Share

Chapter 5

Penulis: Oxel Ghaisanara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-06 23:16:59

"Apa solusinya Fatma?"

Namun Fatma hanya diam tak menjawab pertanyaan Nathan tentang solusi yang tawarkan. Antara malu, takut, dan ragu akan menjawab itu semua karena solusi untuk masalah Nathan menyangkut harga dirinya dan juga kehormatannya.

"Fatma, hey kok malah diam, apa solusinya habis bilang eh diam."

"Eh iya pak ada apa?"

"Ehm malah nglamun, apa solusinnya?"

"Gak jadi pak, nanti bapak juga pasti tidak akan setuju."

"Kenapa harus gak setuju kalo memang itu bisa dilakukan, ayo apa katakan apa solusinya untuk masalah yang sedang akku hadapi ini, gimana caranya aku bisa punya anak yang itu adalah keturunanku, yang jelas jelas istriku gak akan bisa nglakuin itu, ngadopsi anak juga gak mungkin karena orang tua kita akan gak setuju, nikah lagi? saya gak mau lah berarti itu sama aja dengan mertuaku, ayo katakan apa solusinya Fatma!"

Fatma hanya tersenyum, setelah yakin dia lalu mengatakan solusi untuk masalah yang sedang di hadapi Nathan.

"Saya tawarkan solusi kepada bapak, yaitu pakai rahim saya pak!"

Dengan mata terbelalak, Nathan menatap Fatma, terkejut kaget menjadi satu, dia tidak percaya tawaran seperti itu keluar dari Fatma, asisten pribadinya seorang perempuan muslim berhijab.

"Apa Fatma coba ulangi!"

"Pakai rahim saya pak, pakai rahim saya untuk menenamkan benih agar bapak bisa mempunyai keturunan dan itu dara daging bapak bukan anak adopsi."

"Maksudmu apa Fatma bicara seperti, kamu sudah punya suami kenapa bisa kamu bisa sengawur itu kalau bicara."

"Saya gak ngawur bapak, saya serius, bapak sedang menghadapi masalah rumah tangga yang begitu besar, saya pun begitu, saya membutuhkan uang banyak, saya ingin membebaskan suami saya dari lilitan hutang dan mengembalikan keluarga saya bisa hidup tenang tanpa penagih hutang, maka saya tawarkan rahim saya, saya tidak bermaksud ingin menjadi wanita penggoda, saya tidak bermaksud ingin menjadi selingkuhan, istri muda atau apapun itu pak."

Nathan yang masih tidak habis pikir tawaran dari asisten pribadinya itu. Kenapa kenapa bisa perempuan sealim itu bisa menawarkan hal senekat itu.

"Fatma kamu sedang kerasukan setan apa?"

"Tolong saya pak, maafkan saya kalau saya lancang dan kurang aja berani menawarkan ini kepada bapak."

Nathan yang mulai paham arah pembicaraan Fatma yang sampai nekat menawarkan rahimnya untuk dibuahi laki laki lain yang bukan suaminya. Dia mulai mengerti dengan masalah yang sedang dihadapi Fatma. Nathan meminta Fatma untuk menceritakan sebenarnya apa yang terjadi sehingga dia bisa berpikiran dan punya ide seperti itu.

Setelah mendengar cerita Fatma tentang masalah ekonomi yang sedang dihadapi, Nathan bersimpati dengan keadaan Fatma yang tengah berjuang demi suaminya.

"Fatma aku belum bisa menjawab tawaranmu, tawaranmu bukan tawaran mudah meskipun itu masuk akal, aku harus membicarakan ini dengan Alicia istriku, tanpa sepengetahuannya ini semua malah bisa jadi masalah baru buat rumah tanggaku."

"Ya pak saya mengerti dan paham, maafkan saya yang lancang."

Sepulang kerja, Nathan masih kepikiran tawaran Fatma, dia masih gak habis pikir Fatma bisa berani senekat itu, meskipun Nathan tau itu semua karena keadaan Fatma yang sedang terhimpit. Nathan berniat menyampaikan tawaran Fafma kepada Istrinya.

"Sayang kamu tau Fatma kan asisten pribadi aku yang baru?"

