Share

Sedikit Perhatiannya

"Kamu, kan, cuma ingin tau Liana les di mana. Buat apa pake nganter ke pagar segala? Di sini itu banyak preman, Aku gak mau kalau nanti mereka ganggu kamu." Mas Daffi bicara lagi, mengalihkan sejenak pikiranku akan isi pesan di ponselku.

Tapi, tunggu, apa yang dia bilang tadi? Aku nggak salah dengar, kan? Kenapa kata-katanya manis sekali? Membuatku serasa seperti disiram air es, sejuk sekali. Benarkah ia sekhawatir itu padaku?

"Lagian kasian kalau sampai teman-teman Liana nanti sampai melihat wajahmu. Nanti dia malu," ucapnya kasar di depan Liana.

Bahuku melorot. Baru saja ia membuatku serasa terbang tinggi ke langit, dalam sekejap ia menghempaskanku lagi ke bumi. Menyebalkan!

Aku sadar memang wajahku ini membuat takut sebagian orang, makanya aku tak pernah lupa untuk menutupinya dengan selendang saat sedang berada di luar rumah. Termasuk saat ini, aku juga mengenakan selendang di kepala.

Sebenarnya Papa Asmoro dulu pernah menawariku untuk melakukan operasi plastik di wajah. Tapi a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status