Home / Romansa / Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua / [3] Fix! Fathan Membutuhkan Keyla

Share

[3] Fix! Fathan Membutuhkan Keyla

Author: qeynov
last update Last Updated: 2024-05-05 11:30:51

“Mas! Kamu gila sih, nggak war..” teringat jika dirinya tak hanya berdua dengan Fathan, Keyla pun berdecih lalu memutar tubuhnya. 

Sekesal-kesalnya ia kepada suami pencari madu istrinya, Keyla masih mempunyai otak yang lurus untuk tidak mengajarkan keburukan pada anak dibawah umur seperti Dion.

“Pokoknya jangan diulangin. Orang lain bisa salah paham terus ngira aku sebagai pelakor.”

Dengan santainya, Fathan menyahut. “Ya beda atuh, Key. Pelakor itu kan kalau kamu ngerebut Mas dari Maminya Dion. Kamu kan nggak begitu. Kamu masuk ke rumah tangga kami buat nolongin Mas sama Mbak biar bisa rujuk.”

Keyla pun dibuat megap-megap. Mulutnya terbuka lalu tertutup kembali— alasannya tentu karena Keyla harus mengisi oksigen ke dalam paru-parunya yang sekarat. 

Bayangkan saja ia sebagai ikan yang mendadak terdampar ke daratan dan ingin kembali ke habitatnya. Nah, seperti itulah ia sedang berusaha untuk tetap hidup ditengah keinginannya dalam meniadakan pria disampingnya.

“Daddy, pelakor itu apa?!” tanya Dion, ingin tahu.

Pelakor?! Emang Daddy ada bilang pelakor, Bang?!” Kilah Fathan, sadar jika dirinya telah membuat anaknya menanyakan sesuatu yang tak seharusnya diketahui usia Dion saat ini.

Eum. Tadi kan barusan bilang, Dad.”

Pelakor itu…”

“Stop!” Keyla memekik, meminta Fathan berhenti berbicara agar tak menuntaskan keingintahuan Dion. Anak itu masih terlalu kecil untuk mengerti apa itu arti pelakor.

Mendengar betapa perhatiannya Keyla terhadap sulungnya, Fathan pun merekahkan senyuman. “Tuh. Udah cocok kamu jadi ibu sambungnya Dion. Orang lain mana seperhatian itu ke anak Mas, Key…”

Plak!!

“Astatang!” gumam Keyla tanpa suara yang tiba-tiba saja merasa amat menyesal karena memperhatikan tumbuh-kembang Dion.

“Udahlah! Jangan ajak aku ngomong. Aku mendadak sariawan!”

“Dad-Dad, ke apotik dulu. Mommy Keyla sakit.”

Keyla memejamkan matanya. ‘Mommy jidat lo, Yon! Kapan Tante pernah ngelahirin kamu!’ kesal Keyla, meracau dalam hati. 

Ingin rasanya Keyla menyanyikan sebuah lagu, dimana ia yang sial-siapnya bertemu dengan Fathan. Selama ini ia sudah tertipu tutur dan cara Fathan dalam memperlakukannya.

Busuk, busuk!! Tetangga ramah & baik hatinya ternyata sebusuk telur kadaluarsa! Menyesal Keyla pernah mengagumi sosoknya.

“Mas turun dulu. Kamu tunggu disini sama Dion ya, Key.”

“Loh!” Pekik Keyla. Gadis itu pun mengedarkan pandangannya keluar. “Loh, Mas! Ngapain kita di apotik?!” Ia tak sadar jika mobil yang Fathan kendarai ternyata mengarah ke toko obat di komplek mereka.

“Kan kamu sariawan, Key. Harus cepet diobatin biar kita bisa interaksi.”

“Hasyah!! Nggak, nggak! Ngada-ngada aja deh! Udah sembuh sariawannya. Cepet bawa Keyla pulang. Tekanan batin Keyla jalan sama Mas!” 

Umur manusia itu paling lama, mentoknya hanya pada tiga digit angka. Itu pun tak mungkin sampai belasan dibelakang angka depannya. Namun, jika terlalu lama bersama Fathan, Keyla bisa yakin, umurnya akan memendek hanya pada kepala 3. Setelah itu, nyawanya mungkin akan terbang ke surga.