"Oh yang kemarin itu ya, kenapa memang sayang?"

"Dia lagi terhimpit masalah ekonomi dan butuh banyak uamg untuk melunasi hutang suaminya, Fatma satu satunya karyawan ku yang tau masalahku ini ngasi solusi untuk masalah kita sayang."

"Maksudnya solusi yang gimana yank?"

"Dia menawarkan rahimnya untuk mengandung anak kita , tapi dia meminta setelah dia hamil dan melahirkan kita membayar lunas hutang hutangnya."

"Apa? gila tu perempuan yank menawarkan hal seperti itu, terus kamu menerimanya sayang?"

"Ya gak lah, kalau aku menerima langsung tanpa membicarakannya denganmu itu sama aja aku selingkuh, gimana yank apa kamu nerima, masuk akal juga sich tawarannya, dia bilang terserah bagaimanapun caranya dia hanya meminjamkan rahimnya dan di siap melahirkan anak untul kita."

Alicia tak bisa berkomentar apa apa, dia bingung dengan tawaran Fatma untuk meminjamkan rahimnya yang disampaikan oleh suaminya itu.

"Apa kita coba bayi tabung yank dan meminjam rahimnya."

"Boleh juga sich, besok kita konsultasikan sama dokter apa bisa kita mengikuti program bayi tabung itu."

Mereka pergi kedokter keesokan harinya dengan kebahagiaan bersama mereka yang saat itu mempunyai secercah harapan baru untuk rumah tangga mereka. Namun itu semua pupus setelah mereka bertemu dengan dokter yang mengatakan bahwa bayi tabung itu tak mungkin dilakukan. Alicia sudah tidak berfungsi lagi alat reproduksi, bhakan untuk sebuah program bayi tabung pun iti tak mungkin dilakukan dengan mengambil sel telur miliknya.

Hati Alicia hancur setelah mendengar penjelasan domter mengenai keadaannya. Merasa sudah tidak berguna lagi sebagai seorang wanita dan seorang istri yang tak bisa memberikan harapan untuk memiliki keturunan bahkan hanya untuk mengambil sel telurnya saja sudah tak bisa dilakukan.

"Ceraikan aku saja sayang, tinggalkan aku dan menikahlah dengan yang lain, aku sudah tidak berguna sebagai seorang istri yang tak memiliki fungsi dan tak bisa memberimu keturunan."

"Jangan bilang seperti itu, jika memang niat ingin meninggalkanmu mungkin itu sudah aku lakukan dari dulu, tapi aku ingin mempertahankan ini semua sayang."

Nathan memeluk istrinya dan menenangkan istrinya yang sedang terpukul dengan keadaannya yang tak bisa lagi memiliki keturunan dan tak berguna sebagai seorang istri.

Permasalahan Nathan yang rumit, sama halnya dengan permasalahan Fatma yang tak kunjung selesai. Suaminya yang bingung karena setiap hari didatangi pihak bank untuk menagih hutangnya membuat Fatma pontang panting sudah empat bulan bekerja tapi gaji yang besar yang dia terima masih tak bisa menyelesaikan permasalahannya.

Ingin rasanya Fatma menanyakan kembali tawarannya kepada Nathan tapi dia merasa malu, karena secara tidak langsung dia sedang menawarkan tubuhnya untuk dijual kepada Nathan atasannya. Merasa canggung itulah yang sekarang dirasakan oleh Fatma ketika dia bersama Nathan setelah dia menawarkan rahimnya untuk memberikan keturunan kepada Nathan dan istrinya.

"Fatma."

"Iya pak."

"Saya sudah menyampaikan tawaranmu kepada istriku, kita sempat memikirkan kalau kita akan memakai rahimmu untuk program bayi tabung, tapi ternyata setelah tadi malam kita check ke dokter istriku sudah benar benar tidak bisa berfungsi alat reproduksinya."

"Iya pak, berarti memang tidak bisa berarti pak saya membantu bapak."

"Iya Fatma, aku juga bingung, saya dan istri saya seperti mendapat angin segar ketika kamu menawarkan rahimmu untuk kami titipi embrio anak kami, tapi itu semua berubah ketika dokter mengatakan istriku sudah tidak bisa lagi mempunyai keturunan dengan cara apa pun termasuk bayi tabung."

