Share

BAB 4

Author: Naga Langit
last update Last Updated: 2021-09-15 15:29:19

"Bagaimana keadaan anak kita Burhan..?"

Apa dia akan sembuh? apa racunnya bisa di keluarkan dari tubuh anak kita??

"Dira... Racun ular ini sangat kuat, usia racun ini lebih dari 200 tahun."

Liontin Giok Naga ini hanya akan membuat racunnya lebih lama bekerja di tubuh anak kita..

"Jadi apa yang harus kita lakukan...? Apa anak kita akan mati??"

Jika saja racun itu di berikan kepada manusia biasa, pastilah akan segera mati bagi orang yang terkena racun ini.

Syukurnya tidak terhadap anak kita. Karna garis keturunan leluhurku banyak membantu kekebalan tubuh anak kita.

Siluman ular itu berkata sebelum kematiannya kepadaku bahwa anak kita tidak akan selamat sampai batas usia 18 tahun, jika racun itu tidak di keluarkan..

Syukurnya ada Liontin Giok Naga.

Ini sangat membantu dan dapat membuat racun ini lebih lama bekerja..

"Lalu apa anak kita masih bisa di selamatkan Burhan..?"

"Masih ad satu cara dan aku yakin anak kita akan sembuh suatu saat nanti..?"

"Bagai mana caranya Burhan? Jika ad cara untuk menyembuhkan anak kita aku rela mengganti nyawaku demi anak kita."

Hiks.. Hiks.. Hiks.. Dira menangis..

"Sudah lah Dira kamu tidak usah bersedih, selama masih ad cara aku harap kamu akan menjaga anak kita."

"Apa kamu ingat aku pernah mengatakan sebuah tanaman kehidupan di perkarangan tempat tinggal ku Dira..?"

"Ia aku ingat kamu pernah mengatakannya Burhan, tapi kamu bilang pohon itu akan berbuah 50 tahun sekali bukan.?"

"Ia itu benar Dira, tanaman itu adalah salah satu harta karun berharga di keluarga kami."

Tanaman itu di pagari dengan pagar gaib dan di jaga dari empat sisi.. Tanaman itu bukan hanya untuk menyembuhkan penyakit dan berbagai racun.

Tanaman kehidupan itu mampu menambah kekuatan fisik dan batin dari siapa saja yang akan memakannya.. Itulah sebab nya tanaman kehidupan merupakan harta karun keluarga kami..

"Jadi kapan pohon kehidupan itu akan berbuah Burhan?"

Saat aku di lahirkan di masa lalu.. Tanaman itu juga berbuah... Sebagian kecil sari pati buah itu di berikan kepadaku. Dan sebagian besar di makan oleh ayahku..

Karna itu aku jadi sangat kuat walau hanya mengkonsumsi beberapa tetes dari air sari pati buah kehidupan..

"Itu bagus Burhan. Jika perhitunganku tepat maka pohon itu akan berbuah saat usia mu 50 tahun.."

"Kau benar Dira.."

Saat tanaman kehidupan itu berbuah tepat saat anak kita berusia 22 tahun 4 bulan.. Jadi masih ada waktu dan aku yakin anak kita akan sembuh..

Bukan hanya sembuh, saat itu dia akan mewarisi kekuatan maha dahsyat..

Aku akan meminta sesepuh di keluargaku untuk melatihnya agar dia mampu mewarisi kekuatan maha dahsyat dari leluhurku sang Raja Kraton..

"Baiklah Burhan, aku sangat bahagia mendengar ada cara untuk menyembuhkan anak kita." Aku tidak perduli dengan kekuatan yang akan dia miliki. Yang aku perdulikan adalah nyawanya..

Selama dia bisa hidup normal tanpa penyakit seperti asma ini., aku akan melakukan apapun..!

"Aku mohon kepadamu Burhan, tolong jaga dengan baik tanaman kehidupan itu dan aku mohon semoga kelak anak kita akan memakan buah kehidupan itu untuk dirinya."

Baiklah Dira,kamu jangan hawatir.. Buah itu hanya untuk keturunan dari leluhurku.. Selain keluargaku tidak akan ada yang akan menyentuhnya..

Aku akan pastikan anak kita akan memakan buah itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Keturunan Terakhir   BAB 108

    "Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga

  • Keturunan Terakhir   BAB 107

    "Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap

  • Keturunan Terakhir   BAB 106

    Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t

  • Keturunan Terakhir   BAB 105

    Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw

  • Keturunan Terakhir   BAB 104

    Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang

  • Keturunan Terakhir   BAB 103

    Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status