Home / Romansa / Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali / Bab 6. Café Seberang Kantor

Share

Bab 6. Café Seberang Kantor

last update Last Updated: 2022-04-19 22:37:56

Bab 6. Café Seberang Kantor

“Kamu?” Alisya mendelik tajam ke arah sang sekretaris. Gadis itu menunduk, menekuri lantai dengan hati yang berdebar.

“Apa maksudnya ini? Kenapa ruangan Pak Dirut kosong? Di mana dia?  Di mana tamu penting seperti yang kau sebutkan tadi? Di mana mereka? Apakah di toilet?” cecar Alisya menyerbu masuk ke dalam ruangan. Alisya memeriksa hingga ke toilet, namun tak menemukan siapa-siapa di sana. Dia juga mencari ke balik lemari tempat penyimpanan dokumen perusahaan, hasilnya juga nihil.

“Di sini tak ada siapa-siapa, Deby! Ke mana Pak Dirut, ha?” teriak Alisya kebingungan.

Deby masih menunduk. Ketakutan makin mendera. Sedikitpun dia tak menyangka kalau Alisya bakal datang ke kantor. Menurut keterangan Deva tadi pagi, Alisya tidak masuk kantor hari ini. Bila ada tamu  yang mencarinya, bilang saja dia sedang ada meeting penting di dalam ruangan. Tak boleh diganggu sama sekali. Suruh sang tamu untuk membuat janji terlebih dahulu.

Namun, yang datang ini bukan tamu biasa,  melainkan istri sang Bos. Apa yang akan dia lakukan sekarang? Deby dihadapkan  dengan dua pilihan yang sangat sulit. Seperti memakan buah simalakama. Kalau dimakan mati ibu, tak dimakan mati ayah. Bila berkata jujur pasti Pak Dirut murka, dia bakal dipecat.  Namun, kalau tak jujur hati nuraninya berontak.

Kejadian tadi pagi kembali membayang di pelupuk mata. Saat seorang wanita cantik dan seksi memaksa masuk ke ruangan sang Dirut.

“Maaf, Ibu! Saya akan melaporkan dulu kedatangan Ibu kepada Pak Dirut, tunggu di sini saja, ya!” perintahnya menghentikan wanita itu.

“Aku udah buat janji dengan Mas Deva, gak penting banget, ya, lapor-lapor ke kamu! Awas, aku mau masuk!” Wanita berambut  panjang berwarna coklat ombre itu tetap  memaksa masuk.

“Maaf! Anda siapa? Sedangkan Nyonya Alina, Nyonya besar pemilik perusahaan ini saja kalau mau menghadap Pak Dirut mesti melewati prosedur. Lha, Anda siapa kok main slonong boy gitu, sih?” teriak Deby geram.

“Ok, catet, ya! Saya pemilik perusahan PT. Amor! Noh, lapor sama Bosmu!”

“Baik, tunggu sebentar di sini!” Deby segera masuk ke ruangan Deva.

“Maaf, Pak, ada tamu yang mengaku pemilik perusahaan PT. Amor menunggu di luar. Apakah boleh dia masuk?” lapor Deby menghadap sang Dirut.

“Oh, suruh masuk saja!” jawab Deva terlihat begitu antusias. Sempat Deby merasa heran akan sikap sang Bos. Cepat-cepat dia keluar menemui  tamu yang ternyata begitu istimewa itu.

“Silahkan masuk, Pak Dirut sudah menunggu Anda,” ucapnya membukakan pintu buat sang tamu.

 “Benar, kan? Bikin lama aja! Awas aja, aku akan cari cara biar Mas Deva memecatmu, camkan itu! Enggak sopan banget!” ancam wanita itu sebelum melangkah masuk.

Deby terperangah. Siapa sebenarnya dia hingga berani mengancamnya akan dipecat. Bahkan Alisya yang jelas-jelas istri sang Dirut saja tak pernah mengancamnya sekasar itu.  Tapi, wanita ini dengan begitu  angkuh berani mengancamnya. Sikap sang Dirut juga sangat aneh.  Sang tamu sepertinya sangat istimewa baginya.

Penasaran, Deby akan mencari tahu. Gadis itu lalu berjalan ke arah pintu ruangan yang sudah tertutup rapat. Menempelkan telinga di sela pintu, Deby menajamkan pendengaran.

