Share

Bab 7

Ibu terlihat salah tingkah memandang Pak Asep.

"Rindu dianterin Pak Asep, Bu," ujarku.

"Kebetulan ada perlu sebentar ke rumah kepala sekolah, jadi sekalian antar Rindu," kata Pak Asep pada ibu.

"Terima kasih, ya. Ayo, masuk dulu." Ibu sedikit bergeser dari tempatnya berdiri. Memberi jalan padaku dan Pak Asep untuk masuk.

"Silakan duduk. Aku ambilkan minum dulu. Mau teh atau kopi? Kebetulan tadi habis belanja," tanya ibu.

"Air putih saja," jawab Pak Asep sambil duduk di sofa.

Sementara aku memilih untuk masuk ke dalam kamar.

"Ayo diminum." Terdengar ibu sudah kembali.

"Terima kasih. San, gimana kabarmu?" Pak Asep bertanya pada ibu.

"Alhamdulillah baik. Kamu gimana?"

"Aku juga baik. Maaf, muka kamu sedikit pucat. Apa kamu sedang sakit?" tanya Pak Asep pada ibu.

"Oh, enggak. Mungkin cuma kurang tidur aja," bantah ibu.

"Kalau kamu sakit, biar aku antar ke dokter," tawar Pak Asep.

"Gak perlu. Beneran gak apa-apa, kok. Makasih," tolak ibu.

"Ya sudah. Kalau kamu butuh bantuan, hubungi aku aj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status