Home / Romansa / Ketika Mafia Terjerat Janda / Bab 6. CEO Yang Gila Bersih?

Share

Bab 6. CEO Yang Gila Bersih?

Author: Hertibilkis
last update Last Updated: 2023-11-14 07:12:02

Suasana menjadi aneh dirasakan Bella ketika dia berada di dalam satu ruangan dengan pria yang membuatnya tidak nyaman saat ini. Selain keberadaan Noah yang tidak dia sukai, ada juga tatapan dari wanita tadi yang sempat di tolak Noah tergantikan olehnya.

"Apa si tukang menggigit hanya bisa menggigit?" pertanyaan Noah membuat Bella kesal.

Ingat Bella sedang bekerja, kenyamanan pelanggan adalah tugas utama yang harus dijaga olehnya. Bella menarik nafas mencoba untuk mengabaikan Noah setelah menaruh minumam dia berencana untuk kembali keluar tanpa harus berurusan dengan Noah.

Ketika diabaikan, Noah mengerutkan dahi sambil merasa heran ada wanita yang bahkan menolak bertatapan dengannya. "Kau wanita apa bukan hah?" teriak Noah.

"Mungkin Anda rabun jika tidak tahu jenis apa saya, Tuan," cetus Bella.

"Hah, rabun? Kau ...."

"Saya permisi," sela Bella pamit.

"Hei, siapa yang menyuruhmu keluar hah!" teriak Noah mulai kesal.

bella berhenti berjalan menoleh ke aah Noah yang tertegun mendapat tatapan tajam Bella. "Apa ada lagi yang Anda perlukan, Tuan?" pertanyaannya tidak luput dari tatapan Bella meremehkan Noah.

"Kau tidak takut aku mengadukan keluhan atasmu?" ancam Noah.

"Kalau begitu anak kecil mungkin lebih dewasa dari Anda," balas Bella.

"Anak kecil?" Noah merasa kesal dibandingkan dengan seorang anak kecil yang terlihat lebih dewasa darinya.

Bella dan Noah saling menatap tajam. Noah memperhatikan cara berpakaian Bella dengan baju pelayan. Baru kali ini pakaian seperti itu sempurna di tubub seseorang dia rasa.

"Apa bosmu mengubah selera untuk aku? Bahkan di luar sana ada banyak yang berpenampilan baik sedang mengantri ke hadapanku," ucap Noah.

Bella tidak membalas ucapan Noah.

"Tapi cukup bagus," tambah Noah.

"Mata Anda bagian mana yang melihat wanita berpakaian pelayan bagus, Tuan? Tidak bisa membedakan mana wanita pelayan dan seorang penghibur," balas Bella.

Noah tertegun mendengar ucapan Bella yang mengatakan penglihatannya bermasalah.

"Haha, Kau memang anjing kecil yang bermulut tajam ya! Kamu tidak tahu siapa aku?" tatap Noah tidak mau kalah dari wanita itu.

Noah tertawa untuk sekian lama dia tidak pernah menunjukan wajah bersemangat seperti sekarang apalagi pada seorang wanita. Dia tidak menyangka seorang gadis pelayan bisa membuatnya tertarik banyak bicara.

"Anda hanya seorang yang gila hormat, sampai semua orang harus menyambut Anda dengan berbaris rapi," jawab Bella.

"Kamu tahu itu? Ternyata Kamu memperhatikannya ya." Noah merasa Bella membuatnya menarik perhatian.

"Yang aku tahu, Anda hanya orang merepotkan dan tidak mempunyai hati yang tulus sampai mempekerjakan karyawan hanya untuk menyambut Anda," ucap Bella lagi.

"Bukan aku yang memerintahkan mereka," bantah Noah.

"Anda tokoh utamanya, siapa yang perduli siapa yang memerintah."

"Apa itu mengganggumu?" tatap Noah mulai terpancing emosi.

"Saya rasa itu akan merusak mata Anda juga melihat barisan orang-orang yang mencoba mendapat perhatian Anda," balas Bella.

Noah tertegun mendengarnya, dia tersenyum tipis sedikit tidak percaya ada seseorang yang tahu apa yang dia rasakan dan pikirkan dari semua rutinitas hariam yang menurutnya itu membosankan.

