil anak Elang.”Kalimat itu jatuh seperti palu, menghantam tepat di tengah dada Seline.Namun alih-alih tersungkur, Seline justru terlihat semakin tenang, karena ketenangan adalah satu-satunya cara agar ia tidak hancur di depan perempuan ini.Karina tersenyum miring, puas karena berhasil menyentuh titik paling rapuh dalam diri Seline.“Aku tahu kau belum hamil, Seline,” ujarnya sambil melipat tangan di dada. “Elang cerita banyak soal itu. Kau sudah mencoba berbagai cara, tapi tetap gagal. Makanya…” ia mendekat, menundukkan kepala sedikit, “Elang memilih melakukannya denganku.”Seline menegang. Tapi wajahnya tetap dingin.Karina melihatnya, dan semakin berani.“Yang bermasalah itu kau,” bisik Karina dengan nada menusuk. “Bukan elang.”Ada sekejap hening.Seline menarik napas, menahannya, kemudian menatap Karina dengan sorot mata yang perlahan berubah dari rapuh menjadi tajam.“Apa kau yakin itu anak Elang?” tanya Seline pelan, tapi jelas. Tidak bergetar. Tidak tampak putus asa.

  • Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin   Bab 53 Provokasi

    Elang menelan ludah. Sorot matanya gelisah, seperti seseorang yang sedang mencari pijakan di lantai yang tiba-tiba menghilang.“Seline… tolong percaya padaku. Aku tidak berniat menyembunyikan ini darimu…” suaranya terdengar pecah di ujung kalimat.Seline menghela napas pelan. Bukan marah, justru sakit karena kecewa. “Tapi kau juga tidak jujur, Elang. Kalau aku tidak melihat foto itu, entah sampai kapan kau akan diam.”Elang tersentak. Kata-kata itu tepat sasaran.“Seline, dengar aku,” ucapnya, bersandar ke depan, seolah ingin mendekat tapi tidak berani menyentuhnya. “Ini mungkin terdengar mengada-ada. Tapi aku bersumpah, malam itu aku tidak ingat apa pun.”Seline menatapnya tanpa berkedip, menunggu.Elang menunduk sejenak, mengusap wajahnya dengan kedua tangan, lalu melanjutkan pelan, hampir putus asa.“Aku bangun dan… Karina ada di sampingku. Tanpa pakaian. Dan dia bilang kami melakukannya.”Ia mengangkat wajahnya, matanya tampak memohon. “Tapi aku tidak ingat satu detik pun. Aku tid

  • Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin   Bab 52 Map Coklat

    Aroma tumisan bawang memenuhi dapur kecil itu saat Seline memasukkan sayuran ke dalam wajan. Suasana apartemen yang biasanya hangat terasa lebih tenang malam ini, hingga bel pintu tiba-tiba berbunyi.Seline menghentikan gerakannya. Siapa yang datang jam segini?Ia menyeka tangannya dengan lap, lalu berjalan menuju pintu. Begitu membukanya tidak ada siapapun di luar.Kening Seline berkerut. Matanya perlahan turun ke lantai, dan di sana tergeletak sebuah map coklat.Hening merayap.Ia menoleh ke kanan dan kiri, berharap menemukan seseorang di ujung lorong. Kosong. Tidak ada langkah menjauh, tidak ada suara.Dengan hati-hati, Seline meraih map itu dan menutup pintu di belakangnya. Suara klik kunci seperti terdengar lebih keras dari biasanya, membuat detak jantungnya bertambah cepat entah karena apa.Map itu ringan, tapi entah kenapa terasa berat di tangannya.Seline membawanya ke meja makan, meletakkannya di atas permukaan kayu, dan menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya menarik napa

  • Kesepakatan di Balik Gaun Pengantin   Bab 51 Seseorang yang Berharga

    Elang duduk berhadapan dengan ayahnya di ruang kerja yang sunyi. Udara di ruangan itu terasa berat. Ia sudah bersiap menerima kemarahan atau mungkin penghakiman. Seperti yang biasa terjadi setiap kali ia melakukan kesalahan.Namun, yang terjadi justru di luar dugaan.Ayahnya hanya duduk bersandar, memijat pangkal hidungnya lama, seolah sedang menahan emosi yang berbeda dari amarah. “Dewa dan anaknya ternyata sama-sama menyusahkan.”Elang mengangkat kepala, sedikit bingung. “Om Dewa?”“Ya. Ayah Karina.” Nada suara ayahnya terdengar penuh kekecewaan. “Kami sudah berteman sejak SMA. Aku percaya padanya, bahkan memberinya posisi yang cukup baik di perusahaan. Sama seperti aku percaya padamu saat kubiarkan Karina jadi asistenmu. Siapa sangka selama ini ternyata yang kita pelihara adalah serigala berbulu domba.”Elang masih belum menangkap maksud keseluruhan ucapan ayahnya. “Maksud Ayah?”Ayahnya menatap tajam, lalu menjelaskan, “Dewa menggelapkan uang perusahaan. Tidak besar, awalnya aku b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status