“Mas, akhirnya kita bisa bertemu. Terima kaish ya, udah izinin aku datang!” Deby mendengar suara si wanita.

“Ya, silahkan duduk Sonya!” Jawaban Deva terdengar agak kaku.

Deby berpikir keras, mencoba mengingta-ngingat nama Sonya sambil terus menguping pembicaraan sang Bos.

“Jadi beneran, nih,  Alisya enggak masuk kantor hari ini?” 

“Beneran, Mama yang memintanya untuk tidak masuk hari ini.  Mama ingin bertemu Alisya dan membicarakan hal yang sangat penting. Sepertinya Mama akan menyampaikan  hal yang sudah sangat lama dia rencanakan.” Deva menjawab dengan tenang.

“Rencana Tante Alina? Rencana apa?”

“Mama sudah lama memintaku agar memecat Alisya. Tapi aku tak bisa lakukan itu. Alisya seorang pekerja keras. Sudah sangat terbiasa untuk hidup mandiri. Aku tidak tega bila harus menyuruhnya berhenti bekerja.”

“Tapi, kenapa Tante Alina ingin Alisya berhenti bekerja?”

“Nah, itu yang aku belum tahu pasti. Alasan Mama ke aku, biar Alisya bisa fokus mengurus anak-anak. Mama ingin punya cucu satu lagi dari aku. Apalagi  Raja hingga detik ini belum dikaruniai seorang anakpun. Mama khawatir, citacita terakhirnya tak kesampaian.”

“Cita-cita terakhir? Maksudnya?”

“Jadi Mama itu punya cita-cita memiliki banyak cucu.  Nyatanya itu belum terkabul. Niken juga baru punya satu anak, Raja sama sekali belum punya. Itu sebab dia memaksa aku.”

“Hem, sepertinya Alisya sudah enggan punya anak, Mas. Kemaruk kerja di perusahaan besar, jadinya malas untuk hamil lagi.”

“Ya, makanya Mama memintanya berhenti bekerja. Supaya bisa fokus.”

“Gimana kalau dia tak bisa hamil juga?”

“Itu urusan nantilah, yang penting usaha dulu.”

“Tapi, aku ragu, kalau alasan Tante Alina sebenarnya bukan karena ingin cucu lagi dari Alisya.”

“Maksudnya?”

“Sudahlah, lupakan saja!”

“Ya, jadi bagaimana kabar kamu sekarang?”

“Beginilah, seperti yang Mas lihat. Tambah cantik pasti, iyakan?”

“Ya. Kamu memang tambah cantik. Lalu apa rencana kamu ke depannya?”

“Seperti yang aku selalu bilang, Mas. Aku  pengen rujuk sama kamu. Aku mau kita kumpul lagi bareng Tasya.”

Gedebuk!

Deby terjerembab jatuh menimpa pintu ruangan. Dia kaget saat mendengar Sonya meminta rujuk.

“Deby, kamu kenapa?” Deva membuka pintu.

“Maaf, Pak! Sepatu saya kepleset, jatuh, maaf!” Deby terpaksa berbohong.

“Sepertinya dia sengaja menguping pembicaraan kita, Mas. Gak sopan banget! Kita keluar, yuk, Mas! Gak nyaman di sini!” rengek Sonya.

“Tapi, aku harus kerja. Kamu pulang saja, ya!”

“Mas, setelah lima tahun tak bertemu? Ayolah, kita ke café seberang itu aja. Aku masih mau cerita tentang Tasya! Kemarin aku sempat singgah di sekolahnya. Tapi, dia bersikap sangat tidak ramah. Itu pasti karena ajaran Alisya, kan?”

“Tolong jangan bicara hal itu di depan karyawanku!”

“Makanya, ayo, kita keluar saja!”

“Baiklah, tapi aku hanya punya waktu sekitar satu jam. Aku ada meeting nanti jam sepuluh. Deby, jangan izinkan siapapun masuk ke dalam ruanganku, paham! Bilang aku ada tamu penting di dalam!” perintah Deva kepada Deby.

*

“Hey! Kenapa kamu malah melamun? Jawab, Bapak ke mana?” Alisya mengguncang lengan Deby.