Fatma tertunduk lemas, harapan satu satunya untuk mendapatkan uang sudah sirna. Wajahnya berubah menjadi muram dia bingung apa lagi yangbharus dia lakukan untuk melunasi hutang hutang suaminya yang begitu besar. Lalu dia memberanikan dirinya untuk mengatakan hal yang tidak pantas kepada Nathan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Allyaalmahira
fatmaa.. aku suka
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
apa yNg mau katakN fatma, ya allah semoga pengorbanan fatma nggak di salah gunain sama suaminya
goodnovel comment avatar
MAF_0808
aduh jadi istri kedua juga nggak bisa kan belum diceraikan, apa dong??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kesetiaan Yang tergadai   Chapter 38

    Nathan yang sudah dibawah pengaruh obat obatan yang diberikan Alicia nampak mulai tidak terkendali. Tingkahnya mulai liar bahkan dia juga berhalusinasi jika yang ada dihadapannya saat ini adalah Alicia. Begitu pula dengan Fatma yang sama dengan Nathan, dia sudah mulai tak mampu lagi mengendalikan dirinya karena pengaruh obat itu. Melihat keadaan Fatma saat ini yang memakai lingerie yang begitu tipis berwarna hitam memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya yang indah. Nathan mendekatinya dengan nafasnya yang mulai tak teratur karena dirinya telah dikuasai nafsu yang begitu tinggi. Fatma hanya diam pasrah melihat atasannya yang berubah bagaikan menjadi harimau yang siap menerkamnya. "Kamu cantik sekali istriku, aku sudah tidak sabar lagi setelah berhari hari tidak bisa menyentuhmu. Harum sekali kamu sayang." Bisik Nathan kepada Fatma sambil mencium tubuhnya yang sudah berada didalam dekapannya. Fatma hanya diam menikmati semua yang dilakukan Nathan kepadanya. Dia bahkan mulai berani melak

  • Kesetiaan Yang tergadai   Chapter 37

    Makan siang telah selesai, Alicia hanya menunggu waktu obat itu aian bereaksi. Meskipun hatinya masih terasa berat tapi Alicia harus mampu menerima kenyataan jika suaminya harus bersama wanita lain melakukan hubungan yang selama ini hanya dilakukan hanya dengannya. Alicia sudah merencanakan bahwa dia akan meninggalkan mereka berdua sendiri di villa. "Sayang aku harus pergi ada keperluan yang harus aku kerjakan dan selesaikan hari ini juga." Pamit Alicia kepada suaminya. "Mau kemana, tiba tiba sekali kamu pergi?" "Aku harus membereskan masalag dengan mamaku dan lelaki kenalannya itu. Aku minta kamu segera melakukan apa yang harus kamu lakukan bersama Fatma!""Aku temani kalau begitu, kita hadapi berdua ini semua." "Tidak usah sayang, kamu fokus saja dengan apa yang harus kamu lakukan. Aku mohon lakukan dan buat Fatma hamil hanya itu yang bisa menyelesaikan masalah kita. Sekarang aku pergi dulu ya, lakukan sekarang juga!" Alicia lalu mengecup kening suaminya dan langsung pergi menin

  • Kesetiaan Yang tergadai   Chapter 36

    Setelah beberapa jam keluar meninggalkan rumah tanpa pamit kepada suaminya Alicia datang dengan membawa sebuah rencan untuk membuat mereka bisa berhubungan malam ini. Mamanya yang terus meneror dan mengancamnya agar bisa segera hamil membuat hidupnya tidak tenang. Setelah memarkir mobilnya di garasi Alicia turun dan memasuki vila. "Darimana kamu? tumben tidak pamit pergi keluar rumah?"Sapa Nathan dari balik pintu ketika Alicia masuk kedalam vila. "Keluar sebentar sayang, ada sesuatu yang harus aku beli, aku datang bulan jadi aku buru buru banget beli pembalut." "Datang bulan lagi? bukannya kamu awal bulan sudah datang bulan kenapa giti sekarang datang bulan lagi? Udahlah Alicia jangan mengada ada, kenapa sich kamu begitu?" Hanya tersenyum dan tatapan menggoda Alicia pergi meninggalkan Nathan. Tak lupa juga dia juga memberi kecupan di pipi suaminya dan mengelus rambutnya. Nathan hanya menghela nafas melihat sikap istrinya yang begitu aneh sejak dia menikah dengan Fatma. Alicia ber

