Share

52. Mahar untuk Cinta

“Yang sabar ya, Ta!”

Kalimat yang terlontar dari mulut Ibu Bella menyambut kedatangan Cinta. Ibu Bella langsung meraih tubuh Cinta dan membimbingnya memasuki rumah.

De javu, Cinta merasa pernah mengalami peristiwa seperti ini sebelumnya, saat sang ayah harus kembali ke rumah dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Lemas seluruh tubuh Cinta saat melihat di rumahnya sudah dipenuhi oleh para tetangga dengan tatapan yang menyiratkan kesedihan. Cinta menggelengkan kepalanya, tidak percaya saat melihat ada tubuh yang sudah terbujur kaku di ruang tamu.

“Ibu!” Dengan air mata yang jatuh berderaian Cinta menghambur ke jasad sang ibu. “Mengapa ibu tinggalkan Cinta sendiri? Mengapa ibu tidak ajak Cinta juga?”

“Tidak boleh begitu, Ta!” ucap ibu Bella dengan lembut. “Ibumu sudah tidak sakit lagi Ta! Ikhlaskan ibumu, agar dia mendapat tempat terbaik di sana! Ibumu tidak butuh tangismu, tapi butuh doamu.” Ibu Bella merengkuh tubuh Cinta ke dalam pelukannya, diberikannya belaian lembut di punggung, berha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status