"Lalu bagaimana seharusnya?" Noah penasaran pendapat Bella.

"Mungkin CEO yang gila bersih lebih baik, daripada harus mencicipi semuanya untuk menemukan yang sesuai selera."

Ucapan Bella membuat Noah berpikir keras mencernanya. Noah baru mau bicara lagi, tapi tiba-tiba beberapa orang masuk mengejutkan Noah dan Bellaikut berdiri pamit pergi.

"Hei!" belum sempat Noah bicara, Bella sudah pergi keluar ruangan.

Noah terdiam kesal pembicaraannya di ganggu oleh beberapa wanita yang sedari tadi sudah tidak tahan berdiri dan ingin bertemu dengan Noah.

Dia mendengus kesal berdiri pergi tanpa menghiraukan mereka. Ada dua orang pengawal yang melarang mereka mendekati Noah yang dalam suasana kesal.

Seorang wanita bernama Yuna tampak kesal melihat Noah sudah pergi padahal dia belum sempat menunjukan aksinya dan mendapatkan Noah dengan baik. Peluang dia menjadi seorang model akan berjalan lancar jika ada peran Noah di belakangnya sebagai pendukung.

Tapi itu gagal kali ini tanpa melakukan apapun.

"Padahal selangkah lagi sudah dekat!" rutuk Yuna.

Pria sukses seperti Noah sangat sulit di dekati seperti rumor yang di dengar banyak orang. Sangatsuit mendekatinya ketika Noah sama sekali tidak mau melirik mereka.

Bella yang menghela nafas bisa lepas dari pria seperti Noah membuat dia sesak nafas jika terus berada satu ruangan pengap dengan tatapan mengerikan dan juga takut jika pria sepertinya mampu melakukan banyak hal tanpa ragu termasuk pada dirinya.

"Kau kenapa?" pertanyaan manager mengejutkan Bella.

"Ah, tidak ada saya akan kembali bekerja," jawab Bella pamit pergi ke meja kasir untuk melihat pesanan pelanggan.

Bella kembali pergi berharap tidak ada Noah yang mencoba untuk banyak bicara padanya. Apalagi, dia juga takut dikejar para wanita yang kesal akibat ulahnya yang mengacaukan rencana mereka bersama Noah. Bos yang sedari tadu memperhatikannya juga tampak mencurigakan membuatnya tidak nyaman meski hanya sekedar bekerja sebagai pelayan.

"Ternyata tidak mudah bekerja seperti ini, apa aku bisa melakukannya dan bertahan lama?" gumam Bella.

Ditengah Bella yang sedang bekerja sebagai pelayan di sebuah bar, dua orang pria memperhatikan Bella yang ternyata ditugaskan oleh Mona untuk melihat aktivitas Bella.

Semakin malam, Bella merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk pulang lebih awal membuat managernya bertanya apa yang menjadikan Bella malah berhenti padahal kinerjanya bagus. Dengan alasan sebisanya, Bella berusaha untuk menjelaskan hingga dia benar-benar memilih berhenti ambil shif malam dan akan bekerja di siang hari.

"Untung bosku pengertian." Bella menghela nafas lega.

Langkah kakinya bergegas ketika dia dalam perjalanan pulang. Merasa ada yang mengikuti dan dia berusaha untuk segera sampai rumah. Semakin diperhatikan Bella memilih untuk berlari setelah memasuki area perumahan hingga dia berhenti di gerbang, disana sudah ada banyak orang yang memperhatikannya. Untuk pertama kalinya dia merasa bersyukur ada banyak orang di malam hari sepulang dia bekerja.

"Jantungku bisa tidak bertahan selama tinggal di sini," keluh Bella berjalan seolah tidak ada yang terjadi melewati orang-orang yang banyak memperhatikannya.

Pulang masuk ke rumah dia lakukan perlahan agar tidak membangunkan putrinya yang sudah tidur pulas. Bella berharap ada pekerjaan yang lebih baik selain bekerja sebagai pelayan bar yang akan di anggap sebelah mata dan juga bisa membuat anaknya tidak nyaman nantinya.

