"Bagaimana bisa kamu hamil?" tanya Lidya, istri dari Pratama yang tidak lain adalah ibu mertua Tyas.
Wanita itu mengerutkan keningnya, bingung. Kenapa ibu mertuanya bertanya kenapa dirinya bisa hamil? Bukankah hal yang wajar jika seorang wanita hamil setelah menikah?
"Kenapa Ibu bertanya seperti itu?" tanya Tyas.
"Tentu saja aku wajib menanyakan kenapa kamu bisa hamil. Asal kamu tau, Ridho itu memiliki gangguan di sistem reproduksinya. Dia itu mandul. Lalu jika kondisi anakku memang seperti itu, lalu anak siapa yang sekarang ada di dalam kandunganmu itu?"
Tyas sangat terkejut dengan apa yang sudah dikatakan oleh ibu mertuanya itu. Pasalnya selama ini sang suami Ridho tidak pernah memberitahukan ten
"Iya Ayah, aku akan pulang hari ini juga."Pagi itu Dimas mendapatkan telepon dari sang Ayah yang memberitahukan akan ada pertemuan bisnis dengan Perusahaan Hendra Wijaya tiga hari lagi. Namun laki-laki itu diminta untuk pulang hari ini juga karena mereka harus mempersiapkan segalanya.Perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Hendra Wijaya adalah perusahaan yang sama-sama besar. Jika diantara mereka bisa menjalin hubungan kerjasama yang baik maka kedua perusahaan ini bisa dipastikan akan menjadi perusahaan raksasa di negara ini. Kekuatan mereka tak akan bisa digoyahkan oleh apapun. Bahkan kedua perusahaan ini juga bisa mendapatkan sorotan penilaian yang baik di seluruh dunia.Adalah suatu keberuntungan bagi Ayah Deni karena dirinya adalah teman lama dari Hendra. Me
"Assalamualaikum," sapa Dimas saat dirinya mulai melangkah masuk ke dalam rumah keluarganya."Waalaikumsallam. Kakak," jawab seorang perempuan yang tak lain adalah Pingkan sang adik.Dimas sangat senang melihat sang adik perempuan satu-satunya itu ada di rumahnya kembali. Sudah hampir satu tahun lebih Pingkan tidak pulang karena kesibukannya sebagai seorang mahasiswi.Pingkan adalah seorang wanita yang sangat cantik dan juga baik. Walaupun sikapnya terkadang arogan akan tetapi jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat menyayangi semua orang dan paling tidak bisa jika melihat ada ketidakadilan di sekitarnya. Karena sifatnya ini pulalah gadis ini sering terlibat beberapa perkelahian dengan para laki-laki berandalan di kampusnya. Bagi Dimas, itu tidak masal
"Ayo cepetttt!!!" teriak Pingkan sambil terus menarik tangan sang kakak, Dimas."Iya bentar dek, pelan-pelan nanti jatoh," ucap Dimas.Setelah diceritakan semuanya tentang Rania kepada sang adik, Pingkan dengan bersemangat ingin sekali bertemu dengan wanita itu. Wanita yang sudah mencuri hati sang kakak dari dirinya masih kecil. Seorang wanita yang sudah membuat hati sang kakak terkunci untuk wanita lain selama bertahun-tahun lamanya. Pingkan ingin berkenalan dengan wanita yang sudah membuat sang kakak buta karena cinta sehingga laki-laki itu hanya bisa melihat kesempurnaan dari seorang Rania.Pingkan terus menarik tangan Dimas bahkan sampai sang kakak pun hampir saja terjatuh saat mereka menuruni anak tangga. Itulah sifat adik perempuannya yang terkadang s
"Jadi kakak ipar, kalau boleh aku tau adakah hal baik dalam diri kakak gantengku itu yang selalu ada di dalam hati dan juga ingatanmu?" tanya Pingkan.Gadis ini benar-benar bawel. Sejak tadi dia tidak pernah berhenti bicara. Ada saja bahan pembicaraan untuk dirinya mengajak ngobrol dengan Rania. Kebanyakan sih obrolan yang tidak penting.Pingkan sangat senang bisa berkenalan dengan Rania. Wanita yang sudah resmi menjadi kakak iparnya itu, benar-benar langsung klop dengan sang adik ipar. Walaupun Rania jarang sekali berbicara dan lebih senang menjadi pendengar setia saja akan tetapi respon atau mimik wajah yang diberikan oleh Rania sangat membuat Pingkan bersemangat.Selama ini hanya sang kakak Dimas saja yang selalu memberikan tatapan seperti itu jika dirin
