Share

CHAPTER 8

Nanda melirik jam tangannya, sudah jam sebelas malam lewat. Ia lalu melirik Ariel yang masih sibuk berkutat dengan mesin jahit. Gadis itu benar-benar tak patah semangat rupanya tapi Nanda tetap menunggunya, duduk melantai di dekat pintu dan menyandarkan punggung di dinding.

"Huff…. akhirnya, jahitannya selesai…" gumam Ariel sambil memeriksa hasil jahitannya, "besok saja dilanjut…" ia lalu beranjak dari mesin jahit menuju lemari dan menaruh hasil jahitannya. Setelah itu, ia meregangkan kedua tangannya ke atas sambil berbalik ke arah pintu.

"Lho, kau masih di sini, Nanda?" Ariel tampak heran menatap Nanda, dia tidak menyadari keberadaannya ternyata.

"Ya…" sahut Nanda lalu berdiri.

Gadis itu lalu terkikik. "Rupanya kau perhatian juga…"

"Aku tidak enak meninggalkanmu sendirian karena aku juga bagian dari proyek ini!" terang Nanda agar gadis itu tidak salah paham.

Sejenak Ariel terdiam menatap Nanda sebelum berjalan mendekatinya, sudut bibi

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status