“Anu, Buk. Di café seberang.” Spontan Deby menjawab. Gadis itu pasrah sekarang. Hati nuraninya sebagai  sesama perempuan mengalahkan rasa takut akan dipecat.  Dia tahu Alisya wanita yang sangat baik. Deva tak pantas menyakitinya. Apalagi berselingkuh di belakanganya meskipun Sonya adalah istri pertama sang Dirut.

“Terima kasih, Deby! Pasti sangat sulit bagimu untuk mengatakan ini, bukan? Aku hargai kejujuranmu! Permisi, ya!”

Alisya buru-buru melangkah ke arah lif. Berjalan tergesa menuju café di seberang. Wanita itu segera menyapu seluruh ruangan café dengan netra. Benar saja, sepasang mantan suami istri sedang bercengkrama di sudut sana.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 195. Tamat

    Bab 195. TamatSidang ditutup, Alisya duduk lemas di bangkunya. Sidang pertama kasus perceraiannya ini terpaksa ditunda. Terggugat tidak menghadiri sidang. Entah Deva ke mana. Pengadilaan agama memutuskan sidang ditunda dua minggu mendatang.“Ayo, pulang, Ca! Nunggu apa lagi?” Bu Ainy menepuk lembut bahu Alisya.“Iya, Ibu pulang diantar Pak Arul, ya! Ica mau langsung ke kantor.” Alisya meraih tas lalu bangkit perlahan.“Iya, mungkin Deva sudah ada di kantor. Ibu menjadi mikir seribu kali untuk perceraian kalian ini.”“Ibu mikir apa? Kok sampai seribu kali?” tanya Alisya lemas, lalu berjalan keluar ruang sidang. Bu Ainy mengiring di sisinya.“Entahlah, yang jelas Ibu merasa sedih. Akhir-akhir ini Deva sangat berubah. Dia juga terlihat sangat pasrah. Ibu enggak tega, Ca. Apalagi Rena dan Tasya seringkali Ibu pergoki menangis berdua, diam-diam menelpon Deva. Sepertinya mereka juga sangat terpukul dengan rencana perpisahan kalian ini.”“Ya. Tapi itu hanya sebentar. Selanjutnya merek

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 194. Alisya Menolak Damar

    Bab 194. Alisya Menolak Damar“Naik apa, Pak Deva?” tanya Damar mengedarkan pandangan ke sekeliling halaman.“Naik ojek saja, Pak. Mari!” sahut Deva tersenyum, lalu melangkah cepat menuju gerbang. Dengan sigap Pak Arul membuka pintu gerbang untuknya. Deva berdiri sambil celingukan ke kanan dan ke kiri. Menunggu ojek yang melintas. Dia harus berhemat. Persediaan uang di dompet sudah semakin menipis. Untuk menyewa taksi terlalu mahal baginya saat ini.Damar dan Alisya menatapnya dengan tatapan miris.“Sebentar, Pak Damar!” ucap Alisya lalu berjalan menuju garasi. Buru-buru membuka pintu mobil, dan masuk ke dalamnya.“Mbak Alisya mau ke mana?” tanya Damar mengikutinya.“Sebentar,” sahut Alisya memundurkan Alphard putih itu, kemudian memutar pelan.Damar hanya menatap bingung, saat mobil itu melaju ke luar gerbang dan berhenti di dekat Deva yang masih menunggu ojek di sana.Pintu samping mobil terbuka. Alisya turun dan berjalan menghampirinya. “Bawa saja mobilnya! Besok pagi cepat d

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 193. Alisya Mulai Dilema

    Bab 193. Alisya Mulai Dilema“Papa mau ke mana?” Rena menghentikan langkah Deva. Mereka baru tiba di kota setelah melakukan perjalanan jauh ke desa Fajar. Deva berniat langsung pulang ke kontrakannya setelah memasukkan mobil ke dalam garasi.Alisya yang sudah berjalan masuk ke dalam rumah ikut menghentikan langkah, menoleh kepada putrinya di teras depan.“Papa pulang dulu, ya, Sayang! Udah hampir malam. Rena mandi, makan, lalu istirahat, ya!” sahut Deva setelah membalikkan badan menghadap gadis kecil yang kini berstatus sebagai putri majikan itu.“Jangan pergi! Papa udah janji sama Rena! Papa akan menjadi pengganti Papa Fajar! Papa udah janji enggak akan pernah pergi lagi! Papa udah janji enggak akan pisah lagi sama Mama! Papa udah janji enggak akan –““Rena! Masuk!” sergah Alisya menghentikan rengekannya.“Tapi, Mama! Papa mau pergi lagi! Papa enggak boleh pergi lagi! Rena mau sama Papa!” Rena tak menghiraukan. Dia malah nekat mengejar Deba, lalu memeluk lengan pria itu.“Rena, m

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 192. Jangan Jatuh Cinta Lagi, Alisya!

