Home / Romansa / Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku / Bab 73 : Membalas dengan Anggun

Share

Bab 73 : Membalas dengan Anggun

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-06-26 12:16:09

Aku jatuh terduduk. Menatap serpihan kain merah itu. Aku tidak bisa memakainya lagi. Meski diperbaiki pun, kesannya tidak akan sama lagi.

Tidak. Justru itu sudah tidak bisa diperbaiki sama sekali. Gaun itu sudah terbelah menjadi beberapa bagian. Dan meski mencoba memperbaikinya pun, waktunya tidak akan sempat.

Aku memeluk diriku sendiri dan menangis. Bagaimana aku akan menghadapi hari yang akan datang? Ye Qingyu pasti kecewa kalau aku tidak memakai gaun yang dia belikan untukku.

Nyonya Bai pasti akan membenciku karena aku merusak gaun yang susah payah dia jahitkan untukku selama tiga bulan terakhir.

Dan kotak rias yang dibuatkan khusus oleh Jiang Xinxin untukku pun, sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi?

Chuanyan selalu meninggalkan kekacauan lalu melarikan diri. Aku tidak akan bisa memaafkannya. Tidak.

Justru yang harus kulakukan adalah …, membalasnya dengan berkali-kali lipat lebih buruk dari yang dia lakukan padaku.

Aku menarik napas panja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku   Bab 78 : Warna Baru Kediaman Jenderal

    Aku diam-diam menghela napas lega. Kupikir mereka akan langsung berceloteh tentang betapa buruknya selera priaku karena menikahi anak haram seperti Ye Qingyu. Aku berpikir begitu karena sudah tahu sebesar apa kebencian mereka terhadap suamiku.Tapi sepertinya, kedua kakak iparku ini cukup pandai menahan diri di depan orang tuanya, ya. Mereka makan dengan tenang dan bahkan tidak memulai perdebatan apa pun dengan Ye Qingyu. Syukurlah, sepertinya hanya Ye Qingyu saja yang terlalu waspada dan membuatku hampir membenci mereka. Aku tidak mau ada orang yang tidak kusukai mau pun tidak menyukaiku di rumah ini. Karena ini adalah rumah baruku. Rumah hangat yang dijanjikan Ye Qingyu. Setelah sarapan, aku pergi ke dapur dan diam-diam membawa teh kulit delima merah yang diberikan Jiang Xinxin. Ye Qingyu tidak boleh tahu aku mengonsumsi ramuan pencegah kehamilan. Tidak, seluruh rumah inilah yang tidak boleh mengetahuinya. Tidak kusangka aku sudah menyimpan rahasia besar di hari pertamaku tin

  • Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku   Bab 77 : Keluarga Baru

    Aku termangu. Suasana mendadak menjadi lengang setelah Ye Qingyu menyatakan sumpah bahwa dirinya akan menjadi ayah rumah tangga jika aku hamil. Hah …?Aku berdiri dan menaikkan kerah bajuku yang longgar. "Pergi rapikan dirimu, Ye Qingyu. Aku yang akan lebih dulu menggunakan kamar mandi." Aku meraih mantel yang disiapkan pelayan untuk kami mandi. Samar setelah menjauh darinya, aku mendengar hembusan napas berat dari mulutnya. Senyumku terlukis. Sebenarnya, aku tidak begitu menyesal setelah Ye Qingyu menjadikanku miliknya. Bahkan meski metode Jiang Xinxin gagal pun, aku tidak akan menyesal saat harus melahirkan anaknya. Sejak awal, aku memang selalu mengharapkan lebih. Aku harap Ye Qingyu lebih dekat lagi denganku. Aku harap seluruh penghuni rumah ini, lebih menerimaku sebagai bagian baru dari mereka. Aku menatap kamar mandi yang besar, bak air besar yang berisi air hangat yang uapnya masih sedikit mengepul, dan herba pembersih yang lebih berkualitas dari yang kupakai di rumah. A

  • Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku   Bab 76 : Ayah Rumah Tangga

