Share

Ada Apa dengan Wildan?

Pandangan ku alihkan ke arah Bapak yang kini duduk di sisi Bunda. Segera, aku mengambil mengambil tempat di seberang mereka.

"Ngaco kalau ngomong! Duitku banyak. Tak perlu menggadaikan kartu tanda penduduk. Justru yang aku takutkan kamu akan menyalahgunakan KTP itu!" Nada sengit terdengar jelas dari suaranya.

"Aku percaya duitmu banyak. Kamu kan memang pintar cari uang. Buktinya sekarang setiap berapa hari sekali terima uang. Padahal, tanpa modal dan kerja keras terlebih dahulu, hanya ongkang-ongkang kaki kini tiap seminggu sekali memetik hasilnya, ya, kan, Mas?" ucapku sarkas.

"Apa maksudmu?" Nada suaranya kembali tinggi. Aku yakin dia tersinggung.

"He he he … nggak ada maksud. Lagian, segitu curiganya kamu sama aku, Mas? Kamu tenang aja, KTPmu hanya aku pinjam buat difotokopi. Besok pun sudah aku kembalikan." Berusaha setenang mungkin menjawabnya meski, dada ingin meledak bila ingat tentang semua ini.

"Malam ini kamu harus balik lagi ke sini! Tidak mungkin Mas menunggu ibu sendiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status