Malam semakin larut akan tetapi Rania belum juga bisa terlelap. Matanya belum juga bisa terpejam karena detak jantungnya yang berdetak begitu cepat. Setelah memberikan sentuhan dari bibir oleh Dimas, laki-laki itu pun terus memeluk tubuh sang istri dengan begitu erat. Sebenarnya sudah beberapa kali wanita itu mencoba untuk melepaskan pelukan suaminya itu akan tetapi Dimas yang pada dasarnya belum tidur, tidak membiarkan sang istri melakukan hal itu. Yang ada laki-laki itu malah semakin mempererat pelukannya. Sampai pada akhirnya Rania pun tak bisa berbuat apa-apa lagi, membuat Dimas pun tersenyum tanpa sepengetahuan sang istri.Saking nyamannya berbaring sambil memeluk sang istri, pada akhirnya Dimas yang semula hanya berpura-pura tidur, sekarang malah menjadi terlelap dengan begitu nyenyak. Dan wanita itu sendiri, karena sudah terlalu lama dia terjaga, membuat rasa kantuk pun mulai dat
"Nak, Dimas. Ayah dan Paman Hendra sudah berniat akan menjodohkanmu dengan Angela," ucap Ayah Deni."Apa??"Mendengar sang ayah yang tiba-tiba saja berkata kalau dirinya akan menjodohkan Dimas dengan Angela, membuat laki-laki ini kaget. Bahkan bukan hanya Dimas saja melainkan sang adik Pingkan pun ikut kaget."Tapi Ayah kenapa mendadak sekali seperti ini," tanya Dimas. Wajahnya sudah berubah menjadi pucat karena dia sama sekali tidak menyangka kalau pertemuan dua keluarga ini ternyata malah berujung dengan perjodohan dua keturunan mereka. Mendengar pertanyaan sang anak, ayah Deni pun tersenyum."Sebenarnya tidak mendadak juga, Nak. Sebenarnya rencana perjodohan ini sudah ayah dan Paman Hendra siapk
Sore itu juga Dimas pulang dengan mengendarai mobilnya sendiri karena Pingkan dilarang untuk ikut menemani sang kakak pulang. Gadis itu pun terus menangis akan tetapi dia tidak bisa melawan perintah dari sang ayah. Jika Ayah Deni sudah berbicara, baik sang istri maupun Pingkan tidak ada yang berani melawannya. Mungkin baru kali ini Dimas melawan keinginan sang ayah. Akan tetapi mau bagaimana lagi, semuanya demi seorang Rania, cinta pertama dan terakhirnya yang sekarang sudah resmi menjadi istrinya.Sesampainya di rumah, Rania pun terkejut melihat sang suami pulang dengan keadaan babak belur begitu. Malah saat wanita itu membuka pintu, Dimas langsung jatuh pingsan ke dalam pelukan sang istri.Rania pun meminta bantuan pelayan di sana untuk membawa sang suami ke dalam kamar. Mereka membaringkan Dimas di atas tempat tidurnya
Sore itu cuaca di atas langit sangat mendung. Malah hujan gerimis sudah mulai turun membasahi jalanan dan juga pepohonan. Sore itu Rania berdiri di dalam kamarnya. Berdiri di dekat jendela yang tertutup dengan mata yang terus menatap air hujan yang turun semakin lama semakin deras.Sengaja wanita itu menutup jendela kamar karena angin yang masuk ke dalam begitu kencang dan dingin sehingga bisa membuat badan menjadi menggigil. Sang anak Rizky setelah dimandikan dan minum susu, malah tidur. Mungkin dia merasa lelah setelah seharian bermain.Pandangan Rania memang melihat ke arah langit akan tetapi pikiran wanita ini kosong. Iya, dia sedang melamun tapi tidak ada bayangan apapun yang sedang berputar di kepalanya. Hanya kosong saja.Sampai pada akhirnya sebuah