    Pada akhirnya …, kami tetap melakukan 'itu' semalam. Dan aku sama sekali tidak bisa tidur sepanjang malam meski seluruh tubuhku terasa pegal. Sekarang, Ye Qingyu berlutut di hadapanku dengan pakaian yang dikenakan seadanya. Aku duduk di tepi ranjang dan melipat lengan di depan dada. Ikat pinggangku hilang entah ke mana, jadi aou hanya bisa memeluk diri seperti ini untuk membuat tubuhku tetap tertutup. Mahkota Phoenix itu sudah dilepas secara paksa semalam. Kini rambutku berantakan karena Ye Qingyu sangat tidak sabar saat menyingkirkannya. Aku tidak yakin menyisirnya akan selesai hanya dalam waktu satu jam. "Bagaimana kau akan mempertanggungjawabkan kecerobohanmu, Ye Qingyu?" aku bertanya dengan nada yang menyudutkan. "Bagaimana bisa malam pertama disebut kecerobohan!" Ye Qingyu melotot tidak terima. "Keluarga kita sepakat untuk menunda keturunan. Apa kau membantah itu?" Aku menatapnya dengan tubuh tegak, dan tatapan tajam. Ye Qingyu tertunduk dalam, "Baiklah …, ini s

  • Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku   Bab 75 : "Izinkan Aku”

    Seluruh rangkaian upacara dilakukan dengan khidmat. Setelah sembah hormat kepada Langit dan Bumi, Leluhur dan Orang Tua, serta saling menyembah hormat satu sama lain sebagai suami-istri. Kami saling menatap, samar dari balik kerudung merah ini, aku melihat Ye Qingyu mengulas senyumnya yang menawan. "Kita sudah menikah, ya," dia bergumam. Aku menundukkan kepalaku sedikit, inilah momen yang sangat kunantikan nantikan. Di mana semua orang hadir menyaksikan hari paling bahagiaku, menikah dengan Ye Qingyu, dan sepenuhnya terlepas dari Keluarga Adipati Agung. Aku menatap keluargaku yang juga menghadiri upacara pernikahanku. Zhou Chenxi terlihat bersama beberapa wanita muda di ujung aula. Tertawa lebar sambil menggenggam cangkir arak, terlihat bengis, memang tukang main wanita. Chuanyan bersama ibuku di salah satu meja besar. Wajahnya terlihat kesal. Terutama saat menyadari bahwa kami saling berhadapan meski dari jarak yang cukup jauh. Aku mengulas senyum tipis. Aku tidak memperhatikan

  • Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku   Bab 74 : Hari Pernikahan

    Hari pernikahan. Aku bangun pukul lima pagi—meski pun sama sekali tidak bisa tidur dengan tenang karena gugup, dan segera membersihkan diri. Chunhua mengetuk pintu kamar tepat setelah aku keluar dari kamar mandi. "Nona, saya sudah membawa orangnya." "Masuklah." Pintu kamar terbuka. Seorang wanita yang tidak asing di mataku terlihat memasuki kamar bersama Chunhua. Saat ini, pencahayaan cukup minim, aku tidak yakin yang kulihat itu benar-benar orang yang kukenal atau tidak. "Selamat pagi, Nona Pertama Zhou. Saya adalah Lihua, pelayan pribadi Nyonya Besar Ye, yang sengaja datang sebagai utusan Nyonya Besar untuk menyerahkan gaun pernikahan Anda." Wanita itu membungkuk takzim di depanku. Aku menatap Chunhua tidak mengerti, meminta penjelasan darinya. Kenapa tiba-tiba ada pelayan pribadi Nyonya Beaar Ye di kamarku, tepat di hari pernikahanku, saat aku sama sekali belum memiliki gaun apa pun untuk kukenakan di hari penting ini?"Orang yang saya bicarakan kemarin itu memang Nona Lihua,

  • Ketika Sang Adipati Berlutut di Bawah Kakiku   Bab 73 : Membalas dengan Anggun

    Aku jatuh terduduk. Menatap serpihan kain merah itu. Aku tidak bisa memakainya lagi. Meski diperbaiki pun, kesannya tidak akan sama lagi. Tidak. Justru itu sudah tidak bisa diperbaiki sama sekali. Gaun itu sudah terbelah menjadi beberapa bagian. Dan meski mencoba memperbaikinya pun, waktunya tidak akan sempat. Aku memeluk diriku sendiri dan menangis. Bagaimana aku akan menghadapi hari yang akan datang? Ye Qingyu pasti kecewa kalau aku tidak memakai gaun yang dia belikan untukku. Nyonya Bai pasti akan membenciku karena aku merusak gaun yang susah payah dia jahitkan untukku selama tiga bulan terakhir.Dan kotak rias yang dibuatkan khusus oleh Jiang Xinxin untukku pun, sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi?Chuanyan selalu meninggalkan kekacauan lalu melarikan diri. Aku tidak akan bisa memaafkannya. Tidak. Justru yang harus kulakukan adalah …, membalasnya dengan berkali-kali lipat lebih buruk dari yang dia lakukan padaku. Aku menarik napas panja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status