Share

Bab 81

Author: Kirana
Lokasi acara berada tepat di seberang hotel, tidak terlalu jauh.

Keesokan paginya saat Floella bangun, kondisinya sudah jauh lebih baik. Tenggorokannya tidak lagi terasa sakit. Meskipun begitu, dia tetap meminum obatnya.

Setelah konferensi selesai, akan ada pesta koktail. Kegiatannya berlangsung dari pukul 3 sore hingga sekitar pukul 9 malam.

Sekitar tengah hari, bel pintu berbunyi. Begitu dibuka, Floella terkejut melihat Joel berdiri di depan pintu.

"Kenapa wajahmu pucat begitu?" Joel langsung mengerutkan kening melihat Floella. Dia memang belum memakai riasan dan warna bibirnya terlihat sangat pucat. "Kamu nggak enak badan?"

Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi Floella. "Sudah minum obat? Mau aku antar ke rumah sakit nggak?"

Floella bisa melihat bahwa tatapan Joel dipenuhi perhatian. Namun, dia tetap melangkah mundur, menghindari tatapannya. "Ada perlu apa?"

Sebagai calon menantu Keluarga Lukman, wajar kalau Joel hadir di acara sebesar ini.

Melihat sikap dingin Floella, Joel t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 94

    Sanatorium itu terletak tepat di belakang area rawat jalan, jaraknya tidak jauh. Saat Floella sampai di sana, dia langsung membayar 400 juta.Begitu menandatangani berkas, perawat yang menangani langsung bertanya, "Bu Floella, apa Ibu keberatan kalau pasien dipindahkan ke kamar lain?"Floella terkejut sejenak. "Pindah kamar?"Perawat itu buru-buru menjelaskan, "Begini, hari ini ada seseorang yang tertarik dengan kamar paman Ibu dan ingin berdiskusi untuk menukar kamar. Apa pun permintaan dari pihak pasien, mereka bersedia memenuhi."Ini adalah sanatorium swasta sehingga beberapa hal seperti itu biasanya bisa dinegosiasikan.Floella mengernyit. "Tolong sampaikan ke pihak sana, kami nggak akan tukar."Pamannya sudah sakit bertahun-tahun. Biaya perawatannya tidak murah. Hotel milik Glenda juga tidak berjalan baik dan tidak menghasilkan banyak uang, jadi sebagian besar biaya ditanggung oleh Floella sendiri.Sebagian besar gajinya sebagai anggota departemen humas hanya untuk biaya perawatan

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 93

    Sabrina baru saja menghabiskan sebotol cairan oral, lalu menoleh. "Tempat kayak begitu harusnya cukup banyak sih. Ada banyak institusi yang beli lukisan dari berbagai jalur, lalu dijual ulang."Dia menatap Floella dengan heran, "Memangnya kenapa?"Floella memijat pelipisnya sebelum menjawab, "Ada lukisan ibuku yang hilang. Sebelum meninggal, ibuku masih memikirkan lukisan itu. Aku kepikiran sekarang sudah tiga tahun, kalau bisa ditemukan, itu mungkin bisa membuatnya tenang di alam sana."Ini adalah hal yang pernah disinggung oleh Glenda. Lukisan itu hanya separuh bagian bawah, sepertinya bagian dari tugas akhir ibunya dulu. Namun, karena suatu masalah, akhirnya tidak digunakan.Namun, pada tahun kelulusan, ibunya sempat kembali ke ibu kota. Sebagai barang seni, lukisan bisa tersebar ke berbagai tempat. Pasar seni di ibu kota luas dan banyak jalurnya, mungkin saja ada jejaknya di sana.Sabrina memikirkannya dengan sungguh-sungguh. "Aku coba cari tahu ya. Nanti aku kabari."Floella tak t

