Share

Bad Mood

"Enak ya kalau Eyang disini. Eyang rajin bikin camilan," kata Anggi ketika kami berkumpul di ruang keluarga sambil menikmati pisang coklat yang Ibu buat.

"Iya, nggak perlu jajan lagi," kata Angga yang dari tadi tidak berhenti mengunyah.

"Hayo kalian sudah habis berapa makanannya. Satu buah seribu lho. Nanti bayar uangnya sama Eyang," kataku menggoda mereka.

"Kamu ini ada-ada saja Nis," kata Ibu tertawa.

Indahnya kumpul bersama keluarga. Sayangnya tidak ada mas Fandi. 

Sore ini Mas Fandi pulang ke rumah, setelah pulang dari kantor.

"Assalamualaikum." Mas Fandi mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam," kataku menyambut Mas Fandi. 

Mas Fandi mendekati Ibu dan anak-anak. Anak-anak yang tadinya masih tertawa-tawa langsung terdiam, Ibu pun juga diam.

"Mau kopi, Pa?" tanyaku memecah keheningan.

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении
Комментарии (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
dasar pelakor hbs ngelahirin tinggal sama suami nya yg kata nya mencintai nya ..eh sisi awas loh hukum karma berlaku .suami d ambil prlakor yg lebih muda dn cantik .nangis darah loh ...
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
takut banget si anis pisah sama fandi, takut kebutuhan batinnya nggak terpenuhi, buktinya habis dimarah2in langsung ngamar, habis tubluluh, mau terima dimaki2 hah, dasar nggak punya prndirian. toh anak2 sdh paham nggak bakaan ada y protes
goodnovel comment avatar
Yung
semoga saja suami sisi di ambil pelakor juga biar tau rasa dia
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status