Share

Bab 38

Aku tersenyum menatap deretan huruf tulisan tangan Andika. Rapi. Persis tulisan cewek.

Hai, Rindu. Apa kabar? Aku berharap kamu selalu baik-baik saja di manapun kamu berada. Selalu bahagia dan selalu dalam perlindungan Alloh SWT. Aamiin.

Aku menulis surat ini, tepat sebulan setelah kepergianmu. Kamu tau gak, sebulan yang aku lalui tanpamu, bagai setahun lamanya. Bukan gombal ya, tapi kenyataan, hehe. Setiap hari aku selalu teringat sama kamu. Berharap kita akan segera kembali bertemu.

Setiap waktu, aku selalu menatap layar ponsel. Berharap dapat kabar dari kamu meski sebatas SMS. Nihil. Tak ada sama sekali. Aku yakin itu bukan karena kamu melupakan aku. Tapi karena suatu hal yang kamu sendiri pun tak ingin. Aku sudah mengenalmu begitu lama. Sama sekali bukan tipe-mu membiarkan orang yang mempedulikan dirimu merasa cemas.

Oh, iya. Hari ini adalah hari terakhir aku ada di Tasik. Ayahku dipindah tugaskan oleh perusahaannya ke Jawa Tengah. Aku sengaja menulis surat ini karen
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status