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 92

    Namun, selera makan Lareina menjadi lebih baik, bahkan menambah setengah mangkuk bubur lagi. Satu panci kecil bubur buatan Floella hampir habis.Alvaro juga makan cukup banyak. Floella sudah tak heran. Selama ini, Alvaro memang menyukai masakannya.Selesai makan, Alvaro keluar untuk menerima telepon. Floella menunggu beberapa menit, lalu menyusul ke luar.Di bawah koridor, Alvaro sedang merokok. Floella mengeratkan pakaiannya sebelum menghampiri. "Ada waktu sebentar?"Dia ingin membicarakan soal kehadiran Alvaro di acara peringatan kematian ibunya.Melihatnya datang, Alvaro menjauhkan rokok dari tangan, lalu mematikannya. "Kamu dari tadi di sini?" tanyanya dengan tatapan menyelidik.Floella baru menyadari makna tersiratnya. Pasti dia bertelepon dengan Rinoa tadi."Nggak, baru saja, setelah kamu tutup telepon," balas Floella dengan nada datar, meskipun emosi dalam hatinya bergejolak.Baru setelah itu, Alvaro menatap langsung ke arahnya. Dengan satu tangan dimasukkan ke saku, dia berkata

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 91

    Saat Floella menelepon, Lareina tak kunjung menjawabnya.Sekarang baru sekitar pukul 8 malam. Meskipun sudah tua, Lareina masih seperti anak kecil yang suka menonton drama dan video. Dia tidak akan tidur terlalu cepat.Akhirnya, Floella menghubungi telepon rumah. Seorang pembantu yang mengangkatnya."Nyonya, dua hari ini Nyonya Lareina kurang enak badan. Beliau sedang istirahat. Hari ini bahkan nggak nafsu makan."Floella langsung khawatir. "Apa yang terjadi? Masalah tekanan darah?""Dokter keluarga sudah datang. Katanya masuk angin, tekanan darahnya juga nggak stabil. Nyonya bisa pulang sebentar nggak? Kami sudah coba bujuk, tapi Nyonya Lareina agak susah dinasihati ...."Floella sempat ragu. Namun, Lareina sedang sakit. Dia tahu dirinya tidak mungkin berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi. Lagi pula, selama ini Lareina sangat baik padanya. Dia sudah sepatutnya menjenguk."Baik, aku akan ke sana sekarang." Floella segera berkemas dan berangkat ke rumah keluarga besar.Awalnya

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 90

    Siang hari, Carlo meneleponnya."Hari ini Pak Tua itu pura-pura tanya soal perkembangan proyek Aerosoul, padahal sebenarnya cuma penasaran sama arah riset kamu setelah balik kerja lagi. Kamu susun dulu data dan materinya, kirim ke dia. Pasti dia nggak akan tahan buat lihat."Ini adalah kesempatan bagus untuk mencairkan suasana. Biarkan Enrico melihat sendiri kemampuan teknis Floella saat ini, supaya dia bisa menyingkirkan prasangka buruknya.Sebenarnya Floella juga gugup. Dulu dia berniat mengambil S2 langsung di bawah bimbingan Enrico. Sayangnya, demi menyelamatkan Joel, dia dijual ke Keluarga Sagara dan semua rencana hidupnya hancur.Tanpa ragu, dia langsung mengirim semua ide dan konsep yang sudah disusunnya ke email Enrico. Hingga menjelang pukul 8 malam, barulah Floella menerima telepon dari Enrico.Dia menggenggam erat ponselnya dan mengangkatnya. Seberang sana diam. Entah berapa lama kemudian, baru terdengar suara dengusan dingin. "Sudah bisa sekarang?"Floella merasa bersalah.

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 89

    Floella sudah tiba di bandara. Setelah menyelesaikan proses bagasi, dia baru membalas.[ Sekitar jam 4.30. ]Di seberang sana, sunyi beberapa detik sebelum Alvaro menghubunginya. "Nanti setelah turun, tunggu aku. Kita pulang ke kota naik mobilku."Floella menduga pasti karena Lareina yang menyuruh Alvaro, makanya dia sampai mencarinya. Namun, karena kejadian semalam, dia agak ragu.Alvaro menyadari keraguannya dan terkekeh-kekeh. "Nenek menyuruhku bawa kamu pulang."Begitu membawa nama Lareina, alis Floella langsung berkerut. "Kapan kamu bakal kasih tahu Nenek?""Alvaro, kita sudah harus boarding." Tiba-tiba, suara Rinoa terdengar dari seberang.Tut ... tut ... tut .... Alvaro menutup telepon. Floella bahkan tidak yakin dia sempat mendengar pertanyaan barusan atau tidak. Soal kejadian semalam, Alvaro tampaknya tidak peduli.Kalau tidak salah dengar, tadi suara pengumuman dari tempat Alvaro sama seperti yang ada di pesawatnya?Floella mendadak ingin tertawa. Jelas-jelas bersama Rinoa, t