"Aku harap ada pekerjaan yanga akan menjamin masa depan kami," ucap Bella berjalan pergi ke kamar mandi setelah memastikan Aria tidak terbangun akibat dia baru pulang.

Di ruang tamu, Mona sedang berbicara dengan kedua pria sambil berpikir keras memikirkan tentang keponakannya.

"Kalian yakin dia keluar dari ruangan Noah? Apa yang terjadi di sana," tanya Mona.

"Tidak ada yang bisa di jelaskan, Nyonya."

Mona menyeringai membayangkan Bella jauh lebih meyakinkan dibanding harus mencari mereka yang masih gadis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ketika Mafia Terjerat Janda   Bab 28. Masa Sulit Hilang

    Sudah berapa hari Noah melakukan perjalanan yang melelahkan berhadapan dengan para tetua besar dengan segala ambisi mereka yang membuat kepalanya sakit. Malam hari ketika dia sampai rumah dengan badan yang lelah, masih seperti biasa. Para pelayan sudah berbaris siap menyambut kedatangannya, awalnya Noah mengabaikan hal itu. Namun seketika dia teringat kalau di kediamannya ada Bella yang juga ikut menyambut kedatangannya. Panik sambil tertegun, Noah ingat Bella tidak menyukai rutinitas itu apalagi harus ikut melakukannya. "Bubar!" Sontak mereka yang mendengar penegasan nyaring dari Noah saling pandang keheranan. "Apa aku perlu mengulangnya?" tatapan tajam Noah membuat semuanya ketakutan berlalu pergi setelah membungkuk mendahului Noah kecuali Bella. Melihat Noah berjalan ke arahnya, Bella mulai memperbaiki pakaiannya. "Kenapa dia tiba-tiba menyeramkan, malah mendekat kesini!" rutuk batin Bella. Senyum simpul di wajah Noah mengejutkan Leo yang masih penasaran alasan tuan m

  • Ketika Mafia Terjerat Janda   Bab 27. Cara Mendekat

    Sampai di depan mobil, Bella berjalan mendekat meihat Noah masih berwajah dingin acuh tak menghiraukannya. Duduk di samping Noah, Bella memikirkan cara agar bisa mengembalikan suasana antara dia dengan Noah. "Aku harus apa?" batin Bella kesulitan mengawali perbincangan. Akhirnya, sampai di rumahpun tidak ada perbincangan di antara Bella dan Noah. Padahal Noah berharap Bella akan membujuknya dengan baik. Tapi malah mengabaikannya seakan tindakannya adalah hal biasa dan tidak ada yang terjadi. "Wanita ini memang tidak berperasaan!" rutuk batin Noah. Disambut Aria ketika turun dari mobil, Bella tersenyum masam sambil berbalik melihat kepada Noah yang sudah pergi begitu saja masuk ke dalam rumah. Aria menarik tangan ibunya yang terdiam, Bella masih kebingungan harus mengatakan apa pada Noah. Langkah kakinya pelan berharap Noah berbalik dan mengajaknya bicara lagi seperti sebelumnya. Aria penasaran apa yang terjadi antara Noah dan ibunya. "Apa sesuatu terjadi, Bu?" tanya Aria. "Tidak

  • Ketika Mafia Terjerat Janda   Bab 26. Salah Orang

    Di suasana yang cukup tenang, Bella merasa dirinya jauh lebih baik setelah banyak bicara dengan Noah. Padahal selama ini, tidak pernah ada hal untuknya berbicara pada seseorang apalagi tentang kehidupannya. Terlebih Noah yang baru dia kenal. "Aku mau pergi ke suatu tempat dulu," pamit Bella setelah merasa harus segera ke toilet dengan perasaan yang dia tahan. "Apa mau aku temani?" sahut Noah. Pertanyaannya membuat Bella terkejut sambil menggelengkan kepala malu. Bella berbalik pergi membiarkan Noah melihatnya melangkah pergi ke arah toilet. Dia bergumam membicarakan pria yang tanpa ragu menawarkan diri untuk menemaninya hanya untuk pergi ke toilet. "Apa dia sedang mengujiku atau memang dia tidak tahu batasan antara wanita dan pria?" Di tengah perjalanan, Bella malah berpapasan dengan orang-orang yang tidak pernah dia harapkan untuk bisa bertemu apalagi sampai berbicara dengannya. Mereka saling menatap, Bella yang mencoba mengabaikan.