    Bab 192. Jangan Jatuh Cinta Lagi, Alisya!“Pak Deva, hati-hati nyetirnya, ya! Titip Mbak Alisya dan Rena!” titah Damar kepada Deva.“Baik, Pak.” Deva menjawab patuh. Meski cemburu menggigit hati, namun Deva berusaha mengerti. Alisya bukan miliknya lagi. Melainkan milik Damar sesaat lagi. Begitu perceraian mereka diputuskan oleh Pengadilan Agama.“Saya baik-baik saja, Pak Damar. Kalau Bapak sibuk, sebiknya tidak usah ke rumah! Selesaikan saja kasus Sonya!” Alisya berusaha menolak niat Damar secara halus.“Tentu, Mbak. Kasus Bu Sonya akan usut sampai tuntas. Kalau dibiarkan, dia akan tetap menjadi ancaman bagi ketenangan Mbak Alisya. Mbak tenang saja, ya!” Damar tetap berkeras. Alisya hanya bisa diam. Sudah beberapa kali dia mengusir pria ini bila datang ke rumhnya. Berkali sudah dia menunjukkan sikap bahwa dia sama sekali tak membuka hati. Bahkan dia juga sudah menjalin kerja sama dengan Luna, tunangan Damar. Namun, Damar tak surut juga. Pria itu selalu mencari cara dan alasan untu

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan

    Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan“Aku gak selingkuh, Lex, beneran. Aku berani bersumpah, aku enggak mungkin suka sama supirku sendiri,” lirih Sonya membuat Alex makin geram. Tetapi dia tak boleh tunjukkan sekarang. Sonya harus dia taklukkan dulu.“Baik, Sayang! Aku percaya padamu,” ucapnya seraya memeluk wanita itu.“Kamu percaya padaku, Lex?” ulang Sonya melonjak lega. Ada harapan tumbuh di sanubarinya.“Iya, Sayang! Aku percaya. Maaf, jika tadi aku sempat berbuat kasar. Itu kulakukan karena aku sempat begitu cemburu buta. Aku terlalu cinta sama kamu, Sonya. Maafkan aku!”“Iya, Lex. Aku tahu. Aku juga cinta sama kamu. Aku tetap setia hingga detik ini. Aku mau nikah sama kamu. Kamu udah janji mau nikahin aku, kan, Lex?”“Iya, Sayang! Tapi secara siri dulu, ya! Kamu tahu aku belum bisa menceraikan istriku, kan? Meski begitu, kamu adalah wanita yang paling istimewa bagiku. Kau adalah ratuku, Sayang!”“Ya, udah. Nikah siri juga gak apa-apa. Tolong selamatkan aku, y

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 190. Polisi Mengejar Sonya

    Bab 190. Polisi Mengejar Sonya“Sakit, Lex! Ammpun …!” rintih Sonya saat Alex menghujamkan miliknya di bagian sensitif tubuh Sonya. Pria itu bergerak dengan cepat dan liar di atas tubuh wanita itu. Semakin Sonya merintih kesakitan, semakin kencang gerakannya. Kesakitan Sonya adalah hiburan baginya. Semakin kencang tangis Sonya, semakin terbang dia ke surga kenikmatan. Alex bagai kesetanan. Terbang semakin tinggi, hingga rintihan Sonya terdengar hanya sayup-sayup samar.Dan saat dia sampai pada pelepasan yang ke sekian kalinya, baru dia menyudahinya. Pria itu ambruk di samping tubuh telanj*ng Sonya denga peluh membasahi sekujur badan. Alex merasa harga dirinya kembali setelah dikhianati. Senyum penuh kepuasan tersungging di bibirnya.“Bagaimana, lebih hebat siapa? Aku atau supir kesayanganmu itu, hem?’ bisiknya seraya menggigit daun telinga Sonya.Wanita itu bergeming. Jangankan untuk bersuara, bernafas saja dia merasa sangat tersiksa. Sakit di sekujur tubuh terutama di areal kewan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status