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 88

    Dengan tenang, Floella menyahut, "Hilang."Joel baru benar-benar menatapnya saat itu. Ketika melihat ekspresi Floella tak menunjukkan emosi apa pun, dia berkata, "Ya sudah, nanti aku belikan lagi."Floella terdiam sejenak, "Nggak usah, aku nggak butuh."Floella merasa terhina dengan tindakan Joel. Sejak kapan Joel tega mempermalukannya seperti ini? Uang untuk beli perhiasan bukanlah masalah bagi Joel, tetapi tetap saja pria ini memberinya barang bonus.Joel menyipitkan mata. Dia memberi kalung berlian itu kepada Floella karena beberapa waktu lalu sempat bersikap tidak adil padanya. Dia mengira cukup dengan sedikit hadiah dan rayuan. Namun, sikap Floella yang tak kunjung lunak malah membuatnya kesal."Sejak kapan kamu jadi ceroboh begini? Barang yang aku beri, biasanya kamu jaga baik-baik. Flo, kalau kamu mau yang lain, bilang saja. Nggak usah cari-cari alasan kayak gini."Dia tidak percaya Floella benar-benar kehilangan kalung itu. Karena selama ini, apa pun yang dia beri, Floella sela

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 87

    Floella sempat terperangah cukup lama.Napas pria itu bercampur bau alkohol, bergesekan di bibirnya. Floella hampir tak bisa melawan, sampai dia sadar Alvaro sedang mencoba membuka bibirnya.Seketika, dia bergidik dan mendorong Alvaro dengan keras. Dia bangkit dari tubuhnya, merapikan piama yang melorot. Sorot matanya berubah dingin sepenuhnya."Alvaro, kamu mabuk. Aku ini bukan Rinoa."Alvaro membuka mata perlahan karena dorongan itu. Dia pun menatap ekspresi dingin Floella. Tatapannya yang semula suram mulai jernih, keningnya berkerut.Mungkin dia tidak menyangka suasananya akan seperti ini, terlebih lagi dia melihat wajah Floella yang tegang.Dia memandang sekeliling, lalu duduk tegak dan memijat pelipisnya. Suaranya masih agak serak. "Sekarang jam berapa?"Detak jantung Floella belum sepenuhnya tenang. Sudah lama tidak ada kedekatan seperti ini. Dia merasa tidak nyaman. Apalagi, sekarang status mereka sudah berbeda.Detik itu pula, rasa muak dan kecewa memuncak. Dari kejadian di ma

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 86

    Rinoa cukup terkejut, meskipun tidak menunjukkannya secara berlebihan. Bagaimanapun, Enrico adalah seorang akademisi yang pernah melihat begitu banyak genius top nasional. Wajar kalau standarnya setinggi langit. Namun, siapa sebenarnya orang yang dimaksud olehnya tadi?Carlo nyaris tak bisa menahan tawa. Ini bukan sekadar masalah umur. Produk Rinoa itu paling-paling hanya drone kelas premium buat para penghobi, sangat jauh kalau dibandingkan dengan teknologi milik Floella yang sudah terintegrasi dalam sistem pengintaian dan penyerangan.Tentu saja, di antara para genius biasa, Rinoa tetap jauh lebih menonjol.Enrico menyadari tatapan mengejek dari anaknya sendiri dan langsung melirik tajam. Carlo hanya mengangkat bahu. Untuk apa marah padanya? Bukannya dia yang menculik Floella sampai menikah."Aku paham, memang aku masih harus banyak belajar," ujar Rinoa yang segera menyesuaikan sikap, menanggapinya dengan rendah hati.Dia bisa menangkap makna tersirat dari ucapan Enrico. Artinya, pen

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status