  • Ketika Mafia Terjerat Janda   Bab 25. Di luar Kendali

    Bella merasa heran bagaimana bisa Noah mengajaknya ke sebuah sekolah elit yang terkenal di kota besar, mereka masuk disambut dengan baik malah tanpa ada kesulitan apapun. "Apa Aria akan menyukainya?" Bella masih memperhatikan area sekolah termasuk deretan fasilitas yang kemungkinan jauh lebih memadai di sekolah itu. "Dia pasti menyukainya," balas Bella."Itu bagus." Pembicaraan Noah bersama pemimpin sekolah juga memperkenalkan Bella padanya tentang anak mereka yang akan sekolah di sana. Walau tanpa ragu Noah mengatakan kalau mereka keluarga, tapi Bella merasa itu jauh lebih baik dibanding harus menutupinya dengan banyak hal yang akannmempersulit mereka. Setelah dapat persetujuan dan juga mendapat kelas yang bagus untuk Aria, Noah dan Bella berencana kembali ke rumah sekarang. Namun, saat di perjalanan Noah sengaja mengurangu kecepatan mobil untuk mencari moment bicara pada Bella. "Jadi itu yang Kamu maksud sesuatu yang membuatku senang?" tanya Bella tiba-tiba. "Lalu bagaimana?"

  • Ketika Mafia Terjerat Janda   Bab 24. Dekati Anaknya Dulu

    Penegasan Noah tentang pekerjaannya, membuat Bella berpikir keras. Apalagi sudah ada perjanjian kontrak kerja di hadapan mereka sekarang. "Entah sejak kapan Leo membuatkan surat kerja sedetail itu? Apa hidupku akan jauh lebih baik dari penjara jika ada di sini?" geruru batin Bella. Bella berpikir lama sebelum dia menandatangani perjanjian kontrak kerja itu, apalagi tujuannya hanyalah kebaikan dan masa depan Aria yang sampai saat ini masih belum kembali sekolah. "Leo akan mengurus sekolah baru untuk Aria, tidak perlu memikirkan apapun lagi," ucap Noah lagi. "Bagaimana dengan sekolah yang sebelumnya?" tanya Bella. "Sudah aku bilang, Leo akan mengurusnya. Apa yang membuatmu khawatir sekarang?" balas Noah. "Aku ... Seharusnya Kamu tanyakan dulu padaku dan kita berbicra dengan putriku," ucap Bella ragu-ragu. "Bukankah ini sedang kita bicarakan?" balas Noah. Bella merasa tidak bisa banyak bicara lagi, dia membaca isi kontrak satu sama lain. Meski Noah tidak mengatakan apapun tentang

  • Ketika Mafia Terjerat Janda   Bab 23. Kesepakatan

    "Sayangnya wanita itu sama sekali tidak menyadari semua perkataanku, seharusnya dia mengerti tentang apa yang ku katakan bahwa dia adalah wanitaku tadi. Tapi ternyata wanita itu sangatlah tidak peka sampai membuat aku malah ingin menariknya dan menegaskan tentang keberadaannya di sini."Noah berbicara sendiri di dalam hati dan pikirannya, tanpa menghiraukan Leo yang sedari tadi memperhatikannya."Kalau saja aku tidak ditekan mungkin aku tidak akan mengikuti kencan buta yang dibuat oleh nenek," ucap Noah membuang nafas berat. Leo yang mendengarnya berpikir sejenak hingga Dia berbicara. "Bukankah Nona Bella sudah ada di sini Tuan! Kenapa anda tidak melakukan seperti rencana Anda sebelumnya?"Ucapan Leo sejenak membuat Noah berpikir keras, dia tidak tahu kalau pernah membicarakan tentang Bella yang akan menjadi wanita pura-pura di hadapan keluarganya."Bukankah itu akan jauh lebih baik jika itu sungguhan?" ucap Noah tersenyum menyeringai."Anda tidak perlu berlebihan Tuan, bukankah nona

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status