Yah, itu juga kalau amal dan perbuatan baiknya diterima oleh Allah SWT. Kalau tidak ya ke neraka dengan rute ekspress-nya.

. Tapi tenang saja, Pemirsa. Ketika Keyla dijatuhkan ke dalam nekara, ia pasti akan mengajukan banding. Ia kan mati karena berani menolak ajakan berpoligami. Seharusnya hal itu bisa menyelamatkan dirinya dari kobaran api neraka. 

“Beneran udah sembuh?! Nggak lama kok turunnya. Paling 5 sampai 10 menitan aja, Key.”

“Nggak ya nggak, Mas!” tolak Keyla, keukeuh. Ia kan hanya beralasan saja supaya tidak diajak interaksi.

“Oke-Oke. Kita pulang kalau gitu.” 

Keyla membanting pintu mobil Fathan ketiga ketiganya sampai di depan gerbang rumah orang tuanya.

Brak!!

“Dad, Tante Key kayaknya marah deh. Kalau Tante beneran nggak mau jadi Mommy-nya Dion gimana?!” tanya Dion, takut-takut. Anak itu benar-benar mengharapkan Keyla untuk menjadi ibu tirinya. Ia sangat menyukai Keyla yang suka sekali jajan bersamanya dirinya dan adiknya.

“Ya Daddy paksa, Yon. Kalau Tante Key nggak mau, Mami kamu nanti nggak bakalan bisa bareng-bareng lagi.”

‘Nggak apa-apa sih, Dad. Ada nggak ada Mami juga nggak bikin Dion happy.’ ucap Dion membatin. Maminya mungkin istri yang baik untuk daddy-nya, tapi baginya, perempuan itu hanyalah ibu yang melahirkannya. Dia selalu asyik dengan dunianya sendiri. Ia dan adiknya bahkan lebih dekat dengan pengasuh mereka dibandingkan dengannya.

“Fathan, Fathan. itu kenapa calon istrimu ngereog dateng-dateng?!” Dengan langkah tergopoh, Mami Fathan menghampiri mobil putranya.

“Ngamuk-ngamuk itu si Keyla di dalem.” Ia bergegas keluar ketika Keyla tiba dan mengamuk hebat pada bundanya.

“Kamu apain dia sih, Tan?” 

“Nggak diapa-apain, Mam. Tanya aja ke cucu Mami kalau nggak percaya.” Ujar Dion, mencatut kebohongan yang sempat Keyla dendangkan kepada mereka. 

“Bener, Yon? Nanti Tante Keyla nggak jadi Mommy kamu loh, kalau kaliannya nakal.” 

“Iya, Oma. Tante Keyla sariawan katanya,” aku Dion, menyampaikan alasan yang sempat dikemukakan oleh Keyla pada mereka.

“Oh, gitu. Syukur deh. Udah mau spot jantung aja Oma, Yon.”

“Mami, Mami! Mami mau kemana?!” Teriak Fathan kala maminya menyelonong melewati moncong mobilnya.

“Kemana lagi?! Ya pulang ke rumah maneh dong!” jawab si Mami dengan aksen sundanya yang kental.

“Masuk aja ke mobil, Mam. Kan kita juga mau pulang.”

Mami Fathan pun memasang raut wajah menghina anaknya. Ia ber-idih-ria lalu berkata, “emangnya Mami istri kamu, yang ke depan rumah aja minta anter?! Sorry ya, Mami mah wanita mandiri! Bisa jalan sendiri!” 

Bye!” Sentak mami Fathan, menghempaskan telapak tangannya. 

“Menyala, Oma!! Dion setuju!” Di dalam mobil, Dion menyemangati neneknya. 

“Eh, eh! Durhaka kamu ngebenerin kata-kata Oma. Mami kamu kalau tau ntar dia ngambek loh.”

“Biarin! Udah biasa diambekin Mami,” balas Dion membuat Fathan menutup rapat mulutnya.