  • Kesetiaan Yang tergadai   Bab 35

    Nathan mulai aksinya dengan merayu Fatma, semua ini dia sengaja agar istrinya mendengar dan berpikiran bahwa dia sudah melakukannya dengan Fatma. Dia tak ingin membuat Alicia marah dan juga kecewa karena dia belum bisa melakukannya bersama Fatma. Alicia tersenyum ketika mendengar percakapan mesra antara suaminya dan juga Fatma, namun dia paham betul dengan suaminya yang tidak akan semudah itu berhubungan dengan wanita lain. Alicia pah dengan nada mereka berdua yang terdengar canggung dan terpaksa, Alicia meyakini bahwa mereka belum melakukannya namun dia membiarkan semua itu. Setelah dia mengendap ngendap mengamati suasana kamar Fatma dari luar pintu Alicia bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan malam dia memasak menu kesukaan suaminya. Ditengah dia memasak terdengar pintu kamar Fatma terbuka dan langkah kaki Fatma yang berjalan mendekati dapur. Alicia menoleh kearah langkah kaki itu, dan dia melihat Fatma sedang menuju dapur menddkatinya. "Fatma, bagaimana sudah melakukannya

  • Kesetiaan Yang tergadai   Chapter 34

    Alicia menutup rapat tirai kamarnya, dia tak mampu melihat suaminya sedekat itu dengan asisten pribadinya yang kini telah dinikahinya. Butiran air matanya jatuh setelah dia tak mampu lagi menahan rasa sakit yang dia rasakan. Hati Alicia hancur meskipun dia sadar ini semua terjadi atas keinginannya. Mengetahui keadaan istrinya sedang terpuruk, Nathan meminta ijin kepada Fatma untuk menghampiri Alicia. Dia segera melangkah pergi menghampiri Alicia. Suara kaki Nathan yang berjalan terdengar oleh Alicia dengan segera dia mengunci rapat rapat pintu kamarnya. Tok tok tok!"Alicia, Alicia buka pintunya sayang!" "Aku tidak akan membuka pintu, dan tak akan membiarkanmu masuk sebelum kamu melakukannya dengan Fatma." "Please sayang, tolong kamu ngerti apa yang kamu minta itu tidak mudah Alicia. Aku tidak bisa melakukan itu Alicia, tolong kamu ngerti sayang!" Namun Alicia tetap pada pendiriannya, dia memgabaikan semua ucapan Nathan. Dia masih menutup pintu kamar itu dan tak membiarkan suamin

  • Kesetiaan Yang tergadai   Chapter 33

    Hari sudah mulai beranjak malam, Nathan meminta agar penghulu yang telah siap dari tadi untuk segera memulai prosesi ijab qobul. Alicia menuntun Fatma untuk duduk disebelah Nathan. Bagaikan terhujam pedang yang sangat tajam, hati Alicia sangat sakit namun dia berusaha untuk tetap kuat. Fatma menatap Alicia dengan tatapan mengiba dan memohon untuk membatalkan semua, namun Alicia meyakinkan Fatma dia tersenyum kepada Fatma dengan mengangguk anggukan kepalanya. "Bisa kita mulai?" Tanya Nathan kepada penghulu. "Bisa, semua persyaratan sudah siap?""Sudah, saksi juga sudah ada pak apa masih ada yang kurang?" "Tidak, sekarang sudah bisa kita mulai untuk ijab qobul." Tanpa menunggu lama, penghulu itupun segera memulai prosesi ijab qobul Fatma dan Nathan. Disaat penghulu mulai menjabat tangan Nathan dan membacakan kalimat ijab qobul, Alicia beranjak pergi dari tempat duduknya. Alicia berlari memasuki sebuah kamar dan menutupnya rapat agar dia tak mendengar yang dikatakan oleh penghulu dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status