Fix! Ia memang membutuhkan eksistensi Keyla untuk menjadi pawang anak sulungnya. Pasalnya, Keyla lebih dapat mengatur perilaku Dion dibandingkan maminya sendiri.

“Besok abis kamu sekolah, kita jemput Tante Keyla. Siapa tau kalau kamu yang minta, dia luluh, Yon.”

Okcay Dad!” Seru Dion dengan dua jempolnya yang mengacung. Tante Keylanya harus luluh dan mau menjadi ibu tirinya. Ia sudah membayangkan akan seseru apa jika perempuan itu hidup bersama mereka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [70] When Fathan Kena Mental

    Bruk!!Fathan mendudukkan Keyla ke atas ranjang.“Kamu..” “Keyla..” Sahut Keyla, membuat kalimat yang hendak Fathan lontarkan menguap hingga menyisakan kedutan di sudut teratas bibirnya. Suami yang Keyla terima secara terpaksa itu menyugar helaian rambutnya. “Key, jangan dikit-dikit pulang, bisa?” “Lah, perasaan baru sekali.” Gemas, Fathan tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk mencomot bibir Keyla. “Eh, anjir! Jangan pegang-pegang. Bukan muh..” “Muhrim, Key!” pekik Fathan, berhasil membungkam Keyla. Sebagai manusia, Fathan juga memiliki batas kesabaran. Ia pikir dengan memberikan kelonggaran, istrinya itu akan belajar menerima pernikahan mereka. Namun sampai detik ini, Keyla justru melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan apa yang ia bayangkan.“Saya minta maaf, oke? Saya janji nggak akan nawar-nawarin diamond lagi ke kamu.”Di ambang pintu yang tak tertutup, rahang mami Fathan seakan ingin copot dari wajahnya. Ia tak menyangka jika pertengkaran anak dan menantunya it

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [69] Keyla Mengeliminasi Diri

    Tak membutuhkan waktu lama untuk Fathan dapat menemukan istri dan anak-anaknya. Pria tampan itu harus sekuat tenaga menahan tawa saat pertama kali mendapati tampang istri yang dinikahinya. “Kalau mau ngakak, ya, ngakak aja! Lama-lama kentut tau rasa kamu, Mas!”Kedua bahu Fathan hampir berguncang, karena saking tak kuatnya. “Ehem..” Untuk memperkuat pertahanannya, Fathan pun berdehem sebelum kemudian melontarkan tanya, “tapi abis itu saya disuruh transfer kan ya?”Sontak saja Keyla mendelik, tajam. ‘Wah, mentang-mentang udah bantuin gue, lupa dia sama kesalahannya!’ Ucap Keyla, tentunya hanya membatin. Keyla bukan jenis kacang yang lupa kulitnya. Kalau bukan karena Fathan yang membantu dirinya, ia sudah pasti harus menjual ginjalnya ke agen per-Kambojaan sekarang. Untuk itu, kali ini saja ia akan melepaskan Fathan dan godaannya yang terkesan mengolok-ngolok dirinya itu.“Sumpah ya, Mas.. Ginjalku masih poco-poco ini.”Bayangkan saja, uang 200 juta terbuang hanya dalam beberapa de

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [68] Apakah Ini yang Disebut Karma?

    Menjadi nyonya rumah kaya raya itu ternyata sangat menyenangkan. Dulu sebelum ia dipaksa menikah dan mendapatkan kenaikan jabatan, hari-harinya di divisi HR selalu diisi dengan berbagai macam perbudakkan atasannya— sekarang? ‘Nyuantaiii!!’ jerit dewi batin Keyla, membara. Jika dipikirkan kembali, Keyla sebenernya masuk ke dalam kategori wanita paling beruntung di muka bumi. Bagaimana tidak, ia yang tidak laku-laku itu dipersunting oleh laki-laki paket lengkap, yang semua keunggulan makhluknya diborong semua oleh Fathan.Paras, isi rekening, dan kedudukan, semuanya berada di atas rata-rata para lelaki yang Keyla kenal. Andai Fathan bukan pria beristri, Keyla pasti tak akan merasa terpaksa saat dipersunting. Toh, dulunya ia memang sempat menyukai Fathan.“Guys.. Kalian nggak bosen?”Mendengar pertanyaan Keyla, Dion dan Nakula pun mengalihkan perhatian mereka dari susunan Lego yang keduanya mainkan. “Mami bosen?” tanya Dion, sembari menatap Keyla. “Nggak sih. Mami kan tim megeran. Di

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [67] Cobaan yang Dicobain

    “K-Key..” Seperti seorang maling yang baru saja ketahuan mencuri BH tetangga, Fathan mencicit, ketakutan.Dari apa yang ia lihat, merahnya wajah Keyla menunjukkan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat. Mungkin waktu kematiannya memang sudah dekat karena adanya malaikat maut di hadapannya.“Hi-Hiyaaakk!!”Buk.. Buk.. Buk..Disaat Fathan disibukkan dengan pikiran nyelenehnya, malaikat maut yang pria itu maksud sudah lebih dulu menjalankan tugasnya sebagai jagal hidup Fathan.Dengan media bantal, Keyla memukuli Fathan yang menurutnya telah menyalahi kontrak pernikahan mereka.“Dasar Duda cabul! Duda piktor! Argh!!”Buk.. Buk.. Buk..Berhubung Fathan masih sangat menyayangi nyawanya, pria yang menjerat Keyla dengan pernikahan kontrak itu pun, hanya diam, pasrah terhadap gelombang amarah yang tengah diekspresikan istrinya.Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Keyla pun melompat turun dari ranjang.“Minggat nggak lo, Mas? Jangan sampe Mas Fathan, Keyla..” Pengusiran berisi ancaman itu Ke

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [66] One, two, three. Kabooooor!

    Keyla mengulum bergantian bibir atas dan bawahnya. Ia terbaring gelisah dengan jari-jari bertaut di dalam selimut yang membungkus tubuhnya. Sampai detik ini, ibu dua anak itu tak kunjung dapat menyusul kedua anak tirinya yang beberapa jam lalu sukses memasuki gerbang mimpi mereka dan semua terjadi berkat bergabungnya satu makhluk durjana yang Keyla yakini tengah berbahagia di atas penderitaan malamnya. Keyla memejamkan mata ketika sebuah pergerakan membuat jantungnya semakin berdetak kencang.Jangan salah tafsir. Jantung itu berdetak bukan karena degup kegembiraan, apalagi oleh perasaan meledak-ledak sebab dapat menghabiskan malam dengan orang terkasih. Big to the no ya Bestie!Alih-alih merasa bahagia, Keyla justru dendam kesumat. Ia memendam kekesalan karena Fathan nyatanya tak bisa diandalkan. Sudahlah! Berharap pada janji manusia memang tak ada gunanya. Salahnya sendiri. Sudah tahu Fathan sering ingkar dengan melewati batas perjanjian, kok ya bisa-bisanya ia selalu terjatuh di

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [65] Avah lagi ini, Suketiih?!

    Pulang dari restoran membawa bungkusan makanan?Tet-tot!Lantas apa yang Keyla bawa? Jawabannya adalah helaian rambut milik Hans yang dirinya rontokkan saat memberikan pelajaran.Sengaja Keyla mengumpulkannya. Ketika ia tiba di rumah, Keyla pun langsung membuka sesi ghibah, lengkap dengan serangkaian barang bukti berupa penampakan acak-acakkan si Impostor dan rambutnya.“Gila, Mbak. Ternyata selama ini kita ditipu.”Diseberang sana, Hardi tertawa. Alih-alih ikut emosi karena dikhianati Hans, perempuan itu justru terhibur melihat reaksi yang Keyla pertontonkan di layar ponselnya.“Bisa-bisanya kita ngegibahin anak-anak jalur ordal, didepan ketua Impostornya langsung, Mbak. Mana dia hebat banget lagi ngibulnya, pake sok-sokan ikut ngehujat kinerja abal-abal mereka.”[Tapi Hans kan kerjanya bener, Key]“Bener dari mananya, Mbak? Gara-gara dia kan kita sering kena omel si Botak.”Hardi lagi-lagi menyemburkan tawa. Bukan kasung yang disengaja aslinya. Keyla saja yang sial karena kepala HR s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status